Nama : Jesica Gultom

Nim : 201911176
Kelas : Smart Grid (F)

WRAP UP 10 : Wide Area Monitoring, Protection and Controlling (WAMPAC)

Mengapa diperlukan WAMPAC?

Jika tindakan perlindungan dan pengendalian yang tepat tidak dilakukan dengan cepat dan tepat
(misalnya pelepasan beban, dukungan daya reaktif dan pulau terkontrol), maka sistem dapat mengalami
peristiwa cascading lebih lanjut dan terpisah menjadi pulau-pulau yang tidak direncanakan, atau bahkan
benar-benar runtuh.

Suatu proteksi dan control tidak dapat berjalan dengan cepat. Ketika terjadi masalah disuatu
tempat antar negara misalnya di transmisi, apabila system interkoneksi, eksekusinya tidak bia satu-satu
karena harus mempertimbangkan yang lain. Karena jaraknya jauh, SCADA tidak terlalu cepat untuk
mengeksekusi. Ini bersifat real time.

Power system Management

Menggunakan pengukuran data yang low, sehingga ketika ada gangguan maka ada delay(perlu
waktu). Maka untuk jaringan system yang luas, SCADA tidak bisa cukup cepat karena menggunakan
low-refresh rate. Maka dalam hal ini, SCADA masih tergolong tradisional.System Integrity Protection
Schemes (SIPSs) untuk gangguan yang bersifat sementara dan merestore gangguan dengan cepat. Ketika
ada masalah di system Jawa Bali, tidak bisa langsung menggunakan sinkronisasi, apabila menggunakan
SIPSs ini, system Jawa Bali tidak bisa langsung mensinkronisasi dengan tetangganya, karena itu
diperlukan yang real time. Makanya harusnya menggunakan memerlukan WAMPAC. Skema
Perlindungan Integritas Sistem (SIPS) dirancang untuk menjaga integritas sistem setelah gangguan
besar, dan mengembalikan sistem ke keadaan normal saat sistem dalam kondisi darurat. Secara
tradisional, skema ini menggunakan hasil studi offline untuk menentukan tindakan mereka. Studi-studi
ini didasarkan pada perilaku sistem yang telah dihitung sebelumnya untuk keadaan operasional sistem
yang diasumsikan. Selain itu, karena SIPS tradisional hanya menggunakan pengukuran lokal atau
regional (dalam utilitas listrik), mereka kurang menyadari kondisi operasi di sistem tenaga tetangga.

Salah satu kuncinya adalah menggunakan Synchronizes Measurement Technology dan dan
channel komunikasi yang High-Speed Communication Channels jadi data dari satu GI contoh ujung Bali
ke Cilegon bisa dibawah 1 detik pengiriman datanya. Secara fisik menggunakan Phasor Measurement
Units(PMUs), ini adalah teknologi pengukuran yang lebih terbaru sehingga bisa memberikan informasi
dengan cepat seperti frekuensi, tegangan, current Phasors sehingga gangguan yang ad aitu hanya
menyebabkan sedikit goncangan namun segera dapat diatasi.

Kategori Data

Dalam system, data dikategorikan menjadi 3, yaitu:

1. Data non-operasional
biasanya dikumpulkan ketika IED dipicu oleh gangguan seperti gangguan dan kejadian
kualitas daya. Data ini dianalisis secara off-line oleh personel dengan keahlian khusus yang
berfokus pada interpretasi hubungan sebab-akibat antara kejadian dan pengoperasian peralatan.
2. Operational Data
Monitoring rutin baik pada kondisi normal maupun situasi penting, contoh kapasitas
pembangkit.
3. Situational awareness data
Dimana data yang sifatnya bisa mentracking. Sebelum ada gangguan sudah bisa
dideteksi. Pada pembangkit yang modern, diperlukan ketiganya, karena pada umumnya hanya
terdapat salah satu saja. ata kesadaran situasional baru-baru ini diperkenalkan. Ini melengkapi
data operasional dan digunakan untuk melacak peristiwa yang berpotensi berbahaya untuk
operasi sistem tenaga karena dapat berkembang menjadi kesalahan cascading atau pelanggaran
stabilitas.

Evolusi peralatan listrik :

Zaman dulu :

1. Elektromagnetik
2. Berfungsi Tunggal( mengukur arus arus saja, tegangan saja, dll)
3. Tidak bisa diintegrasikan dengan peralatan lain dan system koputerasi

Sekarang :

1. Digitalisasi dan Komputerasi

2. Multi Fungsi
3. Kemampuan integrasi dengan peralatan lain dan system komputerasi.

IED (Intelligent Electronic Devices)

Yang menjadi otak suatu power system. Ini merupakan mikroprosesor-based controller seperti
circuit breaker, transformer dan capacitor banks. Dapat mendeteksi arus, anomaly tegangan, dapat
menaikan dan menurunkan level voltase sehingga bisa mengatur level voltase mana yang diinginkan.
PMU( PHASOR MEASUREMENT UNIT)

Dapat mengukur pengukuran yang sinusoidal maupun tidak sinusoidal. Dari suaru jaringan listrik
dengan menggunakan fungsi waktu untuk sinkronisasi. Sinkronisasi PMU menggunakan GPS. Bisa
secara real time sama dengan PMU pada Gardu induk lainnya.

EMS VS PMU

Pada EMS, datanya kasar pada PMU, datanya sangat presisi.

KARAKTERISTIK WAMPAC

1. Mempunyai sensifitas yang tinggi karena terkait akurasi waktu yang tehubung dengan GPS. melalui
penerima GPS fisik yang ditempatkan di gardu di sebelah IED, atau "penerima GPS virtual" yang terletak
jauh dari gardu induk. Persyaratan keamanan siber harus mencakup kedua opsi tersebut.
2. End to End solution, banyak terdapat seperti IED. Solusi ujung ke ujung biasanya
diimplementasikan menggunakan komponen perangkat keras/perangkat lunak yang diperoleh dari
beberapa vendor. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi dalam desain solusi keamanan siber di
seluruh produk dari vendor yang berbeda.
3. WAMPAC tehubung dengan berbagai perusahaan. Solusi WAMPAC digunakan di seluruh
kelompok personel yang berbeda dalam perusahaan utilitas tertentu, serta di berbagai perusahaan
seperti operator sistem transmisi (TSO) dan operator sistem independen (ISO). Ini membutuhkan
kebijakan keamanan siber yang konsisten di berbagai badan hukum (perusahaan) dan mungkin
yurisdiksi Federal/negara bagian

KESIMPULAN

Mengenai aplikasi online, sebagian besar sistem tenaga telah menggunakan data fasor yang
disinkronkan untuk mengembangkan sistem pemantauan waktu nyata area luas; sistem pemantauan ini
mencakup aliran daya waktu nyata (sudut daya), pemantauan besarnya tegangan, pemantauan frekuensi
sistem dan pemantauan osilasi antar-area.WAMPAC mengandalakan Synchronizes Measurement
Technology yang bisa digunakan online maupun offline. Dengan adanya WAMPAC, dapat
memonitoring dan mengendalikan pasca ada gangguan. SMT dapat menawarkan untuk meningkatkan
kualitas proteksi