Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
2. john locke
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak yang dibawa sejak lahir dan secara kodrati
melekat pada setiap manusia. Hak sifatnya tidak dapat diganggu gugat atau mutlak.
4. Darji Darmodiharjo
hak-hak asasi manusia adalah dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugrah tuhan yang maha esa. Hak hak asasi itu menjadi dasar dari hak dan
kewajiban ewajiban yang lain.
Hak asasi manusia terdiri atas hak hidup, hak memiliki sesuatu, dan hak kemerdekaan.
Berpedoman pada tiga macam hak asasi manusia itu, di kembangkan macam hak asasi
manusia menurut kemajuan budaya. Macam hak asasi manusia adalah sebagai berikut.
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi
pribadi ini sebagai berikut :
Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak hak asasi ekonomi ini
sebagai berikut :
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan
dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum sebagai
berikut.
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak hak asasi politik ini
sebagai berikut.
Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
6. Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi
peradilan ini sebagai berikut :
Hak Asasi Perlakuan Tata Cara Peradilan dan Perlindungan Hukum (Procedural Rights)
Korban baru berusia 13 tahun dan masih duduk di kelas 6 sekolah dasar kini
mengalami trauma berat. Korban tinggal di sebuah panti asuhan di wilayah Plaosan,
Kota Malang. Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga dan ayahnya orang dengan
gangguan jiwa. Sedangkan para pelaku kekerasan anak itu bukan penghuni panti
asuhan, melainkan warga lingkungan sekitar panti. Korban mengenal beberapa pelaku
kekerasan itu lewat interaksi sepulang sekolah, sebelum kembali ke dalam panti
asuhan.
pelaku mengikat tangan dan membekap mulut korban. Pelaku mengancam dengan
pisau untuk menyetubuhi korban. Sekelompok pelaku itu lalu membawa korban
sebuah tanah lapang dan disitulah terjadi penganiayaan. Korban dipukul, ditendang,
disudut rokok hingga dilecehkan. Sebuah telepon seluler dan uang sebesar Rp 40 ribu
milik korban turut diambil oleh pelaku pengeroyokan.
penanganan kasus ini butuh kehati-hatian karena melibatkan anak - anak di bawah
umur. Serta melibatkan psikolog anak dalam penanganan kasus ini karena juga
menyangkut psikis korban dan para pelaku kekerasan tersebut.
ANALISIS KASUS
Dalam kasus ini, seorang pelajar sudah direnggut haknya sebagaiman dalam beberapa
pasal berikut:
Pasal 28B ayat (2) yang berbunyi: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.”
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.
Pasal 28I ayat (2) , yang berbunyi: “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang
bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan
terhadap perlakukan yang bersifat diskriminatif itu”