Disusun Oleh:
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya, baik nikmat
iman, nikmat islam, dan nikmat sehat kepada kami. Maka dengan Nikmat-Nya makalah ini
yang berjudul “Jenis teknik Assessment Hasil karya, portofolio dan unjuk kerja ” ini dapat
kami susun tepat pada waktunya.
Tugas makalah ini kami selesaikan dengan maksimal berkat Kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian tugas makalah ini. Di luar itu,
kami sebagai manusia menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan tugas makalah ini, baik dari segi tata Bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Dengan demikian bisa kami sampaikan, semoga tugas makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dewasa ini semakin berkembang sehingga menuntut seorang guru harus
memiliki berbagai kompetensi profesionalisme dan keterampilan sebagai seorang pengajar
dan pendidik. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki seorang guru adalah keterampilan
untuk mengevaluasi dan assessment (penilaian) terhadap peserta didiknya termasuk penilaian
portofolio. Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil belajar atau karya peserta didik
yang menunjukkan usaha, perkembangan, prestasi belajar peserta didik dari waktu ke waktu
dan dari satu mata pelajaran ke pelajaran yang lain. Dalam sebuah penelitian, Grenchik,
O’Connor, dan Postelli (1999) menekankan bahwa mengatur lingkungan atau kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan siswa belajar membantu siswa untuk meningkatkan tingkat motivasi
mereka terhadap belajar.Dalam studi mereka,portofolio digunakan sebagai salah satu alat
untuk menyediakan lingkungan belajar yang memadai bagi siswa dan untuk menilai siswa
tanggung jawab dan motivasi untuk belajar.
Portofolio dapat dilihat sebagai salah satu cara mengatur lingkungan belajar yang cocok
untuk siswa. Bagaimana penilaian portofolio mampu memberikan efek kepada siswa dalam
mengutarakan pertanyaan yang signifikan. Biggs (1999) menunjukkan bahwa portofolio,
sebagai bentuk penilaian, mampu meningkatkan belajar siswa. Portofolio berfungsi untuk
mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran
tertentu, serta pertumbuhan kemampuan peserta didik. Dalam prakteknya, portofolio
dilandasi 4 pilar pendidikan, yaitu learning to do, learning to know, learning to be, learning to
live together. Learning to do,agar peserta didik mampu berbuat untuk memperkaya
pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungan, sosial maupun
budaya.Learning to know, agar peserta didik dapat membangun pemahaman dan
pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya. Learning to be, agar peserta didik mampu
membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya. Learning to live together, agar peserta
didik dapat berinteraksi dan membentuk kepribadiannya, memahami kemajemukkan dan
melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.
Kita dapat mengetahui berdasarkan pemaparan di atas bahwa penilaian portofolio penting
untuk diketahui
oleh seorang guru. Dengan demikian dari pemaparan permasalahan diatas maka penulis
tertarik melakukan penulisan Jurnal dengan judul “Penerapan Metode Penilaian
Berbasis Portofolio Dalam Meningkatkan Pembelajaran Bahasa Indonesia”
B. Rumusan Masalah
Kami telah Menyusun rumusan masalah yang akan dibahas pada pembahasan dalam
makalah ini, antara lain:
1. Bagaimana pengertian hasil karya, portopolio dan unjuk kerja?
2. Apa fungsi dan tujuan hasil karya, portofolio dan unjuk kerja?
3. Apa kelebuhan dan kelemahan hasil karya, portofolio dan unjuk kerja?
4. Bagaimana membuat penilaian hasil karya, unjuk kerja dan portopolio?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian hasil karya, portofolio dan unjuk kerja
2. Unutk mengetahui fungsi dan tujuan hasil karya, portopolio dan unjuk kerja
3. Untuk mengetauhi kelebihan dan kelemahan hasil karya portopolio dan unjuk kerja
4. Untuk mengetahui cara membuat penilaian hasil karya, unjuk dan portofolio
BAB II
PEMBAHASAN
a. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan) dapat
berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak. Misalnya: gambar. lukisan,
melipat, kolase, hasil guntingan, tulisan/coret-coretan, bangunan balok, tari, dll.
1) Tuliskan nama, tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan untuk melihat
perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya.
2) Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak (looking) dengan teliti. Semakin guru
melihat dengan rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan guru dari
hasil karya anak tersebut.
3) Tanyakan kepada anak apa yang terlihat oleh menggunakan guru. pikiran tidak atau
kesimpulan guru. Misalnya Yasmin membuat gambar banyak kepala dengan berbagai
warna. Maka yang dikatakan guru adalah: "ada banyak gambar yang sudah kamu
buat, bisa diceritakan gambar apa saja?, warna apa saja yang kamu pakai?" dst.
4) Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi hasil karya yang
dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi karya tersebut.
5) Dari hasil catatan guru akan nampak Kompetensi Dasar apa saja yang muncul dari
hasil karya anak tersebut.1
1 Ifat Fatimah, Penilaian dalam pembelajaran anak usia dini, Vol.1, No.1, Tunas Siliwangi, 2015,
hal.102
b. Portofolio
Pada hakekatnya portofolio merupakan kumpulan berbagai hasil kegiatan atau catatan-
catatan guru tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kurun
waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu tahun. Berdasarkan data tersebut guru
melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan
anak berdasarkan semua indikator yang telah ditetapkan setiap semester. Dua hal yang dapat
diamati dari portofolio ini adalah: 1) Proses, yang menunjukan bagaimana anak belajar dan
melakukan kegiatan. 2) Hasil/Produk, yang merupakan bukti dari apa yang telah dilakukan
anak didik.
Berbagai jenis bukti kegiatan yang dapat dikumpulkan dan disimpan, terbagi kepada 3
jenis portofolio:
1) Portofolio Pribadi Catatan tertulis mengenai anak, seperti catatan kesehatan, nomor
telepon orang tua dan yang bersifat rahasia. Berikut catatan anekdot, dan catatan
wawancara orang tua.
2) Portofolio Belajar: Catatan hasil karya anak, seperti karya terbaru, catatan
pembelajaran anak berikut bentuk fisik hasil karya anak seperti kerajinan plastisin,
dll.
3) Portofolio Turunan: Contoh karya penting yang menunjukkan kemajuan utama. Foto-
foto, catatan pilihan, rekaman audio/video dan salinan laporan naratif.
Portofolio juga disusun berdasarkan program perkembangan, yakni perkembangan nilai
moral dan agama. sosio-emosional, motorik, kognitif, bahasa. dan seni,2
2 Ifat Fatimah, Penilaian dalam pembelajaran anak usia dini, Vol.1, No.1, Tunas Siliwangi, 2015,
hal.107-108
c. Unjuk Kerja
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menurut peserta didik untuk melakukan tugas
dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olahraga atau
memperagakan sesuatu.3
Penilaian unjuk kerja memiliki beberapa jenis. Adapun jenis-jenis penilaian unjuk kerja
antara lain:
a. Paper and pencil performance. Merupakan penilaian unjuk kerja yang menggunakan
kertas dan pensil dalam melakukan tugas. Misalnya siswa diberi tugas untuk membuat
sketsa wajah.
b. Recognition test. Yaitu penilaian unjuk kerja untuk mengukur kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi suatu penampilan. Misalnya siswa disuruh untuk
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan suatu benda.
c. Simulated test. Yaitu penilaian unjuk kerja dengan lingkungan yang diatur sebagai
miniatur keadaan yang sebenarnya. Misalnya penilaian dalam kegiatan bermain
peran..
d. Work sample test. Yaitu penilaian unjuk kerja dengan menghadapkan peserta didik
dengan situasi yang sebenarnya. Misalnya siswa disuruh untuk membuat apel dari
tanah liat dengan dihadapkan pada buah apel.4
Fungsi utama dari hasil karya pada anak usia dini adalah sebagai alat assessment guru
untuk melihat perkembangan anak dari berbagai aspek perkembangan. Dari hasil karya anak
tidak hanya dapat dilihat kemampuan dalam seni nya tetapi juga dari segi kognitif, bagaimana
ia membangun suatu ide; bahasa, bagaimana ia mengekspresikan dirinya; sosial emosional,
3 Arif Rahmawati, et all. Penilaian perkembangan anak usia dini di TK IT Baitusshalihin dan TK IT
Permata Sunnah pada masa pandemic covid-19, Vol.6, No.2, Jurnal ilmiah mahasiswa pendidikan
anak usia dini, 2021, hal. 7
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan Siswa, tetapi juga
merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak
lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa Sehingga guru dan siswa
berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Fungsi penilaian unjuk kerja yakni dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan anak
membaca, kegiatan olahraga, praktikum. Selain itu, penilaian unjuk kerja juga dapat menilai
keterampilan mental. Penilaian unjuk kerja merupakan bentuk penilaian yang meminta siswa
untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan kelakuan ke
dalam berbagai tugas dengan kriteria yang diinginkan. Terdapat dua karakteristik dalam
penilaian kinerja anak, yaitu kemampuan anak dalam mendemonstrasikan serta lebih
mengutamakan produk daripada proses. Berikut dipaparkan beberapa kegunaan teknik
penilaian unjuk kerja:
a. Mampu meramalkan kemampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan tertentu.
b. Sebagai alat untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan siswa dalam melaksanakan tugas.
c. Sebagai kriteria untuk menilai kemajuan siswa.
d. Menilai keterampilan dan kualitas produk yang dihasilkan siswa.5
5 Purwasih, Wahyu. Jurnal Warna Vol. 2 , No. 2, Desember 2018, hal. 78.
C. Kelebihan Dan Kelemahan Hasil Karya, Portofolio Dan Unjuk Kerja
Adapun kelebihan dari hasil karya atau penilaian produk antara lain :
1. Guru dapat menilai kreativitas anak untuk melihat siswa memiliki daya cipta dan
mempunyai kompetensi
2. Kompetensi masing-masing anak betul-betul dapat diketahui secara obyektif
3. Siswa dapat mempraktekkan ilmu yang diperoleh secara langsung melalui
pengalaman yang real.
4. Siswa dapat menelaah kembali kebenaran materi yang telah diperoleh.
Selain kelebihan penilaian hasil karya atau produk ini juga memiliki kelemahan antara lain :
1. Memerlukann waktu yang cukup banyak.
2. Tidak semua KD dapat dibuat karya nyata terutama yang abstrak
3. Biaya untuk membuat karya nyata kadang-kadang mahal
4. Proses pembuatan perlu waktu yang lama.
5. Kemampuan fisik sebagai penunjang tidak sama.
Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga
dengan model penilaian Portofolio. Adapun Kelebihan model penilaian Portofolio, antara lain
sebagai berikut:
a) Dapat melihat pertumbuhan dan Perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu
ke waktu berdasarkan Feedback dan refleksi diri.
b) Membantu guru melakukan penilaian secara aktif, objektif, transparan dan dapat
dipertanggung jawabkan tanpa Mengurangi kreativitas peserta didik di kelas.
c) Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang telah
mereka kerjakan, baik di kelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi
program pembelajaran.
d) Meningkatkan peran peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
Penilaian serta pendekatan penilaian yang memungkinkan guru dan siswa untuk
berinteraksi dalam mengajar atau dalam proses belajar. Salah satu keuntungan dengan
menggunakan Portofolio adalah bahwa penilaian dapat dilakukan dalam bahasa
keseharian siswa ketika menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi.
e) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.
f) Membantu guru mengklasifikasi dan mengidentifikasi program pembelajaran.
g) Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah, dan masyarakat
lainnya dalam melihat Pencapaian kemampuan peserta didik.
h) Memungkinkan peserta didik melakukan self-assessment refleksi, dan
mengembangkan kemampuan berpikir critical thinking
i) Memungkinkan guru melakukan penilaian secara fleksibel, tetapi tetap mengacu pada
kompetensi dasar dan indikator terhadap hasil belajar yang ditentukan.
j) Guru dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai
kemampuan belajar.
Penilaian unjuk kerja pada proses pembelajaran memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Menurut Kunandar (2014, h.265) terdapat kelebihan ari penilaian unjuk kerja
adalah:
1. Dapat menilai kompetensi yang berupa keterampilan atau skill
2. Dapat digunakan untuk mencocokkan kesesuaian antara pengetahuan mengenai teori
dan keterampilan di dalam praktik, sehingga informasi menjadi lengkap.
3. Dalam pelaksanaan tidak ada peluang peserta didik untuk menyontek
4. Guru dapat mengenal lebih dalam lagi tentang karakteristik masing-masing peserta
didik.
5. Memotivasi peserta didik untuk aktif.
6. Mempermudah peserta didik untuk memahami sebuah konsep dari yang abstrak ke
konkret.
7. Kemampuan peserta didik dapat dioptimalkan.
8. Melatih keberanian peserta didik untuk memahami sebuah konsep dari yang abstrak
ke konkret.
9. Mampu menilai kemampuan dan keterampilan kinerja siswa dalam menggunakan alat
dan sebagainya.
10. Hasil penilaian langsung dapat diketahui oleh peserta didik.
Selain kelebihan dari penilaian unjuk kerja, di samping itu juga adanya Kekurangan dalam
penilaian unjuk kerja. Menurut Kunandar (2014, h.265). Adapun Kelemahan dari penilaian
unjuk kerja adalah:
a) Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan penilaian ini.
b) Nilai bergantung dengan hasil kerja.
c) Jika sejumlah peserta didiknya banyak guru kesulitan untuk melakukan penilaian.
d) Waktu terbatas untuk mengadakan penilaian seluruh peserta didik.
e) Peserta didik yang kurang mampu akan merasa minder.
f) Karena peserta didik terlalu banyak sehingga sulit untuk melakukan pengawasan.
g) Memerlukan sarana dan prasarana penunjang yang lengkap.
h) Memakan waktu yang lama, Biaya yang besar, dan membosankan.
i) Harus dilakukan secara penuh dan lengkap.
j) Keterampilan yang dinilai melalui tes perbuatan mungkin sekali belum sebanding
mutunya dengan keterampilan yang dituntut oleh dunia kerja, karena kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi selalu lebih cepat daripada apa yang didapatkan di
sekolah.
D. Membuat Penilaian Hasil Karya, Unjuk Kerja dan Portofolio.
Hasil Karya
Bentuk data yang disajikan adalah hasil kreasi karya anak serta penilaian dari guru berupa
capaian anak dan status perkembangan anak. Contohnya seperti ini.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penialaian hasil karya oleh guru yakni:
1) Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini diperlukan
untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya.
2) Perhatikan apa yang dibuat oleh anak dengan teliti. Semakin guru melihat dengan
rinci maka akan lebih banyak informasi yang didapatkan guru dari hasil karya
anak tersebut.
3) Tanyakan kepada anak apa yang terlihat oleh guru, tidak menggunakan pikiran
atau kesimpulan guru. Misalnya, Gilbert membuat gambar banyak kepala dengan
berbagai warna. Maka yang dikatakan guru adalah: “ada banyak gambar yang
sudah kamu buat,bisa diceritakan gambar apa saja?, warna apa saja yang
kamu pakai?”, dstnya.
4) Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi hasil karya
yang dibuatnya agar tidak salah saat guru memberi interpretasi karya
tersebut.6
6 Jaya, Partus. Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No. 1, Januari 2019, hal. 79
5) Dari hasil catatan guru akan Nampak Kompetensi Dasar apa saja yang
muncul dari hasil karya anak tersebut.
Format yang dapat digunakan guru adalah sebagai berikut ;
Hasil Karya
Nama :
Hari/Tanggal :
Kelas/ Tahun :
Unjuk Kerja
Bentuk data dari bukti atau evidence dari hasil kerja anak yakni dapat berupa foto/ lembar
kerja/ video/ yang didampingi dengan laporan anekdot dan capaian yang telah dimiliki anak.
Maka guru perlu membuat anekdot pada setiap kegiatan yang dilakukan anak seperti
bernyanyi, bermain pera, menyelesaikan tugas sosial dan sebagainya.
Portofolio
Bentuk data dari portofolio adalah kompilasi hasil perkembangan anak selama 1 tahun.
Portofolio juga dikenal dengan annual report. Kompilasi data portofolio dapat berupa :
1. Data menunjukkan setiap area perkembangan anak (6 aspek perkembangan anak)
2. Data berkaitan dengan tujuan pembelajaran dari guru dan orang tua
3. Data menunjukkan perkembangan anak yang berlangsung dari waktu-ke waktu
4. Beberapa data mencantumkan
● penilaian guru, ● hasil komunikasi dengan
● penilaian orangtua, dari orang tua,
● foto, ● video anak berbicara,
● hasil karya, jurnal anak,
● coretan tulisan, ● penjelasan anak dari
● list dari buku yang ia sukai, eksperimen sainsnya,
● hasil penilaian checklist, ● field trips,
● penilaian anekdot, ● cerita buatan anak.
5. Data yang berguna untuk komunikasi penting antara orang tua dan professional
6. Data yang berguna untuk membantu membuat keputusan kurikulum.
7 Janice, J Beaty. Observing Development of The Young Child. 7th Edition, hal. 427-429
Berikut contoh pembuatan hasil karya anak usia dini;
Hasil Karya
Nama : Kanaya
4.6-4.15 BSB
Menampilkan hasil karya
seni dalam bentuk gambar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan) dapat
berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak. Misalnya: gambar. lukisan,
melipat, kolase, hasil guntingan, tulisan/coret-coretan, bangunan balok, tari, dll.
Sedangkan portofolio merupakan kumpulan berbagai hasil kegiatan atau catatan-
catatan guru tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak dalam
kurun waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu tahun. Selain itu ada juga
unjuk kerja, yang berupa bentuk data dari bukti atau evidence dari hasil kerja anak
yakni dapat berupa foto/ lembar kerja/ video/ yang didampingi dengan laporan
anekdot dan capaian yang telah dimiliki anak.
Fungsi utama dari hasil karya pada anak usia dini adalah sebagai alat assessment
guru untuk melihat perkembangan anak dari berbagai aspek perkembangan.
Selanjutnya adalah fungsi Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan
hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa.
Sedangkan fungsi penilaian unjuk kerja untuk mengukur kemampuan anak membaca,
kegiatan olahraga, praktikum. Selain itu, penilaian unjuk kerja juga dapat menilai
keterampilan mental.
Terdapat dua karakteristik dalam penilaian kinerja anak, yaitu kemampuan anak
dalam mendemonstrasikan serta lebih mengutamakan produk daripada proses.
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat membantu para guru dan para
calon guru supaya lebih memahami apa itu "Hasil Karya, Portofolio dan Unjuk Kerja"
beserta fungsi, kekurangan dan kelebihannya.
Agar penilaian yang dilakukan terhadap proses dan hasil kegiatan anak yang
diharapkan dapat menggambarkan adanya perubahan prilaku anak, baik yang
menyangkut pengetahuan, sikap, prilaku dan keterampilan.
Daftar Pustaka
Fatimah, I. (2015). Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Tunas Siliwangi, 102-108.
Purwasih, W. (2018). Teknik penilaian unjuk kerja dan catatan anekdot sebagai upaya pemantauan
perkembangan anak di PAUD Aisyiyah Cabang Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Warna,
2(2).
Suminah, E., Siantayani, Y., Paramitha, D., Ritayanti, U., & Nugraha, A. (2015). Pedoman Penilaian
Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.
Lorraine Valdez Pierce dan J Michael O’Malley, “Performance And Portfolio Assessment For
Language Minority Students,” Journal Of NCBE Program Information Guide Series, no. 9 (1992).
Jaya, P. R. P. (2019). Pengolahan hasil penilaian pendidikan anak usia dini. Jurnal Lonto Leok
Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 76-83.
Beaty, J. J. (2013). Observing development of the young child. 7th edition. Ohio: Merrill.