Anda di halaman 1dari 3

Proses terjadinya kehamilan

 Transpor ovum ke oviduk 


Ovum > diambil oleh fimbra tuba fallopi > kontraksi peristaltik dan efek silia > masuk ke saluran tuba
fallopi > fertilisasi tejadi 85% di ampulla 
 Transpor sperma ke oviduk
Ejakulasi > sperma masuk > kanalis servikalis > mukus  serviks cair dan tipis saat ovulasi ,      estrogen >
sperma masuk > uterus > kontraksi miometrium > “mengaduk-aduk” sperma > sperma tersebar >
terdorong ke oviduk 
Ovum tidak pasif. Ovum sebagai kemoatraktan ; bourgeonal yang berada di lapisan folikuler. Sperma
memilki reseptor hORI7-4 ; reseptor olfaktori
Ikatan bourgeonal dengan reseptor > pelepasan Ca2+ intrasel >  gerakan ekor > sperma makin dekat
dengan ovum dan siap menginvasi ovum
 Proses awal fertilisasi
Progesteron membuka kanal Ca2+ pada ekor sperma ( saluran CatSper) >     Ca2+ >    pergerakan renang
> gerakan asimetris ; motilitas hiperaktif > dorongan ekstra untuk menembus korona radiata dan zona
pelusida 
 Fertilisasi 
1. Kepala sperma berikatan dengan glikoprotein (ZP3) pada lapisan luar zona pelusida > reaksi
akrosom > pelepasan enzim akrosom 
2. Enzim akrosom, hidrolitik > menghancurkan  lapisan zona pelusida > sperma masuk membuat
jalannya sendiri
3. Sperma mencapai ovum > ekor sperma menghilang > kepala sperma membawa informasi
genetik 
4. Penggabungan ovum dan sperma terjadi > perubahan kimiawi di lapisan luar ovum (granula
kortika) > enzim berdifusi > menginaktifkan reseptor ZP3 > sperma lain tidak bisa
berikatan > mengeraskan zona pelusida > menutup saluran > sperma lain tidak dapat menetrasi
ovum : block to polyspermy
5. Pelepasan Ca2+ di sitosol ovum > memicu pembelahan meiosis

 Tahap awal
Fertilisasi > 3-4 hari > zigot di ampulla > pembelahan sel : mitosis > morula (bola padat sel) >     
progesteron setelah ovulasi > pengeluaran glikogen dari endometrium > sumber energi > pengumpulan
nutrien > persiapan implantasi 
 Penurunan morula ke dalam uterus 
     Progesteron > merelaksasi kontriksi oviduk >      gaya peristaltik dan aktivitas silia oviduk  > morula
terdorong ke uterus > mengapung di uterus > 3 - 4 hari morula terus membelah
   Progesteron > 6 - 7 hari setelah ovulasi > lapisan uterus dipersiapkan untuk implantasi > fase
progestasional

 Implantasi blastokista
Morula berproliferasi dan berdiferensiasi > blastokista (trofoblas > plasenta , blastosit > janin) > 
permukaan menjadi lengket > endometrium siap 
1. Implantasi/nidasi : trofoblas berkontak dengan endometrium > enzim pencerna protein > lisis sel
endometrium > membentuk jalan > korda sel trofoblas menembus endometrium
2. Usaha trofoblas : membuat jalan untuk nidasi > membran plasmanya berdegenerasi > sinsitium
multinukleus > plasenta janin
3. Desidua : jaringan endometrium berkontak dengan trofoblas >     prostaglandin >      vaskularisasi
> edema >     simpanan makanan > blastokista terbenam > trofoblas mencerna sel-sel desidua
sekitar > menghasilkan energi > perkembangan embrio dan plasenta

Sumber : fisiologi sherwood edisi 9

Anda mungkin juga menyukai