06 IP AKKIP 010 Ario S. Metode Dasar Manajemen Risiko

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS PERTAHANAN

MATA KULIAH: AKKIP

TOPIK KULIAH: METODE DASAR MANAJEMEN RISIKO

DISUSUN OLEH:

PRATONDO ARIO SENO SUDIRO

120200401010

DOSEN: KOL. (SUS) DR. KHAERUDIN, M.M.

PROGRAM STUDI INDUSTRI PERTAHANAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAHANAN

BOGOR

2021
RISIKO OPERASIONAL-RUSAKNYA INFRASTRUKTUR/PERALATAN

Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia dengan luas


wilayah lautan mencapai 5,8 juta km 2. Di antara wilayah lautan tersebut
terdapat beberapa titik yang perlu pengawasan ekstra karena merupakan
daerah keluar-masuk wilayah perairan intrernasional sehingga rawan terjadi
tindak kejahatan di laut. Di samping itu titik-titik tersebut merupakan wilayah
dengan gelombang laut dan cuaca ekstrim sehingga kerap menimbulkan
kecelakaan di laut. Wilayah-wilayah tersebut adalah Laut Natuna, Laut
Sulawesi, dan perairan di sebelah utara Papua sebagaimana ditunjukkan
pada peta di bawah ini:

Tingginya tingkat kejahatan di laut di tambah kondisi alam yang ekstrim


membuat titik-titik tersebut idealnya dijaga oleh Kapal Patroli seukuran Frigat
atau Korvet. Persoalannya adalah waktu operasi Frigat atau Korvet maksimal
selama 3,5 bulan/tahun dalam satu wilayah. Selebihnya 3,5 bulan masa
perbaikan, 3 bulan latihan operasi, dan 2 bulan dalam kondisi siap di
pangkatan (Taufiqoerrochman: 2016). Apabila satu Frigat atau Korvet hanya
diperkenankan beroperasi maksimal selama 3,5 bulan, diperlukan minimal
tiga buah Frigat atau Korvet untuk satu titik sehingga untuk ketiga titik di atas
total diperlukan minimal 9 buah Frigat atau Korvet.
Persoalan kedua datang manakala jumlah kapal yang ada jauh dari
prasyarat, yaitu hanya ada sebuah Frigat dan tiga buah Korvet yang
ditugaskan menjaga seluruh wilayah laut Indonesia (tidak hanya ketiga titik
tersebut) sebagaimana ditunjukkan pada data di bawah ini:

Kondisi yang ada ini membuat kapal yang tersedia dipaksa untuk beroperasi
secara overtime (melebihi waktu optimalnya) sehingga rawan mengalami
kerusakan. Hal itu secara domino effect menyebabkan lemahnya
pengawasan dan perlindungan titik-titik rawan di perbatasan sehingga
tingginya angka pelanggaran hukum di laut seperti pelanggaran batas
wilayah, pencurian ikan, dan penyelundupan narkoba belum dapat diturunkan
secara signifikan.

Sumber:
 Taufiqoerrochman, Achmad. 2016. Konsep Operasi Maritim Indonesia.
Pandivabuku.
 https://kkp.go.id/djprl/artikel/21045-konservasi-perairan-sebagai-upaya-
menjaga-potensi-kelautan-dan-perikanan-indonesia#:~:text=Indonesia
%20merupakan%20negara%20kepulauan%20terbesar,km2%20adalah
%20Zona%20Ekonomi%20Eksklusif.
 https://kumparan.com/lampu-edison/peta-laut-baru-indonesia

Anda mungkin juga menyukai