Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
Adi Saputra Junaidi, S. Fis, M. Fis
Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penuis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “DISLOKASI ELBOW"
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORITIS....................................................................3
2.1 Definisi.................................................................................................3
2.2 Anatomi Fungsional............................................................................3
2.3 Etiologi.................................................................................................9
2.4 Patofisiologi ........................................................................................9
2.5 Teknologi Intervensi Fisioterapi.......................................................10
BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS.................................................13
3.1 Pengkajian Fisioterapi........................................................................13
BAB IV PENUTUP.........................................................................................28
4.1 Kesimpulan..........................................................................................28
4.2 Saran ...................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
3
4
dan posterior, namun tebal dan kuat di bagian lateral dan medial untuk
membentuk ligamentum collateral lateralis dan medialis. (Benabdallah, 2018)
2.2.1 Kapsul dan Ligamen Sendi Cubiti
Kapsul sendi cubiti membungkus sendi humero-ulnaris dan
humeroradialis, serta sendi radio-ulnaris proksimal. Lapisan fibrosa kapsul
sendi melekat pada humerus pada tepi distal lateral dan medial permukaan
sendi pada capitulum dan trochlea humeri. Bagian anterior dan dan posterior
terletak pada superior dan proksimal fossa coronoidea dan fossa olecranon.
Membran synovial terletak pada permukaan dalam lapisan fibrosa kapsul
sendi dan bagian non-articular intracapsular humerus. Bagian inferior
bergabung dengan membran synovial pada sendi radio-ulnaris bagian
proksimal. Ligamen pada cubiti terdiri dari ligamentum collateral medialis
dan lateralis serta ligamentum annularis. Ligamentum collateral medialis
berbentuk segitiga dan terletak pada sisi medial cubiti. Ligamen ini melekat
pada epicondylus medialis humeri dan berjalan obliq ke sisi medial processus
coronoideus dan processus olecranon ulnaris. Ligamentum collateral lateralis
juga berbentuk segitiga, bagian proksimal melekat pada epicondylus lateralis
humeri dan distal melekat pada ligamentum annularis dan sisi lateral ulna.
Kedua ligamen ini sangat menentukan stabilitas medial dan lateral cubiti.
Ligamentum annularis melekat pada bagian anterior dan posterior incisura
radialis ulnaris, mencakup caput radii dan ulna. (OrthoInfo, n.d.)
5
wire” kolateral pada sendi cubiti yang berpengaruh terhadap stabilitas medial
dan lateral ulna selama gerakan pada bidang sagittal. (OrthoInfo, n.d.)
kita. Sedangkan menurut Arovah (2011) massage adalah salah satu modalitas
fisioterapi yang banyak digunakan atlet untuk meningkatkan performa fisik
maupun untuk mengatasi cedera serta gangguan fisik lainnya akibat kerja
fisik dengan intensitas tinggi. Dengan adanya pemberian perlakuan massage
yang dilakukan oleh masseur kepada pasien akan sedikit banyak membantu
pasien dalam memberikan ketenangan baik secara psikologis, fisiologis
ataupun mekanis (Wijanarko & Riyadi, 2010). Selain akibat yang
ditimbulkan tersebut, massage juga dapat mengurangi rasa sakit yang di
akibatkan adanya cedera pada saat beraktivitas ringan maupun berat. Oleh
karena itu dalam pemberian massage seorang masseur diharapkan akan
memberikan rasa senang, aman, nyaman dan damai. (Al-Muqsith, 2017)
BAB III
PELAKSANAAN STUDI KASUS
3.1 Pengkajian Fisioterapi
Proses pemecahan masalah yang harus dihadapi oleh fisioterapi pada
kasus Post Operasi Reposisi Dislokasi Elbow Sinistra. Pengkajian fisioterapi,
problematika fisioterapi, tujuan atau rencana fisioterapi, pelaksanaan
fisioterapi dan evaluasi terhadap hasil terapi.
3.1.1 Anamnesis
Anamnesis pmerupakan pengumpulan data dengan melakukan Tanya
jawab dengan sumber data, dengan anamnesis dapat diperoleh data-data yang
dibutuhkan dalam menentukan diagnose dan terapi yang diberikan, pada
kasus ini dilakukan secara auto anamnesis.
1. Anamnesis Umum
Nama : Ny.M
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kenali Asam Bawah
13
14
Os adalah seorang istri perwira Angkatan Darat yang memiliki satu orang
anak. Os juga beraktivitas seperti ibu rumah tangga yang keseharian
melakukan aktivitas seperti memasak,mencuci,pasien memiliki hobi
shopping.
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
a) Tekanan darah : 120/80 mmhg
b) Denyut nadi : 72 x/menit
c) Pernapasan : 18x/menit
d) Temperatur : 36º C
e) Tinggi badan : 169 cm
Berat badan : 58 kg.
2.INSPEKSI
1) Statis :
Postur normal.
Posisi lengan fleksi elbow sinistra 90o.
Ada bekas luka post operasi di lateral elbow sinistra.
Lengan kiri tampak lebih kecil dibanding lengan kanan.
2) Dinamis :
Pasien merasakan nyeri pada saat menganggkat tangan ke atas
3. Palpasi
Suhu tubuh normal
Adanya spasme pada M.deltoid sinistra
Adanya tightness pada M. biceps dan M. triceps
Nyeri tekan pada M. biceps dan M. triceps
4. Perkusi
Tidak dilakukan
5. Auskultasi
Tidak dilakukan
6. Pemeriksaan gerak
A. Tes orientasi (menentukan lokasi keluhan)
Pasien kesulitan saat meluruskan siku karena terasa nyeri
17
Fleksor full -
Ekstensor full -
Shoulder
Abduktor full -
Adduktor full -
Ekstensor full -
Elbow
Pronasi Tidak full +
Supinasi full
Fleksor -
Ekstensor -
Shoulder
Abduktor -
Adduktor -
Fleksor +
Ekstensor -
Elbow
Pronasi +
Supinasi _
18
Fleksor - Mampu
Ekstensor - Mampu
Shoulder
Abduktor - Mampu
Adduktor - Mampu
Ekstensor - mampu
Elbow
Pronasi + Tidak Mampu
Supinasi - mampu
Fleksor 5 4
Ekstensor 5 4
Shoulder
Abduktor 5 4
Adduktor 5 4
Fleksor 5 4
Ekstensor 5 4
Elbow
Pronasi 5 4
Supinasi 5 4
Keterangan:
Nilai 0= Tidak ada kontraksi otot atau tonus sama sekali.
Nilai 1= Adanya kontraksi otot atau tonud otot tetapi tidak ada gerakan
sama sekali.
Nilai 2= Adanya kontraksi otot, bisa bergerak tetapi tidak dapat melawan
gravitasi.
Nilai 3= Adanya kontraksi otot, bisa bergerak, bisa melawan gravitasi.
Nilai 4= Adanya kontraksi otot, bisa bergerak, bisa melawan gravitasi,
bisa melawan tahanan minimum.
Nilai 5= Adanya kontraksi otot, bisa bergerak, bisa melawan gravitasi,
bisa melawan tahanan maksimum.
2. Pemeriksaan Rom ( Goniometer)
ROM Sinistra
Regio/Gerakan
Normal Aktif Pasif
3. VDS
No Gerakan Nilai
1 Nyeri tekan 3
2 Nyeri diam 1
3 Nyeri gerak 4
Keterangan:
Nilai 1= Tidak Nyeri
Nilai 2= Nyeri Sangat Ringan
Nilai 3= Nyeri Ringan
Nilai 4= Nyeri Tidak Begitu Berat
Nilai 5= Nyeri Cukup Berat
Nilai 6= Nyeri Berat
Nilai 7= Nyeri Tidak Tertahankan
4. Pemeriksaan Spesifik
Pain full art : +
E.PEMERIKSAAN KOGNITIF, INTRAPERSONAL DAN
INTRAPERSONAL
21
C. INTERPRESTASI DATA
1. IMPAIRMENT
- adanya nyeri gerak pada otot m.tricep dan bicep
- adanya spasme pada otot m.deltoid
2. FUNCTIONAL LIMITATION
Adanya kesulitan dalam melakukan aktivitas yang menggunakan siku
seperti meganggkat benda,memakai pakaian
3. DISABILITY / PARTICIPATION RESTRICTION
Pasien mengalami keterbatasan pada saat mengambil benda
Pasien mengalami hambatan dalam melakukan perkerjaan rumah
seperti mengepel, menyapu
4. DIAGNOSA FISIOTERAPI
D. PROGRAM FISIOTERAPI
1. TINJAUAN FISIOTERAPI
22
a. Jangka pendek
1) Mengurangi nyeri gerak
2) Mengurangi nyeri tekan
3) Mengurangi spasme
4) Meningkatkan LGS
5) Meningkatkan kekuatan otot lengan atas dan bawah sinistra
b. Jangka panjang
1) Mengembalikan kemampuan fungsional pasien
2. TEKNOLOGI INTERVENSI
IR
Tens
Us
Mwd
Massage
Terapi latihan
b. Dilaksanakan
Tens
Us
Massage
Terapi latihan
c. Edukasi
V. RENCANA EVALUASI
b. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI :
TENS
Persiapan alat :
Periksa kondisi alat dan kelengkapannya
Pastikan kabel tidak terkelupas dan pad bersih
Basahkan pad
Persiapan pasien :
Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
Minta pasien untuk membebaskan area yang akan diterapi dari
pakaian dan aksesoris
Aplikasi :
Pasangkan pad pada siku kiri sesuai trigger point
Jelaskan tujuan dan sensasi yang akan dirasakan pasien
Atur waktu TENS
Naikkan intensitas secara perlahan sesuai dengan toleransi pasien.
Evaluasi setelah terapi apakah ada kemerahan atau tidak
US
Persiapan alat :
Periksa kondisi alat dan kelengkapannya
24
Strengthening
26
1) Subyektif
Adanya penurunan nyeri
Adanya peningkatan LGS
2) Obyektif
Nyeri dengan VDS
Nyeri Nilai
Nyeri diam 1
Nyeri tekan 3
Nyeri gerak 3
3) Action
TENS bertujuan untuk merangsang kontraksi otot serta memblok rasa
nyeri
Ultrasound bertujuan untuk tujuan untuk menimbulkan efek
teurapeutik melalui proses tertentu.
Active movement bertujuan untuk untuk menjaga elastisitas otot,
menstimulus untuk integritas jaringan tulang dan sendi
Free active movement bertujuan untuk memobilisasi sendi,
meningkatkan elastisitas otot, meningkatkan koordinasi gerak serta
mencegah kekakuan.
Hold relax bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot
Strengthening bertujuan untuk penguatan dinamik dengan beban
konstan dimana otot berkontraksi memanjang (eksentrik) atau
memendek (konsentrik) di sepanjang luas gerak sendinya
Massage bertujuan untuk memperlancar peredaran darah,
mereposisikan bagian tubuh yang mengalami cedera dislokasi
khususnya pada sendi ke posisi semula,
4) Planning
Dilakukan terapi untuk meningkatkan kembali LGS dan kekuatan otot serta
meningkatkan aktivitas fungsional.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
28
DAFTAR PUSTAKA
Al-Muqsith. (2017). Anatomi dan Biomekanika Sendi Panggul. Unimal Press, 1–
55.
Arif, N., Putranto, B. D., Siddik, M., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F.,
Mangkurat, U. L., Medik, D. R., Fisioterapi, D., Medik, D. R., & Fisioterapi,
D. (2021). Pengaruh Pemberian Terapi Ultrasound Terhadap Nyeri Pada
Pasien Osteoarthritis Lutut. Journal of Electronics, Electromedical
Engineering, and Medical Informatics, 4(1), 49–58.
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/hms/article/view/3322
Benabdallah, O. (2018). Trauma Integratif dan Darurat Obat Dislokasi Siku
Berulang : Laporan Dua Kasus. 2–4.
Dwi, S. (2022). Pengurutan ( Massage ). 1–5.
Nuach, B. M., Widyawati, I. Y., & Hidayati, L. (2014). Pemberian
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation ( Tens ) Menurunkan Intensitas
Nyeri Pada Pasien Bedah Urologi Di. Critical, Medical and Surgical Nursing
Journal, 3(1), 1–9.
OrthoInfo. (n.d.). Dislokasi Siku - Trauma - Orthobullet.
https://www.orthobullets.com/trauma/1018/elbow-dislocation
Priyonoadi, B. (2007). P e r a w a t a n c e d e r a siku. III, 246–272.
Putra, D. A. A. N. R. K. (2019). Posterior Elbow Joint Dislocation. Αγαη, 8(5), 55.
Putri, A. K., Hamidah, N. A., Rahmawati, R. A., Fisioterapi, D., Lamongan, U.
M., Plalangan, J., & Km, P. (2021). Efektifitas Terapi Latihan ( Free Active
Movement dan Resisted Active Movement ) dalam Menambah Lingkup
Gerak Sendi pada Pasien Osteoarthritis Genu Dextra. Physotherapy Health
Science, 3(Desember), 67–69.
SARI, N. F. (2009). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST
DISLOKASI ELBOW DEXTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL.
Singh, J., Elvey, M. H., Hamoodi, Z., & Watts, A. C. (2021). Current perspectives
on elbow dislocation and instability. Annals of Joint, 6(Tabel 1), 10–10.
https://doi.org/10.21037/aoj-19-186
29