Anda di halaman 1dari 22

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN DAN PERBEDAAN


INDIVIDUAL DAN IMPLIKASINYA
DALAM BELAJAR
KELOMPOK III

RAHMAWATI (220013301051)
RAHMI (220013301052)

SRI PUTRI DINAR (220013301061)


SUTRISNO NURHADI ALI (220013301065)
A. TEORI PERKEMBANGAN

1. TEORI PERKEMBANGAN

Pelapor teori ini adalah Arthur Schopenhaur.


Teori ini berpendapat bahwa manusia memiliki
sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang
mempengaruhi dan menentukan keadaan
individu yang bersangkutan. Teori ini
menyatakan bahwa perkembangan manusia
dipengaruhi oleh natives atau faktor-faktor
bawaan manusia sejak dilahirkan.
2. TEORI EMPIRISME

Teori ini dikemukakan oleh Jonh Locke. Teori ini


menyatakan bahwa perkembangan seseorang
akan ditentukan oleh empirinya atau
pengalaman-pengalamannya yang diperoleh
selama perkembangan individu itu. Menurut
teori ini individu yang dilahirkan itu sebagai
kertas atau meja yang putih bersih yang belum
ada tulisan-tulisannya.
3. TEORI KONVERGENSI
Teori ini dikemukakan oleh Willian Stern.
Menurut W. Stern, baik pembawaan maupun
pengalaman atau lingkungan mempunyai
peranan yang penting dalam perkembangan
individu.
B. TEORI PERBEDAAN INDIVIDU
Psikologi perbadaan individu menguji dan menjelaskan bagaimana setiap orang
berbeda dalam berfikir, berperasaan, dan bertindak.

Perbedaan individu menurut Chaplin adalah sifat atau perbedaan kuantitatif


dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu dengan individu
lainnya. Menurut Webster’s dalam (Riswanti dkk, 2020) Individu merupakan
sesuatu yang tidak dapat dibagi {undivided}, tidak dapat dipisahkan,
keberadaanya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas.

Alfred Adler berpendapat bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang bertanggung
jawab. Ia percaya manusia sejak lahir dikarunia dengan kesadaran bersosial dan
hanya keterpaksaan (kompensansi) yang membuatnya bertanggung jawab kepada
manusia lain untuk dapat mencapai sebuah kesejahteraan yang baik bagi dirinya
dan orang lain.
C. DEFENISI PERKEMBANGAN
DAN PERBEDAAN INDIVIDU
“Individu berasal dari kata “yunani” yaitu “individu’’ yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu
sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online, individu berarti orang seorang:
pribadi orang (terpisah dari yang lain). Bisa juga disebut individual yang berarti
mengenai atau berhubungan dengan manusia secara pribadi, bersifat perseorangan

Psikologi perbedaan individu menguji dan menjelaskan


bagaimana setiap orang berbeda dalam berpikir, berperasaan,
dan bertindak.
D. PERKEMBANGAN PERBEDAAN INDIVIDU
1. PERKEMBANGAN ASPEK KOGNITIF
Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12-18 tahun, yaitu yang
lebih kurang sma dengan usia siswa SMP/SMA, merupakan period of formal
operation. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir
secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaning fully) tanpa
memerlukan objek yang konkret atau bahkan objek yang visual. Siswa telah
memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Pada tahap perkembangan ini juga
berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple Intellegeneces yang dikemukakan
oleh Gardner (1993) yaitu; kecerdasan linguistik, kecerdasan logis metematis,
mekerdasan musikal, kecerdasan spansial, kecerdasan kinestik ragawi, kecerdasan
intrapribadi, kecerdasan antarpribadi. Ketujuh kecerdasan ini seyogianya dapat
dikembangkan sesuai dengan karakteristik keilmuan pendidikan di berbagai jenjang
pendidikan.
3. PERKEMBANGAN ASPEK
2. PERKEMBANGAN ASPEK
AFEKTIF
PSIKOMOTORIS
Afektif mencakup emosi atau perasaan yang
Aspek psikomotoris merupakan salah satu dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga
aspek yang penting untuk diketahui oleh perlu mendapatkan perhatian dalam
guru. Perkembangan aspek psikomotoris pembelajaran. Aspek afektif tersebut dapat
juga melalui beberapa tahap yaitu: tahap terlihat selama pembelajaran, terutama ketika
kognitif-tahap asosiatif-tahap otonomi. siswa bekerja kelompok. Oleh karena itu,
selama pembelajaran, guru senantiasa terus
memantau dan mengamati aktivitas siswanya
individu dan Karakteristiknya.
E. MACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVUDU
1) Perbedaan Jenis Kelamin dan 7) Keadaan jasmani (physical
Gender fitness)

2) Perbedaan Gender dan Prestasi


8) Penyesuaian sosial dan
emosional.
3) Perbedaan Kemampuan

4) Perbedaan Kepribadian 9) Latar belakang keluarga

10) Prestasi belajar (academic


5) Kecerdasan (inteligensi) achievement)

11) Perbedaan Gaya Belajar


6) Bakat (atitude)
F. STRATEGI PENGEMBANGAN PERBEDAAN
INDIVIDU
1. MODEL BIG FIVE
Lewis Goldberg (1993), mengemukakan suatu model kepribadian lima
dimensi yang disebut dengan “big five” yaitu
Extroversion
Agreeableness
Conscientiousness
Neoroticism atau stabilitas emosional
Opennes to experience
2. MODEL BRIGG-MYERS (MBTI)

Isabel Brigg Myers dan ibunya Katharine C. Briggs mengembangkan model


kepribadian yang didasarkan pada teori Carl Jung, yang kemudian terkenal
dengan inventorinya yaitu MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Model Myers
dan Biggs dikenal dengan model “big four” yang meliputi empat dimensi yaitu :
Extraversion (E) versus Introversion (I)
Sensing (S) versus Intuition (N)
Thinking (T) versus Feeling (F)
Judging (J) dan Perceptive (P)
G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERBEDAAN INDIVIDU
1. FAKTOR BAWAAAN 2. FAKTOR LINGKUNGAN
ATAU GENETIK Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu
yang terjadi di luar diri individu. faktor ini
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor meliputi :
biologis yang dilakukan melalui pewarisan Status sosial ekonomi dan pola asuh
genetik oleh orang tua. orang tua
Budaya
Urutan kelahiran
4. KECEMASAN YANG
3. SELF CONCEPT
DIALAMI ANAK DIDIK
(KONSEP DIRI)
Kecemasan menggambarkan keadaan
Ciri-ciri self concept yaitu:
emosional yang dikaitkan dengan
Terorganisasi
ketakutan. Kecemasan juga dapat
Multifaset
menyebabkan masalah sosial dan
Stabil
akademik.
Tersusun secara hierarkis
Berkembang (developmental)
Evaluative
5. MOTIVASI HASIL BELAJAR
Atkinson dan Feather (1966) menyatakan bahwa situasi kompetitif
timbul karena: 1) Keinginan untuk berhasil (the need to achieve
success). 2) Keinginan untuk tidak gagal (the need to avoid failure).
H. IMPLIKASI PERBEDAAN INDIVIDU DALAM
BELAJAR
Terdapat dua jenis program yang terbanyak dilaksanakan yakni :

1. PROGRAM PENGAYAAN (ENRICHMENT)


Yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang
dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat
perluasan/pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas yang
diprogramkan untuk siswa lainnya.
2. PROGRAM PERCEPATAN (ACCELERATION)
Yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa
yang dimiliki oleh siswa , dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat
menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-
temannya.
Menurut Horne (1994), terdapat beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan
dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual serta untuk meningkatkan
keberhasilan belajar:

2) Menggunakan 3) Memahami pilihan


metode pembelajaran gaya belajar siswa
1) Menggunakan
yang menunjukkan kemudian menyediakan
pendekatan
adanya pemahaman lingkungan belajar yang
pembelajaran ekletik
lintas budaya, perbedaan mendukung gaya belajar
dan fleksibel; disertai
gender dan usia dalam mereka.
penggunaan
multimedia dan pilihan-pilihan gaya
multimetode belajar.
4) Memberikan
pengalaman-pengalaman
belajar yang
menggabungkan pilihan 5) Meminta siswa untuk
cara belajar siswa, mengenali gaya belajar 6) Beri kesempatan kepada
menggunakan metode mereka dan memberi siswa untuk memilih
mangajar, insentif, alat, hadiah untuk kelebihan bagaimana menerima
dan situasi yang mereka. Bantu mereka pelajaran dan bagaimana
direncanakan sesuai memahami mengapa menunjukkan
dengan pilihan siswa. mereka melakukan apa pengetahuannya. Dalam
yang mereka lakukan mengerjakan tugas,
dalam situasi belajar. tawarkan pilihan jenis,
waktu, dan tanggal
penyelesaian tugas.
7) Gunakan semua tipe
pertanyaan dan cara 9) Gunakan kombinasi
eksplorasi untuk cooperative learning,
menstimulasi berbagai 8) Jelaskan maksud dan pembelajaran individual,
tingkatan cara berpikir, keterkaitan semua dan pembelajaran
mulai dari mengingat pengalaman kelompok, atau antara
informasi faktual sampai pembelajaran dengan apa aktifitas-aktifitas belajar
menggambarkan implikasi yang akan dipelajari agar yang berpusat pada guru
dan melakukan analisis. siswa dapat memahami dengan pembelajaran
hubungan antara yang berpusat pada siswa
pengalamannya dengan
ide-ide baru.
10) Berikan waktu yang cukup untuk memproses
dan memahami informasi.

11) Gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses,


mempraktekkan dan memperoleh informasi.

12) Ulangi tugas-tugas belajar yang nampaknya sulit dengan


menggunakan metode pembelajaran yang berbeda.

13) Gunakan strategi review dan refleksi yang bervariasi


untuk mengakhiri belajar.
14) Berikan umpan balik dengan segera, konsisten,
dan jelas.

15) Evaluasi pengalaman pembelajaran berdasarkan tujuan


atau syarat-syarat pencapaian yang telah ditentukan,
observasi perilaku dan keterlibatan siswa dalam belajar.

16) Lanjutkan pengalaman-pengalaman belajar yang familier


dan nyaman bagi siswa, dan secara bertahap kenalkan pada
siswa cara-cara belajar yang lain.
17) Pahami siswa melalui berbagai cara dan aktifitas

18) Gunakan penilaian yang sesuai dengan pelajaran


THANK YOU FOR
LISTENING!
DON'T HESITATE TO ASK ANY QUESTIONS!

Anda mungkin juga menyukai