“YESSSSS AKHIRNYA JAMKOS JUGA!!!!” suara yang melengking menarik
perhatian orang-orang yang masih terdapat dalam kelas. Ya, hari ini adalah hari Kemerdekaan Indonesia. Tepatnya Tujuh Belas Agustus yang dimana setiap masyarakat Indonesia merayakan hari spesial ini. Terutama sekolah-sekolah yang menyiapkan lomba-lomba yang menarik, seru, dan pastinya tidak belajar. Sedang asyik dengan dunianya sendiri, Tata mengotak-ngatik ponselnya melihat snapgram teman-temannya yang sedang berada dilapangan. Belum sampai semenit, sudah ada teriakan dari teman sekelasnya. “Tata, nih ada Kayna!” panggil teman sekelasnya, Ditto dari depan pintu kelas. Sejenak, gadis yang dipanggil Tata itu langsung melihat kearah pintu. Ya, temannya ada disana. Mengantongi ponselnya dengan cepat di kantung seragamnya, Gadis itu langsung cepat-cepat menghampiri temannya. “Ta, nonton Tarik Tambang yuk! Seru sama heboh banget pasti.” Ajak Kay kepadanya. Tata tampak berpikir sebentar, “Hm, kelas gue udah tanding belom ya??” pikirnya, kapan lagi kan ngedukung kelas sendiri. Sayangnya, Kay mengganguk menjawab pertanyaan Tata. “Yah, kalo kelas lo mah udah daritadi anjir. Kalah mereka lawan adkel, hahahahaha.” Kay tertawa kecil yang dibalas sinis-an Tata. “Ya kelas gue badannya kecil-kecil semua anjir, sedikit yang tenaganya gede.” Ujar Tata membela diri. “Berarti belum rejekinya aja itumah Ta, mau nonton kelas gue aja gak? Kebetulan kelas gue tanding nih dikit lagi,dua giliran lagi.” Ajak Kay Kembali. Tata menyipitkan matanya menatap Kay,”Gak pernah beruntung kelas gue mah anjir, kalah mulu kelas gue. Payah emang, tiap lomba pasti gue juga kena tunjuk!” ujar Tata meluapkan keluh kesahnya. Kay menghela napas dan menggaguk saja demi semua berlalu dengan cepat. “Yaudah serah lo, ini jadi lo mau ikut enggak??” Dan disinilah mereka berada, Lapangan SMA Setiabudi. Beruntungnya Tata dan Kay mendapat tempat spesial didepan hasil dari menyelip orang-orang. “Kay anjir kita gak kena marah orang apa nyalip kayak gini??” tanya Tata khawatir yag dibalas decakan Kay. “Lo takut Ta? Ah lo mah payah!” ujar Kay mencibir. Tata menghela napasnya, “Kebiasaan lo mah, ini kelas lo abis ini ya?” Kay mengganguk, “Iya dikit lagi. Eh? Udah selesai tandingnya??” sejenak Kay berhenti berbicara dan menatap para pemain dilapangan yang berjabat tangan lawan satu sama lain dan meninggalkan lapangan. “NAHHH—INI KELAS GUE TAAA!!! WOOOHOOO AYOK IPA EMPAT KALIAN PASTI BISAAA!!” teriakan Kay menarik perhatian seluruh lapangan yang membuat Tata malu. “Kay, anjir!!! Jangan teriak-teriak nyet, malu gue.” Ujar Tata sibuk memakai masker untuk menutupi mukanya karna malu. “Nah ini kelas gue, Ta. Karna kelas lo udah kalah, dukung kelas gue aja ya!!” ujar Kay dengan enteng. Kaynara ini memang benar-benar kurang ngajar. “Ayok ta, teriakin kelas gue! Kasih semangat biar mereka semangat.” Ujar Kay sambal bertepuk tangan dan tersenyum melihat kelasnya.