Mikro Polutan Dalam Air Limbah Dan Pilihan Teknolo
Mikro Polutan Dalam Air Limbah Dan Pilihan Teknolo
Mohammad Fulazzaky*
Abstrak
__________________________________________________________________________________
Keberadaan mikro polutan dalam sistem akuatik perlu menjadi perhatian dikarenakan potensi
toksisitasnya bagi makhluk hidup. Instalasi pengolahan air limbah merupakan gerbang utama dalam
penyebaran mikro polutan ke dalam sistem akuatik skala global. Ironisnya, teknologi pengolahan
limbah yang umumnya diterapkan saat ini belum mampu secara efektif dan efisien menangani
keberadaan mikro polutan. Ketidakmampuan tersebut terkait dengan beberapa hambatan yang ada,
diantaranya, keterbatasan regulasi, pertumbuhan varietas mikro polutan yang semakin cepat, serta
kurangnya metode analisis yang cepat dan presisi dalam mengidentifikasi keberadaan mikro polutan
dalam air limbah. Penerapan teknologi alternatif merupakan pilihan logis yang harus segera
diimplementasikan untuk menangani masalah mikro polutan. Beberapa teknologi berbasis membran,
seperti nanofiltrasi dan reverse osmosis dilaporkan menunjukan performa yang sangat memuaskan
dalam mengatasi masalah tersebut. Selain itu, integrasi teknologi berbasis biologis dan filtrasi
membran (bioreaktor membran) juga menunjukan potensi yang cukup baik dalam menangani mikro
polutan. Secara umum artikel ini dibuat untuk memberi gambaran mengenai mikro polutan,
dampaknya terhadap lingkungan dan makhluk hidup, tantangan yang dihadapi dalam pengolahannya,
kondisi pengolahannya saat ini, serta ketersedian teknologi dan harapan teknologi alternatif yang
berpotensi untuk diimplementasikan dalam pengolahan mikro polutan pada air limbah.
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 2
bagi organisme yang terpapar olehnya, keberadaan mikro polutan [2,4]. Keti-
khususnya pada kestabilan sistem hor- dakmampuan ini bukan sepenuhnya
monal [2,3,4]. Berdasar hal tersebut, dikarenakan keterbatasan teknologi, na-
berbagai senyawa mikro polutan sering mun juga disebabkan oleh keterbatasan
juga dikaitkan sebagai endocrine disrupt- regulasi dalam mengawasi keberadaan
ing compounds (EDCs) [4] atau senyawa senyawa tersebut [4]. Oleh karenanya,
yang dapat mengganggu sistem hormonal kajian mengenai mikro polutan dewasa ini
suatu organisme. menjadi isu hangat dan perlu segera
mendapatkan solusi praktis.
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
memegang peranan yang krusial dalam Tujuan dari penulisan artikel ini adalah
menangani penyebaran mikro polutan da- untuk memberi gambaran umum
lam sistem akuatik. Adapun ilustrasi se- mengenai mikro polutan dan potensi ba-
derhana penyebaran mikro polutan di haya yang dimilikinya, serta secara spe-
lingkungan akuatik disajikan pada Gam- sifik membahas mengenai beberapa tan-
bar 1 [1]. IPAL merupakan gerbang utama tangan dalam pengolahan mikro polutan,
suatu senyawa mikro polutan dapat masuk teknologi yang saat ini digunakan, serta
ke dalam sistem akuatik dalam siklus air teknologi alternatif yang berpotensi
global. Ironisnya, sebagian besar IPAL diimplementasikan sebagai eliminator
yang ada saat ini belum mampu atau be- mikro polutan pada instalasi pengolahan
lum terspesifikasi untuk mengeliminasi air limbah.
Gambar 1. Ilustrasi skematik penyebaran mikropolutan di lingkungan akuatik [1]
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 3
2. Mikro Polutan dan Potensi Toksi- mengganggu sistem endokrin bahkan pa-
sitasnya da konsentrasi yang sangat rendah [4,5].
Adapun beberapa contoh EDCs yang
Mikro polutan dalam sistem akuatik ba- umum ditemui dan telah diketahui
nyak menjadi topik kajian dikarenakan berbagai sifat toksisitasnya dirangkum
keterkaitannya dengan EDCs yang sangat pada Tabel 1 [4]. Senyawa EDCs mampu
berpotensi mengganggu kesehatan bekerja dengan cara menyerupai, meng-
berbagai organisme, termasuk manusia hambat, atau bahkan menghilangkan
[4,5]. Masalah terkait gangguan sistem fungsi suatu sistem hormonal, sehingga
endokrin (hormonal) mendapat perhatian pada gilirannya akan mengganggu
serius beberapa dekade terakhir, dikare- kesetimbangan hoemostasis suatu ma-
nakan kemampuan EDCs yang dapat khluk hidup [4,5].
Tabel 1. Beberapa contoh senyawa EDCs dan dampaknya bagi makhluk hidup [4]
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 4
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 5
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 6
Tabel 2. Klasifikasi beberapa mikro polutan bedasarkan derajat penghilangannya pada IPAL [2]
Gambar 2. Performa penghilangan beberapa mikro polutan pada IPAL [2]. Sumbu-x menunjukan
senyawa mikro polutan tertentu dan rata-rata nilai penghilangannya.
kan suplai energi yang dibutuhkan. Per- penambahan senyawa kimia lain. Terlepas
forma dari proses membran erat ke- dari potensi yang ada, beberapa pertim-
terkaitannya dengan parameter proses bangan perlu diperhitungkan dalam pen-
yang dilakukan, seperti tipe aliran umpan erapan NF dan RO adalah suplai energi
(dead-end atau cross-flow), karakteristik yang diperlukan serta potensi fouling yang
hidrofobisitas mikro polutan, serta pe- mungkin terjadi [40]. Namun demikian,
nanggulangan potensi fouling yang permasalahan tersebut umumnya dapat
mungkin terjadi [33,36]. Adapun jenis diatasi apabila proses yang dilakukan te-
membran yang digunakan untuk lah melalui pretreatment dan dilakukan
penghilangan mikro polutan umumnya sesuai prosedur [41,42,43].
adalah nanofiltrasi (NF) dan reverse os-
mosis (RO). Performa penghilangan yang 5.5 Membran Bioreaktor
dihasilkan kedua tipe membran tersebut
mencapai >95% [38,39,40], terlepas dari Proses ini pada dasarnya menggabungkan
jenis mikro polutan yang diolah. Se- proses biologis dan filtrasi membran.
dangkan, penggunaan mikrofiltrasi (MF) Umunya tipe membran yang digunakan
ataupun ultrafiltrasi (UF) dilaporkan ku- adalah mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi [44].
rang efektif, dikarenakan sebagian besar Dalam bioreaktor membran, filtrasi mem-
mikro polutan memliki ukuran molekul bran hanya digunakan sebagai separasi,
yang lebih kecil dari ukuran pori kedua atau pengganti tangki sedimentasi yang
jenis membran tersebut (ukuran pori MF pada sistem lumpur aktif konvensinoal.
~0,05-10 µm; UF ~1-100 nm) [2, Sehingga, dengan kata lain proses biolo-
35,36,37]. Adapun faktor terkait yang gis lebih mendominasi proses penghi-
mempengaruhi rejeksi mikro polutan pada langan senyawa mikro polutan pada sis-
membran, khususnya nanofiltrasi, disa- tem ini [35]. Bioreaktor membran
jikan pada Gambar 3 [4]. Proses filtrasi dilaporkan memiliki performa penghi-
membran dianggap sebagai teknologi al- langan yang sangat baik (>99%) untuk
beberapa senyawa tertentu. Namun
ternatif yang paling efektif bagi
penghilangan mikro polutan [4]. Selain demikian, efektifitas dari proses ini cukup
memberikan performa penghilangan yang bergantung pada potensi biodegrabilitas
sangat baik, teknologi ini juga bebas dari dari mikro polutan [2,40].
Gambar 3. Faktor yang mempengaruhi rejeksi mikro polutan pada membran nanofiltasi [4]
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 10
Berdasarkan proses kerjanya, keefektifan ini juga sangat bergantung dari potensi
proses ini jauh lebih baik dibandingkan biodegrabilitas mikro polutan yang ada.
lumpur aktif konvensional [2]. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhinya 6. Kesimpulan
dapat dijelaskan sebagai berikut; 1) proses
ini mampu menahan biomasa pada reaktor Keberadaan mikro polutan, terutama
(nilai SRT dapat lebih ditingkatkan), se- terkait EDCs dalam sistem akuatik tidak
hingga proses adsorpsi mikro polutan pa- dapat diabaikan dan harus selalu diawasi.
da dinding sel berlangsung dengan baik, Pemahaman serta ketepatan metode ana-
2) adanya membran memberi proses inter- lisis harus selalu diperbaharui, mengingat
tantangan mikro polutan yang dihadapi
sepsi padatan yang akan keluar sebagai
efluen, sehingga turbiditas efluen menjadi terus akan terus berkembang seiring per-
lebih kecil (jernih), selain itu 3) semakin tumbuhan teknologi. Secara umum, sis-
tinggi waktu tinggal sel dalam reaktor tem IPAL yang ada saat ini belum mampu
(SRT) juga memberi kesempatan untuk secara efektif dan efisien menghilangkan
berlangsungnya proses biodegradasi oleh mikro polutan, sehingga penerapan
mikroba menjadi lebih sempurna [45]. teknologi alternatif menjadi suatu pilihan
yang harus segera diimplementasikan.
5.6 Proses Pengolahan Biologis At- Perkembangan teknologi alternatif, seperti
tached Growth nanofiltrasi, reverse osmosis, ataupun
membran bioreaktor membran memberi
Proses ini pada dasarnya memfasilitasi harapan baru mengenai masa depan sis-
mikroorganisme untuk tumbuh pada suatu tem pengolahan mikro polutan. Upaya
lapisan tertentu, berupa biofilm, yang pengembangan teknologi alternatif terse-
kemudian dapat mengolah umpan air but harus selalu didukung demi pening-
limbah yang dialiri melewatinya [21]. katan kenyamanan dan kualitas hidup di
Proses ini merupakan alternatif proses bumi.
lumpur aktif konvensional dalam
penghilangan mikro polutan, dikarenakan Daftar Notasi
beberapa potensi keuntungan yang dita-
EDCs Endocrine Disrupting Compounds
warkan, diantaranya; 1) menfasilitasi IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah
transfer oksigen yang lebih baik, sehingga SRT Solids Retention Time
proses nitrifikasi mikro polutan dapat ber- HRT Hydraulic Retention Time
langsung dengan baik, dan konsentrasi sel MF Mikrofiltrasi
dapat lebih meningkat, 2) penghilangan UF Ultrafiltrasi
senyawa organik yang lebih baik (dikare- NF Nanofiltrasi
nakan tingginya konsentrasi mikroba da- RO Reverse Osmosis
lam biofilm) pada waktu tinggal umpan
yang lebih rendah, 3) memungkinkan ter- Daftar Pustaka
jadinya pertumbuhan organisme yang [1] La Farre, Marinel, Sandra Pérez, Lina
memiliki laju pertumbuhan lambat, misal- Kantiani, and Damià Barceló. "Fate and
nya bakteri metanogenesis, 4) lebih stabil toxicity of emerging pollutants, their me-
terhadap fluktuasi beban umpan, 5) uku- tabolites and transformation products in
ran reaktor yang relatif lebih kecil, dan 6) the aquatic environment." TrAC Trends
biaya operasional yang relatif lebih ren- in Analytical Chemistry 27, no. 11
dah [46]. Performa yang dicapai dari (2008): 991-1007.
proses pengolahan ini dapat mencapai [2] Luo, Yunlong, Wenshan Guo, Huu Hao
~90% pada beberapa jenis mikropolutan Ngo, Long Duc Nghiem, Faisal Ibney
Hai, Jian Zhang, Shuang Liang, and
tertentu, seperti dicofenac, carbamaze-
Xiaochang C. Wang. "A review on the
pine, sulfamethoxazole, dan gemfibrozil occurrence of micropollutants in the
[47]. Namun demikian, keektifan proses aquatic environment and their fate and
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 11
Alex Villalobos, Alan Blankenship, and ronmental Science and Pollution Re-
John Giesy. "Instrumental and bioanalyt- search 19, no. 5 (2012): 1818-1827.
ical measures of endocrine disruptors in [28] Clara, M., O. Gans, G. Windhofer, U.
water." PhD diss., Michigan State Uni- Krenn, W. Hartl, K. Braun, S. Scharf,
versity. Dept. of Zoology and Institute and C. Scheffknecht. "Occurrence of
for Environmental Toxicology, 2000. polycyclic musks in wastewater and re-
[21] Davis, Mackenzie Leo. Water and ceiving water bodies and fate during
wastewater engineering. McGraw-Hill, wastewater treatment." Chemosphere 82,
2010. no. 8 (2011): 1116-1123.
[22] Carballa, Marta, Francisco Omil, and [29] Verlicchi, P., M. Al Aukidy, and E.
Juan M. Lema. "Removal of cosmetic Zambello. "Occurrence of pharmaceuti-
ingredients and pharmaceuticals in sew- cal compounds in urban wastewater: re-
age primary treatment." Water Research moval, mass load and environmental risk
39, no. 19 (2005): 4790-4796. after a secondary treatment—a review."
[23] Ternes, Thomas A., Adriano Joss, and Science of the Total Environment 429
Hansruedi Siegrist. "Peer reviewed: scru- (2012): 123-155.
tinizing pharmaceuticals and personal [30] Suarez, Sonia, Juan M. Lema, and Fran-
care products in wastewater treatment." cisco Omil. "Pre-treatment of hospital
Environmental Science & Technology wastewater by coagulation–flocculation
38, no. 20 (2004): 392A-399A. and flotation." Bioresource technology
[24] Stasinakis, Athanasios S., Nikolaos S. 100, no. 7 (2009): 2138-2146.
Thomaidis, Olga S. Arvaniti, Alexandros [31] Choi, Keun-Joo, Sang-Goo Kim, and
G. Asimakopoulos, Vasilios G. Samaras, Seung-Hyun Kim. "Removal of antibiot-
Akinranti Ajibola, Daniel Mamais, and ics by coagulation and granular activated
Themistokles D. Lekkas. "Contribution carbon filtration." Journal of hazardous
of primary and secondary treatment on materials 151, no. 1 (2008): 38-43.
the removal of benzothiazoles, benzotri- [32] Alexander, Jonathan T., Faisal I. Hai,
azoles, endocrine disruptors, pharmaceu- and Turki M. Al-aboud. "Chemical co-
ticals and perfluorinated compounds in a agulation-based processes for trace or-
sewage treatment plant." Science of the ganic contaminant removal: Current state
Total Environment 463 (2013): 1067- and future potential." Journal of envi-
1075. ronmental management 111 (2012): 195-
[25] Behera, Shishir Kumar, Hyeong Woo 207.
Kim, Jeong-Eun Oh, and Hung-Suck [33] Snyder, Shane A., Samer Adham, Adam
Park. "Occurrence and removal of anti- M. Redding, Fred S. Cannon, James
biotics, hormones and several other DeCarolis, Joan Oppenheimer, Eric C.
pharmaceuticals in wastewater treatment Wert, and Yeomin Yoon. "Role of mem-
plants of the largest industrial city of Ko- branes and activated carbon in the re-
rea." Science of the Total Environment moval of endocrine disruptors and phar-
409, no. 20 (2011): 4351-4360. maceuticals." Desalination 202, no. 1
[26] Samaras, Vasilios G., Athanasios S. Sta- (2007): 156-181.
sinakis, Daniel Mamais, Nikolaos S. [34] Kovalova, Lubomira, Hansruedi Siegrist,
Thomaidis, and Themistokles D. Lekkas. Urs Von Gunten, Jakob Eugster, Martina
"Fate of selected pharmaceuticals and Hagenbuch, Anita Wittmer, Ruedi
synthetic endocrine disrupting com- Moser, and Christa S. McArdell. "Elimi-
pounds during wastewater treatment and nation of micropollutants during post-
sludge anaerobic digestion." Journal of treatment of hospital wastewater with
hazardous materials 244 (2013): 259- powdered activated carbon, ozone, and
267. UV." Environmental science & technol-
[27] Salgado, R., R. Marques, J. P. Noronha, ogy 47, no. 14 (2013): 7899-7908.
G. Carvalho, A. Oehmen, and M. A. M. [35] I.G. Wenten, Khoiruddin, P.T.P. Aryani,
Reis. "Assessing the removal of pharma- A.N. Hakim. "Pengantar Teknologi
ceuticals and personal care products in a Membran". Teknik Kimia Institut
full-scale activated sludge plant." Envi- Teknologi Bandung (2010).
Mohammad Fulazzaky, Mikro Polutan dalam Air Limbah …, 2015, 1-13 13
[36] Judd, Simon. The MBR book: principles [46] Guo, Wenshan, H. Ngo, and Sara-
and applications of membrane bioreac- vanamuthu Vigneswaran. "Enhancement
tors for water and wastewater treatment. of membrane processes with attached
Elsevier, 2010. growth media." et al., Membrane Tech-
[37] Schäfer, Andrea I., Ime Akanyeti, and nology and Environmental Applications,
Andrea JC Semião. "Micropollutant American Society of Civil Engineers,
sorption to membrane polymers: A re- New York (2012): 603-634.
view of mechanisms for estrogens." Ad- [47] Reungoat, J., et al. "Biofiltration of
vances in Colloid and Interface Science wastewater treatment plant effluent: Ef-
164, no. 1 (2011): 100-117. fective removal of pharmaceuticals and
[38] Yangali-Quintanilla, Victor, Sung Kyu personal care products and reduction of
Maeng, Takahiro Fujioka, Maria Kenne- toxicity." Water research 45.9 (2011):
dy, Zhenyu Li, and Gary Amy. "Nanofil- 2751-2762.
tration vs. reverse osmosis for the re-
moval of emerging organic contaminants
in water reuse." Desalination and Water
Treatment 34, no. 1-3 (2011): 50-56.
[39] Röhricht, Markus, Jürgen Krisam, Ulrich
Weise, Uta R. Kraus, and Rolf‐A. Dür-
ing. "Elimination of carbamazepine, di-
clofenac and naproxen from treated
wastewater by nanofiltration." CLEAN–
Soil, Air, Water 37, no. 8 (2009): 638-
641.
[40] Sahar, Eyal, Inbal David, Yelena Gel-
man, Haim Chikurel, Avi Aharoni, Rami
Messalem, and Asher Brenner. "The use
of RO to remove emerging micropollu-
tants following CAS/UF or MBR treat-
ment of municipal wastewater." Desali-
nation 273, no. 1 (2011): 142-147.
[41] I.G. Wenten, Khoiruddin, A.N. Hakim.
"Osmosis Balik". Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung (2014).
[42] I.G. Wenten, A.N. Hakim, Khoiruddin,
P.T.P. Aryani. "Troubleshooting dalam
Operasi Membran". Institut Teknologi
Bandung (2013).
[43] I.G. Wenten, A.N. Hakim, Khoiruddin,
P.T.P. Aryani. "Polarisasi Konsentrasi
dan Fouling pada Membran". Teknik
Kimia Institut Teknologi Bandung
(2013).
[44] I.G. Wenten, A.N. Hakim, P.T.P. Aryani.
"Membran Bioreaktor untuk Pengolahan
Limbah Indsutri". Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung.
[45] Spring, A. J., David M. Bagley, Robert
C. Andrews, S. Lemanik, and P. Yang.
"Removal of endocrine disrupting com-
pounds using a membrane bioreactor and
disinfection." Journal of Environmental
Engineering and Science 6, no. 2 (2007):
131-137.