Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“ANATOMI DAN FISIOLOGI PERSENDIAN”

Di susun Oleh
Kelompok : IV

1. Raodiatun
2. Uswatul Hasanah
3. Ziana Fhatoni
4. winarti Tuti Mayani
5. Reta Anggriani
6. Sri Wahyuni Ningsih
7. Sahida Eva Nurpaini
8. Sisca Mulia Wulandari

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “ANATOMI DAN FISIOLOGI PERSENDIAN”. Shalawat berserta
salam kami aturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
sekarang ini.
Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
tugas makalah ini. Terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

Cover...............................................................................................................................i
Kata pengantar................................................................................................................ii
Daftar isi.........................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian.........................................................................................................3
2.2 Klasifikasi sendi menurut strukturnya..............................................................4
2.3 Klasifikasi sendi menurut fungsinya................................................................4
2.4 Klasifikasi persendian synovial........................................................................6
2.5 Pergerakan sendi...............................................................................................11
2.6 Bagian – bagian sendi.......................................................................................14
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................22
3.2 Saran.................................................................................................................22
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua
tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada
sambungannya. Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan
ada tidaknya rongga persendian diantara tulang – tulang yang berartikulasi
dan jenis jaringan yang berhubungan dengan persendian tersebut) dan
menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin
dilakukan pada persendian). (Ethel Sloane, 2012: 113)
Aktivitas motorik dari fungsi system pergerakan diatur oleh saraf,
tulang, sendi, dan otot yang terbaik saling menunjang dalam suatu kerja sama
untuk melakukan suatu kegiatan dan pergerakan.Aktivitas volunteer
direncanakan oleh otak dan perintah dikirim ke otot melalui system pyramidal
yang berhubungan dengan gerakan dan sikap. (Syaifuddin, 2006: 78)
Pergerakan sendi banyak ditentukan oleh permukaan persendian,
misalnya dibatasi oleh prosesus olekrani pada sendi bahu, ligament
iliofemoral pada sendi panggul. (Syaifuddin, 2006: 72)
Kalau melihat bentuk-bentuk sendi tersebut di atas maka pergerakan
tulang dapat benar-benar bebas. Tetapi kenyataan dalam pergerakan sehari-
hari tidak demikian halnya, oleh karena pergerakan tersebut dihalangi dan
dibatasi oleh otot yang terdapat di sekeliling sendi dan juga adanya ikat sendi.
Pada sendi panggul, ikat sendi ini amat banyak sehingga pergerakan sendi
tersebut sangat terbatas. (Syaifuddin, 2006: 73)

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Apa pengertian persendian?
1.2.2. Apa saja klasifikasi persendian?
1.2.3. Apa saja pergerakan sendi?
1.2.4. Apa bagian – bagian dari sendi?

1
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami tentang anatomi dan fisiologi persendian.

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Memahami pengertian dan klasifikasi persendian
2. Memahami macam pergerakan sendi dan bagian – bagian sendi
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penulisan makalah ini
adalah supaya para pembaca mengetahui tentang anatomi dan fisiologi
persendian. Selain hal itu yang terpenting dari penulisan makalah ini adalah
dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya serta dapat
berguna dalam meningkatkan kesehatan di Indonesia.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi
Persambungan tulang atau sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua
buah tulang atau beberapa tulang kerangka. Artrologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang persendian. (Syaifuddin, 2006: 70)
Sendi adalah dua tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan
baik terjadi pergerakan atau tidak. Dalam perkembangan jaringan ikat
diganti oleh jaringan rawan. Untuk memungkinkan terjadinya pergerakan
maka di tempat tertentu ada jaringan ikat dan jaringan rawan diganti dengan
jaringan tulang pada ujung tulang akan tinggsl suatu lempeng jaringan
rawan sebagai rawan sendi. (Syaifuddin, 2006: 70)
Stabilitas sendi bergantung pada:
a. Permukaan sendi, bentu tulang memegang peranan penting pada
stabilitas sendi.
b. Ligamnetum, ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi
secara berlebihan. Kalau regangan terus berlangsung lama,
ligamentum fibrosa akan teregang. Ligamentum elastik sebaliknya
mengembalikan panjang asal setelah teregang, misalnya tulang
pergerkan memegang peranan aktif dalam menyokong sendi dan
membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya setelah
melakukan pergerakan.
c. Tonus otot, pada kebanyakan sendi tonus otot merupakan faktor
utama yang mengatur stabilitas. (Syaifuddin, 2006: 70)
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua
tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada
sambungannya. Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur
(berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara tulang – tulang yang
berartikulasi dan jenis jaringan yang berhubungan dengan persendian
tersebut) dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang
mungkin dilakukan pada persendian). (Ethel Sloane, 2012: 113)

3
Alat – alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk menjaga dan mengurangi
diskongruansi di antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan dengan rogga sendi
untuk memudahkan gerakan sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari
simpai sendi.
(Syaifuddin, 2006: 73)
2.2. Klasifikasi Sendi Menurut Strukturnya
1. Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat
digerakkan, dimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya
dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa. Contohnya : sutura diantara
tulang-tulang tengkorak.
2. Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian yang
tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago.
Pergerakan dari sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan
oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.
3. Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian yang
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen
artikular yang membungkusnya. Pergerakannya bebas, contohnya sendi
bahu dan panggul, siku dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan
dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.
(Ethel Sloane, 2012: 113)

4
(John Gibson, 2003: 61)

2.3. Klasifikasi Sendi Menurut Fungsinya


1. Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara struktural, persendian ini di
bungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan jaringan ikat
fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh
sutura adalah sutura sagital dan sutura parietal.
b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang – tulangnya dihubungkan
dengan kartilago hialin. Salah satu contohnya adalah lempeng epifisis
sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang seorang
anak. Saat sinkondrosis sementara berosifikasi, maka bagian tersebut
dimanakan sinostosis.
2. Amfiartosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi
dan kompresi.
a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan
diskus kartilago. Yang menjadi bantalan sendi yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Contoh simfisis adalah simfisis pubis
antara tulang – tulang pubis dan diskus intervebralis antar badan
vertebra yang berdekatan.

5
b. Sindesmosis terbentuk saat tulang – tulang yang berdekatan
dihubungkan dengan serat – serat jaringan ikat kolagen. Contoh
sindesmosis dapat ditemukan pada tulang yang terletak bersisian dan
dihubungkan dengan membran interoseus, seperti pada tulang radius
dan ulna, serta tibia dan fibula.
c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk
dengan pas dalam kantong tulang. Seperti pada gigi yang tertanam
pada alveoli (kantong) tulang rahang. Pada contoh tersebut, jaringan
ikat fibrosa yang terlihat adalah ligamen peridontal.
3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas , disebut juga sendi
sinovial (berasal dari kata yunani yang berarti “dengan telur”). Sendi ini
memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovia, suatu kapsul sendi
(artikular) yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi
sinovial dilapisi kartilago artikular.
a. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat
berwarna putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang
yang menyatu pada sendi.
1) Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang
kapsul sendi dan memberikan stabilitas.
2) Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul
melalui envaginasi kapsul.
b. Lapisan terdalam kapsul sendi adalah membran sinovial yang
melapisi keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular.
1) Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang
jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95%air dengan pH
7,4 dan merupakan campuran polisakarida (sebagian besar asam
hialuronat), protein, dan lemak.
2) Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi
pada permukaan kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung
sel fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari
rongga sendi yang cedera atau terinfeksi.

6
3) Pada beberapa sendi sinovial, seperti persendian lutut, terdapat
diskus artikular (meniskus) fibrokartilago.
a) Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan tulang yang
berartikulasi untuk mempermudah gerakan, memperbesar
stabilitas, atau untuk meredam goncangan.
b) Cedera pada diskus artikular lutut biasanya disebut robekan
kartilago.
4) Bursa adalah kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, dan
ditmukan di luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah
tendon atau otot yang mungkin juga dapat ditemukan di area
percabangan terdon atau otot di atas tulang yang menonjol atau
secara subkutan jika kulit terpapar pada friksi, seperti pada siku
atau tempurung lutut.
(Ethel Sloane, 2012: 113)

2.4. Klasifikasi Persendian Sinovial


Didasarkan pada bentuk permukaaan yang berartikulasi.
1. Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk bulat
yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang
lain. Sendi ini, yang dikenal sebagai sendi traksial atau multi traksial,
memungkinkan rentang gerak yang lebih besar, menuju ketiga arah.
Contoh sendi sferoidal adalah sendi panggul serta sendi bahu. (Ethel
Sloane, 2012: 114)

7
(John Gibson, 2003: 65)

2. Sendi engsel, permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada
permukaan konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke
satu arah saja dan dikenal sebagai sendi uniaksial. Contohnya adalah
persendian pada lutut dan siku. (Ethel Sloane, 2012: 114)

8
(John Gibson, 2003: 66)

9
(John Gibson, 2003: 71)

3. Sendi kisar (pivot joint) adalah tulang berbentuk kerucut yang masuk
dengan pas ke dalam cekunga tulang kedua, dan dapat berputar ke semua
arah. Sendi ini merupakan sendi uniaksial yang memungkinkan
terjadinya rotasi di sekitar aksissentral; misalnya, persendian tempat
tulang atlas berotasi di sekitar prosesus odontoid aksis, dan prsendian
antara bagian kepala proksimal tulang radius dan ulna. (Ethel Sloane,
2012: 114)

10
(Paul D. Anderson, 1996: 59)

(John Gibson, 2003: 67)

4. Persendian kondiloid terdiri dari sebuah konilus oval suatu tulang yang
masuk dengan pas ke dalam rongga bebentuk elips di tulang kedua. Sendi
ini merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan ke dua arah
di sudut setiap tulang. Contohnya adalah sendi antara tulang radius dan

11
tulang karpal serta sendi antara kondilus oksipital tengkorak dan atlas.
(Ethel Sloane, 2012: 114)

(John Gibson, 2003: 63)


5. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di
satu sisi dan konveks pada sisi lainnya; sehingga tulang tersebut akan
masuk denga pas ke dalam permukaan tulang kedua yang bentuk
konveks dan konkafnya derada pada sisi belawanan, seperti dua pelana
yang saling menyatu. Persendian ini adalah sendi kondiloid yang
termodifikasi sehingga memungkinkan garakan yang sama. Satu-satunya
sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang
karpal dan metakarpalm pada ibu jari. (Ethel Sloane, 2012: 114)

12
(Paul D. Anderson, 1996: 59)

6. Sendi peluru adalah salah satu seni yang permukaan kedua tulang yang
berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur
antara satu tulang terhadap tulang lainnya. Sedikit gerakan ke segala arah
mungkin terjadi dalam batas prosesus atau ligamen yang membungkus
persendian. Persendian semacam ini disebut sendi nonaksial; misalnya,
persendian intervertebra, dan persendian antar tulang-tulang karpal dan
tulang-tulang tarsal.
(Ethel Sloane, 2012: 114)

13
(John Gibson, 2003: 69)

2.5. Pergerakan Sendi


Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada
tulang yang membentuk artikulasi dengan cara memberikan tenaga. Tulang
hanya berfungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagai penumpu.
1. Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antara dua tulang atau
dua bagian tubuh,seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan ke
arah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai kearah
belakang),atau juga menekuk tarso kea rah samping.
a. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan
kea rah deapn (meninggikan bagian dorsal kaki)
b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada
pergelangan kaki.

14
(Asmadi, 2008: 118)
2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang
atau dua bagian tubuh.
a. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anaomis ,seperti gerak
meluruskan persendian pada siku dan lutut setelah fleksi.
b. Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut
pada bagian-bagian tubuh melebihi 180, seperti gerakan menekuk
torso atau kepala kea rah belakang.

(Asmadi, 2008: 118)


3. Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh ,
seperti saat lengan berabduksi , atau menjauhi aksis longitudinal
tungkai,seperti gerakan abduksi jari tengah dan jari kaki.

(Asmadi, 2008: 119)

15
4. Aduksi , kebalikan dari abduksi , adalah gerakan bagian tubuh saat
kembali ke aksis utama tubuh atau aksis lolongitudinal tungkai.

(Asmadi, 2008: 119)


5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang
itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat
menggelengkan kepala untuk mengatakan tidak.

(Asmadi, 2008: 119)


a. Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi
anatomis ,yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke
belakang.

16
(Asmadi, 2008: 120)
b. Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan
telapak tangan menghadap ke depan.

(Asmadi, 2008: 120)


6. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan
berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut , seperti saat
mengayunkan lengan membentuk putaran.Gerakan seperti ini dapat
berlangsung pada persendian panggul, bahu, trunkus, pergelangan
tangan, dan persendian lutut.
7. Inversi adalah pergerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan
telapak kaki menghadap ke dalam atau ke arah medial.

(Asmadi, 2008: 120)


8. Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kakiyang memungkinkan
telapak kaki menghadap ke arah luar. Gerak inversi dan eversi pada
kaki sangat berguna untuk berjalan di atas daerah yang rusak dan
berbatu-batu.

17
(Asmadi, 2008: 120)
9. Protaksi adalah memajukan bagian tubuh , seperti saat menonjolkan
rahang bawah ke depan , atau memfleksi girdle pectoral kea rah depan.
10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang,
seperti saat meretraksi mandibula,atau meretraksi girdle pectoral untuk
membungkuskan dada.
11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior , seperti saat
mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu
(mengelevasi skapula).
12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inverior , seperti
saat membuka mulut.
(Ethel Sloane, 2012: 114)

2.6. Bagian – Bagian Sendi


1. Sendi – Sendi Kepala
a. Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala
mandibula, adalah satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan
uniknya gerakan bisa terjadi pada tiga bidang : ke atas dan ke bawah,
ke depan dn ke belakang, dan dari sisi ke sisi.
b. Fontanela anterior merupakan fontanela terbesar dan terletak pada
pertemuan dua tulang parietal dengan tulang frontal. Fontanela ini
berbentuk permata dan tidak menutup sempurna sampai usia 15-18
bulan.
c. Fontanela posterior terdapat pada pertemuan tulang parietal dengan
tulang oksipital. Fontanela ini berbentuk segitiga dan menutup
beberapa saat setelah bayi lahir. (Syaifuddin, 2006: 76)

18
2. Sendi Batang Tubuh
Terdapat sejumlah sendi di antara semua vertebra dari servikal
kedua sampai sakrum. Sendi kartilaginosa terdapat di antara badan
vertebra, dan sendi sinovial, di antara lengkung vertebra. Karena jumlah
sendi sangat banyak, kolumna spinalis secara keseluruhan mempunyai
gerakan yang cukup bermakna. Ligamen longitudinal anterior dan
posterior membentang dari ujung atas kolumna spinalis sampai sakrum
dan berfungsi memperkuat kolumna. Ligamen-ligamen yang lain terletak
di antara lengkung vertebra. (Syaifuddin, 2006: 77)
Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang
memungkinkan gerakan meluncur. Pada sendi sternokostal juga terjadi
gerakan yang sama. (Syaifuddin, 2006: 77)

Sendi kolumna vertebralis


Kecuali vertebrae servikali 1, semua vertebrae lainnya saling
berartikulasi dengan perantaran artikulasio kartigalinea dan artikulasio
synovial.
a. Sendi antara korpus vertebrae
Permuakaan atas dan bawah korpus vertebrae yang berdekatan di
lapisi oleh tulang rawan hialin tipis. Di antara lempeng tersebut
terdapat diskus intervebralis yang tersusun olehb jaringan
vibrokartilago .di daerah servikal bawah di temukan banyak sendi
synovial kecil, yaitu di kiri-kanan diskus intervebralis antara
permukaan atas dan bawah korpus vertebrae.
Ligamentum longitudinale anterior dan posterior berjalan turun
menyusuri permukaan anterior dan posterior kolumna vertebralis dari
cranium sampai sacrum .ligamentum anterior lebar menempel kuat
pada tepi depan sisi kornuvertebrae dan discus interveterbralis.
Sedangkan ligamentum posterior lemah dan sempit, melekat pada
posterior discus.
b. Sendi di antara arkus vertebrae

19
Sendi ini terdiri dari dua sendi synovial diantara prossesus artikularis
superior dan inferior vertebrae. Fasies artukulariss tertutup oleh tulang
rawan hialin dan sendi di keliling oleh ligamentum kapsularis.
Ligamentum supraspinalis menghubungkan ujung tulang prosessus
vertebrae ligamentum intersoinalis berjalan di antara prosessus
spinous yang berdekatan. Ligamentum plava menghubungkan dua
lamina, berdekatan pada daerah servikal ligamentum supraspenilis,
sangat tebal membentuk lig. Nuchea meluas dari prosessus spinosus
sampai ke protuberonsia oksipitalis eksterna. Permukaan anteriornya
melekat erat pada prosessus spinosus seervikalis.
c. Artikulatio atianto oksipitalis
Sendi ini merupakan sendi synovial antara kondilus oksipitalis kiri-
kanan, foramen magnum, di atas fascies artikularis superirormasa
lateral, atlas bagian bawah. Membran atianto oksipitalis anterior
merupakan lanjutan ligamentum longitudinal anterius
menghubungkan atianto oksipitalis superior menghubungkan arkus
posterior atlas dengan tepi posterior foramen magnum.
d. Artikulatio atianto aksilaris
Sendi ini terdiri dari 3 sendi synovial antara dens aksis dengan arkus
anterior atlas yang lain diantara massa lateralis kedua tulang.
1) Lig. apisis dentis, terletak ditengah, menghubungkan apeks dentis,
dengan apeks dentis dengan tepi anterior foramen magnum.
2) Lig. alaria, terletak dikiri kanan ligamentum apicis dentis
menghubungkan dens aksis dengan sisi medial condilus
oksipitalis.
3) Lig. cruciforme atiantis terdiri dari lig transversum atiantis yang
kuat dan fasculi longitudinalis yang lemah ujung tranversum
melekat pada bagian dalam massa atlas dan mengikat aksis.
(Syaifuddin, 2006: 77)

3. Sendi anggota gerak atas


a. Sendi pergelangan bahu

20
Art. Sternoklavikular. Sendi ini adalah hubungan antara gelang
bahu, batang badan, antara pars sternalis klavikula manubrium sterni
rawan iga I, sebelah atas berhubungan dengan klavikula dan sebelah
bawah dengan sternum.
Alat – alat khususnya :
1) Kapsula artikularis, jaringan fibrosa sekeliling sendi.
2) Ligamentum sternoklavikular yang menghubungkan ujung medialis
klavikula dengan manubrium sterni.
3) Ligamentum interklavikular menghubungkan kedua ujung klavikula
dengan ujung kranialis sternum.
4) Ligamentum kostaklavikular menghubungkan tuberositas kostalis
klavikula dengan rawan iga I.
5) Discus articularis terletak antara permukaan sendi sternalis
klavikula, melekat pada tepi atas belakang permukaan sendi
klavikula.

Art. Akromioklavikular. Sendi ini merupakan hubungan antara


ekstremitas akromialis dan klavikula.
Alat – alat khususnya :
1) Kapsula artikularis, terletak di atas dan di bawah ligamentum
akromioklavikularis superior dan inferior.
2) Ligamentum akromioklavikularis superior, menghubungkan bagian
atas ekstremitas akromialis akromialis klavikulare dengan
permukaan atas akromion.
3) Ligamentum akromioklavilaris inferior, dibawah artikutatio
akromioklavikularis
4) Ligamentum kloraklavikulare, menghubungkan prosessus
korakoideus dengan tuberositas korakoklavikula
5) Ligamentum trapeizoideum, bagian anterior dan lateral

21
Art. Humeri. Persendian ini merupakan sendi peluru karena kaput
humeri merupakan sebuah bola yang melekat pada bagian dalam bidang
skapula dengan kaput humeri.
1) Gerakan antefleksi dan retrofleksi, gerakan berlangsung sekeliling
sumbu dengan gerakan horizontal
2) Gerakan abduksi dan aduksi, derakan yang berlangsung dalam
bidang skapula sekeliling sumbu, gerak yang sagitalis dan tegak
lurus dalam bidang skapula
3) Gerakan rotasi, gerak sekeliling sumbu yang memanjang pada
sumbu humerus, ketiga sumbu gerak berpotongan tegak lurus
dikaput humeri
(Syaifuddin, 2006: 73)

b. Sendi Siku (Art.cubiti)


Bagian ini merupakan artikulasiokomposita, pada sumbu ini
bertemu humerus, ulna dan radius. Sedangkan menurut faalnya sendi ini
merupakan suatu sendi engsel yang terdiri 3 bagian.
1) Art. Humeroulnaris. Sendi antara tokhlea humeri dan insisura
semilunaris ulnae. Kedua permukaan sendi mempunyai bidang
pertemuan yang terlebar pada sikap lengan yang sedikit diketulkan
sehingga merupakan sikap terbaik bagi lengan untuk menerima
tumpuan.
2) Art. Humeroradialis. sendi antara capitulum humeri fovea
capitulum radii.
3) Art.radia ulnaris proksimal. Sendi sendi antara sirkumferensia
artikularis radii dan insisura radialis ulna.
(Syaifuddin, 2006: 74)

c. Sendi lengan bawah dan tangan


Art.Radiokarpal, merupakan sendi elipsoid, hubungan antara
ujung distal radialis yang merupakan lekuk sendi dan os navikulare,

22
lunatum dan triqutrum merupakan kepala sendi yang terletak disebelah
distal
Art. Karpometacarpae, teridiri dari :
1) Art Carpometacarpae 1 (policis), berhubungan antara os
metacarpal 1 dan os multangulum manus marupakan sendi
pelana simpai sendi sangat longgar sehingga pergerakan sendi
sangat luas
2) Artulationes carpometacarpae 11-v, sendi antara osca carpalia
dan ossa matacarpalia 11-v.
Artulationes Intermetacarpae, basis ossis metacarpal 11-V
bersendi satu sama lainya dengan satu pemukaan sendi yang kecil.
Articulationes metacarpophalangeal, merupakan sendi antara
ossis metakarpalia, kepala sendi dengan basis osssis phalanx 1
merupaakan lekuk sendi.
Artculationes digitorum manus, snedi antara phalanx 1, II, III
merupakan sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh (lig, kollateraaal, lig,
posterior). (Syaifuddin, 2006: 75)

4. Sendi anggota gerak bawah


Persendian gelang panggul
Sendi pinggul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar. Kepala
sendi femur kedalam asetabulum tulang koksa. Sendi ini tebal dan kuat,
membatasi gerakan sendi ke selesuruh arah dan membentuk sikap tegak
tubuh dalam keadaan berdiri, gerakan sendi fleksi, ekstensi, abduksi,
endorotasi, eksorotasi.
a. Articulatio sakroillaka
Persendian antara os sakrum dan os ileum melalui fascies artikularis
ossis illiiiii dan fasies artikulasris issis sacrum. Sendi ini merupakan
hubungan antara gelang pangul dn rangka badan yang identik dengan
artikulasio sternoklavikularis. Artikulassio ini mempunyai gerakan yang
kecil karena banyak cekungan, cembungan dan persendian tidak rata,
disamping itu banyak ligamentum pada sendi.

23
b. Art simfisis pubis
Hubungan antara kedua os pubis. Didalamnya ada suatu kavum yang
disebut pseudokrunis berupa kartilago dinamakan fibrokartilago
interpubis
c. Artikulatio koxae
Persendian ini merupakan enartrhosis spheiroidea, diperkuat oleh
ligamentum illeo femorale sehingga caput femoris bisa keluar dari
lekuknya dan berada dibawah os illcum
d. Persendian tungkai atas dan lutut
Articulation genu menghubungkan permukaan ujung tulang distal os
femur dengan permukaan ujung proksimal tibia yaitu antara condilus
medialis dan reteralis ossis femur dengan fascies articularis superior
ossis tibia .di depan sendi ini terdapat patela. Sendi lutut adalah sendi
engsel yang di bentuk oleh kondilus femoralis yang bersendi dengan
permukaan dari kondilus tibia.patela terletak di atas permukaan yang
halus pada femur tetapi tidak termasuk dalam sendi lutut.
(Syaifuddin, 2006: 75)

Persendian tungkai bawah


Persendian ini merupakan persendian antara tibia dan fibula.
a. Artikulatio tibia –fibula proximal
Sendi yng terdapat antara fascies articularis kapitulum fibula ossis pada
kondilus dengan fascies articularis fibularis ossis pada kondilus
tibia.ikat sendi ligamentum tibio fibularis proximal
b. Sidermosis tibio fibularis
Persendian antara fascies articularis tibia ossis fibulae dengan insisura
fibularis ossis tibialis.ikat sendi terdiri dari:
1) ligamentum tibio fibularis inferior-anterior
2) ligamentum tibio fibularis inferior posterior
3) ligamentum tibia fibularis transfersal
c. Hubungan antara Krista intero sea fibula dan Krista interorosa tibia

24
Hubungan ini terbentang melalui membrane interosa kruris yang
terbentang dari proksimalis di bawah colum fibulae kee distal sampai
batas 1/3 distal os tibia dan os fibula arah serabut membrane unterosa
cluris dari medial atas os tibia ke lateral bawah menuju os fibula
d. Persendian kaki
Art.talo fibia fibularis.art.talo tibia fibularis(pergelangan kaki),antara
fascies articularis tali os tibia dan os fibula dengan troclea tali bagian
medial dan lateral.bentuk sendi engsel gerakan sendi ini dapat di
lakukan dorsal flexiodan plantar flexio(extension). Senti tibio fibular di
bentuk antara ujung atas dan ujung bawah kedua tulang tungkai bawah
batang dari tulang- tulang itu di gabungkan oleh sebuah ligament antara
tulang yang membentuk sebuah sendi ke tiga antara tulang-tulang itu.
(Syaifuddin, 2006: 76)

Art. talo tarsalia. Art.talo tarsalia (sendi loncat atas) karena pada bagian
meloncat ada dua bagian.
1) Art.talo calcaneo(sendi loncat atas)antara fascies articularis calcanei
posterior assis talus dan fascies articularis tali posterior ossis calcaneus
2) Art.talo calcaneo navicularis(sendi loncat bagian bawah)antara facies
articular naviculare kalkanei media anterior dan fasie articularis
naviculare ossis talus dengan fascies tali media anterior ossis
calcaneous dan fasies articularalis tali ossis navicularf pedis.gerakan
sendi dapat di lakukan dengan dua cara yaitu gerakan plantar fleksi dan
adduksi dan gerakan dorsal fleksi kaki di sertai adduksi. (Syaifuddin,
2006: 76)

Art. tarso transversa. Art.tarso transfersa merupakan linea amputasiones


choparti.ada dua bagian yaitu art.talo navikularis pedis (antara kapitulum
tali fascies artikularis tali os navikularis pedis) dan art. kalkanea kuboidea
(antara artikularis kuboidea dari os kolumnae fasies artikularis kalkanai
dari os kuboideum). Gerakan rotasi sumbu gerakan searah dengan panjang
kaki. (Syaifuddin, 2006: 77)

25
Art. tarso matatarsea. Sendi ini ada di antara permukaan distal ossa
kunaiformi renon l, ll, lll dengan permukaan proksimal ossa metatarsalia l,
ll, lll. Permukaan sendi distal os koboideum dengan permukaan proksimal
ossa metatarsalia lV, V antara permukaan distal ossa matatarsalia dengan
permukaan proksimal ossa falangea l, digiti l, ll, lll, lV, V. (Syaifuddin,
2006: 77)

Art. interfalangeal. ada di antara ruas jari l, ll, lll masing-masing jari
(digiti) l, ll, lll, lV, V untuk gerakan flexio dan extension (sendi engsel).
(Syaifuddin, 2006: 77)

26
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan
persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini
memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan
kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan
pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam.
Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam
mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak
mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi
menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan
jaringan elastik yang kuat.
Artikulasio atau Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang.
Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul
sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Fungsi utama sendi
adalah untuk memberikan gerakan fleksibel dalam tubuh.
Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada
tidaknya rongga persendian diantara tulang – tulang yang berartikulasi dan
jenis jaringan yang berhubungan dengan persendian tersebut) dan menurut
fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan
pada persendian).
Alat – alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk menjaga dan mengurangi
diskongruansi di antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan dengan rogga sendi
untuk memudahkan gerakan sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian terpisah dari
simpai sendi.

27
3.2. Saran
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami
sangat mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk
kelengkapan makalah ini,karna dari saran yang kami terima dapat
mengkoreksi makalah yang kami buat ini.atas saran dari teman-teman kami
ucapkan terima kasih.

28
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2006. ANATOMI FISIOLOGI untuk mahasiswa keperawatan edisi 3.


Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sloane, Ethel. 2012. ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk pemula. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Anderson, Paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Gibson, John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Salemba Medika, Jakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai