UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA
RUSIA 2012
PENGANTAR
LINGUISTIK
Linguistik:
STUDI BAHASA secara ilmiah (Parera, 1991: 3-4) sebagai satu ilmu
menyumberkan pengetahuan tentang bahasa pada rasio dan pengalaman lewat
pancaindera kebahasaan
mempunyai satu bahasa, karena mereka mabuk cendawan menjadi berbicara dalam
berbagai bahasa)
Perkembangan selanjutnya muncul berbagai aliran, paham, pendekatan, dan teknik penyelidikan.
TEORI
HIPOTESA: DALIL-DALIL yang didukung oleh FAKTA-FAKTA sebagai dugaan kuat; sudah
dibuktikan kebenarannya TEORI;
TEORI: satu SISTEM dari hipotesa yang melukiskan hubungan antara fakta-fakta;
UMUM: alat untuk MENGERTI objek yang sudah diamati atau teralami
TEORI BAHASA; rasional: asumsi hipotesis (data diuji; pemikiran dan empiris); konsep-
konsep rasional tentang bahasa fakta bahasa diuji kebenaran ilmiahnya konsep sesuai dengan
fakta bahasa kebenaran ilmiah teori; deduktif (Parera, 1991: 4)
Tujuan: menyusun METODE PROSEDURAL, dengan metode ini satu teks tertentu bisa
dipahami dengan DESKRIPSI yang AJEG dan MENYELURUH;
Diharapkan teori linguistik ini dapat MENJAMIN untuk teks lain dalam kondisi yang
sama untuk teks yang dimaksud
Lebih jauh teori ini mampu MENYUSUN DESKRIPSI dan PREDIKSI bukan hanya
teks-teks dalam satu bahasa, tetapi dapat dijadikan patokan dan PRINSIP UMUM tentang
bahasa
Faktor:
Istilah GRAMMAR:
Mengacu kepada teori yang eksplisit yang diajukan sebagai pemerian kemampuan
penutur.
Tata bahasa suatu bahasa ditemukan hanya dalam BAHASA TULISAN; bahasa ucapan
hanya sebagian yang bertata bahasa
Beberapa bahasa memiliki tata bahasa (misal: bahasa Inggris/sedikit sekali), yang lain
tidak (misal: bahasa Cina)
Tata bahasa, sesuatu yang bisa baik atau jelek (misal: mengatakan “It’s me”), benar atau
tidak benar.
Seperangkat POLA FORMAL, di mana kata-kata dalam satu bahasa disusun agar
menyampaikan MAKNA-MAKNA lebih luas; diketahui tanpa sadar apa grammar itu
Cabang dari ilmu linguistik yang membahas PEMERIAN, ANALISIS dan FORMULASI
pola-pola formal dari BAHASA; orang tertentu yang tahu grammar (misal: mahasiswa)
Grammar (Francis):
Istilah LINGUISTK:
Pemahaman:
Simpulan:
Arti tata bahasa: memasukkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bahasa.
Masa India/Hindu
Masa Romawi
Masa Pertengahan
Masa Renaissance
Aliran Linguistik
Strukturalis;
Ferdinand de Saussure
Aliran Praha
Aliran Glosemantik
Linguistik Sistemik
Kenneth L. Pike
Charles Fillmore
Aliran-aliran sesudahnya;
Semantik Generatif
o Sekumpulan penjelasan mengenai aturan gramatik yang digunakan lebih kurang selama
dua ratus tahun yang lalu (Alwasilah, 1993: 33)
o Warisan dari studi preskriptif abad ke-18 mengenai studi merumuskan aturan-aturan
berbahasa yang benar (Alwasilah, 1993: 33)
Ciri-ciri teori tradisional (Soeparno, 2002: 44-47), (Alwasilah, 1993: 33) dan (Parera,1991: 9-
10):
Plato (orang pertama yang memikirkan bahasa dan ilmu bahasa) menelorkan pembagian
jenis kata bahasa Yunani Kuno dalam kerangka TELAAH FILSAFATnya 2 golongan
jenis kata: onoma ( ditafsirkan sebagai jenis/golongan kata yang mengalami perubahan
bentuk kata secara deklinatif: perbedaan bentuk jenis kelamin/genus, jumlah, dan kasus)
dan rhema (diartikan sebagai golongan kata yang mengalami perubahan konyugatif:
perubahan bentuk kata yang disebabkan perbedaan persona, jumlah, dan kala); telaah
kata/menggeluti kata (Soeparno, 2002: 12-44); dan Parera, (1991: 9) yang menyatakan
berlatar belakang filsafat (dan logika) lahirlah asumsi dan hipotesis tentang bahasa
o Tidak ada pengenalan perbedaan antara bahasa ujaran dan bahasa tulis (Alwasilah, 1993:
33) deskripsi hanya bertumpu pada bahasa tulis
o Data bahasa yang diteliti pada awalnya adalah data bahasa tertulis dan bahasa yang telah
mengenal ejaan (terbatas pada data bahasa Yunani dan Latin (Parera, 1991: 10)
o Penyusunan tata bahasa pada suatu bahasa dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain bahasa Latin
Semua istilah diberi definisi diberi contoh; pengaruh dari cara berpikir deduktif; teori
tidak menyajikan kenyataan-kenyataan bahasa (Alwasilah, 1993: 33 dan Soeparno, 2002:
45)
HURUF (level terendah yang didefinisikan sebagai unsur bahasa yang terkecil) KATA
(kumpulan dari huruf yang mengandung arti) KALIMAT (level tertinggi yang
didefinisikan sebagai kumpulan kata yang mengandung pengertian lengkap) (Soeparno,
2002: 46)
o Bahasa bukan merupakan produk kebudayaan, melainkan yang utama adalah sarana dan
alat komunikasi (Parera, 1991: 10)
o Fakta dan data bahasa yang tidak sesuai dengan teori filsafat dan logika primitif/kurang
baik kekecualian/kesalahan/perlu diperbaiki sesuai teori filsafat dan logika
(Parera,1991: 10)
“Alamiah”: lembaga tersebut berasal dari asas-asas yang abadi dan tidak berubah di luar
manusia sendiri tidak dapat diganggu gugat; “Konvensional”: hasil dari kebiasaan dan
tradisi (persetujuan yang tidak terucapkan/”Perjanjian Sosial” antara anggota-anggota
masyarakat; perbuatan manusia sendiri dapat dibatalkan (Lyons dalam Soetikno, 1995:
4); Etimologi: asal sebuah kata yang berarti yang “benar” (kebenaran “alam”) kaun
Naturalis Yunani/filsuf-filsuf Stoa: perangkat “nama”/”penamaan”( hubungan dasar
antara kata dan artinya) dasar perkembangan bahasa Lyons dalam Soetikno, 1995: 5);
prinsip dasar etimologi 2: (1) arti sebuah kata mungkin menjadi luas karena hubungan
“alamiah” antara pemakainya yang pertama kali dan yang kedua, (2) bentuk sebuah kata
mungkin berasal dari bentuk kata lain dengan tambahan, pelesapan, substitusi, dan
transposisi bunyi-bunyi (bila ada hubungan “alamiah” antara arti kedua kata itu) (Lyons
dalam Soetikno, 1995: 6)
MASA INDIA
Masa/Tradisi India/Hindu;
Linguistik deskriptif
Berkembang secara OTONOM dan bebas (pada perkembangan itu belum ada kontak
antara Yunani-Romawi dengan India ada persamaan: pertentangan status “alamiah”
atau “konvensioanal” bahasa, “analogi-anomali”,juga klasifikasi “nomen-verbum”
(nomina dan verba); pembedaan “subjek” dan “predikat” cara Plato dalam bahasa Yunani
Abjad yang digunakan adalah abjad Brahmi, menurut dugaan diciptakan kaum Brahmana
yang cerdik, yang terdiri dari 46 huruf
Terdapat sekitar dua belas aliran teori tata bahasa yang berbeda-beda
MASA YUNANI
Masa Yunani:
Studi bahasa zaman Yunani kurang lebih 600 tahun (dari abad ke-5 SM sampai abad ke-2
M)
Pada waktu itu orang yang bergerak dalam bidang bahasa adalah filosof pandangan
terhadap bahasa bertitik tolak dari FILSAFAT
Telah mempersoalkan KELAS KATA; Plato membagi atas onoma dan rhema/nomen dan
verbum (kata benda dan kata kerja); Aristoteles membagi tiga, yaitu: onoma, rhema, dan
syndesmoi (kata sambung/konjungsi); kaum Stoa memperluas pembagian menjadi empat:
nomen, verbum, syndesmoi, dan arthron (kata sandang); Kaum Aleksandrian (cenderung
bersikap analogis) memperluas menjadi delapan: onoma, rhema, metosche (partisipel),
arthron, antonymia (kata ganti), prosthesis (kata depan, epirrhema (kata keterangan), dan
syndesmo
Pengenalan kategori “kala” pada kata kerja bahasa Yunani oleh Aristoteles; kaum Stoa
(bersikap anomalis) memperkenalkan penggolongan infleksi (misal: boy – boys, atau sing
– sang, sung), memberi makna pada istilah “kasus”,dan membedakan istilah “aktif” dan
“pasif” juga antara verba “transitif” dan “intransitif”; kaum Aleksandrian (cenderung
berskaap analogis) menetapkan aturan-aturan/pola-pola infleksi
Masalah pokok kebahasaan yang menjadi PERTENTANGAN para linguis waktu itu
adalah: (1) antara fisis (alami) dan nomos (konvensi), (2) analogi dan anomali
Pertentangan ANALOGI dan ANOMALI: bahasa itu sesuatu yang teratur atau tidak
teratur. Kaum analogi berpendapat (antara lain: Plato , Aristoteles): bahasa bersifat
teratur (misal: book – books, muslimun – muslima:ni – muslimu:na) disusun tata
bahasa. Kaum anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur (misal: child –
children, bukannya childs; write – wrote, bukannya writed)
muncul pada abad ke-5 SM, melakukan pekerjaan secara empiris, melakukan kerja secara
pasti dengan menggunakan ukuran-ukuran tertentu, lebih mementingkan bidang retorik,
membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi serta maknanya; salah satu tokoh Sophis
yaitu Protogoras membagi kalimat atas 7 tipe: kalimat narasi, kalimat tanya, kalimat
jawab, kalimat perintah, kalimat laporan, doa, dan undangan
salah seorang murid Plato, selalu bertolak dari segi logika, menambahkan satu kelas kata
atas pembagian yang dibuat Plato yaitu: syndesmoi membedakan jenis kelamin/gender
DSR 2 T LINGSTK SM IV (1112): URRU 16
dalam tiga jenis yaitu: maskulin, feminin, dan netral, rhema menunjukkan “kala” dalam
sebuah pekerjaan selesai, belum selesai
Kaum STOIK; kelompok filsuf dan logikus yang berkembang pada permulaan abad ke-4
SM , telah membedakan antara studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara
gramatikal/tata bahasa, telah menciptakan istilah-istilah khusus untuk studi bahasa,
membedakan tiga aspek utama dari bahasa yaitu: 1. bunyi/materi: tanda/symbol,
sign/semainon, 2. makna/semainomenon/lekton (apa yang disebut), 3. hal-hal eksternal/di
luar bahasa yang disebut benda atau situasi, membedakan legein (bunyi yang merupakan
bagian dari fonologi tetapi tidak bermakna) dan propheretal (ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna), mengatakan bahwa “kasus” itupun onoma juga yang sesuai dengan
fungsinya kasus “nominatif” – “genetif” – “datif” – “akusatif” dan sebagainya,
membedakan rhema dan kategorrhema dengan pengertian sekarang bentuk “infinitif” dan
bentuk “finit”, membagi jenis kata (part of speech) menjadi empat yaitu: kata benda, kata
kerja, syndesmoi, dan arthoron, membedakan antara sistem kata kerja komplet dan kata
kerja tak komplet, serta kata kerja aktif dan kata kerja pasif
MASA ROMAWI
Masa Romawi:
TATA BAHASA ROMAWI disusun dalam TIGA BAGIAN (seperti tata bahasa
Dionysius Thrax): bagian pertama menentukan lingkup tata bahasa sebagai seni berbicara
yang benar dan alat untuk memahami para penyair, juga membicarakan huruf-huruf dan
suku-suku kata; bagian kedua membicarakan kelas-kelas kata lebih terperinci, variasai-
variasinya menurut kala, jenis, jumlah, kasus, dan sebagainya; bagian ketiga:
membicarakan gaya yang baik dan yang buruk, peringatan-peringatan akan “kesalahan-
kesalahan” umum dan “barbarisme”, serta contoh-contoh yang dianjurkan
VARRO; dengan bukunya “DE LINGUA LATINA” yang terdiri atas 25 jilid: masih
memperdebatkan masalah analogi dan anomali; buku ini terdiri dari bidang-bidang
ETIMOLOGI, MORFOLOGI, dan SINTAKSIS. Etimologi (asal usul kata beserta
artinya), Varro mencatat perubahan bunyi dari zaman ke zaman (misal: kata duellum
menjadi belum ‘perang’ juga perubahan makna dari sebuah kata (misal: kata hostis yang
semula berarti ‘orang asing’ berubah menjadi ‘musuh’). Morfologi (mempelajari kata dan
pembentukannya), Varro menunjukkan originalitasnya dalam menjelaskan kata; Kata
menurut Varro (Parera, 1991: 43) adalah bagian dari ucapan yang tidak dapat dpisahkan
lagi yang merupakan bentuk minimum; kata-kata terjadi bisa secara analogi juga secara
anomali ada bentuk yang regular dan ada bentuk yang tidak regular. Membagi kelas
kata dalam empat bagian: 1. kata benda (termasuk kata sifat) berinfleksi kasus, 2. kata
kerja (kata yang membuat pernyataan) berinfleksi “kala”, 3.partisipel (kata yang
menghubungkan); dalam sintaksis: kata benda dan dan kata kerja berinfleksi kasus dan
kala”. Kasus ada enam: 1. nominativus (bentuk primer/pokok), 2. genetivus (bentuk yang
menyatakan kepunyaan), 3. dativus (bentuk yang menyatakan menerima), 4. akusativus
(bentuk yang menyatakan objek), 5. vokativus (bentuk sebagai sapaan/panggilan), 6.
ablativus (bentuk yang menyatakan asal). Deklinasi {perubahan kata berkenaan dengan
kategori kasus,jumlah, dan jenis dua macam: 1. deklinasi naturalis (perubahan yang
bersifat alamiah perubahan dengan sendirinya dan sudah berpola); bersifat reguler
biasanya sudah dapat diketahui pemakai bahasa tanpa ragu-ragu, 2. deklinasi voluntaris
(perubahan terjadi secara morfologis; bersifat iregular selektif dan manasuka pemakai
bahasa harus sadar bagaimana melaksanakan deklinasi itu
MASA PERTENGAHAN
Masa Pertengahan:
o Tujuan ahli tata bahasa mencari persesuaian antara peristiwa-peristiwa bahasa dan prinsip
teori yang telah disusun lebih dahulu
o Interpretasi Skolastis akan ajaran-ajaran Aristoteles; buku pegangan berdasar tata bahasa
Donatus dan Priscianus
o Tata bahasa: teori filsafat mengenai kelas-kelas kata dan “modus-modus penandaan”
yang khas
o PETRUS HISPANUS; pernah menjadi Paus “Paus Johannes XXI” (1276 – 1277), wakil
kaum Modistae, judul buku “SUMMULAE LOGICALES”, peran di bidang linguistik: 1.
memasukkan PSIKOLOGI dalam analisis makna bahasa, 2. membedakan antara
SIGNIFIKASI UTAMA dan KONSIGNIFIKASI (pembedaan pengertian pada bentuk
akar/root dan pengertian yang dikandung oleh imbuhan-imbuhan/afik), 3. membedakan
NOMEN atas NOMEN SUBSTANTIVUM dan NOMEN ADJECTIVUM berdasarkan kasus
(infleksi kasus kedua bentuk ini sama), 4. membedakan PARTES ORATIONIS {(menurut
Aristoteles dan kaum Stoik dicirikan sebagai substansi dan kualitas untuk kata benda;
aktif dan pasif untuk kata kerja) para logikus: mewakili sesuatu dan menunjuk sesuatu}
atas CATEGOREMATIK (semua bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat) dan
SYNTATEGOREMATIK (semua bentuk yang lain dalam tutur); pada Aristoteles yang
membedakan anoma, rhema, dan syndesmoi, 5. membedakan antara SIGNIFICATIO,
SUPPOTIO, dan APPELATIVA (Chaer, 1994: 342).
Selain bahasa Latin, bahasaYunani, Ibrani, dan Arab, juga bahasa-bahasa Eropa lain
mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan, penyusunan tata bahasa juga
perbandingan HOMO TRILINGUIS (menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani)
BAHASA IBRANI perlu kedudukan sebagai bahasa kitab “PERJANJIAN LAMA” dan
“PERJANJIAN BARU”, tata bahasa Ibrani ditulis: Roger Bacon, N. Clenard, dan
Reuchlin/Jerman (buku: DE RUDIMENTIS HEBRAICIS; penggolongan/pengelasan kata
DSR 2 T LINGSTK SM IV (1112): URRU 23
bahasa Ibrani: NOMEN, VERBUM, dan PARTIKEL mirip penggolongan dalam linguistik
bahasa Arab: ismun, fi’lun, dan harfun); linguistik Ibrani berkembang dalam pengaruh
linguistik Arab; abad ke-14 bahasa Ibrani dan bahasa Arab diakui resmi di Universitas
Paris; akhir abad ke-21 tata bahasa Ibrani ditulis oleh orang-orang Yahudi yang tinggal di
Spanyol (misal: keluarga Qimbi), Ibn Barun membuat studi perbandingan bahasa Ibrani
dan bahasa Arab
BAHASA-bahasa EROPA; selain bahasa Latin dan bahasa Yunani, abad VII ada buku
tata bahasa IRLANDIA/tata bahasa Gaelig, abad X PENYELIDIKAN BAHASA oleh
Basque, abad XII adanya buku tata bahasa ISLANDIA/tata bahasa Islan, abad XIII ada
buku tata bahasa PROVENCAL/tata bahasa Pruvenco. Adanya studi yang serius
mengenai bahasa ROMAN/NEO-LATIN. Buku tulisan Dante “DE VULGARI
ELOQUENTIA” (Gaya Bahasa Orang Banyak): mempelajari bahasa yang digunakan
sehari-hari yang diketahui sejak kecil, gaya epik Virgilius; Milton mirip dengan
Homerus; Racine yang dijiwai Sophocles; perubahan bunyi/waktu itu perubahan huruf
dipelajari (hubungan dan perubahan bunyi bahasa Spanyol, Perancis, Itali dengan bahasa
Latin), lahirnya studi bahasa-bahasa secara diakronik, muncul diskusi tentang perubahan
linguistik, kontak-kontak bahasa, percampuran bahasa, pengalihan bahasa dari generasi
satu ke generasi lain
Perhatian bahasa DI LUAR EROPA telah ada; usaha para misionaris Yesuit dari
Propaganda Fide (laporan tentang bahasa-bahasa di Asia: bahasa Jepang, Tionghoa,
India, Indonesia; tujuan: melengkapi perbandingan bahasa yang mereka kerjakan);
Kegiatan keagamaan, politik, perdagangan, diplomasi dan sebagainya menyadarkan
perlunya akan sebuah bahasa perhubungan (lingua franca) antarbangsa (misal: bahasa
DSR 2 T LINGSTK SM IV (1112): URRU 24
Melayu/bahasa suku bangsa di daerah Selat Malaka lingua franca bagi para pedagang,
pelaut, juga kaum penjajah)
Perhatian para sarjana TIDAK EROPASENTRIS lagi diarahkan juga kepada bahasa-
bahasa di luar Eropa; PENGUMPULAN BAHASA SECARA BESAR-BESARAN
(misal: P. S. Pallas, dengan bantuan ratu Rusia Katharina II berhasil mengumpulkan kata-
kata dari 272 bahasa di Eropa, Asia, dan Amerika; Lorenzo Hervasy Panduro membuat
ikhtisar bahasa dari 300 bahasa, 40 diantaranya bahasa Indian Amerika)
Sudah mempersoalkan ASAL USUL BAHASA/perhatian tertuju pada asal ususl bahasa
(meskipun perhatian masih pada bahasa-bahasa tertulis hanya membaca dan
membandingkan teks) menyatukan para filsuf yang berciri PERSUASI EMPIRIS dan
RASIONALIS dengan Pergerakan ROMANTISISME; bahasa sebagai alat komunikasi
akal (VERNUNFTMENSCH) dan perasaan (GEFUHLSMENSCH)
SIR WILLIAM JONES, pegawai perpustakaan dari Inggris yang bekerja di India, tahun
1786 membawa hasil penelitian orang India Kuno, membacakan kertas kerja dihadapan
The Royal Asiatic Society mengenai HUBUNGAN antara BAHASA SANSKERTA,
KLASIK INDIA, YUNANI, LATIN, dan bahasa-BAHASA JERMAN YANG LAIN;
menimbulkan minat para sarjana Barat/Eropa mempelajari bahasa di Timur Dekat dan
India KETERBUKAAN SEJARAH LINGUISTIK dan BANDINGAN BAHASA,
memperkenalkan Gantula dan Manu
DAFTAR PUSTAKA
Kepustakaan Wajib:
1. Alwasilah, A Chaedar. 1993. Beberapa Madhab & Dikotomi. Teori Linguistik. Bandung:
Angkasa
4. Parera, Jos Daniel. 1991. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi
Struktural. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
6. Robins, RH. 1995. Sejarah Singkat Linguistik. Edisi Ketiga. Bandung: ITB