Anda di halaman 1dari 22

Rural - Urban Economic Linkages

FRS
www.fauzulrizal.co.cc
Twitter: rizalsutikno
• Apa yang dimaksud dengan
“Hubungan Desa - Kota?”
• Fu-Chen Lo (1981), menegaskan bahwa
permasalahan dan penanganan perkotaan dan
perdesaan tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Mengambil contoh kasus kemiskinan, Fu-
Chen Lo melihat bahwa kemiskinan perkotaan
(urban poverty) ternyata berakar pada
kemiskinan perdesaan (rural poverty).
Pendekatan Pembangunan Pedesaan
• Pengembangan Masyarakat (Community
Development),
• Pembangunan Desa Terpadu (Integrated Rural
Development),
• Pembukaan Daerah Baru & Mendorong Migrasi
Penduduk serta Pengelompokan Permukiman
Kecil,
• Pembangunan Pertanian,
• Industri Perdesaan,
• Kebutuhan Dasar Manusia (Basic Needs –
Strategy),
• Pusat Pertumbuhan & Wilayah Pengembangan
(Integrated Area Development),
• Pendekatan Agropolitan.

Hanafiah (1989)
Pembangunan Berorientasi
Pertumbuhan
• Menyebabkan:
– Semakin banyaknya
kemiskinan
– Meningkatnya pengangguran
– Beban hutang yang semakin
besar
– Kesenjangan sosial ekonomi
semakin besar
– Hanya mendorong usaha dan
industri skala besar
– Ego sektoral
– (secara tidak langsung) krisis
ekonomi
Kesenjangan Desa dan Kota
• Kesenjangan antara pertanian dan industri
• Kesenjangan antar daerah
Kesenjangan Desa dan Kota
Investasi ekonomi (infrastruktur dan kelembagaan) mayoritas
diarahkan untuk melayani daerah perkotaan

Ekonomi desa tidak memperoleh nilai tambah yang proporsional

• wilayah perkotaan hanya sekedar menjadi pipa pemasaran (marketing pipe) dari
arus komoditas primer dari perdesaan

adanya aliran produk/jasa perkotaan yang harus dibayar oleh


masyarakat perdesaan melalui aliran dana/kapital dari desa ke kota
• rendahnya nilai tukar (terms of trade) produk/jasa (dalam bentuk dana/kapital)
masyarakat perdesaan terhadap poduk/jasa perkotaan
• terjadi arus pembentukan surplus (nilai tambah) yang cenderung eksplotatif
dimana desa menjual produk mentahnya ke kota dengan murah, dan selanjutnya
melalui proses pengolahan (off-farm) kota menjadikan desa sebagai pasar dengan
margin harga yang lebih besar
Kesenjangan Desa dan Kota
Dipengaruhi Oleh:
(i). Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,

• kesenjangan pendapatan antara rumah tangga di perkotaan dan di perdesaan;

(ii). Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan produksi
rumahtangga atau masyarakat,
• pada sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis ekspor dengan orientasi pasar dalam negeri
(domestik) ;

(iii).Potensi regional (SDA, SDM, Dana, Lingkungan dan infrastruktur) yang


mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi.
• Pada daerah-daerah yang beruntung memiliki sumberdaya berbasis ekspor, maka daerah-daerah ini
secara relatif lebih makmur dibandingkan dengan daerah-daerah yang tidak memiliki sumberdaya
yang dapat dipasarkan keluar ;

(iv). Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan


pemasaran pada skala lokal, regional dan global.
• Adanya kerangka kelembagaan yang kokoh akan sangat mempengaruhi posisi tawar-menawar
dengan pihak pemasok maupun pihak pembeli (Bintoro, 2002)
Isu dan Konsep Rural – Urban Linkages

penduduk desa menjadi konsumen barang


dan jasa pelayanan perkotaan sementara
masyarakat kota juga menjadi konsumen
jasa dan barang hasil produksi perdesaan

masyarakat desa cenderung memproduksi dan


menjual hasil pertaniannya secara mandiri ke
wilayah-wilayah sekitarnya yang relatif
berdekatan. Sebaliknya, petani di wilayah
pedesaan juga membutuhkan barang dan jasa
yang tidak bisa dihasilkannya sendiri, seperti
sabun, minyak, atau pada tingkatan
perkembangan yang lebih tinggi, kendaraan
bermotor, pelayanan perbankan atau pinjaman
keuangan
Isu dan Konsep Rural – Urban Linkages
• Konsep Agropolitan
– pengembangan desa dapat
tercapai dengan baik apabila
desa tersebut dikaitkan dengan
pengembangan kota dalam
wilayah tersebut
– Fungsi kota lebih dititik
beratkan sebagai pusat
kegiatan non pertanian dan
pusat administrasi, bukan
sebagai pusat pertumbuhan
Interdependensi Desa - Kota
Keterkaitan Infrastruktur
Keterkaitan Infrastruktur
Metode dan Teknik Analisis
Keterkaitan
Analisis Sumberdaya . Analisis Sistem Analisis Keterkaitan Kerangka kerja
Regional Pemukiman dan Interaksi Spasial institusional
• Analisis ekonomi • Sejarah, perubahan • Studi tentang Pusat • Kapasitas
campuran dan demografis Pasar administrasi
saham (menunjukkan • Aliran dan • Jaringan politik dan
• Bagi hasil lokasi perubahan atas Keterkaitan organisasi yang
• Indeks pentingnya kota) Transportasi bersifat informal
pembangunan • Analisis fungsional • Studi tentang • Kebijakan dan
regional atas pemukiman Interaksi Sosial prospek
• Analisis dengan (migrasi permanen desentralisasi
kemampuan tanah menggunakan dan temporer)
teknik seperti • Jaringan politik dan
Skalogram dan organisasi
Indeks Sentralitas.
• Aksesibilitas
pelayanan sosial
dan ekonomi
Strategi Keterkaitan Desa - Kota
• prasarana dan sarana sistem
agribisnis;
• keterkaitan wilayah • pengembangan industri kecil
perdesaan dan perkotaan dan rumah tangga;
• penguatan pengelolaan • penguatan lembaga dan
ekonomi lokal organisasi ekonomi
masyarakat;
• peningkatan kapasita
lembaga dan organisasi • pengembangan jaringan
ekonomi masyarakat produksi dan pemasaran;
perdesaan • penguasaan teknologi tepat
guna;
• pengelolaan pemanfaatan
sumber daya alam yang
berkelanjutan
Strategi Keterkaitan Desa - Kota
Penjabaran Strategi
• upaya memindahkan proses produksi dari kota ke desa
untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
produk/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat perdesaan
melalui bantuan modal, sarana produksi dan pelatihan;
• memperpendek jalur produksi, distribusi, dan pemasaran
produk/jasa masyarakat perdesaan untuk mengurangi biaya
ekonomi tinggi melalui pembentukan satuan partisipatif
bagi pengembangan produk/jasa secara spesifik. Jasa ini
dibangun di perkotaan;
• memberikan akses yang lebih besar bagi masyarakat
perdesaan terhadap faktor-faktor produksi barang/jasa
seperti modal, bahan baku, teknologi, sarana dan prasarana
3 Tahap Pemberdayaan Masyarakat
• tahap pemberdayaan kelompok masyarakat
perdesaan;
• tahap memitrakan kelompok masyarakat
tersebut dengan pihak Usaha Kecil, Menengah
dan Koperasi (UKMK);
• tahap peningkatan daya saing bagi
kesinambungan dan bagi pencapaian
kelayakan komersial dan usaha bisnis lokal
yang telah dimitrakan tersebut
Lembaga Intermediary
(diterapkan di Jepang)
• Lembaga penghubung kepentingan desa- kota
• Lembaga kolaborasi desa – kota (pemerintah, masyarakat, swasta)
• Memberikan layanan pengembangan bisnis:
– layanan informasi;
– layanan konsultasi;
– layanan pelatihan;
– pendampingan;
– kontak bisnis;
– fasilitasi dalam memperluas akses ke pasar;
– fasilitasi dalam pengembangan organisasi dan managemen;
– fasilitasi memperoleh permodalan;
– fasilitasi dalam pengembangan teknologi;
– penyusunan proposal pengembangan bisnis.
FRS

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai