Anda di halaman 1dari 9

OPTIMALISASI TIKET DALAM JASA TRANSFORTASI PT HIBA GROUP

(TICKETING OPTIMIZATION IN TRANSFORTATION SERVICES PT HIBA GROUP)

oleh
Fito Gunawan
Universitas Unsurkancana
Email ; fitogunawan1@gmail.com

ABSTRACT

Transportation has existed since ancient times and has continued to develop until now, starting from
wooden wheels to wheels made of iron protected by rubber, many forms of transportation are widely used
by many people, one of which is bus transportation from Europe to Asia. This transportation has become
dominant in a country. one of them in Indonesia. One of them is PT. HIBA GROUP which runs a
company in the field of transportation services called HIBA PUTRA, Hiba Putra is divided into two parts,
namely AK (city transportation) and AKAP (city transportation and provincial transportation). To be
able to use HIBA PUTRA AKAP transportation, you need a ticket to sell in several places that have been
provided by the company. However, in the ticketing process, there are several problems that often occur
when in the field, it is hoped that this writing can help with problems that occur.

Keywords: Transportation, AK and AKAP, ticketing.

ABSTRAK

Transportasi sudah ada dari jaman dulu terus berkembang sampai sekarang yang berawal dari roda
kayu menjadi roda yang terbuat dari besi yang dilindungi karet, banyak bentuk tranportasi yang marak
digunakan oleh khalayak orang banyak salah satunya transportasi Bus dari eropa sampai asia transportasi
ini telah menjadi dominan disuatu negara salah satunya di Indonesia. Salah satunya PT. HIBA GROUP
yang menjalankan perusahaan dibidang pelayanan jasa tranportasi yang dinamai HIBA PUTRA, hiba
putra menjadi dua bagian yakni AK (angkutan kota) dan AKAP (angkutan kota dan angkutan provinsi)
untuk bisa menggunakan tranportasi HIBA PUTRA AKAP perlu sebuah tiket yang dijual dibeberapa
tempat yang sudah disediakan oleh perusahaan. Namun dalam proses ticketing ada beberapa
problematika yang sering terjadi saat dilapangan diharapkan dengan ada penulisan ini bisa membantu
permasalahan yang terjadi.

Kata kunci : Transportasi, AK dan AKAP, ticketing.

1
Pendahuluan
Dalam menjalankan bisnis jasa transportasi akan menalaah permasalahan yang terjadi
maka diperlukanya tiket sebagai bentuk bukti dilapangan dan membantu menghasilkan solusi
perjajian perihal sesuatu yang sudah disepakati dari masalah yang terjadi. Besar harapan saya
oleh penjual dan konsumen, tiket biasanya solusi tersebut dapat menyelesaikan
terbuat dari kertas yang tipis dan memiliki problematika yang terjadi dan membantu
berbagai macam tipe. Tak jarang saat perusahaan untuk pengoptimalan dibagian
melakukan ticketing sering terjadi masalah yang ticketing. Bukan hanya menguntungkan satu
dapat menghambat pegawai saat melakukan pihak namun juga dapat menguntungkan dua
pembuatan tiket, hal ini dapat berdampak buruk pihak, penyedia jasa dan calon penumpang.
terhadap pandangan konsumen terhadap
pelayanan yang diberikan dan dapat menguragi
Adapun batasan masalah dari pembuatan artikel
pengoptimalan, dalam pembuatan tiket
ilmiah ini sebagai berikut :
perusahaan hiba putra telah berbasis mobile
dengan aplikasi akap mobile dan tidak 1. Menjelaskan system ticketing
menggunakan tiket manual dan telah diganti dilapangan
dengan tiket bentuk struk. Perusahaan hiba putra 2. Menelaah system ticketing optimum
mulai menyusuaikan diri terhadap zaman yang dalam pelayanan jasa
terus berkembang dan memanfaatkan teknologi 3. Menganalisis pemecahan kebutuhan
yang sanggat berguna bagi perusahaan itu
sendiri, dalam penyusuaiyan tersebut adanya Adapun tujuan daripembuatan artikel ilmiah ini
problematika yang sering terjadi dilapangan untuk menjelaskan dan mencari tahu. Apa saja
khususnya dibagian ticket. Oleh sebab itu saya yang menjadi topik dari batasan masalah diatas
memilih topik ini pembahasan optimalisasi tiket dan menciptakan solusi.

Metode

Pada penelitian ini, saya mengambil digunakan ialah observasi. Dengan penggunaan
jenis penelitian deskriptif. Dengan teknik observasi maka saya akan mengamati
mendeskripsikan suatu populasi, situasi, atau berbagai aktifitas dalam ticketing. Dengan
fenomena yang sedang diteliti. Untuk kemudahan pengambilan data, maka akan
mendapatkan berbagai data yang saya inginkan, berpengaruh juga pada 3 penulisan artikel ilmiah
maka dengan itu penggunaan teknik yang ini

1
Hasil penelitian

A. System ticketing

System ticketing yakni dimana terjadinya membeli sebuah tiket maka penyedia jasa
pembuatan tiket oleh penyedia jasa pelayanan mendata penumpang tersebut kedalam data
tehadap pembeli yang membetuhkan pelayanan daftar penumpang, tiket yang dicetak tidak
yang ditawarkan, ini bisa terjadi bila kedua dengan pencetakan manual atau tulistangan
pihak saling membutuhkan.dalam hal itu melainkan dicetak oleh mesin print kecil dan
penyedia jasa menyediakan dua system untuk berkertas paper 80mm, kertas tersebut memiliki
bisa mendapatkan sebuah tiket yakni dengan beberapa keunggulan dan kekurangan salah satu
cara pemesanan terlebih dahulu melalaui mobile ke unggulan kertas tersebut adalah harga yang
atau bisa langsung bertransaksi langsung ke murah dan mudah didapatkan, tentu saja hal ini
berbagai tempat yang sudah disediakan oleh adalah sebuah keuntungan bagi perusahaan
penyedia jasa hal ini dapat mempermudah kedua untuk menekan biaya pengeluaran.
pihak. Pembelian ticketing dimulai pada jam
8:00 sampai jam 13:00, setelah penumpang

B. System ticketing dalam pelayanan jasa

Menurut Kotler (1997), terdapat lima faktor fisik, yaitu kemampuan dalam menyedian
determinan yang menentukan kualitas layanan peralatan, personil, dan media komunikasi yang
yang diberikan, yaitu: a) kehandalan, dibutuhkan pelanggan.
kemampuan untuk memberikan jasa yang
Saat melakukan pelayan jasa pasti terjadi sebuah
dijanjikan tepat pada waktunya; b) responsif,
aksi social antara penyedia jasa dan konsumen,
kemauan untuk membantu pelanggan dan
biasanya konsumen memiliki sebuah penilaiyan
memberikan jasa dengan cepat; c) keyakinan,
sendiri terhadap penyedia jasa, dan berpengaruh
kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan
terhadap penyedia jasa tersebut, dimana
pada diri pelanggan melalui perilaku ramah dan
penilaian tersebut bisa saja menyebar dengan
sopan; d) empati, kepedulian atau kemampuan
pengaruh social.
untuk memberikan perhatian pribadi pada
pelanggan e) berwujud, mengacu pada fasilitas Kotler (1997 : 116) bahwa kualitas harus
dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir

1
pada persepsi konsumen. Persepsi konsumen 3. Keyakinan (confidence), yaitu pengetahuan
terhadap kualitas layanan itu sendiri merupakan dan kesopanan pegawai serta kemampuan
penilaian menyeluruh konsumen atas mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan
keunggulan suatu layanan. Terdapat 5 (lima) keyakinan atau
determinan kualitas jasa yang dapat dirincikan
4. “assurance”
sebagai berikut:
5. Empati (emphaty), yaitu syarat untuk peduli,
1. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan
memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.
untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
tepat dan terpercaya. 6. Berwujud (tangible), yaitu penampilan
fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media
2. Ketanggapan (responsiveness), yaitu
komunikasi.
kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat

Menurut kritikan yang disebutkan oleh keinginan pelanggan. Dari pendapat tersebut
Dabholkar et al( 1996), model Servqual tidak diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan
mampu menjelaskan secara kurat persepsi adalah keunggulan yang dimiliki oleh suatu
pelanggan terhadap kualitas layanan. Sebagai layanan yang hanya dapat dinilai oleh
contoh, sejumlah dimensi yang relevan untuk pelanggan. Kontribusi kuaitas terhadap
konteks pelayanan tertentu justru tidak tercakup keuntungan usaha ditunjukkan melalui dua
dalam model Servqual, diantaranya pengalaman elemen usaha yang membentuk fungsi
pelanggan dalam mencari pelayanan yang keuntungan yaitu penerimaan dan biaya.
mereka butuhkan, interaksi dengan pegawai
Manfaat-manfaat yang lebih spesifik diantaranya
pelayanan dan pengalaman berkaitan dengan
adalah : 1) Pelayanan yang istimewa 2)
complain mengenai hasil yang tidak sesuai
Pelanggan yang terpuaskan merupakan sumber
dengan harapan . Oleh sebab itu, dimensi
informasi positif dari perusahaan dan saingan
kualitas layanan khusus dibutuhkan.
pihak luar. Bahkan mereka dapat menjadi
Zeitham ,Valerie dan Bitner (2000) pembela (advotes) bagi perusahaan khususnya di
mengemukakan bahwa kualitas layanan adalah dalam menangkal isu-isu negative. 3) Pelayanan
pengalaman yang hanya dapat dievaluasi oleh yang memuaskan menciptakan loyalitas
pelanggan. Kualitas jasa adalah tingkat pelanggan. Pelanggan yang loyal tidak hanya
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian potensial untuk penjualan pelayanan jasa 4)
atas tingkat keunggulan untuk memenuhi Pelanggan merupakan sumber informasi bagi

1
perusahaan dalam hal intelijen pemasaran dan wanprestasi dan sebagainya.5) Kualitas
pengembangan pelayanan jasa perusahaan. 4) pelayanan yang didesain dan dimplementasikan
Kualitas yang baik berarti menghemat biaya- secara memadai bukan hanya memuaskan
biaya seperti biaya untuk memperbaiki pelanggan tetapi juga dapat member kepuasan
kesalahan, membangun kembali citra karena kerja bagi karyawan.

Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990), kepuasan pelanggan sebagai perasaan senang
mengemukakan bahwa: tangibles, reliability, atau kecewa seseorang yang berasal dari
responsiveness, assurance, dan emphaty adalah: perbandingan antara kesannya terhadap kinerja
1. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya (atau hasil) suatu produk dan harapan-
petampakan fisik dari gedung, peralatan, harapannya. Definisi tersebut di atas dapat
pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki dijabarkan bahwa kepuasan merupakan fungsi
oleh proveders. 2. Reliability atau reliabilitas dari kesan kinerja dan harapan. Apabila kinerja
adalah kemampuan untuk menyelenggarakan berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas,
pelayanan yang dijanjikan secara akurat. 3. sebaliknya apabila kinerja memenuhi harapan,
Responsiveness atau responsivitas adalah pelanggan puas dan apabila kinerja melebihi
kerelaan untuk menolong customers dan harapan, pelanggan amat puas atau senang.
menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas. 4. Penilaian kepuasan dan ketidakpuasan
Assurance atau kepastian adalah pengetahuan pelanggan mengambil salah satu dari tiga bentuk
dan kesopanan para pekerja dan kemampuan yang berbeda (Engel, Blackwell dan Miniard
mereka dalam memberikan kepercayaan kepada dalam Tjiptono,2004 : 112),
customers. 5. Emphaty adalah perlakuan atau yaitu :1.Diskonfirmasi positif, yaitu apabila
perhatian pribadi yang diberikan oleh providers kinerja lebih baik dari yang diharapkan.2.
kepada customers Ivancevich, Lorenzi, Skinner Konfirmasi sederhana, apabila kinerja sama
dan Crosby (1997: 448):’ Pelayanan adalah dengan yang diharapkan. 3. Diskonfirmasi
produk - produk yang tidak kasat mata (tidak negatif, apabila kinerja lebih buruk dari yang
dapat diraba) yang melibatkan usaha-usha diharapkan. Indikator yang dipergunakan untuk
manusia dan menggunakan peralatan”. mengetahui kepuasan masyarakat adalah: 1.
Engel (dalamTjiptono, 2004 : 146) Tanggapan masyarakat yang meliputi tingkat
mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai kinerja dan tingkat harapan dari kualitas
evaluasi purna beli terhadap alternatif yang pelayanan. 2. Tanggapan masyarakat yang
dipilih yang memberikan hasil sama atau meliputi tingkat kinerja dan tingkat harapan dari
melampaui harapan pelanggan Kotler (dalam semangat kerja pegawai
Tjiptono, 2004 : 147) memberikan definisi

1
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur terhadap perilaku pelanggan. Sedangkan
Negara Nomor 63 Tahun 2004: Asas Pelayanan. menurut Yi Ting Yu and Dean (2001) bahwa
Adalah 1. Transparansi 2. Akuntabilitas 3. perasaan senang bersikap positif atau negatif
Kondisional 4. Partisipatif 5.kesamaan hak. merupakan bagian dari komponen emotion.
Sedangkan Didalam Keputusan MENPAN Dengan demikian jika kepuasan adaalh diartikan
Nomor 63 tahun 2003 disebutkan Prinsip sebagai perasaan senang atau tidak senang maka
Pelayanan public dimana penyelenggaraannya: kepuasan ini dapat juga dikatakan sebagai sikap
1) Pelayanan harus memenuhi beberapa prinsip yang emotional
sebagai berikut: 2) Kesederhanaan 3) Prosedur
pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah yang sangat menentukan perilaku pelanggan.
dipahami dan mudah dilaksnakaan kejelasan 4) Kotler (1997) mengatakan bahwa perasaan
Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal seseorang menyangkut kenyamanan atau
administrasi layanan public. kekecewaan sebagai akibat dari perbandingan
Bloomer (1998) menyatakan bahwa kepuasan antara kinerja atau outcome produk yang
dapat dipikirkan sebagai suatu penentu yang dipersepsikan dalamkaitanya dengan
penting dari loyalitas. Kepuasan yang tinggi atau harapannya.Jadi apakah pembeli puas setelah
kesenagan dapat menciptakan kelekatan membeli adalah tergantung pada kinerja yang
emosional terhadap merk bukan hanya ditawarkan dalam hbunganya dengan terpenuhi
preferensi rasional yang merupakan hasil proses tidaknya harapan pembeli.
kognitif. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan
yang tinggi. Demikian pula sebaliknya
ketidakpuasan akan menyebabkan pelanggan Dengan demikian kepuasan atau tidak
merasa tidak senang dan pada akhirn ya akan kepuasan pelanggan merupakan perbedaan
meningglkan perusahaan (tidak loyal). Dengan antara harapan (expectation) dan kinerja yang
demikian kepuasan ini ditentukan oleh dua dirasakan ( perceived performance) , yaitu
komponen dari diri pelanggan yaitu komponen penilaian antara harapan pembeli dengan kinerja
kognitif dan afektif daridua unsur ini komponen yang dirasakan pada purna pembelian dari
afektif yang mempunyai korelasi yang tinggi p;roduk atau jasa yang bersangkutan. Beberapa

1
dukungan teori maupun penelitian empirik yang kepusan pelanggan. Sementara Cronin dan
telah dilakukan dan mendukung hasil penenlitian Taylor (1992) menyatakan bahwa kualitas
ini adalah Fullerton dan taylor (2002) yang layanan merupakan faktor penentu dalam
menyatakan bahwa persepsi kualitas layanan membentuk kepuasan pelanggan.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Pembahasan
Dalam pengoptimalan system ticketing dalam efisien karna terburu-buru, maka pengoptimalan
pelayanan jasa transportasi maka diperlukannya aplikasi salah satu solusi agar dapat mengatasi
pemecahan masalah yang terjadi saat problematika tersebut dan bisa menghindari
dilapangan, dan memenuhi kebutuhan konsumen permasalahan tersebut.
atau pembutuh pelayanan jasa, sering terjadinya
error saat melakukan pembuatan tiket dapat 2. Menggantikan bahan tiket
memengaruhi kualitas mengurangnya penilaian Bahan tiket yang digunakan untuk pembuatan
kosumen terhadap pelayanan, konsumen sering tiket oleh perusahaan hiba putra yakni berbahan
mengeluhkan tehadap tiket yang kurang paper dan berjenis paper 80mm, bahan jenis ini
kualitasnya . untuk memecahkan masalah yang memiliki keunggulan yakni, murah, dapat
terjadi maka dapat dilakukan beberapa strategi ditemukan dengan mudah. Namun ada
yang harus dilakukan. kekurangan dari kertas tersebut yang sering
dikeluh kesahkan oleh para penumpang,
1. Pengoptimalan apk AKAP MOBILE diantaranyaa mudah kotor, tidak tahan air,
secara berkala tulisan mudah pudar, mudah sobek dan juga
Pengecekan aplikasi dan perawatan secara memiliki bentuk yang kecil, untuk mengatasi hal
berkala dapat mengoptimalkan aplikasi yang ini maka menggunakan kertas NCR (No Carbon
sering dijalankan, hal ini dapat membatu Required) kertas yang saat ditulis atau dicetak
pegawai ticketing saat melakukan pembuatan langsung tembus kebawahnya, hal ini dapat
tiket karna dapat semininmal mungkin terjadinya memudahkan karyawan karena tidak perlu
error saat menggunakan aplikasin mobile,dan menulis data dua kali, kertas ini juga memiliki
menyediakan setiap pool oprator unntuk keunggulan yakni tulisan atau data yang tercetak
mengatasi error bila terjadi. Jika error terjadi dikertas tidak mudah pudar.
maka dapat memengaruhi waktu pembuatan
tiket ini dapat berdampak buruk terhadap 3. Pelayanan yang baik
penilaian konsumen ke perusahaan, hal ini dapat Pelayanan menjadi kunci utama dalam
menyebabkan antrian yang Panjang dan dapat melakukan transaksi pembelian tiket dengan
memengaruhi kinerja karyawan yang kurang memberikan pelayanan yang baik maka akan

1
memberikan kesan baik terhadap konsumen, paut dalam ilmu social maka dari itu dalam masa
pelayanan menjadi ciri baik tidaknya perusahaan training karyawan harus diberikan bekal ilmu
tersebut, konsumen cendrung tidak social agar diterapkan dan menjalankan visi misi
memperhatikan kekurangan yang lain jika perusahaan.
diberikan pelayanan yang optimum sesuai yang
diharapkan konsumen, pelayanan bersangkut
Kesimpulan dan Saran

Dari hasil bab bab sebelumnya, dapat saya


simpulkan dan sarankan bahwa :staff ticketing
Conclusions and recommendations
adalah muka utama perusahaan saat melakukan
pelayanan, untuk memberikan kesan terbaik From the results of the previous chapters, I can
untuk konsumen maka perlunya memberikan conclude and suggest that: the ticketing staff is
pelayanan yang baik pula ilmu social sangat the main face of the company when providing
penting untuk berkomunikasi terhadap services, to give the best impression to
konsumen terhadap konsumen. untuk consumers, it is necessary to provide good
pengoptimalan system ticketing diperlukannya service as well as social science is very
sarana dan prasarana yang baik, dan important for communicating from consumers to
memberikan apa yang diperlukan oleh consumers. to optimize the ticketing system,
konsumen. good facilities and infrastructure are needed, and
provide what is needed by consumers.
Daftar pustaka
Bloemer, J., Ruyter, K., and Wetzels, M. 1999. T j i p t o n o, F a n d y. 2 0 0 0. M a n a j e m e n
Linking Perceived Service Qualit And Service J a s a. JOGJAKARTA: ANDY OFFSET.
Loyalty: A
Multi-Dimensional Perspective. Yi-Ting Yu and Alison Dean. 2001. The
European Journal of Marketing. Vol.33 Contribution of Emotional Satisfaction to
No.11/12, pp.1082-1106. Customer Loyalty,
International journal of service industry
Kotler Philip. 1998. Marketing mangement: ManagementCronin, J.J. & Taylor S.A.
Analisys, Planing, Implementation, and Control. “Measuring Service Quality: A Reexamination
9th ed. N.J: Prentice Hall. and Extension”. Journal Of Marketing. 56 (July),
In hal. 55-68. 1992

1
Zeithaml, Valerie A dan Mary Jo Bitner. 1996.
“Service Marketing”. NewYork:
McGraw Hill Companies Inc

Zeithaml, Valerie A., and Mary Jo Bitner. 2003.


Services Marketing:
Integrating Customer Focus Across the
Firm. New York: Irwin McGrawHil.

Anda mungkin juga menyukai