LAPORAN PENELITIAN
OLEH
HIFIZAH WARDANTI (04120001)
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, dengan
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Lapangan Integratif yang dilaksanakan mulai pada tanggal
28 Juli 2007 sampai dengan 12 September 2007, yang dilaksanakan di Mts.
Negeri Malang III.
Kedua kalinya semoga shalawat dan salam tetap dilimpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah membimbing kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti yang kita alami
sekarang ini. Semoga kelak di hari akhir kita mendapatkan syafa’atnya. Amiin.
Dalam penulisan Laporan Penelitian Kelas yang berjudul Implementasi
Teori Multiple Intellegence dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits sebagai
Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Al Qur’an dan
Hadits Kelas VII A, B dan C MTs. Negeri Malang III.
Dalam pembuatan Laporan Penelitian Kelas ini, banyak sekali pihak yang
membantu guna terselesaikannya pembuatan laporan ini tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Dengan penuh hormat dan kerendahan hati kami mengucapkan
terima kasih yang tidak terkira kepada:
1. Ayah (Suwardi) dan Ibu (Suryatin) yang sangat kami cintai, hormati dan
banggakan, yang dengan segenap curahan dan limpahan kasih sayangnya,
tiada dapat terukur dengan suatu apapun, tulus ikhlas memberikan arahan
dan bimbingan kepada kami hingga seperti sekarang ini. Adik tersayang
(Iffatu Wardani) yang telah membantu secara langsung (trims atas idenya)
dan tidak langsung hingga terselesaikannya laporan ini.
2. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri
Malang.
3. Prof. Dr. Djunaidi Ghony, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Malang.
4. Drs. M. Padil, M. Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.
5. Bapak Dr. Miftahul Huda, M. Ag selaku dosen pembimbing lapangan yang
telah mengarahkan dan membimbing kami selama PKLI berada Mts.
Negeri Malang III.
6. Bapak Drs. Samsudin, M.Pd selaku kepala Madrasah Tsanawiyah Malang
III, yang telah menerima dan memberi kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan PKLI.
7. Bapak Mustofa, M.Ag selaku kepala guru pamong yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.
8. Bapak Ali Munawar, BA selaku guru pamong kami, yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami ketika kami
melaksanakan kegiatan PKLI di MTs. Negeri Malang III.
9. Seluruh Bapak Ibu guru dan karyawan MTs. Negeri Malang III dan siswa
siswi yang secara langsung ataupun secara tidak langsung membantu
dalam penulisan Tugas Penelitian Kelas ini.
10. Teman-teman PKLI senasib seperjuangan dikala senang ataupun susah di
Mts.N Malang III (Ani, Mbak Da’i, Il, Mbak Mei, Zum, Ratna, Obi, Irul,
Razali dan Indra).
11. Teman-teman kos 51 (khususnya Lutfi).
12. Keluarga besar Pak Rudi yang telah memberikan tempat tinggal kepada
kami selama kami melaksanakan PKLI di MTs. N Malang III.
Tiada kata yang pantas kami ucapkan selain terima kasih yang sebesar-
besarnya, hanya Allah SWT yang bisa membalas semuanya.
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam penulisan di lain
waktu lebih sempurna. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semuanya, khususnya
bagi penulis sendiri
Malang, 12 September 2007
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 2
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 2
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat di dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan multiple intellegence?
2. Apa sajakah yang melandasi teori kemajemukan?
3. Apa saja yang menjadi kunci dalam teori KM serta bagaimanakah
kaitannya dengan teori kecerdasan yang lainnya?
4. Adakah hubungan antara teori KM dengan pengembangan kurikulum yang
ada di sekolah? Bagaimana jelaskan!
5. Apa saja faktor pendukung agar teori Km berjalan dengan sempurna dan
apa saja hambatan yang melatarbelakangi teori KM tidak berjalan dengan
sempurna?
C. Tujuan
Adapun tujuan didakannya penelitian yang dilaksanakan di Mts. Negeri III
Malang adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang multiple intelegent.
2. Untuk mengetahui dasar-dasar teori kemajemukan.
3. Untuk mengetahui kunci teori kemajemukan.
4. Untuk mengetahui hubungan antara teori KM dengan pengembangan
kurikulum yang ada di sekolah.
5. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat bagi
berlangsungnya teori KM.
D. Hipotesis Penelitian
Jika teori multiple intelegent ini digunakan, maka kemungkinan besar anak
tidak akan bosan dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu semua siswa (siswa
yang pandai, sedang ataupun yang kurang pandai) juga dapat memahami materi
yang disampaikan karena metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
disesuaikan dengan intelegensi masing-masing siswa (tidak hanya mencakup satu
ranah saja).
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberiakan masukan dalam
upaya meningkatkan pembelajaran Al Qur,an kelas VII (A, B dan C) di MTsN
Malang III.
Adapun secara detail kegunaan penelitian ini diantaranya untuk:
1. Siswa
Dengan adanya penerapan metode multiple intellegence ini diharapkan
pemahaman siswa dapat meningkat. Misalnya ketika penerapan metode
menulis bagi anak yang memiliki kecerdasan linguistik, mengelompokkan
bagi anak yang memiliki kecerdasan matematis logis dan lain-lain.
2. Bagi Peneliti /Guru
Metode multiple intellegence dapat bermanfaat bagi guru ketika dalam
menyampaikan suatu pelajaran, guru dapat memfariasikan metode
mengajar. Misalnya guru tidak harus terus menerus menggunakan metode
ceramah yang cukup menguras tenaga.
3. Lembaga
Implementasi multiple intellegence ini dapat digunakan sebagai usaha
untuk meningkatkan mutu sekolah, serta usaha untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan metode yang cocok dan lebih bervariasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Setting Penelitian
Setting atau tempat yang kami gunakan untuk melaksanakan penelitian
kami yaitu bertempat di MTs. Negeri Malang III yang terletak di Dusun
Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Awal berdirinya MTs.
Negeri Malang III diawali dengan surat keputusan Menteri Agama RI nomor 27
Tahun 1980 tentang relokasi Madrasah Negeri, yang direspon oleh Drs. Dhohiri
yang saat itu menjabat kepala Mts Balong Kandat Kediri. Setelah beliau
berkonsultasi dengan aparat Depag Kabupaten Malang maka Camat Gondanglegi
(Bpk Ahmad Fauzi) dan kepala KUA Gondanglegi sepakat mendirikan MTs N
Malang 3 di Gondanglegi-Malang.
Selanjutnya dipilih lokasi di Desa Sepanjang untuk membangun gedung
MTs. Pada awal berdirinya MTs Negri Malang 3 pendaftaran siswa baru
dilaksanakan pada tanggal 1-15 september 1980 dinyatakan 80 siswa yang
diterima dari 109 siswa yang daftar. Karena belum memiliki gedung yang layak
akhirnya bergabung dengan SMA Agus Salim.
Pada tanggal 1 Oktober 1980 secara resmi MTs N Malang 3 dibuka
namun karena keadaan masih sulit maka MTs N Malang 3 berpindah ke MI
Mambaul Ulum berkat tawaran dari H. Abdul Rozak, Kunar Rahasia dan
pengurus MI Mambaul Ulum.
Sampai saat ini kepemimpinan di MTs Negeri Malang 3 telah berganti
kepala Madrasah sebanyak 7 kali yaitu:
1. Drs.H..A. Dhohiri Zahid : 1980-1986
2. Drs.H.Masjhari : 1986-1998
3. Drs.H. Imam Supardi : 1998-2000
4. Drs.H. Misno : 2000
5. Drs. Imam Bashori : 2000-2003
6. Drs.H. Zainal Mahmudi, M.Ag : 2003-2006
7. Drs. Samsuddin, M.Pd : 2006-2007
Mulai periode ke-enam MTs N Malang 3 dicanangkan sebagai Madrasah
percontohan oleh Kepala Kandepag Kabupaten Malang Drs.H. Mas’ud Ali, M.Ag.
dan pada tahun 2006 berdasarkan SK Kepala Kandepag Kabupaten Malang
No.Kd.131/1/PP.00.5/108/SK/2004 (SK terampir) memutuskan bahwa MTs N
Malang 3 sebagai Madrasah Unggulan di lingkungan Kantor Departemen Agama
Kabupaten Malang.
Selanjutnya mulai tahun pelajaran 2007/2008, MTs N Malang 3 membuka
program baru yaitu program kelas percepatan (akselerasi) bagi siswa baru yang
memenuhi syarat-syarat tertentu.
B. Rencana Tindakan
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan kelas yang dipakai yaitu modus siklus dilakukan
secara berulang-ulang dan berkelanjutan, artinya dalam setiap kegaiatan belajar
mengajar peneliti terus mengamati dan meneliti aktivitas yang dilakukan oleh
siswa di dalam kelas. Dalam perencanaan penelitian ini kami menggunakan sistem
refleksi spiral diri yang dimulai dengan rencana tindakan pengamatan atau releksi
sesuai model tersebut maka kegiatannya:
1. Observasi dan wawancara.
2. Identifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Melakukan metode yang sesuai
4. Melaksanakan tindakan kelas
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih satu setengah bulan, mulai saat
peneliti masuk ke kelas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang pertama
kali yaitu pada tanggal 8 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 4 September 2007.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama kurang lebih satu setengah
bulan tersebut adalah sebagai berikut:
Pertemuan I (Tanggal, 8 Agustus 2007)
a. Tahap Awal
- Salam Pembuka
- Perkenalan antara peneliti, (peneliti diperkenalkan oleh guru
pamong serta guru pamong memberitahukan keberadaan peneliti
di MTs. Negeri Malang III Kelas A, B dan C).
Peneliti memperkenalkan diri secara pribadi dengan seluruh siswa dan
dilanjutkan dengan siswa.
b. Tahap inti
Peneliti mengadakan pra test kepada siswa dengan tanya jawab langsung
antara guru dan siswa.
Peneliti menjelaskan sedikit tentang materi makharijul huruf kepada siwa.
Pada pertemuan pertama ini peneliti menggunakan metode ceramah, dan
kelas dapat dikondisikan dengan baik.
c. Tahap Akhir
Peneliti dan murid bersama-sama menyimpulkan materi yang baru saja
dipelajari.
Peneliti menutup pertemuan dengan salam.
2. Implementasi Tindakan
Pada pertemuan pertama, peneliti mengawali dengan memberikan acuan
materi yang berjudul makharijul huruf. Setelah peneliti memberikan sdeikit
informasi tentang materi yang akan dipelajari, peneliti memberikan pertanyaan
kepada siswa, untuk menguji sejauh mana mereka telah menguasai materi yang
akan dipelajari. Pada pertemuan pertama ini peneliti menggunakan metode
ceramah untuk semua kelas yang dipegang. Adapun menurut peneliti hanya dua
kelas saja yang cukup kondusif dan bisa dikendalaikan, sedangkan untuk kelas
yang satunya keliihatannya metode cermah tidak begitu cocok.
Pada pertemuan kedua, yaitu pada materi tentang alif lam syamsiyah dan
alif lam qamariyah, peneliti menggunakan dua metode ceramah lagi untuk
memperkuat hasil penelitian yang telah didapatkan pada pertemuan minggu
sebelumnya. Dan ternyata masih seperti minggun yang lalu dua kelas masih cukup
kondusif, sedangkan pada kelas yang satunya, tidak sekondusif dua kelas yang
lain. Memang pada kelas ini kelihatannya anaknya cukup aktif, mereka akan
kondusif juka mereka diberi tugas untuk mengerjakan sesuatu, namun jika tugas
yang diselesaikan telah selesai, maka mereka akan kurang begitu kondusif.
Pada pertemuan yang ketiga atau pertemuan yang terakhir peneliti
menyampaikan materi, dengan materi hokum bacaan nun sukun dan tanwin,
peneliti merubah dengan menggunakan metode card short. Untuk kedua kelas
yang pertama metode yang digunakan ini cukup cocok, sedangkan untuk kelas
yang lain metode ini cukup cocok bila dibandingkan dengan metode yang
digunakan pada minggu yang lalu, tetapi dalam kegiatan akhirnya mereka kurang
begitu kondusif.
3. Observasi dan Interpretasi
Penelitian ini dilakukan mulai pada hari pertama peneliti masuk ke kelas,
yaitu pada hari Rabu, 8 Agustus 2007 sampai pada hari terakhir peneliti
mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas yaitu pada tanggal 5 September
2007. Pada setiap kali tatap muka peneliti memperhatikan tingkah laku atau
aktivitas siswa selama mereka berada di dalam kelas, interaksi anatara siswa
dengan guru , interaksi antara siswa dengan siswa serta interaksi siswa dengan
bahan ajar yang dipelajari.
Dari penelitian yang dilakukan tersebut peneliti sedikit dapat mengambil
kesimpulan bahwa dalam kegaiatan belajar mengajar yang dilakukan setiap
individu di masing-masing kelas memiliki karekteristik atau corak tersendiri.
Lebih umumnya masing-masing kelas memiliki ciri yang tidah sama dengan cirri
yang dimiliki oleh kelas yang lain.
Untuk kedua kelas yang pertama peneliti sedikit mengambil kesimpulan
bahwa suasan kelas saat melaksanakan kegiatan pembelajaran cukup kondusif dan
cukup bisa untuk diatur, baik itu ketika peneliti memberikan tugas kepada mereka
ataupun ketika tugas yang mereka kerjakan telah selesai dikerjakan, suasana kelas
masih bisa dikatakan kondusif. Sedangkan pada kelas yang satunya, kondisi kelas
akan kondusif jika mereka diberikan suatu tugas tertentu, tetapi apabila tugas
tersebut telah selesai dilaksanakan mereka, maka suasana kelas tidak begitu
kondusif seperti ketika siswa diberikan suatu pekerjaan.
4. Analisis dan Refleksi
Dari hasil pelassanaan tindakan yang telah dilakukan di kelas VII A, B dan
C dalam proses belajar mengajar. Setelah dianalisis dapat diambil kesimpulan
sementara bahwa antara rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya
terdapat kesesuaian dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan.
Kemudian apabila dikaitkan dengan teori yang ada dalam pelaksanaan tindakan
terdapat sedikit kekurangan, hal ini disebabkab karena peneliti menggunakan satu
metode yang sama untuk ketiga kelas yang diteliti, padahal untuk efektifnya
peneliti seharusnya menggunakan metode yang cocok (berbeda-beda) antara kelas
satu dengan kelas yang lain karena tingkat kemampuan dan kecerdasan-
kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing kelas tidak sama.
Untuk minggu yang berikutnya peneliti menggunakan metode yang
berbeda darimetode yang digunakan pada minggu yang lalu. Dan hasil yang
dicapai pada minggu ini lebih memuaskan bila dibandingkan dengan minggu
sebelumnya. Selama menggunakan metode pembelajaran tersebut, peneliti melihat
ada dua kelompok siswa. Kelompok yang pertama, yaitu untuk di dua kelas yang
pertama, mereka cukup kondusif dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan,
baik itu ketika peneliti menggunakan metode yang pertama, maupun ketika
peneliti menggunakan metode yang kedua. Sedangkan untuk kelas yang satunya,
peneliti melihat bahwa mereka lebih aktif bila dibandingkan dengan kedua kelas
sebelumnya. Mereka akan sangat kondusif jika mereka diberikan suatu tugas.
Dari hasil yang diperoleh tersebut, akan dibuat acuan untuk menyusun
rencana tindakakan selanjutnya karena setelah dianalisis hasilnya menunjukkan
bahwa masing-masing kelas memiliki karakteristik yang berbeda dengan
karakteristik yang dimiliki oleh kelas yang lain.
C. Siklus Penelitian
Siklus penelitian dilakukan dengan beberapa rencana tindakan yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Pada materi yang pertama yaitu dengan pokok bahasan
makharijul huruf peneliti menggunakan metode ceramah, dan untuk minggu
berikutnya peneliti juga menggunakan metode ceramah, hal ini dimaksudkan
untuk lebih memperkuat data yang telah diperolah pada minggu yang lalu. Dan
untuk minggu beriutnya peneliti menggunakan metode yang lain dan peneliti
merasa metode yang digunakan cukup cocok.
D. Pembuatan Instrumen
Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini
adalah yaitu menggunakan metode observasi secara langsung pada siswa dan yang
kedua adalah kuesioner yang dibagikan kepada siswa untuk diisi.
E. Pengumpulan Data
Data yang akurat akan diperoleh ketika proses pengumpulan data
dipersiapkan dengan matang, dan dalam penelitian akan digunakan beberapa cara
untuk mengumpulkan data selama proses penelitian yaitu:
1. Pengamatan Partisipatif
Cara ini digunakan peneliti agar data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang dimaksudkan oleh peneliti. Peneliti partisipatif adalah peneliti
terlibat secara langsung dan bersifat aktif dalam mengupulkan data yang
diinginkan, kadang-kadang peneliti mengarah secara langsung pada objek
yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang
ingin diperoleh oleh peneliti.
2. Observasi Aktivitas di Kelas
Observasi aktifitas kelas dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti
mengajar di kelas dengan menggunakan metode yang berbeda-beda untuk
memperoleh gambaran seperti yang tercantum pada judul yang dibuat oleh
peneliti.
F. Indikator Kinerja
Penelitian yang dilaksanakan tiga kali pertemuan ini, peneliti mengambil
topik tentang implementasi teori multiple intelegence dalam pembelajaran al
Qur’an Hadits sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi al
Qur’an Hadits. Indikator yang digunakan oleh peneliti menerapkan metode yang
berbeda-beda setiap kali pertemuan, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data
yang akurat terkait dengan judul yang dibahas oleh peneliti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah peneliti mengadakan penelitian mengenai implementasi teori
multiple intelegence, dari data yang dikumpulkan melalui pendekatan partisipatif
dan observasi di kelas dan pengukuran hasil penilaian serta melalui beberapa
tapan yaitu:
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan. Rencana pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan
implementasi teori multiple intelegence. Hal ini dilakukan dengan harapan
agar siswa termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran setiap saat
tanpa mengesampingkan salah satu atau beberapa macam kecerdasan
majemuk.
b. Pengamatan. Perencanaan pembelajaran yang telah disusun dapat
terealisasikan dalam proses relajar mengajar sesuai dengan harapan
peneliti.
c. Refleksi. Pada pertemuan yang pertama dan kedua metode yang digunakan
oleh peneliti belum sepenuhnya dapat terlaksana 100%, pada pertemuan
yang pertama hal ini karena peneliti ingin melihat atau menguji coba
bagaimana sebenarnya ciri atau karakteristik masing-masing kelas yang
digunakan untuk penelitian, sedangkan pada pertemuan yang kedua
hampir sama dengan pertemuan yang pertama, tetapi ada sedikit kemajuan.
Pada pertemuan yang ketiga peneliti mengubah metode yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran , dan pada pertemuan yang ketiga hasil yang
diharapkan lebih baik daripada minggu yang sebelumnya.
B. Pembahasan
Implemenasi teori multiple intelegent ini digunakan sebagai judul oleh
peneliti karena teori ini memandang siswa dari berbagai sudut pandang. Masing-
masing individu (siswa) memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, yang
kecerdasan itu dibagi menjadi delapan keceradasan. Jadi misalkan ada anak yang
tidak pandai dalam bidang matematika, tidak dapat dikatakan anak tersebut
sebagai anak yang bodoh, karena mungkin saja anak tersebut pandai dalam
bidang kecerdasan yang lain. Untuk mempelajari teori multiple intelegent ini
peneliti menggunakan berbagai macam metode dalam kegaiatan pembelajaran.
Berbagai macam metode yang digunakan tersebut berkaiatan dengan penelitian
yang dilaksanakan oleh peneliti.
Penerapan metode yang berbeda-beda ini dapat juga digunakan untuk
melihat anak atau siswa termasuk dalam kategori kecerdasan yang mana. Dari
penelitian yang dilakukan tersebut, peneliti mengira-ngira bahwa dari ketiga kelas
yang dilakukan kegiatan belajar mengajar tersebut ada dua macam kategori. Yang
pertama yaitu kelas yang pertama dan kedua, mereka memiliki banyak persamaan
dan pada kelas yang ketiga mereka memiliki karakteristik yang berbeda dengan
kelas yang pertama dan kedua.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan seperti yang telah disebitkan di atas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Penerapan atau implementasi teori multiple intelegent pada kegiatan
belajar mengajar diharapkan mampu untuk meningkatkan proses
pembelajaran siswa, karena dalam teori ini masing-masing siswa
diperlakukan secara adil dalam kegiatan pembelajaran.
2. model-model metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar
untuk menerapkan teori multiple intelegent diantaranya adalah metode
ceramah dan metode card short.
3. model-model metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar
untuk menerapkan teori multiple intelegent diantaranya adalah metode
ceramah dan metode card short. Metode ceramah sangat cocok untuk anak
yang memiliki kecerdasan lingustik. Dan metode card short cocok
digunakan untuk siswa yang memiliki kecerdasan kinestetis. Peneliti
merasa dari metode yang digunakan tersebut masih jauh dari sempurna,
halini karena pertemuan yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
tergolong cukup singkat, sehingga sulit untuk menghasilkan hasil yan
maksimal.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RUJUKAN