Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita. Dan Pancasila
sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Pancasila adalah sebuah ideologi negara dan bangsa Indonesia yang bersifat terbuka. Dalam arti, isi dari Pancasila tidak bisa berubah-ubah sesuai
kondisi perkembangan tertentu. Pancasila adalah hasil dari kontrak sosial. Pancasila akan terus berlaku jika bangsa Indonesia masih
menyepakatinya secara bersama-sama.
Penyelewengan Pancasila lainnya dari era Orde Lama adalah terjadinya pemberontakan G30S PKI, presiden membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat hasil Pemilihan Umum 1955 dan diangkatnya Ir Soekarno jadi Presiden seumur hidup.
Pada masa orde baru juga terjadi penyelewengan ideologi Pancasila berupa kebebasan berpendapat dan kebebasan pers yang sangat terbatas.
Kemudian dilanjutkan pada era reformasi sekarang ini yang marak peredaran miras, narkoba, vandalisme, pertikaian antar suku, anarkisme dan
kebejatan moral, dan konflik di tengah masyarakat. Untuk saat sekarang ini, Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia harus benar-benar
diterapkan sepenuhnya.
Tidak boleh ada lagi korupsi, nepotisme, mementingkan kepentingan sendiri dan kelompok dan lain-lain. Membumikan ideologi Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari harus kita laksanakan dengan benar. Hal ini sesuai cita-cita Bapak Pendiri Bangsa. Nilai Pancasila yang luhur akan mampu
membawa bangsa dan negara Indonesia menuju kepada kesejahteraan lahir dan batin.
Filosofis pancasila
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara.
Sebagai informasi, filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Istilah 'filsafat' secara etimologis
merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani filosofia (philosophia).
Menurut Soekarno, filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya
India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam).
2. Soeharto
Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang lahir dari Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
dengan interpretasi dalam budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).
3. Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia.
4. Notonagoro
Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila. Menurutnya,
secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di dalam Pancasila.
KANDUNGAN PANCASILA
Kandungan pancasila terdapat di dalam 5 asas dasar pancasila yaitu :
1. Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai religius atau nilai ketuhanan
2. Nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah nilai kemanusiaan
3. Nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila adalah nilai persatuan bangsa
4. Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila adalah nilai kerakyatan
5. Nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan sosial
Dampak positif dari globalisasi adalah terjadinya perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat
kehidupan yang lebih baik.
1. Bidang Ekonomi
- Perdagangan internasional dalam bentuk ekspor dan impor
- Arus modal dalam bentuk pinjaman dan investasi antarnegara
- Kebijakan pasar yang memengaruhi perekonomian negara
menimbulkan dua dampak, yaitu dampak positif dan negatif:
(+) araf hidup dan pendapatan masyarakat meningkat
(+) Makin tersedianya lapangan pekerjaan
(+) Kualitas sumber daya meningkat karena persaingan global
(+) Barang produksi meningkat akibat pertumbuhan ekonomi yang berkembang
(-)Tatanan perekonomian yang berdasarkan kekeluargaan semakin pudar
(-)Timbulnya kelas-kelas ekonomi sehingga menimbulkan buruh dan majikan menjadi perbedaan atau kesenjangan
2. Bidang Politik
Bidang politik ditandai dengan adanya:
- Masuknya nilai-nilai demokrasi dan kesadaran berpolitik. Contohnya, masyarakat mulai berani mengkritik pemerintah yang tidak
menjalankan fungsinya dengan baik
- Praktik demokrasi yang kurang sejalan dengan prinsip demokrasi di Indonesia
- Keterbukaan dalam menyelenggarakan pemerintahan semakin mendapat evaluasi dari masyarakat.
Dampak poitif dan negatif
(+) Masyarakat dapat menggunakan hak berpolitik dengan bebas
(+)Hak Asasi Manusia semakin diakui keberadaannya
(+)Masyarakat dapat menggunakan haknya secara langsung
(-)Musyawarah sebagai proses demokrasi semakin ditinggalkan
(-)Masyarakat cenderung mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan umum
(-)Sifat anarkis sulit dibendung
3. Bidang Sosial Budaya
Ditandai dengan adanya :
- Masuknya budaya asing melalui berbagai media antara lain internet, televisi, media cetak, radio, dan VCD
- Semakin pudarnya kebudayaan sendiri
- Semakin lunturnya budaya gotong royong di masyarakat
- Sifat individualisme semakin merebak di berbagai tempat kehidupan.
(+) Bidang pendidikan yang dulunya menggunakan mesin ketik dalam mengolah data, sekarang beralih menggunakan komputer
(+)Bidang kesehatan yang dulunya menggunakan pengobatan tradisional sekarang menggunakan pengobatan yang modern Model pakaian yang
beraneka ragam
(-) Bidang kesenian, generasi muda sekarang sedikit yang ikut melestarikan kesenian daerah (-) (-) Bidang properti, banyak perumahan elite gaya
Eropa menggunakan perumahan rakyat biasa (-)Bidang model pakaian masyarakat cenderung tidak memerhatikan kesopanan.
4. Bidang Keamanan
Mempercepat jumlah produksi suatu perusahaan karena dibantu oleh teknologi mesin, berkurangnya jumlah karyawan di perusahaan karena
tergantikan oleh mesin, dan sebagainnya.
Berikut di bawah ini merupakan beberapa kerugian terjadinya Revolusi Industri 4.0 pada saat sekarang ini. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0
: