Anda di halaman 1dari 3

A. 1).

Fungsi budgetair, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai alat


pemerintah daerah untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk berbagai
kepentingan pembiayaan pembangunan daerah.

2). Fungsi Pengaturan (Regulerend), Fungsi lain dari pajak daerah adalah untuk
mengatur atau regulerend. Dalam hal ini pajak daerah dapat digunakan oleh
pemerintah daerah sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Fungsi pengaturan dari pajak daerah dapat dilakukan dengan mengenakan
pajak daerah yang tinggi terhadap kegiatan masyarakat yang kurang
dibutuhkan. Sebaliknya, untuk kegiatan prioritas yang memberikan dampak
positif bagi pengembangan ekonomi masyarakat dikenakan pajak daerah yang
rendah.

B. Jasa rumah sakit merupakan jasa yang tidak dikenakan PPN. Hal tersebut
tercantum dalam pada pasal 4A ayat (3) UU Nomor 42 Tahun 2009. Jasa
rumah sakit berupa pelayanan rumah sakit secara rinci dijabarkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal RS. Jenis kriteria pelayanan jasa dalam peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 merupakan jasa yang
tidak dikenakan PPN. Istilah PPN jasa rumah sakit ini dimaksudkan untuk
penjualan obat-obatan bagi pasien rawat jalan. Sedangkan obat-obatan
untuk pasien rawat inap masih termasuk jasa pelayanan rumah sakit dan
tidak dikenakan PPN. Menurut saya apabila pajak tersebut diterapkan, hal
itu sudah melenceng dari fungsi pajak itu sendiri dimana pajak seharusnya
membantu, menjamin dan melindungi rakyat bukan malah memberatkan
beban rakyat dengan membayar pajak rawat inap. Pemasukan untuk negara
memang penting, tetapi disini setiap keputusan yang diambil harus bijak
dan tidak membebani. Negara harus bisa mencari pemasukan lain dengan
meningkatkan pajak bagi perusahaan-perusahaan besar yang mendapatkan
penghasilan disini.
(1) Fungsi Penerimaan (Budgetair)= Fungsi yang paling utama dari pajak daerah
adalah untuk mengisi kas daerah. Fungsi ini dapat diartikan sebagai alat
pemerintah daerah untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk berbagai
kepentingan pembiayaan pembangunan daerah. Fungsi ini juga tercermin
dalam prinsip efisiensi yang menghendaki pemasukan yang sebesar-besarnya
dengan pengeluaran yang sekecil-kecilnya dari suatu penyelenggaraan
pemungutan pajak daerah.

(2) Fungsi Pengaturan (Regulerend)= Dalam hal ini pajak daerah dapat
digunakan oleh pemerintah daerah sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Pengenaan pajak daerah dapat dilakukan untuk
mempengaruhi tingkat konsumsi dari barang dan jasa tertentu. Pajak daerah
ditujukan untuk meningkatkan pendapatan daerah. Terlebih di era otonomi
daerah, di mana kebutuhan dana untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan
pembangunan daerah cukup besar, sementara sumber pendanaan yang
tersedia sangat terbatas. Daerah dipacu untuk kreatif menciptakan sumber
pendapatan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah.

Dalam berbagai literatur dan peraturan perundang-undangan, peningkatan


pendapatan asli daerah (yang di dalamnya termasuk pajak daerah) seolah-olah
terkait secara langsung dengan kinerja pemerintah daerah. Peningkatan
pendapatan asli daerah kadangkala digunakan sebagai indikator keberhasilan
daerah. Hal ini mendorong pemerintah daerah berusaha menciptakan berbagai
jenis pajak daerah yang berdasarkan pemahaman pemerintahan daerah dapat
meningkatkan pendapatan asli daerah tanpa mempertimbangkan dampak dari
pengenaan pajak tersebut bagi masyarakat dan bagi kelangsungan kegiatan
ekonomi di daerahnya. Fungsi pengaturan dari pajak daerah belum banyak
dimanfaatkan oleh daerah. Beberapa daerah memang sudah mengakomodir
fungsi pendapatan dan fungsi pengaturan dalam perumusan kebijakan pajak
daerah, antara lain melalui penerapan tarif yang berbeda antar golongan
masyarakat. Kebijakan ini dapat membantu golongan masyarakat tertentu
dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, namun belum memberikan
dampak positif yang signifikan bagi pengembangan ekonomi. Langkah yang
belum banyak dipertimbangkan oleh daerah adalah pemberian insentif pajak
daerah dalam rangka menarik investasi di daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai