Anda di halaman 1dari 19

KULIAH 2

umarmansyur@unpak.ac.id
081210002960-08568871555
Jl.Soka 2/6 Taman Soka-Tanah Baru-BOGOR
• Kodrat alam manusia sejak lahir – meninggal dunia
bersama-sama dengan manusia lain / bermasyarakat
(berkelompok atau tidak terpisah).
• Manusia sebagai mahluk sosial (zoon politication) yg selalu
ingin bergaul & berkumpul (Aristoteles).
• Tujuan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan &
kepentingannya yg beragam baik dalam jumlah maupun
mutunya.
• Petunjuk-petunjuk hidup & berkehidupan manusia berupa
keagamaan, adat-istiadat, kebiasaan serta kesusilaan, dll.
• Hak & kewajiban manusia & masyarakat harus diatur dalam
menciptakan ketertiban & keteraturan (hukum).
• Hukum : himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yg
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yg seharusnya ditaati
oleh anggota masyarakat & jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan
dari pihak pemerintah & masyarakat itu sendiri (E. Utrecht, 1961:12).
• Hukum : karya manusia berupa norma-norma yg berisikan petunjuk-
petunjuk tingkah laku atau pencerminan arah kehendak manusia
(Rahardjo, 1986:20).
• Hukum : peraturan-peraturan yg bersifat memaksa yg dibuat oleh
badan-badan resmi yg berwajib serta menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat, serta pelanggaran terhadap
peraturan-peraturan tersebut berakibat diambilnya tindakan hukuman
(Simorangkir & Sastropanoto, 1959:6)
• Hukum : kaidah yg bersifat umum & pasif dari ketentuan atau pedoman
yg seyogyanya atau seharusnya dilakukan (Martokusumo, 1986:16).
KONDISI • IDEAL
PENERI- • IDEAL
MAAN
• FILOSOFIS

HUKUM

PENERI-
MAAN
• SOSIOLOGIS
FAKTA • RIIL
• HUKUM meliputi kehidupan manusia dalam pergaulan &
masyarakat menyangkut hidup & kehidupan manusia agar
teratur serta sebagai pedoman atau patokan sikap tindakan
atau perilaku yg pantas dalam pergaulan hidup antarmanusia.
• Esensi hukum :
1. peraturan/kaidah.
2. perintah/larangan.
3. badan resmi.
4. harus ditaati/memaksa.
5. sanksi yg tegas & nyata.
• Nilai-nilai dasar hukum (Radbruch, 1961:36): kegunaan,
kepastian & keadilan.
• Tatanan (hubungan yg tetap & teratur) dalam
bermasyarakat terdiri dari sub-tatanan: keagamaan,
kesopanan, kesusilaan, kebiasaan, & hukum.

• Sumber-sumber hukum :
1. Materiil dari ahli: sejarah, filsafat, sosiologis,
ekonomi, & agama.
2. Formal dari dokumen: undang-undang, kebiasaan,
traktat (treaty), & doktrin/pendapat ahli hukum.
1. Undang-undang Dasar (UUD)
2. Ketetapan (Tap MPR)
3. Undang-undang (UU)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Keputusan Presiden (Kepres)
6. Peraturan-peraturan Pelaksanaan
7. Peraturan Daerah (Perda)
• Asas merupakan suatu alam pikiran atau cita-cita ideal yg
melatarbelakangi pembentukan norma hukum yg bersifat
konkret dalam praktek (praduga tak bersalah), umum, &
abstrak (agama & budaya).
• Asas-asas hukum konkret dalam suatu peristiwa :
azas pacta suntservada, persetujuan dibuat berdasarkan
undang-undang yg dibuat.
azas contracts vrijheid, persetujuan tidak dapat ditarik kembali
tanpa persetujuan pihak terkait.
azas te goede trouw, persetujuan dengan itikad baik.
• Bukanlah kaidah hukum konkret, melainkan latar belakang
peraturan yg konkret & bersifat umum & abstrak.
• BENTUK
1. Tertulis, aturan hukum yg ditulsi & terekam dalam UU & berlaku sebagai
hukum positif (kodifikasi & tidak kodifikasi).
2. Tidak tertulis, aturan hukum yg berlaku & semula adalah kebiasaan &
hukum kebiasaan.

• CORAK
1. Unifikasi, pemberlakuan satu sistem hukum bagi setiap orang, dalam
kesatuan kelompok sosial atau suatu negara.
2. Dualistik, pemberlakuan dua sistem hukum bagi dua kelompok sosial yg
berbeda dalam kesatuan kelompok sosial atau suatu negara.
3. Pluralistis, pemberlakuan bermacam-macam sistem hukum bagi
kelompok-kelompok sosial yg berbeda di dalam kesatuan kelompok sosial
atau suatu negara.
• Spatial Planning Law atau Recht van de Ruimtelijke Ordening
• Dasar pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bumi, air & angkasa
serta kekayaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara & dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
• Ketiga komponen atau elemen ruang harus dimanfaatkan &
dikembangkan secara berencana dalam menunjang kegiatan
pembangunan secara berkelanjutan untuk kelanggengan &
kemakmuran rakyat.
• Kajian, studi, pengujian, & penelitian Hukum Tata Ruang dilakukan
melalui metode Pendekatan Sistem dengan penggunaan secara
diaplikasikan dengan : instrumen metodologis, riset, koordinasi,
interdisipliner, & integratif.
• Pendekatan sistem mencakup aspek: yuridis (formal-materil),
sosiologis-politis-ekonomis, ekologis & arsitektural-planologis.
Buat hirarkhi perundangan & peraturan
terkait HUKUM TATA RUANG

Anda mungkin juga menyukai