Career Development
Disusun Oleh :
Kelompok 7
MSDM Kelas I
S-1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
Surabaya
2022
A. Who is responsible for career development?
- Career Pathing teknik yang mengarahkan dari progress pekerjaan yang satu
ke pekerjaan lainnya dalam sebuah organisasi.
● Ringkasan kasus :
Minggu lalu, John mengetahui bahwa perusahaan akan membayar biaya Ross
untuk mengambil kursus perguruan tinggi dalam administrasi bisnis. Pada hari yang
sama, John benarbenar mulai merasa khawatir tentang dirinya dan statusnya di
perusahaan listrik. John tidak pernah menetapkan tujuan pribadi apa pun untuk
dirinya sendiri selain untuk hidup cukup nyaman dari hari ke hari dan bulan ke bulan.
John tidak dapat memikirkan untuk menghabiskan empat tahun lagi di sekolah ketika
dia membutuhkan dan ingin keluar mencari uang untuk dirinya sendiri dan
keluarganya.Sekarang, dengan orang-orang di sekitarnya yang melanjutkan karier
mereka dan karier John terhenti, dia merasa berada di jalan buntu.
● Pembahasan :
Beberapa saran yang akan saya berikan kepada John adalah pertama-tama membuat
rencana tindakan untuk membantunya memutuskan ke mana dia ingin pergi dalam hidup
dengan tahun-tahun yang tersisa di depan. Kemudian nasihat lain yang akan saya berikan
kepada John adalah menyusun rencana karier yang akan membantunya menunjukkan arah
mana yang harus ia tuju. Juga, saya akan menyarankan John untuk melihat apa yang
perusahaan dapat membantu dia lakukan sebagai pengganti promosi untuk membuatnya lurus
untuk promosi masa depan dan pembukaan setelah pelatihan telah diterima.
2. Apakah Rencana Karir akan membantu orang seperti Jhon
Menurut pendapat kelompok kami, kami berpendapat bahwa rencana karir dapat
membantu orang seperti Jhon, hal tersebut dikarenakan dengan adanya rencana karir (proses
dimana seorang individu merumuskan tujuan dan mengembangkan rencana untuk mencapai
tujuannya tersebut) maka orang seperti Jhon akan berusaha untuk mencapai tujuannya
tersebut dan memikirkan cara yang tepat untuk meraih tujuan tersebut, yang mana kondisi
tersebut akan membuat Jhon termotivasi untuk berusaha lebih agar apa yang
dicita-citakannya terwujud. Tidak dapat dipungkiri bahwa jika kita melihat latar belakang
John yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, mungkin baginya membuat rencana
karir merupakan suatu hal yang konyol karena untuk sekolah tamat di jenjang SMA saja
merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, namun perlu kita ketahui bahwa ketika kita
menetapkan suatu target karir, hal tersebut bukanlah suatu hal yang sia-sia justru sebaliknya
akan berdampak positif karena ketika kita memiliki target karir yang ingin dicapai maka hal
tersebutlah yang akan memotivasi kita untuk berusaha lebih meningkatkan kompetensi yang
relevan dengan rencana karir dan terus berusaha untuk menerjang setiap sekat yang menjadi
penghalang dalam mencapai karir yang ditargetkan, sehingga dapat kita simpulkan bahwa
rencana karir sangat membantu orang seperti John untuk mencapai karir yang diharapkannya.
Pada titik tertentu, sejumlah besar karyawan yang pada dasarnya puas cenderung
melihat bahwa rekan kerja yang lebih berkualitas menarik diri dari mereka. Akibatnya,
mereka menjadi tidak puas dengan diri mereka sendiri dan kinerja mereka menurun. Sebuah
career plan akan membantu mencegah situasi ini terjadi. Perusahaan harus membantu para
pekerjanya dalam menyusun career plan, agar kedepannya pekerja yang mengalami situasi
seperti John tidak terulang lagi.