Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI CUSTOMER PT POS INDONESIA DITINJAU

DARI KEPUASAN KEPERCAYAAN DAN SWITCHING


BARRIERS

Edwin Japarianto
Staf pengajar Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra, Surabaya

Abstract
This research is aimed to analyze the evaluation of perceived quality and
perceived value to PT. Pos Indonesia customers satisfaction and to examine the
customers satisfaction based on trust, customers loyalty and switching barriers.
Research data are collected through survey method with interview method
straight to 400 respondents who use PT. Pos Indonesia. The technique of
collecting sample is using Non probablity sampling. Methodology that is used are
CHAID, Suharjo, Split, Penalty-Rewards. Based on several tolls we can collcect
almost evaluation result about PT. Pos Indonesia performance.

Key words: perceived quality, perceived value, customer satisfaction, trust,


customer loyalty, and switching barriers.

Latar Belakang Masalah layanan giro untuk transaksi


Pemerintah sebagai pembayaran.
pengayom dan pelayan masyarakat 3. Layanan Keagenan/Pihak III
sudah seharusnya selalu berupaya Layanan keagenan atau pihak
untuk memberikan pelayanan prima III ini merupakan salah satu
kepada masyarakat, salah satu upaya bentuk kerjasama antara PT
yang dapat di tempuh adalah Pos Indonesia dengan instansi–
mengoptimalkan kinerja lembaga instansi lain baik instansi
pelayanan publik sehingga dapat pemerintah maupun instansi
digunakan oleh masyarakat. swasta. Wujud dari kerjasama
Salah satu jasa yang tersebut, antara lain: Tabungan
disediakan oleh lembaga pelayanan (BTN dan Bank Muamalat);
publik ialah jasa pos. Pemerintah SOPP (System Online Payment
merealisasikannya dengan Point), SOPP ini dapat
mendirikan PT Pos Indonesia yang dimanfaatkan oleh pelanggan
merupakan perusahaan milik PT Pos Indonesia untuk
pemerintah dengan status persero. mempermudah pembayaran
Perusahaan ini menawarkan berbagai asuransi, kredit dan
layanan antara lain: pembayaran kartu kredit;
1. Layanan Reguler; terdiri dari penjualan Materai
pengiriman surat dan dokumen, 4. Layanan Filateli
pengiriman dan penerimaan Layanan filateli ini berupa
paket, baik dalam negeri penjualan prangko PRISMA,
maupun luar negeri. penjualan prangko dan
2. Layanan Keuangan; Terdiri souvenir sheet Sampul Hari
dari layanan pembayaran pajak Pertama seperti prangko edisi
juga tersedia layanan wesel Olympiade, prangko edisi
untuk pengiriman uang dan Imlek yang hanya diterbitkan

1
2

sekali dalam jumlah terbatas kepercayaan (trust) masyarakat


dan untuk kalangan terbatas. terhadap PT Pos Indonesia.
Perkembangan teknologi Kepuasan pelanggan
informasi yang semakin cepat tergantung kepada persepsi
mendorong PT Pos Indonesia untuk pelanggan yang mengevaluasi
melakukan inovasi–inovasi untuk apakah harapannya telah terpenuhi
meningkatkan kinerja dan kualitas atau terlampaui. Sehingga untuk
layanan bagi pelanggannya. Salah mengetahui apakah pelanggan telah
satu inovasi yang dilakukan ialah merasa puas terhadap layanan yang
menyediakan layanan Pos Online diberikan perlu diketahui terlebih
yang dapat dengan mudah ditemukan dahulu persepsi pelanggan atas
di setiap cabang kantor Pos dimana layanan yang telah diterimanya
saja. Selain itu juga tersedia layanan selama ini.
Pos Express untuk memenuhi Perceived quality adalah
kebutuhan jasa pengiriman surat, persepsi pelanggan terhadap
dokumen atau barang dalam kota keseluruhan kualitas atau keunggulan
atau ke kota-kota di Indonesia hanya suatu produk atau jasa layanan
dalam waktu sehari atau semalam. berkenaan dengan apa yang
Bagi pelanggan yang menggunakan diharapkan oleh pelanggan. Oleh
layanan pengiriman paket dan Pos karena itu perlu dilakukan penelitian
Express diberi kemudahan untuk terhadap pelanggan PT Pos
melacak keberadaan barang yang Indonesia untuk mengukur seberapa
dikirim baik melalui internet maupun besar tingkat loyalitas pelanggan
melalui telepon. ditinjau dari kepuasan,kepercayaan
Semua layanan yang pelanggan dan switching barrier
diberikan oleh PT Pos Indonesia terhadap PT Pos Indonesia.
memiliki tujuan yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan dan Tinjauan Pustaka
komitmen terhadap pelayanan Pengertian Kualitas (Quality)
umum. Dari semua layanan yang Menurut Lovelock dan
diberikan PT Pos Indonesia, masih Wright (2002, p.14) mendefinisikan
terdapat kekurangan–kekurangan kualitas sebagai “the degree to which
yang dapat diketahui dari keluhan– a service satisfies customers by
keluhan yang disampaikan baik meeting their needs, wants, and
melalui forum maupun dari customer expectations”.
service. Sehingga kualitas juga dapat
Keluhan–keluhan pelanggan diartikan sebagai sesuatu dimana
ini menunjukkan adanya pelanggan merasa mempunyai
kekurangan–kekurangan dalam hubungan khusus dengan produk dan
kinerja PT Pos Indonesia yang dapat jasa yang ditawarkan.
menyebabkan turunnya performa PT Perceived Quality
Pos Indonesia secara keseluruhan di Menurut Parasuraman,
mata para pelanggannya. Pada Zeithaml & Berry (1985, p.42) ada
akhirnya masyarakat tidak lagi tiga hal penting yang harus
memilih PT Pos Indonesia sebagai diperhatikan dalam kualitas layanan,
pilihan utama dalam hal pengiriman yaitu sebagai berikut:
barang atau surat. Hal ini
menimbulkan kurangnya
3

1. Kualitas layanan sulit 4. Responsiveness (Kemampuan


dievaluasi oleh pelanggan merespon)
daripada kualitas barang. Daya tanggap untuk
2. Persepsi kualitas layanan merespon pelanggan dengan
dihasilkan dari perbandingan tepat. Keinginan para
antara kepuasan pelanggan karyawan untuk membantu
dengan layanan yang pelanggan dan memberikan
diberikan secara nyata. layanan penyelesaian keluhan
3. Evaluasi kualitas tidak pelanggan yang dilakukan
semata-mata diperoleh dari dengan tanggap, cepat dan
hasil akhir dari sebuah tepat.
layanan, tapi juga 5. Assurance (Keyakinan)
mengikutsertakan evaluasi Mencakup pengetahuan
dari proses layanan tersebut. karyawan, kesopanan,
Sedangkan Zeithaml, kemampuan dan sifat dapat
Parasuraman, dan Berry (1990, p.26) dipercaya yang dimiliki oleh
mengidentifikasikan kriteria umum para karyawan, bebas dari
SERVQUAL menjadi lima dimensi. bahaya atau keamanan, resiko
Kelima dimensi tersebut adalah : serta kemampuan mereka
1. Tangible (Fasilitas Fisik) untuk meyakinkan
Tampilan luar dari fasilitas pelanggannya terhadap
fisik, perlengkapan, kompetensi dan kredibilitas
peralatan, pegawai, dan dari perusahaan tersebut.
peralatan komunikasi
2. Empathy (Empati) Menurut Gronroos (2000)
Perhatian, kepedulian secara juga menyebutkan bahwa “pada
individual dari perusahaan dasarnya kualitas layanan yang
terhadap pelanggan. dievaluasi oleh pelanggan memiliki
Kemampuan dalam dua dimensi, yaitu a technical
melakukan hubungan quality atau outcome quality dan a
komunikasi yang baik, functional quality atau interaction
perhatian pribadi dan quality”.
memenuhi kebutuhan para Brady dan Cronin (2001,
pelanggan, serta memberikan p.35) pelanggan mengevaluasi
kemudahan dan kejelasan kualitas layanan didasarkan pada tiga
pelayanan sesuai dengan kualitas yaitu kualitas interaksi,
kebutuhan masing–masing kualitas lingkungan fisik, dan
pelanggan. kualitas hasil dan hasil evaluasi ini
3. Reliability (Keadaan yang yang membentuk sebuah persepsi
dapat diandalkan) pelanggan tentang kualitas layanan
Kemampuan memberikan secara keseluruhan, masing-masing
pelayanan yang dijanjikan dari tiga kualitas itu memiliki tiga
dengan segera, akurat dan subdimensi yang langsung mengukur
memuaskan. Kemampuan masing - masing kualitas yaitu:
untuk menampilkan layanan 1. Kualitas interaksi yaitu
yang dijanjikan sesuai dengan kualitas yang berhubungan
kebutuhan secara tepat dan erat dengan bagaimana proses
akurat. interaksi staf penyedia
4

layanan terhadap Perceived value didefinisikan


pelanggannya Kualitas sebagai penilaian konsumen secara
interaksi digambarkan dalam keseluruhan atas manfaat dari produk
tiga subdimensi yaitu : berdasarkan apa yang konsumen beri
Sikap yaitu dan apa yang mereka terima
kepribadian yang (Zeithaml, 2003, p.14).
dimiliki oleh staf yang Nilai yang dipersepsikan
menunjukkan (perceived value) konsumen di
keramahan terhadap bedakan menjadi nilai fungsional,
pelanggan. nilai emosional, nilai sosial dan nilai
Perilaku di sini ekonomis, sedangkan untuk manfaat
dimaksudkan dengan yang diharapkan dan yang diperoleh
sifat yang baik dari konsumen juga dibedakan menjadi
staf serta kemauan manfaat fungsional, emosional,
untuk melayani. sosial dan ekonomis.
Keahlian yaitu Kotler (2007, p.34)
kemampuan staf menyatakan bahwa pembeli atau
dalam melaksanakan konsumen akan membeli dari
pekerjaannya. perusahaan yang mereka anggap
2. Kualitas lingkungan fisik menawarkan customer delivered
kualitas yang ada di dalam value (nilai yang diterima pelanggan)
lingkungan di mana proses yang tertinggi. Nilai ini adalah
pelayanan itu terjadi Dan selisih antara jumlah nilai bagi
kualitas ini digambarkan pelanggan dan biaya total pelanggan.
dalam tiga subdimensi yaitu: Jumlah nilai bagi pelanggan adalah
Kenyamanan yang kumpulan manfaat yang diharapkan
berkenaan dengan diperoleh pelanggan dari produk atau
aspek nonvisual. jasa tertentu. Sedangkan biaya total
Desain yaitu pelanggan adalah kumpulan
berhubungan dengan pengorbanan yang diperkirakan
tata letak atau pelanggan yang akan terjadi dalam
arsitektur ruangan. mengevaluasi, memperoleh dan
Faktor sosial yaitu menggunakan produk dan jasa
jumlah dan tipe tersebut.
pelanggan lain yang Kepuasan Pelanggan
berada dalam Kepuasan merupakan suatu
lingkungan pelayanan respon afeksi atau emosi seseorang
3. Kualitas hasil yaitu apa yang terhadap suatu hal. Afeksi atau emosi
pelanggan dapatkan, Dan disini diartikan sebagai perasaan
kualitas ini digambarkan yang sangat kuat, termasuk
dalam tiga subdimensi yaitu : didalamnya perasaan suasana hati
(Chaplin, 1999).
Waktu tunggu.
Sedangkan menurut Engel
Bentuk nyata.
(1995, p.273) mendefinisikan
Valensi yaitu ukuran kepuasan sebagai evaluasi pasca
tentang pengalaman konsumsi bahwa suatu alternatif
yang didapat bisa baik yang dipilih setidaknya memenuhi
ataupun jelek. atau melebihi harapan atau alternatif
Perceived Value
5

tersebut setidaknya terlaksana sebaik Kepercayaan manfaat objek


yang anda harapkan. merupakan persepsi
. Dari beberapa uraian definisi konsumen tentang seberapa
mengenai kepuasan, dapat jauh produk, orang atau jasa
disimpulkan bahwa kepuasan tertentu yang akan
pelanggan adalah pengalaman memberikan manfaat tertentu.
pelayanan di lapangan dihasilkan Switching Barriers
dari perbandingan antara harapan Jones et al. (2000)
sebelum pelayanan itu diberikan mendefinisikan switching barriers
dengan persepsi dari pengalaman sebagai faktor-faktor yang
pelayanan yang sebenarnya. menghalangi atau mempersulit
Kepercayaan (Trust) konsumen untuk berpindah ke
Kepercayaan sangat penting produk perusahaan lain.
bagi hubungan kemitraan atau dalam Klemperer (1987) juga
memelihara pemasaran relasional, membedakan switching costs
hal ini disebabkan karena menjadi 3 macam. Pertama, biaya
kepercayaan merupakan pondasi transaksi (transaction costs), yaitu
untuk membangun hubungan dalam biaya yang muncul akibat berpindah
bisnis jasa dari satu produk ke produk lain.
Berry dan Parasuraman Kedua, biaya pembelajaran (learning
(1990) menemukan bahwa hubungan costs), yaitu biaya yang muncul
perusahaan dengan pelanggan untuk memahami produk baru
membutuhkan kepercayaan. tersebut. Ketiga, artificial switching
mengatakan bahwa “trust as the costs, yaitu biaya yang dikeluarkan
perception of confidence in the perusahaan untuk mempertahankan
Exchange partner’s reliability and konsumennya.
integrity,” yang artinya kepercayaan Loyalitas Pelanggan
sebagai persepsi kepercayaan di Definisi Customer Loyalty
(dalam) pertukaran integritas dan menurut Garbarino (1999, p.41)
keandalan bersama. yaitu “Customer loyalty is a
Menurut Hill, A.V (2002, predisposition toward purchasing
p.312-313) terdapat tiga jenis and or using a particular product,
kepercayaan yaitu : manufacturer or service provider
1. Kepercayaan Atribut Objek again.” Yang artinya dapat
Kepercayaan atribut objek dikatakan bahwa loyalitas pelanggan
menghubungkan sebuah adalah suatu kecenderungan untuk
atribut dengan objek. membeli dan atau menggunakan lagi
2. Kepercayaan Manfaat Atribut suatu produk atau jasa.
Seseorang mencari produk Loyalitas pelanggan
dan jasa yang akan merupakan manifestasi dan
menyelesaikan masalah- kelanjutan dari kepuasan anggota
masalah dan memenuhi dalam menggunakan fasilitas
kebutuhannya dengan kata maupun jasa pelayanan yang
lain memiliki atribut yang diberikan oleh pihak perusahaan
akan memberikan manfaat serta tetap menjadi pelanggan dari
yang dapat dikenal. perusahaan tersebut. Loyalitas adalah
3. Kepercayaan Manfaat Objek bukti pelanggan yang selalu menjadi
konsumen dan punya suatu kekuatan,
6

sikap positif atas perusahaan Metode penelitian


tersebut. Tujuan akhir keberhasilan Jumlah Responden
perusahaan menjalin hubungan relasi Jumlah responden dalam
dengan pelanggannya adalah untuk penelitian ini ditentukan dengan
membentuk loyalitas yang kuat. kaidah e = 5% dan 5%; maka
Kerangka Konseptual jumlah responden yang dijadikan
samplenya adalah n = 385
responden.
Switching
Perceived Barrier Definisi Operasional
Quality Perceived quality adalah
Satisfaction persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas yang dimiliki
Loyalitas produk yang pengukurannya
Perceived
Value berkaitan dengan pengukuran
Trust dimensi atau atribut produk tersebut.
Perceived value adalah nilai
yang diharapkan oleh konsumen atas
Gambar 1. Kerangka Konseptual kualitas yang diperolehnya
dibandingkan dengan biaya yang
Suatu perusahaan dikatakan dikeluarkannya.
memiliki layanan yang bermutu bila Kepuasan pelanggan adalah
kualitas layanan perusahaan yang suatu respon atau perasaan seseorang
diberikan dapat memenuhi harapan setelah menggunakan produk dan
pelanggan. Namun kualitas layanan jasa dari perusahaan dibandingkan
yang diberikan biasanya dengan harapannya sebelum
mempengaruhi pengorbanan yang menggunakan produk dan jasa.
dikeluarkan oleh pelanggan. Dari Loyalitas pelanggan adalah
perbandingan pengorbanan yang pelanggan yang memiliki komitmen
dikeluarkan dengan kualitas layanan setia atau loyal terhadap perusahaan
yang diterima, maka pelanggan disebabkan kepercayaan dan
tersebut dapat menilai apakah kepuasan pelanggan yang dirasakan
pengorbanan yang mereka keluarkan sebelumnya terhadap perusahaan.
sesuai dengan layanan yang Kepercayaan (trust) adalah
diberikan oleh perusahaan. Dari situ salah satu komponen dari keberadaan
pelanggan dapat menyatakan hubungan pelanggan dengan
puas/tidak puas dengan kualitas perusahaan sebagai persepsi terhadap
layanan yang diberikan. Pelanggan kualitas dan kehandalan dari sudut
yang puas dengan layanannya dapat pandang pelanggan didasarkan pada
menambah dan mengembalikan trust pengalaman.
pada instansi yang terkait. Pelanggan Switching Barriers adalah
yang sudah merasa puas dan percaya berbagai halangan dan rintangan
terhadap layanan perusahaan, maka yang mempersulit konsumen untuk
akan menjadi loyal. Jika beralih atau berpindah ke produk
pengorbanan yang harus dikeluarkan atau merek perusahaan lain sehingga
untuk berpindah semakin besar maka konsumen dapat menjadi loyal
pelanggan akan menjadi lebih loyal terhadap perusahaan.
terhadap perusahaan. Teknik Penarikan Sampel
7

Penarikan sample dilakukan Layanan pengiriman


di dua lokasi kantor pos dengan surat kilat khusus
(47%)=90 responden
asumsi 50% daerah Surabaya Selatan
dan 50% daerah Surabaya Utara,
yaitu Kantor Pos di Jl. Jemur Layanan Pos Express
(37%)=71 responden
Andayani 75 untuk mewakili daerah
Surabaya Selatan sedangkan Kantor
Pos di Jl. Kebonrojo 10 untuk Layanan SOPP
mewakili Surabaya Utara. Karena PT (16%)=31 responden

Pos memiliki banyak layanan, dalam


penelitian digunakan Quota
Sampling dengan mengambil 3 Surabaya Utara
192 responden
layanan yang paling banyak
dimanfaatkan oleh pelanggan PT PT POS
Pos. Setiap layanan tersebut 385 responden
memiliki persentase untuk Surabaya Selatan
menentukan banyaknya responden 193 responden
yang akan diteliti. Sampel yang
terpilih didasarkan atas kemudahan Layanan pengiriman
untuk mendapatkan sampel tersebut surat kilat khusus
(76%)=147 responden
(convenience), maka anggota sampel
(responden) yang terpilih adalah
orang–orang yang berada dalam Layanan Pos Express
lokasi yang sama dengan lokasi (13%)=25 responden

penelitian yang dilakukan oleh


peneliti. Layanan SOPP
(11%)=21 responden

Gambar 2. Model Teknik


Pengambilan Sampel

Metode Analisis
1 Analisis CHAID
Analisis CHAID bertujuan
untuk segmentasi consumen
berdasarkan atribut kepuasan dan
untuk melihat kepentingan atribut
dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen. Dalam prosesnya metode
CHAID membagi data secara
mutually exclusive ke dalam
beberapa anak gugus berdasarkan
penduga yang dianggap paling baik
menggambarkan peubah respon,
8

2 Analisis Suharjo Split engan kontribusinya terhadap


Analisis Suharjo Split dalam kepuasan secara keseluruhan, yaitu
penelitian ini bertujuan untuk basic atribut, performance atribut,
mengetahui dan mengevaluasi exiciting atribut, dan spliting atribut.
atribut-atribut layanan yang
dibangun atas dasar tingkat Hasil dan Pembahasan
kepentingan (ekspetasi) dan
performa (performance) layanan Analisis Chi-Square Automatic
pada PT. Pos Indonesia. Interaction Detection (CHAID)
Over service terjadi, Analisis Chi-Square
apabila hasil pengurangan Automatic Interaction Detection
X dan Y menghasilkan (CHAID) dalam penelitian ini
nilai yang negatif. bertujuan untuk melakukan
Efficient service terjadi, segementasi konsumen berdasarkan
apabila hasil pengurangan atribut kepuasan. Berikut adalah
X dan Y menghasilkan hasil analisis CHAID pada atribut
nilai nol. kepuasan konsumen berdasarkan
Under service terjadi, kepuasan konsumen secara
apabila hasil pengurangan keseluruhan terhadap pelayanan PT
X dan Y menghasilkan Pos Indonesia di Surabaya.
nilai yang positif. Segmentasi didasarkan pada
Dimana : X adalah kepuasan responden terhadap
Kepentingan dan Y adalah pelayanan PT Pos Indonesia di
Kepuasan Surabaya dan demografi responden.

Gambar 3. Suharjo Split

3 Analisis Penalti-Reward
Tujuan analisis Penalty-
Reward untuk mengelompokkan
atribut berdasarkan tingkat
kepentingannya yang dikaitkan
9

Gambar 4. Hasil Segmentasi Jadi dapat disimpulkan


Pengguna Layanan PT Pos Indonesia mayoritas responden adalah pada
di Surabaya kelompok 4 yang merasa puas
dengan atribut jasa yang
Tabel 1. Jumlah Responden Pada disampaikan sesuai dengan waktu
Masing-Masing Kelompok yang dijanjikan.
Kelom Keteran Frekue Persent Atribut jasa yang
pok gan nsi ase (%) disampaikan sesuai dengan waktu
1 Node 1 91 22.8 yang dijanjikan merupakan atribut
2 Node 3 126 31.5 yang harus ditingkatkan, karena
3 Node 4 111 27.8 sebagian besar pelanggan bisa puas
4 Node 5 72 18.0 bila atribut tersebut ditingkatkan
Total 400 100 kinerjanya oleh PT Pos Indonesia.
Hasil ini sangat rasional
Berdasarkan analisis CHAID mengingat inti dari bisnis PT. Pos
pada atribut kepuasan secara Indonesia adalah menyampaikan jasa
keseluruhan terhadap pelayanan PT paket atau Surat di mana dalam hal
Pos Indonesia di Surabaya, ini ketepatan waktu penyampaian
dihasilkan 4 kelompok responden di memegang peranan penting karena
Surabaya dengan karakteristik barang yang di sampaikan tepat
sebagai berikut: waktu akan membuat konsumen puas
Responden yang merasa tidak dan meningkatkan kepercayaan
puas dengan atribut jasa yang konsumen.
disampaikan sesuai dengan waktu Analisis Diagonal (Suharjo Split)
yang dijanjikan. Kepuasan responden Analisis Suharjo Split dalam
pada kelompok ini sebagian besar penelitian ini bertujuan untuk
adalah cukup puas (46,2%). mengetahui dan mengevaluasi
Responden yang merasa atribut-atribut layanan yang
cukup puas dengan atribut gedung dibangun atas dasar tingkat
yang nyaman dan cukup puas dengan kepentingan (ekspetasi) dan
atribut jasa yang disampaikan sesuai performa (performance) layanan
dengan waktu yang dijanjikan. pada PT. Pos Indonesia. Pada tahap
Kepuasan responden pada kelompok pertama adalah melakukan
ini sebagian besar adalah cukup puas perhitungan dengan menghitung
(47,7%). persentase atribut yang memberikan
Responden yang merasa puas penilaian penting dan sangat penting
dengan gedung yang nyaman dan serta puas dan sangat puas dengan
cukup puas dengan atribut jasa yang hasil sebagai berikut:
disampaikan sesuai dengan waktu
yang dijanjikan. Kepuasan responden Tabel 2. Persentase Tingkat
pada kelompok ini sebagian besar Kepentingan dan Tingkat Kepuasan
adalah puas (51,4%). N Kepentin Kepuasa
o Atribut gan n
Responden yang merasa puas 1 Tempat parkir 0.528 0.298
dengan atribut jasa yang 2 Parkir luas 0.528 0.278
disampaikan sesuai dengan waktu 3 Parkir bersih 0.533 0.310
yang dijanjikan. Kepuasan responden 4 Petugas parkir 0.575 0.308
pada kelompok ini sebagian besar 5 Gedung luas 0.513 0.328
adalah puas (58,7%) 6 Gedung 0.468 0.290
10

kondisi baik
7 Bis surat ada 0.333 0.190
Bis surat
0.303 0.238
8 bersih
Gedung 0 .60 0
0.618 0.433
9 nyaman
Meja tulis dan
0.625 0.440 


Atribut 13
10 lem 0 .50 0
 Atribut 22
Atribut 19

Kepuasan
 Atribut 11
 Atribut
Atribut20
12
11 Lem ada 0.628 0.478  Atribut
 Atribut
Atribut 29
Atribut23
14
10

Atribut 9
12 Bolpoin ada 0.615 0.465 0 .40 0
 
Atribut 
Atribut 32Atribut 25
30
Atribut

Atribut 24
21
Atribut 38
Tempat duduk 
Atribut 31
0.658 0.510
13 ada 

 Atribut


5 Atribut 15
Atribut 33  Atribut 3
Atribut 4
Tempat duduk 0 .30 0  Atribut
Atribut
 6 1
0.623 0.443 Atribut 2
14 bersih  
Atribut

Atribut 34
8
Atribut 18
Tempat duduk Atribut 16
  Atribut 17
0.625 0.330 0 .20 0  Atribut
Atribut
Atribut 7 26
27
15 nyaman 
Atribut 28 

Atribut 37
Atribut
Atribut36
35
Papan lokasi 0 .20 0 0 .30 0 0 .40 0 0 .50 0 0 .60 0
0.408 0.223
16 jelas
Kepentingan
17 Toilet bersih 0.388 0.208
18 Pegawai rapi 0.345 0.235
Peralatan
0.680 0.493 Gambar 5. Hasil Suharjo Split
19 muktakhir
Fasilitas fisik
0.603 0.473
20 baik Berdasarkan gambar di atas
21 Ramah 0.578 0.415 menunjukkan bahwa masing-masing
22 Sopan 0.605 0.493 atribut menurut responden
23 Cekatan 0.613 0.443
Berpengetahu
mempunyai tingkat kepentingan dan
0.530 0.403 tingkat kepuasan yang relatif sama.
24 an luas
Memahami Terlihat bahwa sebagian besar atribut
0.455 0.395
25 kebutuhan berada pada wilayah under service,
26 Cepat tanggap 0.368 0.200 namun ada 3 atribut yang berada
27 Simpatik 0.380 0.200 pada wilayah over service sehingga
Mengatasi
28 masalah
0.390 0.173 atribut-atribut yang under service
Pelayanan memiliki tingkat kepuasan yang
0.618 0.450 lebih rendah dibandingkan tingkat
29 prima
Harga sesuai
0.280 0.403
kepentingan responden. Hal ini
30 kwalitas mengkonfirmasikan bahwa atribut-
31 Waktu tunggu 0.275 0.363 atribut yang under service dalam
32 Info jelas 0.355 0.398
Waktu sesuai
penelitian ini merupakan kelemahan
0.358 0.315 yang harus diperbaiki pada PT Pos
33 janji
34 Jaminan tepat 0.623 0.245 Indonesia. Atribut–atribut yang
Tanggap pada
0.608 0.158
termasuk dalam under service, yaitu:
35 keluhan ketersediaan tempat parkir, tempat
Mudah parkir luas, kebersihan tempat parkir,
menyampaika 0.598 0.158
36 n kelurhan
ketersediaan petugas parkir, gedung
37 Solusi tepat 0.648 0.173 yang luas, gedung yang kondisinya
Kompensasi baik, tersedia bis surat di depan pintu
0.645 0.403
38 sesuai masuk PT Pos Indonesia, gedung
Sumber : Output SPSS yang bersih, tersedia meja untuk
menulis dan mengelem, tersedia lem,
tersedia bolpoin, tersedia tempat
duduk untuk menunggu, kebersihan
11

tempat duduk untuk menunggu, Analisis Penalty-Reward


kenyamanan tempat duduk untuk Analisis Penalty-Reward
menunggu, kejelasan petunjuk lokasi memiliki tujuan untuk
layanan yang ditawarkan, kebersihan mengelompokkan atribut
loket, kerapian pegawai, peralatan berdasarkan tingkat kepentingan
muktahir/terbaru(komputer&timbang pemenuhan kebutuhan yang
an), keramahan petugas, kesopanan ditawarkan dengan kontribusinya
petugas, layanan cepat dari petugas, terhadap kepuasan/likeability secara
petugas yang berpengetahuan luas, keseluruhan. Hasil dari Analisis
petugas sanggup menanggapi Penalty-Reward dapat dilihat pada
permintaan pelanggan dengan cepat, tabel sebagai berikut:
petugas bersifat simpatik, petugas Rating masing-masing pada atribut
sanggup menenangkan pelanggan kepuasan Kategori
Atribut
bila ada masalah, jaminan barang Tak Memenuh
Melebihi
Atribut
tidak rusak atau hilang, layanan memenuhi i
Tempat parkir 7.98% 80.85% 11.17% Splitting
yang cepat terhadap keluhan atau Parkir luas 13.30% 76.60% 10.11% Splitting
masalah, kemudahan untuk Parkir bersih 20.74% 68.62% 10.64% Splitting
menyampaikan komplain, Petugas parkir 11.17% 77.13% 11.70% Splitting
penyelesaian masalah yang tepat Gedung luas 14.36% 76.06% 9.57% Splitting
dan cepat. Atribut-atribut diatas Gedung
merupakan atribut-atribut yang kondisi baik 13.30% 74.47% 12.23% Splitting
Bis surat ada 17.02% 72.34% 10.64% Splitting
penting menurut pelanggan tetapi
Bis surat
masih berada di wilayah under bersih 27.13% 64.89% 7.98% Splitting
service sehingga PT Pos perlu untuk Gedung
meningkatkan kinerja dari atribut- nyaman 6.91% 61.70% 31.38% Splitting
atribut tersebut Meja tulis dan
Selain itu, juga terdapat 3 lem 14.36% 44.15% 41.49% Basic
Lem ada 17.55% 43.09% 39.36% Basic
atribut yang memiliki tingkat Bolpoin ada 17.55% 43.62% 38.83% Basic
kepuasan sama atau hampir sama Tempat
dengan tingkat kepentingannya duduk ada 10.11% 52.13% 37.77% Splitting
(efficient service) adalah kebersihan Tempat
Bis Surat di depan pintu masuk PT duduk bersih 7.45% 67.55% 25.00% Splitting
Pos Indonesia, petugas yang Tempat
duduk
memahami kebutuhan para nyaman 11.17% 74.47% 14.36% Splitting
pelanggan, jasa yang disampaikan Papan lokasi
sesuai dengan waktu yang jelas 11.70% 73.94% 14.36% Splitting
dijanjikan. Toilet bersih 13.30% 70.74% 15.96% Splitting
Sedangkan 3 atribut yang Pegawai rapi 10.11% 77.13% 12.77% Splitting
memiliki tingkat kepuasan lebih dari
tingkat kepentingannya (over
service) adalah kesesuaian antara
harga dengan jasa yang diberikan,
waktu layanan panjang, dan
ketepatan waktu penyampaian jasa
diinformasikan dengan jelas kepada
pelanggan..
12

Peralatan
muktakhir 11.70% 44.68% 43.62% Basic Ketersediaan tempat parkir, Tempat
Fasilitas fisik parkir luas, Kebersihan tempat
baik 13.30% 45.21% 41.49% Basic
Ramah 13.83% 72.87% 13.30% Splitting
parkir, Ketersediaan petugas parkir,
Sopan 9.04% 76.06% 14.89% Splitting Gedung yang luas, Gedung yang
Cekatan 11.17% 74.47% 14.36% Splitting kondisinya baik, Tersedia Bis Surat
Berpengetahu di depan pintu masuk PT Pos,
an luas 10.64% 75.53% 13.83% Splitting Kebersihan Bis Surat di depan pintu
Memahami masuk PT Pos,Gedung yang bersih,
kebutuhan 11.17% 75.00% 13.83% Splitting
Cepat tanggap 10.64% 72.87% 16.49% Splitting
Tersedia tempat duduk untuk
Simpatik 27.13% 59.57% 13.30% Splitting menunggu, Kebersihan tempat duduk
Mengatasi untuk menunggu, Kenyamanan
masalah 13.83% 74.47% 11.70% Splitting tempat duduk untuk menunggu,
Pelayanan Kejelasan petunjuk lokasi layanan
prima 7.45% 79.26% 13.30% Splitting yang ditawarkan, Kebersihan loket,
Harga sesuai Exciteme
kwalitas 42.55% 44.68% 12.77% nt
Kerapian pegawai, Keramahan
Waktu tunggu 35.11% 53.72% 11.17% Splitting petugas, Kesopanan petugas,
Info jelas 18.62% 66.49% 14.89% Splitting Layanan cepat dari petugas, Petugas
Waktu sesuai yg berpengetahuan luas, Petugas
janji 12.77% 75.00% 12.23% Splitting yang memahami kebutuhan para
Jaminan tepat 13.30% 69.68% 17.02% Splitting pelanggan, Petugas sanggup
Tanggap pada
keluhan 11.17% 72.87% 15.96% Splitting
menanggapi permintaan pelanggan
Mudah dengan cepat, Petugas bersikap
menyampaika simpatik, Petugas sanggup
n kelurhan 13.30% 71.81% 14.89% Splitting menenangkan pelanggan bila ada
Solusi tepat 12.23% 71.81% 15.96% Splitting masalah, Waktu layanan panjang,
Kompensasi Ketepatan waktu penyampaian jasa
sesuai 13.83% 70.74% 15.43% Splitting
diinformasikan dengan jelas kepada
pelanggan, Jasa yang disampaikan
sesuai dengan waktu yang dijanjikan,
Tabel 3. Hasil Analisis Penalty-
Jaminan barang tidak rusak atau
Reward Pada Semua Atribut
hilang, Layanan yang cepat terhadap
Sumber : Output SPSS
keluhan atau masalah, Kemudahan
untuk menyampaikan komplain,
Berdasarkan tabel di atas
Penyelesaian masalah yang tepat dan
menunjukkan bahwa sebagian besar
cepat.
atribut dapat dikategorikan sebagai
Ada satu atribut yang
splitting, yang mengindikasikan
dikategorikan sebagai excitement,
atribut tersebut adalah atribut yang
yang mengindikasikan atribut
menyebabkan kepuasan bila
tersebut adalah atribut yang tidak
dipenuhi, namun setelah melebihi
akan menurunkan kepuasan bila
level tertentu malah akan
tidak dipenuhi, namun akan
menurunkan kepuasan. Seperti
meningkatkan kepuasan bila
atribut waktu layanan panjang dan
terpenuhi. Atribut yang masuk
ketepatan waktu penyampaian jasa
kategori excitement adalah, yaitu
diinformasikan dengan jelas kepada
atribut kesesuaian antara harga
pelanggan, merupakan atribut
dengan jasa yang diberikan. Dari
splitting, tetapi PT Pos memberikan
data suharjo split, diketahui bahwa
over service pada atribut ini.
PT Pos memberikan over service
Atribut–atribut splitting meliputi:
13

terhadap atribut kesesuaian antara Kesimpulan dan saran


harga dengan jasa yang diberikan. Mayoritas responden adalah
Sebagian atribut dapat pada kelompok yang merasa puas
dikategorikan basic, artinya atribut dengan atribut jasa yang
yang menyebabkan ketidakpuasan disampaikan sesuai dengan waktu
bila tidak dipenuhi, namun tidak yang dijanjikan, namun Tingkat
akan meningkatkan kepuasan bila kepuasan masih di bawah 0.5 (50%),
terpenuhi atau melebihi harapan. itu berarti kinerja PT Pos Indonesia
Atribut–atribut yang masuk kategori selama ini masih di bawah standar.
basic adalah: tersedianya meja untuk Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
menulis dan mengelem, tersedia lem, sebagian besar atribut layanan PT
tersedia bolpoin, dan peralatan Pos merupakan Splitting Attribut.
muktahir/terbaru (komputer & Hal ini dikarenakan kinerja PT Pos
timbangan). Indonesia selama ini sebenarnya
Dari hasil analisis diatas, sudah dapat memenuhi harapan
dapat ditarik kesimpulan bahwa pelanggannya tetapi tidak melebihi
persepsi pelanggan terhadap kinerja harapan pelanggannya, sehingga
PT Pos Indonesia pada variabel dapat dikatakan jika kinerja PT Pos
perceived quality dapat Indonesia selama ini hanya sesuai
menimbulkan kepuasan pelanggan, standar kebutuhan para
jika kinerja melebihi pelanggannya
persepsi/harapan pelanggan maka Saran
pelanggan akan puas sedangkan jika
kinerja tidak sesuai dengan 1. Atribut jasa yang disampaikan
persepsi/harapan pelanggan atau sesuai dengan waktu yang
persepsi/harapan pelanggan melebihi dijanjikan merupakan atribut
kinerja maka pelanggan tidak akan yang harus ditingkatkan, karena
puas. Penilaian pelanggan secara sebagian besar pelanggan bisa
keseluruhan atas manfaat dari produk puas bila atribut tersebut
berdasarkan kinerja yang diterima ditingkatkan kinerjanya oleh PT
dibandingkan dengan apa yang Pos Indonesia
dikorbankan pelanggan pada variabel 2. PT Pos menyediakan lebih
perceived value dapat menimbulkan banyak timbangan dan mengganti
kepuasan pelanggan, jika kinerja komputer lama dengan yang baru
yang diterima sesuai atau melebihi agar dapat mempercepat kinerja
dari sesuatu yang dikorbankan layanannya.
pelanggan maka pelanggan akan 3. PT Pos juga mempertahankan
puas, dan sebaliknya. Selanjutnya atribut-atribut yang termasuk
pelanggan yang merasa puas dalam over service dengan tetap
terhadap kinerja layanan PT Pos menjaga kualitas atribut layanan
Indonesia maka pelanggan akan yang diberikan sesuai dengan
percaya terhadap PT Pos Indonesia, harga, tetap menggunakan jam
pelanggan yang percaya akan operasional yang telah ada dan
menjadi loyal terhadap PT Pos tetap menginformasikan dengan
Indonesia. jelas waktu penyampaian barang
atau jasa kepada pelanggan.
4. PT Pos Indonesia harus
mempertahankan semua hal yang
14

menjadi penghalang atau Hill, A.V. (1992). Field service


rintangan yang mempersulit management: An integrated
pelanggan untuk berpindah ke approach to increasing
pesaing seperti yang terdapat customer satisfaction.
dalam atribut–atribut switching Homewood, Illinois:
barriers, antara lain: jaringan Business One Irwin.
yang luas, pesaingnya tidak Jones, M. A., Mothersbaugh, D. L.,
menyediakan layanan yang sama & Beatty, S. E. (2000).
seperti layanan yang tersedia di Switching barriers and
PT Pos Indonesia, terpercaya, repurchase intentions in
perusahaan milik pemerintah, services. Journal of Retailing,
harganya yang murah, sudah 76(2), 259-274.
lama beroperasi, dan lokasinya Klemperer, P. D. (1987). Markets
yang mudah dijangkau. Karena with consumer switching
atribut-atribut tersebut yang costs. Quarterly Journal of
menyebabkan pelanggan tetap Economics, 102(2), 375-394.
loyal menggunakan layanan PT Kotler, P.(2007). Manajemen
Pos Indonesia. Pemasaran: Analisis,
perencanaan, implementasi
DAFTAR REFERENSI dan kontrol (9th ed.)(Hendra
Teguh & Ronny Teguh Rusli,
Brady, M. K., & Cronin, J. J. (July,
Trans). Jakarta: Prenhallindo.
2001). Some new thoughts on
Lovelock, C.H., & Wright, L.K.
conceptualizing perceived
(2002). Principles of service
service quality: A
marketing and management
hierarchical approach. The
(2nd ed.). New Jersey:
Journal Of Marketing, 65(3),
Prentice Hall.
34-49.
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., &
Chaplin.(1999). Kamus lengkap
Berry, L.L. (1985). A
psikologi(Edisi Ke-1) Jakarta:
conceptual model of service
PT. Raja Grafindo.
quality and its implications
Engel, James F., et al.(1995)
for future research. Journal of
Consumer Behaviour (8th
marketing, 49(4), 41-50.
edition), Fortworth : The
Zeithaml, V.A., Parasuraman, A.,&
Dryden Press.
Berry, L.L. (1990).
Garbarino, E. C., and Mark S.
Delivering quality service:
Johnson, (April, 1999), The
Balancing customer
Different Roles of
perception and expectation.
Satisfaction, Trust, and
New York: The Free Press.
Commitment in Customer
Zeithaml, V. A., & Bitner, M. J.
Relationship, Journal of
(2003). Services marketing
Marketing, 63(2), 70-87.
integrating customer focus
Grönroos, C. (2000). Service
across the firm. New York:
management and marketing:
McGraw-Hill Companies.
A customer relationship
management approach (2nd
ed). Chichester: John Wiley
& Sons, Ltd.

Anda mungkin juga menyukai