Anda di halaman 1dari 28

DINAMIKA

PENDUDUK
MATERI
► DINAMIKA PENDUDUK
► 1. KELAHIRAN
► 2. KEMATIAN
► 3. MIGRASI

► PERTUMBUHAN PENDUDUK
► MOBILITAS PENDUDUK
► KUALITAS PENDUDUK
► BONUS DEMOGRAFI
► PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
► SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
► PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN
MOBILITAS PENDUDUK DAN
TENAGA KERJA
Mobilitas penduduk adalah pergerakan penduduk dari satu daerah ke daerah
lain bik untuk sementara maupun dalam jangka waktu yang lama untuk
menetap secara permanen.

Mobilitas ada 2 jenis yaitu mobilitas fisik dan mobilitas sosial. Perubahan
status sosial disebut mobilitas sosial sedangkan manusia secara fisik
disebutmobilitas fisik.

Mobilitas Fisik dibedakan menjadi 2 yaitu Mobilitas permanen dan non


permanen.
► Mobilitas penduduk permanen atau migrasi adalah gerak penduduk yang
melintas batas wilayah asal menuju kewilayah lain dengan ada niatan
menetap didaerah tujuan.
► Misalnya : Urbanisasi, Ruralisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi dan
Remigrasi
► Mobilitas penduduk nonpermanen adalah gerak penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap didaerah tujuan.
► Misalnya : Komutasi (Komuter) dan Sirkulasi (Sirkuler)
► https://youtu.be/iDGdNFgvxY8
► Faktor Pendorong Urbanisasi
► Mobilitas Tenaga kerja adalah perpindahan penduduk karena alas an
pekerjaan.
► Macam Mobilitas Tenaga Kerja adalah :
► 1. Stayers, pekerja yang bertempat tinggal sama di lokasi tempat kerjanya
► 2. Movers, pekerja yang bertempat tinggal berbeda dengan lokasi tempat
kerjanya. yang terdiri dari pekerja komuter dan pekerja sirkuler.

► https://youtu.be/-OVAROjfoSc
► Mobilitas dan Migrasi penduduk
Faktor Pendorong dan Penarik Urbanisasi
► 1. Faktor penarik
► Kota sebagai suatu wilayah industri dan pusat pelayanan jasa tentunya memberikan magnet tersendiri
bagi masyarakat desa untuk hijrah dan mencari peruntungan. Beberapa hal yang menarik dari kota
sehingga banyak orang rela meninggalkan desanya antara lain:
► Upah kerja di kota lebih tinggi
► Kota banyak menyediakan lapangan pekerjaan mulai dari tenaga kasar hingga profesional
► Fasilitas pelayanan sosial mudah didapatkan seperti pendidikan, kesehatan, perbelanjaan
► Kota memiliki gaya hidup relatif bebas dibanding desa
► Sarana transportasi mudah didapat

► 2. Faktor pendorong
► Faktor pendorong berkaitan dengan kondisi di desa yang mengakibatkan masyarakatnya ingin pergi
meninggalkan desa seperti
► Kurangnya lapangan kerja
► Upah di desa relatif rendah
► Tidak tersedianya fasilitas pelayanan sosial di desa
► Adat istiadat desa sangat mengekang dan membuat masyarakat tidak berkembang
► Motif ingin mencari pengalaman
KUALITAS PENDUDUK DAN IPM

► Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik maupun


non fisisk yang meliputi derajat kesehatan, pendididkan, pekerjaan,
produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasasan,
sebagai ukuran dasar mengembangkan kemampuan dan menikmati
kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup layak. (UU RI No. 52 Th 2009)
► Kualitas Penduduk dilihat dari 3 Aspek :
► 1. Kesehatan
► 2. Pendidikan
► 3. Pendapatan Perkapita
IPM

► Gambaran Kulaitas penduduk juga bisa dilihat dari IPM Indeks


Pembangunan Manusia.
► IPM dicetuskan oleh UNDP-PBB dimana indeks ini menempatkan manusia
sebagai kekayaan bangsa sesungguhnya. Pembangunan manusia
merupakan suatu proses ketika masyrakat dapat memperluas faktor
menentu pilihan.
► Tiga dimensi pembentuk IPM adalah umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, standar hidup layak. Tiga dimensi tersebut dapat dilihat dari
Angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah,
produk nasional bruto /PNB. IPM Indonesia berstatus sedang pada tahun
2015.
► :https://youtu.be/EhYNZEaY-A0
► IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
► Dari tahun ke tahun Indonesia dan Dunia

► https://youtu.be/Bu-VbUNIzC0
► IPM 2018 Indonesia dan Kota Indonesia

Bonus Demografi
https://youtu.be/6t_o8CBDpH4
Bonus Demografi fakta di Indonesia
Bonus Demografi adalah merupakan bonus yang dinikmati suatu negara
karena besarnya proporsi penduduk produktif (usia 15-64 th) dalam evolusi
kependudukan.
Rasio ketergantungan menurun, terjadi karena penurunan fertilitas. Indonesia
mengalami Bonus Demografi sejak 2010 dan akan mencapai puncaknya
pada sekitar tahun 2020 sd 2030.
► Bonus Demografi memberikan dampak positif terhadap laju ekonomi
bangsa apabila bisa dikelola dengan baik.
► Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk non
produktif ( usia diawah 15 th dan diatas 64 th) dengan penduduk produktif,
dikalikan 100 persen
Rasio Ketergantungan/ Dependency
Ratio
Piramida Penduduk
► Pengelompokan Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin digunakan sebagai
dasar pembuatan Piramida Penduduk
► Janis Piramida Penduduk ada 3 macam :

► LKPD Piramida Penduduk


Ciri2 Piramida Penduduk
► Fungsi Piramida Penduduk
► Fungsi dari piramida penduduk antara lain:
► Untuk menunjukkan kondisi umum penduduk di suatu wilayah atau negara
► Agar bisa tahu perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
► Meramalkan kondisi penduduk di masa yang akan datang.
EKSPANSIF/LIMAS
► Suatu wilayah dengan angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian
yang rendah menjadikan wilayah itu mengalami pertumbuhan penduduk
yang cepat. Bentuk piramida ini mempunyai ciri dengan sebagian besar
penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Seperti negara-negara
yang sedang berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan India.
► Ciri-ciri piramida ataupun komposisi penduduk ekspansif :
► Jumlah penduduk dengan usia muda (0-19 tahun) terbilang tinggi,
sedangkan usia tua rendah.
► Angka kelahiran jauh lebih tinggi daripada angka kematian.
► Pertumbuhan penduduk relatif tinggi
► Beberapa besar ada di negara-negara yang berkembang seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Mesir dan India.
STASIONER/GRANAT
► Bentuk piramida penduduk ini menunjukkan tingkat kelahiran yang hampir sama
dengan tingkat kematian atau sifatnya stasioner. Pertumbuhan penduduk
cenderung tetap. Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk muda, dewasa
dan tua yang hampir sama.
► Contohnya adalah negara-negara maju bentuk piramida penduduk seperti
Jepang dan Singapura dan juga beberapa negara maju lainnya.

► Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain:


► Perbandingan jumlah penduduk di kelompok usia muda dan dewasa relatif
seimbang.
► Tingkat kelahiran pada umumnya tidak terlalu tinggi, serta angka kematian relatif
lebih rendah.
► Pertumbuhan penduduk kecil
► Ada di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Belanda dan Inggris.
KONSTRUKTIF/NISAN
► Bentuk piramida penduduk ini menunjukkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari
tingkat kematian atau yang bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam
mengakibatkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.
► Piramida penduduk ini mempunyai umur di median sangat tinggi. Contoh piramida
penduduk tua adalah seperti negara Jerman, Belgia dan Swiss.

► Ciri-ciri piramida/komposisi penduduk konstruktif diantaranya adalah:


► Jumlah penduduk di usia muda (0-19 tahun) dan usia tua (diatas usia 64 tahun) sangat
kecil.
► Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada kelompok usia dewasa.
► Angka kelahiran sangat kecil, begitu juga angka kematian.
► Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahka pertumbuhan penduduk
sebagian mencapai tingkat negatif.
► Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun
► Negara yang mengalami fase ini antara lain Swedia, Jerman dan Belgia.
Sumber Data Kependudukan

► https://youtu.be/Z7-21NxnaWQ
► Sumber Data Demografi

► 1. Sensus Penduduk
► 2. Survey
► 3. Registrasi
Tujuan Sensus Penduduk

Tujuan sensus penduduk antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu periode.

2. Mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk pada setiap wilayah.

3. Mengetahui berbagai informasi tentang kependudukan, seperti angka kelahiran,


kematian, migrasi, dan berbagai faktor yang me mengaruhinya.

4. Sebagai sumber data dalam perencanaan dan penentuan kebijakan


pembangunan nasional.
1. SENSUS
► Data sensus yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi,
ketenagakerjaan, dan sosial budaya.
► Karakteristik demografi yang dikumpulkan adalah mengenai kelahiran,
kematian, dan migrasi, serta riwayat kelahiran dan kematian anak dari
wanita pernah kawin.
► Data yang dihimpun pada bidang ketenagakerjaan mencakup lapangan
usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan.
► Sedangkan data sosial budaya mencakup tingkat pendidikan, kondisi
tempat tinggal, dan kegiatan penduduk lanjut usia (lansia).
► Dilaksanakan Seiap 10 tahun sekali
Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan
menjadi:

► Sensus de facto yaitu cara menghitung jumlah penduduk terhadap warga


yang ditemukan pada saat pencacahan berlangsung, walaupun orang
tersebut bukan warga asli pada wilayah yang sedang diadakan sensus.
► Sensus de jure dilakukan dengan cara melakukan penghitungan terhadap
warga penduduk asli dari daerah yang sedang dilakukan sensus. Jadi,
andaikataditemukan orang yang bukan asli penduduk di sana pada saat
sensus, maka tidak dimasukkan dalam penghitungan. Untuk membedakan
antara penduduk asli dan bukan asli ialah dari kepemilikan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK).
Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi:

► Canvasser : yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat


tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan. Keunggulan metode ini, data
yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk
memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang diperlukan
lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas.

► Householder : yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan


dilakukan oleh penduduk sendiri. Kelebihan cara ini adalah waktu yang
diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu
penduduk. Daftar pertanyaandapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa.
Sedangkan kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin
kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai
dengan kondisi sebenarnya.
2. Survei
► Survei adalah salah satu metode menjaring data penduduk dalam
beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan tidak menghitung
seluruh responden yang ada di suatu negara, melainkan dengan cara
penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan yang bisa mewakili
karakteristik negara tersebut.
► Sebelum menetapkan kawasan sampel , ditentukan dulu kriteria apa saja
yang bisa dijadikan syarat suatu wilayah bisa ditetapkan sebagai kawasan
sampel survei.
► Setelah ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik
negara tersebut, baru dilakukan penghitungan terhadap seluruh responden
yang ada di kawasan sampel survei itu. Proses penjaringan data tentu
akan disesuaikan dengan kebutuhan survei.
Contoh Survey

► Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS), dilakukan untuk


menjaring data mengenai keadaan sosial dan ekonomi penduduk
Indonesia secara keseluruhan, dengan cara mengambil sampel penelitian
pada wilayah-wilayah yang bisa mewakili karakteristik rakyat Indonesia.
Hasil yang diperolehnya nanti akan mewakili rakyat Indonesia secara
keseluruhan.
► Survei Penduduk Antar-Sensus (SUPAS), dilakukan untuk mendapatkan
angka jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan dan biasanya
dijadikan bahan rujukan dari representasi jumlah penduduk Indonesia
dalam setiap kurun waktu tertentu.
3. Registrasi Penduduk
► Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan dari kejadian penting
yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan
penduduk, dan kejadian-kejadian penting lainnya yang tertulis.
► Semua catatan itu pada akhirnya dikumpulkan dan dipergunakan sebagai sumber data
resmi dalam penghitungan semua peristiwa demografi.
► Registrasi penduduk didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1977,
ditujukan untuk membangun sistem pencatatan yang berlaku menyeluruh dan seragam
di wilayah Indonesia.
► Cakupan data yang diperoleh pada registrasi penduduk sangat bergantung pada
kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang terjadi dalam keluarga.
► Di negara-negara maju, pengumpulan data melalui registrasi umumnya tidak menemui
masalah dan hambatan. Sebaliknya di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
umumnya data yang dicakup masih kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak
dilaporkan dan data kurang rinci sehingga kurang memadai untuk berbagai analisis
kependudukan.
Permasalahan Kependudukan

► https://youtu.be/4ay2fskxL68
► Ancaman Ledakan Penduduk

► MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


► Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) ...
► Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk. ...
► Persebaran Penduduk Tidak Merata. ...
► Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah. ...
► Pendidikan Yang Rendah. ...
► Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai