Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

“UPS DELIVERS THE GOODS“


DOSEN: ANDRIYASTUTI SURATMAN, SE., MM

DISUSUN OLEH:
1. VERA DWI NURCAHYANI (19311513)
2. EVITA FITRIYANI (19311514)
3. AMELLYA CANDRA DEWI FATMA WARDANI (19311535)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
TAHUN 2020
1. Ringkasan Kasus
Jordan Colletta mulai bergabung di UPS pada tahun 1975, saat itu ia tidak
berpikir tentang membangun karir. Kini, ia merupakan wakil presiden dari tim
penjualan UPS. Posisi tersebut berhasil ia dapatkan berkat program pengembangan
karir. Berkat pengembangan karir ini pula, perusahaan dapat membantu karyawan
untuk lebih berkembang dalam lingkungannya serta mengurangi tingkat proses turn
over.
Proses pengembangan karir dimulai dengan menentukan sebuah misi yang
jelas. Pada UPS, karyawan bertemu dengan manajer setiap tahunnya untuk
mengidentifikasi kemampuan mereka dan memutuskan keterampilan apa yang mereka
butuhkan untuk pekerjaan baru dalam perusahaan.
Di dalam proses pengembangan karir ini, karyawan tidak hanya diberi
pelatihan secara teoritis tetapi juga praktek oleh mentoring. Karyawan mengambil
kursus untuk memperoleh jenjang karir yang akan membuat mereka menjadi kandidat
untuk menempati posisi manajer. Kemajuan harus dimonitor secara rutin. Karyawan
dinilai dalam laporan 360 derajat agar dapat memantau perkembangan dengan jelas.

2. Masalah yang Dihadapi


1) Menurut Anda apa yang menjadi kekuatan utama dari program pengembangan
karir UPS?
2) Apa hasil utama yang ingin dicapai oleh UPS?
3) Saran apa yang Anda miliki untuk meningkatkan program?

3. Landasan Teori
Menurut Sadili Samsudin (2006:133) mendefinisikan pengembangan karir
adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Menurut Simamora (1995), proses pengembangan karir dalam suatu
pendekatan formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang
dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan.
Sehingga pengembangan karir dapat dikatakan suatu kondisi yang menunjukkan
adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam organisasi dalam jalur karir
yang telah ditetapkan.
4. Pembahasan
1. Menurut kami yang menjadi kekuatan utama dari program pengembangan karir
UPS yaitu:
a. UPS membantu karyawannya untuk menyadari potensi kemampuan mereka
b. UPS membantu pencapaian tujuan dari perusahaan dan juga karyawannya
c. Memperkuat hubungan kesejahteraan antara masing-masing karyawan dengan
karyawan lain dalam perusahaan
d. UPS membuktikan tanggung jawab sosialnya, contoh pengembangan karir
karyawan merupakan cara agar menciptakan suasana kerja yang baik
e. Mengurangi TurnOver dan biaya kepegawaian
f. Memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan,dll.
2. Hasil utama yang ingin dicapai UPS adalah memuaskan kebutuhan karir karyawan
dengan tujuan agar karyawan dapat berkomitmen terhadap perusahaan dan karyawan
merasa nyaman serta terpuaskan akan kebutuhan karirnya sehingga karyawan tidak
melakukan pengunduran diri untuk memuaskan kebutuhan karirnya di perusahaan
lain.
3. - Pengembangan Karir Individual dimulai dari diri sendiri dengan beberapa
kegiatan yang mendukung, yaitu :
a) Prestasi Kerja
Kegiatan penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja karena kemajuan
karir sangat bergantung pada prestasi kerja (performance).
b) Exposure
Exposure artinya menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi,
transfer dan kesempatan karir lainnya.
c) Permintaan berhenti
Biasanya ini dilakukan di perusahaan untuk melakukan upaya loncatan pekerjaan
dengan kondisi yang lebih menjanjikan.
d) Kesetiaan Organisasional
Kesetiaan rendah pada umumnya ditemui pada diri para sarjana baru (yang
mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa pada perusahaan
pertama mereka) dan para professional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada
profesi mereka).
e) Mentors dan Sponsors
Mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karir informal. Sponsor
adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan
pengembang karir bagi orang-orang lain.
f) Kesempatan-kesempatan untuk tumbuh
Apabila karyawan meningkatkan kemampuan, missal melalui program latihan,
pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka berarti mereka
memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh.
- Pengembangan Karir Secara Organisasional
Pengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usaha-usaha
individual saja, Karena hal tersebut mungkin tidak sesuai dengan kepentingan
organisasi, maka pihak bagian yang berwenang, yakni departemen personalia,
dapat mengatur perkembangan karir para karyawan atau anggota organisasi.
Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursus-kursus
pengembangan karier dan sebagainya.
Peran Departemen Personalia / Organisasi dalam Pengembangan Karir yaitu :
Departemen personalia sering mengadakan program-program latihan dan
pengembangan bagi para karyawan. Di samping itu, departemen personalia perlu
mengusahakan dukungan manajemen, memberikan umpan balik kepada karyawan
dan membangun suatu lingkungan kerja yang kohesif. Penjelasannya yaitu antara
lain :
a) Dukungan Manajemen.
Berbagai usaha bagian personalia untuk mendorong pengembangan karir akan
mempunyai dampak kecil tanpa dukungan dari para manajer/pimpinan.
b) Umpan Balik.
Tujuan dari umpan balik adalah untuk menjamin para karyawan yang tidak
dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan untuk
promosi selanjutnya.
c) Kelompok Kerja yang Kohesif.
Bila mereka merasa sebagai bagian kelompok kerja kohesif, usaha-usaha
pengembangan karir mereka akan lebih terarah menuju peningkatan
kesempatan karir.
5. Rekomendasi
UPS berhasil menciptakan program pengembangan karir yang dapat
membantu karyawan untuk mengembangkan kinerjanya di perusahaan. Karyawan
diberi pelatihan secara teoritis dan juga praktik kinerja oleh mentoring. Melalui
program pengembangan karir ini, tujuan perusahaan dapat tercapai dengan mudah.
Dilihat dari kasus yang ada, menurut kelompok kami setiap perusahaan sudah
seharusnya mulai menerapkan program pengembangan karir layaknya UPS. Program
pengembangan karir tidak dibuat semata-mata hanya untuk kepentingan karyawan
tetapi dengan adanya program ini juga akan memberikan manfaat bagi perusahaan.
Seperti yang kita tahu, program pengembangan karir dapat dijadikan sebagai sarana
untuk mengembangkan potensi dan kinerja karyawan, dengan kinerja karyawan yang
terus meningkat otomatis perusahaan juga dapat memperoleh keuntungan yang lebih.
Akan tetapi, pada kasus ini tidak semua karyawan bisa memiliki pemikiran,
sikap serta sifat yang sama. Adanya program pengembangan karir membuat
perusahaan dapat mengevaluasi kinerja karyawan secara keseluruhan dan
memungkinkan untuk menempatkan beberapa kandidat yang dinilai berpotensi untuk
mengisi posisi atau jabatan tertentu. Hal ini bisa saja menimbulkan kecemburuan
ataupun rasa iri antar karyawan, sehingga menimbulkan suasana kerja yang kurang
harmonis. Walaupun perusahaan telah memantau agar kebutuhan karyawan dapat
terpenuhi, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan lingkungan kerja yang ada
karena hal ini juga dapat menjadi pengaruh melemahnya kinerja dari karyawan itu
sendiri, ini merupakan catatan penting bagi perusahaan.

6. Referensi
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/700/5/128320012_file5.pdf
https://www.coursehero.com/file/30876981/revdocx/

Anda mungkin juga menyukai