Anda di halaman 1dari 39

Tantangan dan Peluang

Ekonomi Kota ke Depan :


Livable Cities dan
Competitive Cities
1 Ayu Fitriana Rizky 08161013

2 Umul Baitul Muamanah 08161085

Kelompok 10
3 Vitanola Delisia Rizkitiarsie 08161087

4 Wahyu Dewantoro 08161089


OUTLINE

1. 2. 3. 4. 5.
LIVABLE COMPETITIVE STUDI KASUS :
LATAR KESIMPULAN
CITY : PILAR- CITY : LIVABLE CITY
BELAKANG DAN LESSON
PILAR,KRITE PILAR-PILAR, DAN LEARNED
DAN RIA, KRITERIA, COMPETITIVE
TUJUAN TANTANGAN TANTANGAN CITY
DAN DAN PELUANG
PELUANG
LATAR BELAKANG

Kota sebagai pusat kegiatan manusia Ketika kebutuhan tidak didapatkan ketika

1 yang bersifat sosial, ekonomi, budaya


maupun politik. 4 masyarakat desa menjadi masyarakat urban,
permasalahan perkotaan mulai muncul sehingga
berdampak pada ekonomi kota.

Masyarakat kota banyak yang mengelugkan


Semakin besar kota, semakin besar juga ketidaknyamanan lingkungan tempat tinggal

2 permasalahan yang dihadapi perkotaan salah


satunya permasalahan ekonomi yang menjadi
prioritas utama dalam perkembangan kota.
5 mereka sehingga konsep penataan ruang
perkotaan harus didasarkan pada prinsip sapta
pilar konsep penataan ruang perkotaan yang
berwawasan masa depan.

Permasalahan ekonomi kota adalah bentuk


Sehingga perlu dilakukan kajian mengenai
ketimpangan dari perbedaan pembangunan

3 antara wilayah kota dan desa yang berdampak


terjadinya urbanisasi untuk memenuhi kebutuhan
dan mencari pekerjaan.
6 tantangan dan peluang ekonomi kota ke depan
terkait Livable City dan Competitive City
TUJUAN

1 Mengetahui pengertian dasar tentang kota layak huni.

2 Mengetahui pengertian dasar tentang kota kompetitif.

Livable City dan


Competitive City 3 Mengetahui kriteria yang berpengaruh dalam penentuan
kota layak huni.

4 Mengetahui kriteria yang berpengaruh dalam penentuan


kota kompetitif.

Mengetahui tantangan dan peluang yang dihadapi

5 dalam penerapan konsep kota layak huni dan kota


kompetitif
LIVABLE CITY
DEFINISI LIVABLE CITY

Menurut D. Hahlweg (1997), sebuah kota layak huni adalah sebuah kota
dimana warga kota bisa memiliki kehidupan yang sehat dan memiliki
kesempatan untuk mudah beraktivitas dengan berjalan kaki, sepeda,
angkutan umum, dan bahkan dengan mobil jika tidak ada pilihan lain. Kota
layak huni adalah kota bagi semua orang
Konsep Livable City

Dapat meningkatkan
sistem kesempatan Tersedianya lahan
hidup menuju pekerjaan dan
kesejahteraan penghidupan
masyarakat

Lingkungan yang
Good governance
aman dan bersih
Kriteria Livable City

Fisik kota

Transportasi

Kualitas lingkungan

Aksesibilitas
Fasilitas

Utilitas

Ekonomi

Sosial
Pilar Liveable City

Menurut Lennad (1997)


1. Tersedianya kebutuhan dasar masyarakat perkotaan seperti hunian yang layak, air bersih, dan
energy listrik.
2. Tersedianya fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti transportasi publik, taman kota, fasilitas
ibadah, kesehatan dan pendidikan.
3. Tersedianya berbagai tempat publik untuk menunjang kegiatan sosialisasi antar masyarakat dan
meningkatkan interaksinya.
4. Mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya.
5. Sanitasi lingkungan serta estetika lingkungan fisik.
Pilar Liveable City

Menurut Douglass (2002)


1. Meningkatkan sistem kesempatan hidup untuk kesejahteraan masyarakat.
2. Penyediaan lapangan pekerjaan
3. Lingkungan yang aman dan bersih untuk kesehatan, kesejahteraan dan untuk mempertahankan
pertumbuhan ekonomi.
4. Good Governance, atau pemerintahan yang baik akan mendukung terwujudnya Liveable City.
COMPETITIVE CITY
DEFINISI COMPETITIVE CITY

Menurut Webster dan Muller (2000) competitive city merupakan kemampuan


suatu kota dalam menghasilkan atau memasarkan suatu produk (barang
maupun jasa) yang mengindikasikan nilai positif. Dan untuk produk yang
tidak dapat diperjualbelikan (pelayanan umum) yang menunjukkan tingkat
daya saing suatu kota.
Konsep Competitive City

Kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa yang sesuai


dengan kebutuhan pasar internasional, diiringi oleh kemampuan
mempertahankan pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, lebih
umumnya adalah kemampuan wilayah untuk menciptakan
pendapatan dan kesempatan kerja yang relatif tinggi yang terlihat
pada daya saing eksternal.
KRITERIA

Pemerintah
Lokal

Dinamika
Kualitas Hidup
Ekonomi Lokal

Pendidikan
serta
Biaya Bisnis
Pelayanan
Kesehatan

Infrastruktur
Berperan penting dalam perkembangan kota dengan
Pemerintah menciptakan peluang lingkungan bisnis. pemerintah lokal juga
menetapkan regulasi, memberikan paduan terhadap peraturan
Lokal yang belum didokumentasikan, menjaga kesetaraan dalam
sektor bisnis dan komunitas lokal.

Ekonomi lokal yang dinamis akan mempengaruhi peluang


Dinamika Ekonomi investasi ke dalam kota, meningkatkan pendapatan lokal, dan
menciptakan kota yang memiliki daya tarik yang lebih tinggi
Lokal dalam bidang ekonomi.

Sumber Daya Alam : sumber daya yang secara langsung


didapatkan dari alam. murah(keunggulan kota tersebut).
Sumber Daya Sumber Daya Manusia : kualitas tinggi dari sumber daya
manusia merupakan salah satu modal awal dari kota yang
memiliki daya saing yang tinggi.
Infrastruktur mampu mendorong peningkatan ekonomi lokal.
Infrastruktur tersebut dapat berupa perkotaan, bangunan dan
Infrastruktur struktur yang mendukung produksi barang dan jasa. Adapun
infrastruktur strategis yang secara khusus dikembangkan
seperti Super Computer dan fasilitas penelitian.

Dalam menciptakan peluang bisnis yang meningkatkan


ekonomi kota, diperlukan biaya-biaya seperti biaya
Biaya Bisnis pendaftaran, perpajakan, biaya personil, biaya transportasi,
biaya utilitas dll.

Tingkat produktivitas kota secar langsung dipengaruhi oleh


kesejahteraan masyarakat. Kelayakan suatu kota dapat
Kualitas hidup diketahui dari kesejahteraan masyarakat, kualitas pemenuhan
kebutuhan sosial, sarana dan prasaranaserta keamanan
penduduk.
Pilar Competitive City
Kelembagaan

Inovasi Infrastruktur

Kecanggihan Kawasan
dalam bisnis Ekonomi Makro

Tingkat
Kesiapan
Pendidikan
Dalam Bidang
yang Tinggi
Teknologi
serta Pelatihan

Efisiensi Pasar Efisiensi Pasar


Barang Barang

Kualitas Hidup
Pilar Competitive City

i. Kelembagaan : Lingkungan yang ditentukan berdasarkan hukum serta administrasi dimana


individu, perusahaan, dan pemerintah saling berinteraksi untuk meningkatkan hasil kekayaan dan
produktivitas suatu negara.

ii. Infrastruktur : berpengaruh terhadap jangkauan dan kinerja efisien, serta berperan penting dalam
meningkatkan fungsi ekonomi suatu negara. selain itu berpengaruh juga terhadap penentuan
lokasi kegiatan ekonomi, jenis kegiatan atau sektor yang dapat dikembangkan di negara tersebut.

iii. Kawasan Ekonomi Makro : stabilitas lingkungan ekonomi makro memeiliki peranan penting dalam
bidang bisnis, sehingga mempengaruhi daya saing suatu negara secara signifikan.
Pilar Competitive City

iv. Pendidikan serta Pelayanan Kesehatan : tenaga kerja yang sehat, merupakan salah satu faktor
penting yang berperan dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas suatu negara. Selain itu
kualitas pendidikan juga turut mendukung perekonomian suatu negara, kualitas pendidikan yang
diterima oleh masyarakat dapat meningkatkan efisiensi setiap tenaga kerja.

v. Tingkat Pendidikan yang Tinggi serta Pelatihan : Kualitas pendidikan serta pelatihan bagi tenaga
kerja yang tinggi ikut berperan dalam pereknomian suatu negara. pilar ini berperan dalam
mengukur tingkat dari kualitas pendidikan dan kualitas tenaga kerja yang kemudian dievaluasi
sebagai pertimbangan dalam tenaga kerja pilihan.
Pilar Competitive City

vi. Efisiensi Pasar Barang : Negara yang memiliki pasar barang yang efisien memiliki tingkat
kualitas kota yang baik. Efisiensi pasar yang baik menggabungkan produk campuran dan
pelayanan tepat guna dalam memastikan barang yang diproduksi diperjual belikan secara efektif
dalam mendorong taraf perekonomian kota

vii. Kesiapan Dalam Bidang Teknologi : Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi tingkat produktivitas
suatu negara dengan melakukan penekanan secara khusus terhadap pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (ICT).

viii. Ukuran Pasar : ukuran psar suatu negara mempengaruhi produktivitas, hal tersebut
dikarenakan pasar memiliki kemungkinan besar dari pihak lokal maupun swasta dalam
mengetahui skala ekonomi suatu kota.
Pilar Competitive City

ix. Kecanggihan dalam bisnis : terdapat 2 elemen penting dalam kecanggihan bisnis yang
mempengaruhi perkembangan ekonomi kota yaitu kualitas jaringan bisnis, dan kualitas
operasional dan strategi perusahaan individu.

x. Inovasi : inovasi disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan dalam bidang teknologi maupun non
teknologi. inovasi juga berperam penting dalam meningkatkan daya saing suatu kota yang
berkaitan erat dengan pengetahuan., keterampilan, dan kondisi kerja serta dalam bidang teknologi
yang dimiliki kota tersebut.
TA N TA N G A N D A N P E L U A N G L I VA B L E
CITY DAN COMPETITIVE CITY
TANTANGAN DAN PELUANG KONSEP
LIVABLE CITY
TANTANGAN

Pengaplikasian
konsep livable city Sosial Masyarakat
yang berpedoman serta peningkatan
pada sustainable ekonomi
development
PELUANG

1)Tersedianya
sanitasi
1)Terpenuhinya 1)Peningkatan
lingkungan yang
kebutuhan dasar Terciptanya kesejahteraan
baik serta
masyarakat seperti lingkungan yang masyarakat serta
berbagai tempat
hunian, fasilitas bersih, sehat, dan tersedianya
publik untuk
umum, dan nyaman lapangan
menunjang fungsi
fasilitas sosial. pekerjaan.
kegiatan ekonomi,
sosial dan budaya.
TANTANGAN DAN PELUANG KONSEP
COMPETITIVE CITY
TANTANGAN

1)Kesiapan
1)Menghadapi
kota-kota di
MEA
Indonesia
PELUANG

1)Peningkatan
1)Peningkatan
fungsi serta 1)Peningkatan
kualitas pendidikan
jangkauan inovasi serta
serta pelayanan
pelayanan dari kegiatan bisnis
kesehatan
infrastruktur

1)Peningkatan daya 1)Peningkatan


saing global investasi
S T U D I K A S U S : K O TA YA N G
M E N E R A P K A N L I VA B L E C I T Y D A N
COMPETITIVE CITY
Peluang Kota
Surabaya dalam
Mewujudkan Livable
City
Tantangan Kota Surabaya dalam Mewujudkan Livable City

1. Permasalahan yang terjadi di Kota Surabaya adalah masalah tingginya tingkatan pencemaran lingkungan.
Kurangnya pengawasan dalam kualitas kebersihan lingkungan kurang diperhatikan, serta kurangnya
kesadaran masyarakat dalam menjaga kesbersihan lingkungan. Sehingga banyak terjadinya banjir
karena penyempitan drainase oleh sampah penduduk. Serta masih banyaknya lingkungan atau
permukiman kumuh yang kurang mendapatkan perhatian lebih dari Pemkot Surabaya.
2. Sifat individual masyarakat kota yang semakin mendominasi. Maka dibutuhkan perubahan mindset pada
masing-masing individu bahwa perlunya interaksi sosial guna menjaga relasi antar individu. Selain itu
dibutuhkan peningkatan SDM khususnya generasi muda untuk bisa mengakses „link‟ dunia kerja
yang menggl
3. Berkembangnya sistem ekonomi Kota Surabaya yang cenderung stabil dan meningkat. dibutuhkan
masyarakat yang produktif untuk memunculkan inovasi masyarakat, hingga adanya daya saing yang
membawa keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah yang membantu peningkatan pemasaran hasil
produksi. Juga dibutuhkan kemajuan teknologi untuk menjawab tantangan masyarakat ekonomi
Asean.obal, sibuktikan dengan dimulainya MEA.
Peluang Negara Singapura dalam Mewujudkan Competitive City

1. Pendapat GNP tertinggi di dunia (pendapatan total ekonomi suatu negara selama satu tahun, termasuk
nilai produksi yang dihasilkan oleh penduduk dari negara tersebut) di dalam dan di luar wilayah negara.
2. GDP (nilai jasa atau barang yang dihasilkan oleh per unit produk di wilayah suatu negara dalam jangka
satu tahun) sebesar USD 52,052.
Tantangan Negara Singapura dalam Mewujudkan Competitive City

Meningkatnya Perubahan Industri dan Rantai Urbanisasi, Demografi,


dan Kelas Menengah
Ketidaksetaraan Teknologi Nilai Global Yang Muncul
KESIMPULAN DAN LESSON LEARNED
Kesimpulan

– Livable City atau kota layak huni adalah suatu lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan
sebagai tempat untuk beraktivitas yang dilihat dari berbagai aspek. Sedangkan Competitive City atau kota yang
kompetitif merupakan kemampuan suatu kota dalam menghasilkan dan memasarkan suatu produk.
- Adapun kriteria yang digunakan pada penerapan konsep Liveable City yaitu diantaranya terdiri atas beberapa
kriteria yaitu fisik kota, kualitas lingkungan, transportasi-aksesibilitas, fasilitas, utilitas, ekonomi, sosial, birokrasi
dan pemerintahan. Sedangkan kriteria dalam penerapan konsep Competitive City yaitu diantaranya meliputi
pemerintah lokal, dinamika ekonomi lokal, sumber daya, infrastruktur, biaya bisnis, dan kualitas hidup.
- Terdapat beberapa tantangan serta peluang dalam penerapan konsep livable city dan competitive city yang
diantarana meliputi tantangan dalam kesiapan kota-kota di Indonesia, serta dalam beberapa aspek sustainable
development seperti aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Serta peluang seperti meningkatnya investasi serta
inovasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakatnya.
LESSON LEARNED

Untuk dapat mengurangi terjadinya permasalahan perkotaan baik dalam aspek sosial, ekonomi, ataupun
lingkungan, maka diperlukan penerapan suatu konsep pengelolaan perkotan yang baik dan berkelanjutan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta meminimalisir terjadinya berbagai dampak dimasyarakat.
Sehingga dengan adanya pengelolaan lingkungan kota yang baik akan menyebabkan kota nyaman untuk ditempati
serta nantinya dapat bersaing dengan kota-kota lainnya.
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai