Pada saat upacara, Kepala adat tinggal di dalam sa’o ria dan melakukan upacara yaitu
makan kaki ayam dan beras merah.
Selama makan kepala suku tidak boleh bicara dan batuk. Setelah selesai makan kepala
adat keluar dari rumah adat dan membawa dengan tempat makan menujuh tempat sesaji di
Keda Kanga (kubur ana si itu ata si imu).
Setelah selesai upacara adat di Keda Kanga kepala adat kembali ke sa’o ria dan di iringi
dengan Nggo Lamba (gong gendang) sampai pagi.
11.Tungku
Terdapat dua tungku, sebelah kanan untuk mosa laki
masak hati babi menggunakan podo tana.
Sebelah kiri untuk para istri mosa laki masak beras merah
dan beras hitam.arti dari tungku tiga batu melambangkan
bapak,ibu,dan anak.
13.HAE KANAN DAN HAE
KIRI.
Hae kiri Tempat untuk menyimpan beras hitam dan beras
merah.
Hae kanan tempat untuk menyimpan hati babi dan kerbau
sebagai makanan mosalaki selama upacara tau nggua.
14.MATA
Simbol untuk melihat orang yang berniat tidak baik
LENA BEWA.
Tempat menaruh bayi sebagi pengganti sang ayah (mosa laki).
Anak pertama laki – laki
RIMBA.
Rimba kiri, untuk menaruh barang-barang adat atau
barang pusaka.
Rimba kanan, sebagi kamar pengantin untuk anak mosa
laki sebagi pengganti sang ayah selama 2 malam.
LULU
Kamar untuk Mosa Laki
LEWO LEI
Sebagi lambang persatuan dan kebersamaan
. KEPALA RUSA.
Sebagi lambang hewan yang di haramkan.
. PETI.
Tempat menaruh tulang mosa laki pertama.
. NDARI TEO.
Di percaya sebagai pemberi hujan
. Batu
Tempat untuk menaruh tulang kaki ayam sebelah kanan
tanpa di potong.
BENTUK ATAP.
Atap berbentuk gunung sebagai kepercayaan leluhur
untuk lebih dekat dengan sang pencipta.
Atap di buat dari alang-alang.
KUBUR.
Semua mosa laki ,kecuali Mosa laki pu’u