Anda di halaman 1dari 13

SISTEM EKONOMI KAPITALIS PT.

SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK

(Studi Kasus Kegagalan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Sumber Alfaria
Trijaya TBK Cabang Manado Yang Menyebabkan Kerugian Dalam Mengembangkan
Usaha Dagang)

Oleh:

Muhaimin Aziz (190903031)

Mata Kuliah: Sistem Ekonomi Indonesia

Dosen Pengampu: Rudi Kristian P. M S.Sos, M.A

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SISTEM EKONOMI
KAPITALIS PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK (Studi Kasus Kegagalan CSR
(Corporate Social Responsibility) PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK Cabang Manado Yang
Menyebabkan Kerugian Dalam Mengembangkan Usaha Dagang)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas pengganti UTS
mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

Medan, 11 April 2022

Penulis,

Muhaimin Aziz

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis...........................................................................4

2.1.1 Pilar-Pilar Sistem Ekonomi Kapitalis.................................................................4

2.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis.......................................5

2.2 Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)......................................................5

2.2.1 Komponen CSR (Corporate Social Responsibility)...........................................6

2.3 Kegagalan CSR PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado..............................7

2.3.1 Penyebab Kerugian Pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado.....7

2.3.2 Kegagalan CSR PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado Dalam
Mengembangkan Usaha Dagang..................................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9

3.2 Saran..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang memungkinkan orang untuk
secara bebas terlibat dalam kegiatan ekonomi seperti produksi barang, pembelian dan
penjualan barang, distribusi barang, dan lain-lain. Dalam sistem ini, pemerintah dapat
membantu memastikan kelancaran dan keberlanjutan kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah
juga tidak dapat ikut campur dalam perekonomian. Dalam ekonomi kapitalis, setiap warga
negara dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Setiap orang bebas
bersaing dalam bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kapitalisme umumnya
menyangkut hak individu dan kelompok individu untuk bertindak sebagai badan hukum atau
perusahaan yang berurusan dengan alat-alat produksi, tenaga kerja, dan uang.

Kapitalisme adalah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh kepemilikan


pribadi atas alat-alat produksi dan distribusi yang tujuannya adalah untuk mendapatkan
keuntungan dalam kondisi yang sangat kompetitif (Itok dan Sri Lanka)., 2017). Kapitalisme
sebagai sistem ekonomi muncul pada abad ke-16, didorong oleh munculnya industri sandang
di Inggris. Kapitalisme berkembang selama revolusi industri di Inggris, ditandai pada tahun
oleh transisi pada tahun dari kapitalisme komersial ke kapitalisme industri-spesifik, yang
mengarah ke dominasi kapitalis, kapital industri versus modal komersial (Effendi, 2019).
Landasan filosofis pemikiran ekonomi kapitalis bermula dari sebuah artikel yang ditulis oleh
Adam Smith pada tahun tahun 1776 dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of
the Wealth of Nations. Isi buku tersebut sesuai dengan perilaku ekonomi masyarakat, yang
kemudian menjadi sistem ekonomi, dan berakar pada ideologi yang mencerminkan cara
hidup. Smith percaya bahwa orang melakukan kegiatan ekonomi karena dorongan untuk
mementingkan diri sendiri, bertindak sebagai motivasi dan mengarahkan orang untuk
melakukan apa saja selama masyarakat selalu membayar. Dasar pemikiran untuk kepentingan
pribadi yang dipromosikan oleh filosofi liberalisme berlanjut untuk menciptakan sistem
ekonomi pasar bebas, dari mana ekonomi kapitalis muncul (Hamron, 2009).

Prinsip dari perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Kegiatan utama perusahaan meliputi kegiatan manufaktur yang
menghasilkan produk sebagai barang dan kegiatan menyediakan produk dan jasa. Rencana
bisnis adalah bahwa memperoleh keuntungan ekonomi maksimum dan sebanyak mungkin
mencegah kerugian atau menghilangkan kerugian seminimal mungkin. Faktanya, hingga saat
ini, ada perusahaan yang melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan/CSR
yang sifatnya sukarela dan tidak memiliki komitmen jangka panjang. Sedangkan kegiatan
Corporate Social Responsibility/CSR merupakan komitmen bersama berkelanjutan dari para

1
pemangku kepentingan perusahaan untuk bersama-sama bertanggung jawab atas masalah
sosial. tanggung jawab social perusahaan/CSR menunjukkan bahwa perusahaan
mementingkan kepentingan pihak yang lebih luas (stakeholder) daripada hanya
mementingkan kepentingan perusahaan itu sendiri.

CSR merupakan landasan teori tentang perlunya suatu perusahaan membangun


hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat. Kisah Alfamart dimulai pada tahun
1989 bersama Djoko Susanto dan keluarganya. Didirikan sebagai PT Sumber Alfaria Trijaya
Tbk. (Perseroan), mulai bergerak di bidang penjualan dan distribusi, kemudian pada tahun
1999 memasuki sektor retail. Pada tanggal 27 Juni 1999, PT. Alfa Mitramart Utama didirikan
oleh PT. Alfa Retailindo, Tbk dan PT. Pemeran saat ini. Gerai pertamanya dengan nama Alfa
Minimart didirikan pada tanggal 18 Oktober 1999 di Jalan Beringin Raya, Karawaci,
Tangerang. Perusahaan memulai ekspansi eksponensialnya pada tahun 2002 dengan
mengakuisisi 141 gerai Alfaminimart dan mengambil nama baru Alfamart. Pada tanggal 1
Agustus 2002, kekayaan PT. Alfa Mitramart Utama pindah ke PT. Sumber Alfaria Trijaya
memiliki saham yang dimiliki oleh PT. HM Sampoerna, Tbk (70%) dan PT. Signtar Alfindo
(30%). Saat ini, Alfamart merupakan salah satu pengecer terkemuka, melayani lebih dari 3,0
juta pelanggan setiap hari dari hampir 10.300 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak 1
Januari 2003, nama Alfa Minimart menjadi Alfamart. Pada bulan Januari 2009, PT. Sumber
Alfaria Trijaya menggelar penawaran umum perdana.

Alfamart menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, lokasi belanja


yang nyaman dan mudah dijangkau. Didukung oleh lebih dari 70.000 karyawan, Alfamart
merupakan salah satu peluang kerja terbesar di Indonesia. Alfamart menerapkan sistem kelas
yang dituangkan dalam teori Karl Marx dan Antonio Gramsci, dengan menggunakan sistem
kelas borjuis sebagai kapitalis dalam ekonomi modern.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart adalah jaringan toko serba ada
makanan pokok sehari-hari berkualitas tinggi namun terjangkau di Indonesia. Kemajuan
pesat Alfamart sepanjang ditentukan oleh strategi manajemen Alfamart yang unik dan adil.
Pada tahun 2014, Alfamart mulai melakukan penetrasi dan ekspansi di Manado. Dengan
jumlah bisnis ritel di Manado sebanyak memaksa Alfamart bersaing secara sehat untuk
menarik konsumen, mendapat kepercayaan dari konsumen. Jika ini tercapai, bisnis akan
mendapatkan loyalitas pelanggan, yang pada gilirannya mengarah pada peningkatan
penjualan dan dapat mencapai keuntungan yang diinginkan untuk bisnis. Pada tahun 2016,
Alfamart mampu melakukan ekspansi ke Gorontalo. Namun nyatanya, sejak berdirinya
Alfamart di Manado dan Gorontalo hingga 2018, Alfamart terus merugi. Di dalam makalah
ini saya akan menjelaskan mengenai “Kegagalan CSR (Corporate Social Responsibility) PT.
Sumber Alfaria Trijaya TBK Cabang Manado Yang Menyebabkan Kerugian Dalam
Mengembangkan Usaha Dagang”.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah yang akan dibahas yaitu “Bagaimana Kegagalan CSR (Corporate Social
Responsibility) PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK Cabang Manado Yang Menyebabkan
Kerugian Dalam Mengembangkan Usaha Dagang?”

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Kegagalan CSR (Corporate
Social Responsibility) PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK Cabang Manado Yang Menyebabkan
Kerugian Dalam Mengembangkan Usaha Dagang.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini yaitu sebagai bahan ajaran atau referensi untuk dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi akademis mengenai Kegagalan CSR (Corporate Social
Responsibility) PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK Cabang Manado Yang Menyebabkan
Kerugian Dalam Mengembangkan Usaha Dagang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis

Kapitalisme juga diartikan sebagai sistem ekonomi yang dikendalikan dan dicirikan
oleh peran modal (capital) yang didasarkan pada tiga gagasan utama; dimiliki oleh orang;
persaingan komersial (perekonomian ditentukan oleh mekanisme pasar); dan kewajaran; rasio
instrumental (teknologi untuk industrialisasi), rasio hukum, dan ilmu pengetahuan) (Kamil,
2016: 22). Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi yang menjadikan akumulasi
dan perluasan kapital sebanyak dan seluas-luasnya tanpa batas atau tujuan sebagai tujuan.
Dengan demikian, sistem ini menimbulkan eksploitasi dan keterasingan dari orang-orang.
Faktanya, ada bukti bahwa tidak pada pijakan yang benar, di mana komitmennya terhadap
etika dan kemanusiaan lemah (Kamil, 2016:16).

Para ilmuwan sepakat bahwa kapitalisme adalah revolusi fundamental dalam


pembentukan masyarakat modern. Hal ini, kapitalisme tidak hanya dilihat sebagai proses
ekonomi; Kapitalisme dipandang sebagai peradaban yang pada ideologi dan kemudian
tercermin dalam cara hidup. Kapitalisme adalah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan
oleh kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi dan distribusi yang digunakan untuk
keuntungan dalam kondisi persaingan yang tinggi (Milton H. Spencer, 1990). Selanjutnya
sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup bagi
pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang paling menguntungkan untuk kepentingan
pribadi sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Dalam sistem ekonomi ini, individu
memiliki kesempatan untuk memiliki sumber daya, seperti persaingan antar individu untuk
memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mengejar keuntungan.
Prinsip keadilan yang diterapkan oleh sistem ekonomi kapitalis adalah bahwa setiap orang
menerima imbalan berdasarkan kinerjanya dalam bekerja.

2.1.1 Pilar-Pilar Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang sepenuhnya didasarkan pada:

1. Kepemilikan pribadi atas institusi ini merupakan elemen fundamental dari


kapitalisme. Ini memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke barang dan
sumber daya ekonomi dengan cara yang sah, menyimpulkan perjanjian
mengenai penggunaannya dan, jika perlu, menjualnya. Hak kodrat terlepas
dari kekuasaan negara memberikan hak milik, melakukan fungsi ekonomi
yang penting yaitu: individu didorong untuk menggunakan properti mereka
dengan bijaksana dan efektif.

4
2. Dipandu oleh tangan tak terlihat, mengklaim bahwa untuk mencapai apa yang
terbaik bagi masyarakat, setiap individu dalam masyarakat kapitalis dimotivasi
oleh kekuatan ekonomi untuk bertindak dengan cara yang mencapai
kesejahteraan sosial, kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya
terendah.

3. Individualisme Ekonomi, pernyataan ini adalah kata kunci dari kapitalisme.


Dalam arti tidak adanya intervensi negara mengarah pada individualisme dan
kebebasan ekonomi intervensi negara terbatas pada kegiatan tertentu.

4. Persaingan dan pasar bebas, prinsip operasi mekanisme pasar adalah sumber
persaingan. Terjadi persaingan antar penjual barang sejenis untuk menarik
pembeli, di antara pembeli untuk mengakses properti yang mereka inginkan,
antara pekerja untuk mendapatkan pekerjaan, antara pengusaha untuk
mendapatkan pekerja, antara pembeli dan penjual sumber daya untuk
mendapatkan pekerjaan untuk mencapai kondisi terbaik.

2.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis

Keuntungan dari sistem ekonomi kapitalis meliputi: mendorong pertumbuhan


ekonomi dengan memfasilitasi persaingan terbuka di pasar, memberi orang peluang
peningkatan pendapatan yang lebih baik, adalah sistem ekonomi terdesentralisasi bagi
individu untuk memiliki lebih banyak pilihan dalam kegiatan bisnis. Menghadapi
rintangan yang berbeda dan juga mencari solusi untuk dapat unggul dalam persaingan,
setiap pengusaha sukses yang dapat terus berinovasi akan menjadi pemenang
persaingan, akan membentuk ekonomi di mana konsumen akan mendominasi pasar
dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan mendorong setiap orang untuk
mencapai kebebasan finansial. Selain kelebihan, sistem ekonomi kapitalisme juga
memiliki kelemahan, yaitu: adanya persaingan yang tidak sehat, membuat
perekonomian hanya berorientasi pada uang, dengan mempertimbangkan keuntungan
sebagai faktor penting pusat bisnis utama dengan teknik bisnis yang mengambil alih
usaha kecil, pekerja diberi kompensasi untuk satu-satunya tujuan menjadi lebih
produktif, sumber daya alam semakin habis karena mereka dieksploitasi untuk
menopang diri mereka sendiri, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak merata, dengan kekayaan dan kekuasaan
yang dikendalikan oleh hanya beberapa orang (Tho' in 2015).

2.2 Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

Secara bahasa, tanggung jawab sosial perusahaan diartikan sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
memilih menggunakan istilah Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial untuk pengembangan
5
struktur ini. Pasal 1 butir 3 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas
menyebutkan definisi tanggung jawab sosial perusahaan/CSR sebagai berikut: Tanggung
jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen-komitmen perusahaan terhadap pembangunan
ekonomi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan bermanfaat
baik bagi perusahaan itu sendiri, masyarakat sekitar, dan masyarakat pada umumnya.

Dari definisi di atas Corporate Social Responsibility/CSR menekankan pada


penciptaan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi bisnis itu sendiri dan
masyarakat. Esensi dari definisi di atas adalah bahwa Corporate Social Responsibility/CSR
adalah komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan bersama
para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

2.2.1 Komponen CSR (Corporate Social Responsibility)

Menurut Wibisono, ada tujuh komponen utama tanggung jawab sosial


perusahaan/CSR, sebagai berikut:

1) Perlindungan lingkungan: Perlindungan lingkungan dilakukan oleh perusahaan


sebagai bentuk kontrol sosial yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.

2) Perlindungan dan Jaminan Karyawan: Kebahagiaan karyawan adalah suatu keharusan


mutlak yang menjadi standar acuan bagi perusahaan mengenai penghargaan terhadap
karyawannya.

3) Interaksi dan pelibatan perusahaan dengan masyarakat: Peran masyarakat dalam


menentukan kebijakan perusahaan sangatlah penting, sehingga perusahaan dan
masyarakat sekitar harus menjaga keharmonisan untuk menciptakan sinergi.

4) Manajemen dan pemegang saham: Pemegang saham adalah pihak yang paling
berkepentingan dalam mewujudkan keuntungan perusahaan.

5) Menangani produk dan pelanggan: Kepuasan pelanggan adalah kuncinya, jadi jika
pelanggan puas, mereka akan mengulang pesanan dan mendapatkan lebih banyak
keuntungan.

6) Pemasok: Pemasok adalah pihak yang menguasai jaringan distribusi. Hubungan


pemasok yang baik akan menguntungkan bisnis.

7) Komunikasi dan pelaporan: Keterbukaan komunikasi dan pelaporan yang


dicerminkan oleh sistem informasi akan membantu pengambilan keputusan.
Dokumen dan informasi yang relevan harus diungkapkan kepada pihak yang
berkepentingan.

6
2.3 Kegagalan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Sumber Alfaria Trijaya
TBK Cabang Manado Yang Menyebabkan Kerugian Dalam Mengembangkan Usaha
Dagang

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart, pada tahun 2016-2017, beberapa kasir
took melakukan penipuan dengan tidak mengirimkan penjualan atau uang tunai ke kasir pada
waktunya untuk pengiriman (JWP). Waktu pengiriman jam ini adalah jadwal setiap toko
untuk menyetorkan hasil penjualan atau koin di kasir toko. Selain itu, jumlah barang yang
hilang atau rusak cukup tinggi, dimana barang terjadi di toko. Perusahaan retail seperti
Alfamart memiliki persediaan yang mudah rusak dan hilang, dan setiap karyawan memiliki
peluang untuk melakukan penipuan, seperti mencuri persediaan. Kecurangan internal juga
dapat terjadi karena buruknya sistem pengendalian internal perusahaan. Ini akan
menimbulkan biaya yang seharusnya tidak terjadi.

Berdasarkan laporan laba rugi perusahaan tahun 2016-2018 menunjukkan kerugian


tahun 2016 sebesar (55,729,420,086), sedangkan kerugian tahun 2017 sebesar Rp
(81,905,749,335), sedangkan tahun 2018 sebesar Rp (56,987,504,863). Berdasarkan data
terlihat bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya tahunan, sedangkan
pendapatan yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya atau beban yang dikeluarkan oleh
perusahaan.

2.3.1 Penyebab Kerugian Pada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang


Manado

Penyebab pertama adalah bahwa masyarakat masih berkembang. Alfamart kehilangan


karena pendapatan masih rendah, dibandingkan dengan biaya. Biaya setiap bulan
dapat mencapai hasil-hasil ganda. Keberadaan ekspansi dan membuka cabang baru
menghasilkan biaya lebih besar daripada pendapatan sesuai dengan penjualan di toko.

Alasan kedua adalah usia perusahaan, waktu perusahaan untuk mengembangkan dan
bertahan. Usia perusahaan telah dihitung sejak perusahaan itu berdiri pertama kali.
Mungkin sudah memiliki banyak pengalaman yang diperoleh.

Penipuan berupa penyalahgunaan kekuasaan oleh pegawai internal yang


mengakibatkan kerugian perusahaan oleh pegawai yang tidak bertanggungjawab
menggunakan uang perusahaan. Ada juga pegawai toko yang menarik uang palsu dan
tidak menyetorkan hasil penjualan ke toko sehingga terjadi penyimpangan toko yang
pada akhirnya akan menambah beban usaha jika tidak segera diselesaikan.

Pengendalian internal yang tidak memadai. Pengendalian internal tidak dapat


memisahkan risiko yang akan timbul dan dapat merugikan bisnis di masa depan.
7
Pengendalian internal harus diterapkan di mana mereka dapat membenarkan risiko
ini. Pengendalian internal yang buruk menempatkan perusahaan pada risiko kerugian,
ketenaran, kegagalan, dan kerusakan reputasi perusahaan, terlepas dari industrinya.
Seperti Alfamart yang berlokasi di Manado, perlu adanya pengendalian dalam
memantau aktivitas yang terjadi sehingga meminimalisir terjadinya kecurangan yang
dapat merugikan bisnis. Pengelola toko harus lebih memperhatikan kondisi di toko
dan anak-anak di toko untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, sehingga tidak
terjadi permasalahan di toko.

Kapasitas sumber daya manusia. Minimnya pegawai dengan kompetensi untuk


menjalankan fungsi, tanggung jawab dan perannya menjadikan pengelolaan
perusahaan kurang optimal, baik dari tingkat pendidikan, pengalaman kerja maupun
keterampilan pegawai. Perlunya pembenahan di bidang struktur organisasi dan
peraturan ketenagakerjaan.

2.3.2 Kegagalan CSR PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK Cabang Manado
Dalam Mengembangkan Usaha Dagang

Dalam hal pemberdayaan, Alfamart selalu memberikan layanan terbaik sesuai


dengan visi perusahaan, menuju pemberdayaan usaha kecil dan akan membantu
pemilik toko bersaing dan mengembangkan bisnisnya. Namun, dalam proses
pemberdayaan tersebut, Alfamart menemui sejumlah kendala yang membuat proses
tersebut tidak berjalan dengan baik dan optimal. Kegagalan CSR PT. Sumber Alfaria
Trijaya TBK disebabkan adanya kendala yang dihadapi yaitu:

Pemahaman dan kemauan pedagang kecil: Kendala ini menjadi kendala


sebelum pelaksanaan program pemberdayaan. Minimnya pengetahuan
pengusaha kecil tentang program yang dilaksanakan oleh Alfamart menjadi
salah satu faktor yang menghambat Alfamart dalam melaksanakan program
pemberdayaan ini.

Pengetahuan pedagang manajemen toko: Kendala yang satu ini memang ada
solusinya, yaitu bagi manajemen toko yang terdaftar menjadi member atau
non-member, namun dalam hal ini terkadang tidak mengindahkan saran dari
pimpinan dan terkadang mereka tidak mengikuti pelatihan ini.

Kurangnya kesadaran para pelaku usaha agar dapat tumbuh dan berkembang:
Untuk dapat menjadi seorang wirausahawan yang dapat tumbuh dan
berkembang, tentunya dibutuhkan usaha dan kerja keras dari para pemilik
usaha rakyat. Namun, jika pengusaha itu sendiri malas dan tidak berusaha,
tujuan untuk menjadi lebih maju tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu,
harus ada pengusaha kecil yang tahu dengan peduli terhadap bisnisnya.
8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem ekonomi kapitalis adalah produk dari teori Adam Smith yang berasal dari abad
ke-17, teorinya menuntut agar setiap orang memiliki kebebasan untuk bekerja di bawah
kondisi persaingan sempurna, sama sekali menghilangkan intervensi negara.
CSR/tanggungjawab merupakan landasan teori tentang perlunya suatu perusahaan
membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat. PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk atau Alfamart adalah jaringan toko serba ada makanan pokok sehari-hari
berkualitas tinggi namun terjangkau di Indonesia. Kemajuan pesat Alfamart sepanjang
ditentukan oleh strategi manajemen Alfamart yang unik dan adil. Penyebab kerugian pada PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado bahwa masyarakat masih berkembang, usia
perusahaan, penipuan berupa penyalahgunaan kekuasaan oleh pegawai internal, pengendalian
internal yang tidak memadai, dan kapasitas sumber daya manusia yang minim. Kegagalan
CSR PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK disebabkan adanya kendala yang dihadapi yaitu
pemahaman dan kemauan pedagang kecil, pengetahuan pedagang manajemen toko, dan
kurangnya kesadaran para pelaku usaha agar dapat tumbuh dan berkembang.

3.2 Saran

Para pemimpin Alfamart masih perlu memberikan motivasi dan dukungan penuh
untuk semua karyawan dan menjaga konsistensi dari aplikasi pengembangan sumber daya
manusia, bahkan jika perusahaan mungkin dapat menambahkan beberapa hal baru yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia dalam
Perdagangan Ritel perlu diatur dan dikelola agar karyawan ditambah memberikan perhatian
khusus pada layanan konsumen dan memperhatikan kepenuhan produk akan dijual di pasar.
Layanan pelanggan juga harus ditingkatkan, jadi pelanggan merasa toko yang nyaman dan
kemudian memilih untuk berbelanja di Alfamart. Untuk pencarian berikutnya, yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan kunci informasi dan menambahkan lain secara rinci salah
satu penyebab kerugian dan kegagalan CSR PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang terjadi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Asshiddiqie, J. (2010). Konstitusi ekonomi. Penerbit Buku Kompas.

Dullien, S., Herr, H., & Kellermann, C. (2016). Kapitalisme yang layak: suatu cetak biru
reformasi ekonomi kita. FES Indonesia.

Masykuroh, Nihayatul. (2020). Sistem Ekonomi Dunia: Islam, Kapitalisme Dan Sosialisme
Dalam Perbandingan. Banten: CV. Media Karya Kreatif.

Shadr, M. B. A. (2008). Buku Induk Ekonomi Islam. Ahlulbait Production.

Suyanto, B. (2014). Sosiologi ekonomi: Kapitalisme dan konsumsi di era masyarakat post-


modernisme. Prenada Media.

Jurnal:

Agustiati, A. (2009). Sistem Ekonomi Kapitalisme. Academica, 1(2).

Amri, H. (2017). Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme dan Sosialisme Menurut


Muhammad Sharif Chaudhry dalam Karyanya Fundamental of Islamic Economic
System. Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi
Syariah, 2(2), 1-16.

Asmianti, S., Nangoi, G., & Warongan, J. (2019). Analisis Penyebab Kerugian Pada PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado. JURNAL RISET AKUNTANSI DAN
AUDITING" GOODWILL", 10(1), 14-24.

Sani, F. (2016). Peran CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Sumber Alfaria Trijaya
TBK dalam Memberdayakan Usaha Pedagang Kecil di Kota Makassar (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Yan, R. H. (2016). Eksistensi Sistem Ekonomi Kapitalis di Indonesia. Jurnal Ilmiah Al-


Syir'ah, 8(1).

10

Anda mungkin juga menyukai