tanam terkandung unsur-unsur yang kompleks, mulai dari pemilihan jenis- jenis

tanaman, cara bertanam, cara panen, serta apakah nantinya hasil yang diperoleh

memiliki nilai pasar atau tidak (Syahputra et al,. 2017).

Keuntungan pola tanam, diperoleh dengan menggunakan pola tanam yang

tepat, keuntungan tersebut antara lain dapat meningkatkan efisiensi penggunaan

sumberdaya yang ada. Intensitas penggunaan lahan meningkat, dengan

memanfaatkan sumber daya lahan dan waktu lebih efisien, meningkatkan pula

produktivitas pada lahan. Kelebihannya yaitu teknis budidayanya relatif mudah

karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Namun

disisi lain, kelemahan pola tanam ini adalah tanaman relatif mudah terserang hama

maupun penyakit tanaman lainnya (Habibah, 2020).

Pola tanam diterapkan dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal

dan menghindari resiko kegagalan. Pola tanam didaerah tropis, disusun selama satu

tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama didaerah yang bergantung dari

hujan. Maka pemilihan jenis varietas yang di tamanpun perlu disesuaikan dengan

keadaan air tersedia ataupun curah hujan. Pola tanam terbagi dua yaitu pola tanam

monokultur dan pola tanam polikultur (Wahyudi, 2020).

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap petani dalam memilih pola tanam

yaitu tingkat pendidikan, luas lahan garapan, status lahan, biaya tenaga kerja dan

sarana produksi, jarak lokasi usahatani. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya

status penguasaan lahan, biaya sarana produksi, dan jarak tempuh dari rumah petani

ke lokasi usahatani yang berpengaruh dalam memilih pola tanam yang

menguntungkan hasil produksi nantinya (Syahputra et al., 2017)

25
26