Anda di halaman 1dari 4

Emil memandangi sekelilingnya dengan tatapan kosong. Baginya,taka da lagi yg menarik di desa.

Ia
begitu miris dengan kurangnya lapangan kerja yang tersedia di sana. Ingin Bertani, namun takt ahu
banyak bagaimana carabercocok tanam.ingin berdagang, namun rasa malu sanantiasa menghantui.

Sudah kuliah tinggi – tinggi, kok jadi penjual di kampung.

Konon begitu bisik – bisik tetangga yang kejam.membiarkan raga tetap hidup, namun mematikan
jiwa.lebih menakutkan dari bisikan malaikat pencabut nyawa sekalipun.

Di dengan lain sisi, sebut saja mawar.seorang pemudi yang berdomisili di kota. Ia merasakan hal yg
tidak jauh emil.potensi ayng di miliki seakan tidak berarti pada lowongan kerja yang ada. Belum lagi
ketatnya persaingan, beragamnya syarat yang di tawarkan, keharusan untuk berpenampilan menarik,
hingga nopetisme yang acap kali hadir. Hal tersebut semakin menyulitkan mawar unutk bekerja di
kntoran atau sekadar bekerja sebagai tenaaga kontrak sekalipun.

Soal domestic dan struktual membuat mawar terjerat dalam kubangan rendahnya tingkat
partisipasi Angkatan kerja perempuan. Pada 2019, hanya mencapai 55,5 persen , lebih renda di
bandingkan laki laki yang mencapai 83,18 persen.

Begitula potret dinamika yang terjadi. Ada banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran negri
kita selalu tinggi. Badang pusat statistic [bps] mencatat pada tahun 2019 mencapai angka 7,05 juta jiwa
penduduk yang tidak bekerja. Belum lagi, angka ini ternyata di dominasi oleh pengangguran.

Terdidik. Pengangguran paling tinggi tamatan sekola menengah kejujuran (smk) 8,63%.
Pengangguran terbuka tinggi juga.juga juga terjadi di kalangan tamatan di polma1,2,dan3 yang
mencapai 6,89% dan (sma) 6,78% yang memegang ijaza unifersitas, minimal s-1, ada 6,24%
pengangguran terbuka. Pengangguran dengan Pendidikan maksimal (sd) hanya 2,65%. Itu karna mereka
tidak memilih – milih pekerjaan. Pekerjaan apapun mereka akan jalani. Inilah ironi yang terjadi di bumi
pertiwi tercinta.

Kisah dalam prolog buku ini menunjukan fnomena pengangguran sekaligustindak – tanduk
asbabnya. Eranya terbuka, namun cara berpikirnya tertutup. Era keterbukaan informasi, ternyatta tidak
dI barengi dengan perubahan berpikir dari sebagian besar generasi kita untuk lbih terbuka dan
mengeksplorasi tantangan dan peluang yang ada. Open minded atau keterbukaan dalam berpikir serta
kmampuan beradab tasi dengan perubahanmasi menjadi hal yang pesimisme, cibiran, fitna hingga hoax
sangat mudah untuk membayangi kita

Baik itu desa maupun kota. Mereka belum mampu berpikir terbuka (open minded) melihat sebagai
peluang dan potensi yamg ada. Selalu ada peluang untuk bereaksi dan turut bekerja untuk menciptakan
lapangan kerja. Dunia ini begitu luas, namun serasa sangat sempit. Hal ini dikarnakan ketdakmampuan
memahami realitas yang ada melalui alat yang lebih sisitemis dan substansif, yakni statistik.

Mereka tidak memahami statistic dari leveraging time to create wealth karya k.c. see yang mengungkap
bahwa dari 100 orang kaya;
74% berasal dari businessman alias pedagang

10% dari propesional

10% dari karyawan (top ceo`s)

6% dari lain – lain

Potret statistic ini mungkin mengherakan bagi tetangga emil. Namun bisa jadi pula menjadi autokritik
bagi mereka yang meremehkaan propesi pedagang.

Mereka mungkin tidak meemahami pesan rasulullah saw.,sebagai mana nu`aim bin` abdul rohman al –
azdi, berkata bahawa : ``telah sampai kepadaku bahwa rasulullah sallallahu`alaihi wasallam bersabda :
Sembilan bersepulu (90%) rezeki ada pada (usaha) perdagangan`` meskipun hadits ini di kategorikan
berrsanad lemah, namunrasulullah saw dalam berapa hadits mengungkapkan keistimewaan profesi
berdagang.

Salsah satunya ialah hadits riwayat ibnu majah (NO.2139), AL – HAKIM (NO.2142) dan AD –
DARAQUTHINI (NO.17),yakni : “seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan
(di kumpulkan) Bersama para nabi sallallahu’alaihi wasallam, orang – orang siddiq dan orang – orang
yang mati syahid pada hari kiamat(nanti)``

Adapun terkait kisah dalam prolog ini hanyalah rekaan. Hanyalah falktif blaka. Jika ada kesalaan nama
tokoh,tampat kejadian atau cerita, itu adalah kebetulan semata. Namun terkait flofosinya, nama emil
memeng benar merupakan oemuda desa. Terletak di pesisir kabuoaten Gowa. Tepatnya di perang
bebbu, desa tabbingjai, kecematan tembolo pao. Daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan
sinjai barat.

Emil Bersama peserta taman baca nurul jihad parangbebbu

Sejak tahun 2014, ia telah merintis taman baca nurul jihad parang bebbu. Menghimpun donasi buku
dari berbagi sumber untuk masyarakat di desanya. Jalan terjal dengan jarak tempuh lebih dari 80
kilometer merupakan dari kesehariannya. Emil menjemput donasi buku yang ia peroleh di MAKASSAR.
Wajar saja, kases jasa pengiriman belum sampai ke desanya. Meski ia alumni jurusan ilmu pengetahuan
pemerintah pengguru tinggi di suasta sinjai, ia taksegan untuk berfrofesi sebagai seorang petani,
peterna, pedagang, sekaligus penggiat literasi.

Sambal mengembala, emil melancarkan agenda literasi

Bagi emil, buku, ternak, rumput dan sawah, adalah bagian dari kesempurnaan dalam hidup. Mereka
merupakan arti cinta yang sesungguhnya untuk emil. Selebihnya adalah ilusi dalam fetamorgana. Filosofi
hidupnya ialah belajar untuk hidup dan menghidupi orang lain. Meskipun hanya dengan pergerakan
kecil.

Jika tidak mampu berbagi dengan uang, maka berbagilah dengan ilmu pengetahuan. Itulah yang
di buktikan emil. Tidak hanya dengan berotorika, namun benar – benar dengan karya nyata. Ia
mengungkapkan bahwa, manusia yang paling berbahagia adalah mereka yang banyak memberi Bahagia.

“semua orang dapat berbuat sesuatu, laki – laki atau perempuan, kaya atau miskin, orang kota atau
desa, buta huruf atau berpendidikan, rakyat negara kaya atau negara miskin, buruh tani,
pengrajin,petani,pekereja social, tuan tanah, pedagang, karyawan, ngarawan, diplomat dan lain –
lain.seperti halnya kami, membuat keputusan untuk mengubah keadaan masyarakat setempat kearah
yang lebih baik. Kami menerapkan cara yang murah dan mudah untuk meneliti keadaan masyarakat
dengan duduk Bersama, mendengarkan dan belajar dari mereka. Begitulah kemajuan di capai dengan
langkah dan hentakan kecil

Anda mungkin juga menyukai