Judul Penelitian
Kelas VI”
antara peserta didik dengan pendidik. Seorang siswa dikatakan belajar apabila
seorang guru yang dikatakan telah mengajar apabila dia telah membantu
merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan pengajar supaya bisa terjadi
yang dicapai oleh peserta didik (siswa) setelah melakukan proses belajar.
Meningkatnya hasil belajar yang diperoleh siswa dapat diukur dari nilai hasil
belajar yang dicapainya. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada suatu
pelajaran pada jenjang sebelumnya. Dalam skala yang lebih kecil misalnya
sekelompok siswa sebagai subyek belajar merupakan suatu hal yang sangat
1
memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan diukur dengan
nilai ataupun angka. Idealnya prestasi belajar siswa harus mencapai kriteria
pelajaran Matematika hasil belajar siswanya masih ada yang di bawah KKM
(70). Hal ini terliha dari nilai Ulangan Akhir Smester dalam mata pelajaran
karena nilai sangat kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
Nilai
No Kelas KKM
Sumber : Rata-Rata Guru
1 VI A 63
70
2 VI B 65
Matematika SD Negeri 1 Darma
Tentunya dengan hasil belajar sebesar itu kiranya masih belum bisa
dikatakan memuaskan. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya tertentu agar hasil
kembali. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam mencapai prestasi belajar
tersebut antara lain karena faktor guru dan motivasi belajar yang kurang.
belajar siswa dilihat dari ulangan harian siswa, dimana masih banyak siswa
yang mengikuti remedial. Oleh karena itu, perlu ada upaya-upaya tertentu
2
Motivasi belajar sangat berperan penting dalam belajar, dengan
motivasi belajar inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar mengajar,
dan dengan motivasi belajar itu pula kualitas hasil belajar siswa dapat
motivasi belajar yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam
belajarnya.
untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila
siswa melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa
mempelajarinya.
pembelajaran akan berjalan baik dan dengan sendirinya siswa akan mudah
3
Dari uraian di atas penyusun tertarik untuk dapat meneliti yang lebih
C. Masalah Penelitian
Darma?
D. Tujuan Penelitian
4
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi
E. Manfaat Penelitian
berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
motivasi belajar.
F. Keterbatasan Penelitian
5
Begitu luasnya permasalahan pada penelitian ini mendorong penulis untuk
guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika.
Negeri 1 Darma.
G. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar
a. Prestasi
belajar.
6
berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar
b. Belajar
7
kegiatan yang rumit. Mudjiono dan Dimyati (2000:10) mengatakan
kemampuan”.
bimbingan guru”.
8
pengetahuannya, keterampilannya, maupun dalam sikapnya.
perubahan tanpa arah yang jelas, tetapi harus mencakup suatu arah
itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau
9
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan
ingin dicapai.
c. Prestasi Belajar
bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli
10
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada perode
11
mengemukakan tentang tes prestasi belajar bisa dilihat dari tujuannya
berbentuk ulangan harian, tes formatif, bahkan UTS dan UAS, dan
terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri
dari luar diri anak antara lain adalah guru sebagai pembina siswa
12
belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, lingkungan sosial
siswa di rumah.
a. Faktor Intern
motivasi.
1) Kecerdasan/Intelegensi
13
mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal
belajar.
2) Bakat
kesanggupan tertentu”.
14
Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah
3) Minat
15
menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada
kebutuhannya sendiri”.
16
sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai
dengan keinginannya.
4) Motivasi
belajar.
17
diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut
b. Faktor Ekstern
18
yang pengajar, ia bertugas mengelola kegiatan belajar
siswa di sekolah.
pembelajaran di sekolah.
19
meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas
3) Lingkungan Masyarakat
20
Winataputra (2003:7.1) menyatakan bahwa “mengajar adalah suatu
kreatif.
21
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan
dasar yang perlu dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Hal
tugasnya.
22
Keterampilan membuka pelajaran merupakan
23
a) Menarik perhatian siswa.
diterangkan.
24
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup
2) Keterampilan menjelaskan
diketahui”.
25
Daeng Sudirwo (2002:107) mengemukakan tujuan
3) Keterampilan bertanya
berikut :
26
Keterampilan bertanya dasar yaitu keterampilan
27
pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan
28
membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat
penuh partisipasi.
29
c) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi
dan digerakkan (motorik) seperti berbagai macam
peragaan, model dan lain-lain.
optimal”.
30
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila
diharapkan”.
31
penting sebagai kordinator belajar, promotor, perencana,
a) Pemusatan perhatian
- Merumuskan tujuan diskusi
- Merumuskan topik yang akan dibahas
- Mengemukakan masalah-masalah khusus
- Catat penyimpangan dari diskusi
- Merangkum hasil diskusi tahap demi tahap
b) Urun pendapat
- Merangkum urun pendapat dari siswa
- Meminta komentar siswa terhadap rangkuman
tersebut
- Memperdalam gagasan siswa, dengan menambah
informasi yang diperlukan siswa
c) Meningkatkan pandangan siswa
- Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk
berfikir
- Memberikan contoh-contoh
- Memberikan waktu untuk berfikir
- Memberikan dukungan pendapat siswa dengan
antusias
d) Menganalisis pandangan siswa
Guru harus mampu memberikan analisis pandangan
siswa yang berebda bahkan kadang-kadang bertentangan
dengan jalan :
- Apakah alasan tersebut memiliki dasar yang kuat
- Memperjelas hal-hal yang disepakati dan hal-hal
yang tidak disepakati
e) Mendistribusikan partisipasi siswa
- Memberi kesempatan pada siswa yang belum
berpartisipasi
- Mencegah seseorang siswa mendominasi
pembicaraan
- Memberikan kesempatan tukar pendapat antara
sesama siswa
- Jalan buntu dijadikan kesempatan siswa
berpartisipasi lebih luas
f) Menutup siswa
- Merangkum hasil diskusi
32
- Siswa menilai proses diskusi yang baru saja
dilakukan
- Tindak lanjut diskusi
3. Motivasi Belajar
keinginan (wish) dan dorongan (drive). Dalam hal ini akan digunakan
33
yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
pembelajaran”.
tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat
34
Dari pengertian motivasi di atas, penulis menyimpulkan bahwa
merupakan suatu substansi yang dapat kita amati. Yang dapat kita
35
1. Durasi kegiatan belajar
2. Frekuensi belajar
3. Persistensi dalam belajar
4. Ketabahan dalam belajar
5. Devosi dalam belajar
6. Aspirasi dalam belajar
7. Tingkat kualifikasi prestasi
8. Arah sikapnya dalam belajar
untuk belajar.
2) Frekuensi belajar
36
berlatih supaya mendapat sesuatu kepandaian. Jadi frekuensi belajar
dengan rentang waktu yang lama tidak akan efektif jika hanya
dilakukan sekali atau jarang, jadi belajar harus selalu dilakukan secara
tujuan, maka dalam diri siswa tersebut memiliki tujuan yang ingin
37
mencapai tujuannya tersebut dan tidak akan terpengaruhi oleh hal-hal
yang lain.
belajar adalah perilaku seorang siswa yang kuat hati dalam berusaha
diberikan guru.
38
juga harus membeli buku-buku materi pelajaran dan LKS jika
harus dicapai dari hasil belajar selain nilai yang tinggi yaitu perubahan
sikap dan prilaku ke arah yang lebih baik. Selain itu, siswa juga harus
39
kepuasan bagi siswa tersebut. Siswa juga harus mampu menguasai
proses yang baik. Menurut Nawawi (2000 : 352) ada tiga fungsi
motivasi yaitu :
40
Senada dengan pendapat diatas Hakim (2000:31) fungsi
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
41
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar.
bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan
atas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa
H. Kerangka Pemikiran
belajar siswa
baik itu dari faktor siswa maupun dari faktor guru. Faktor yang ada
42
pada guru adalah kedisiplinan yang dimiliki oleh guru, wawasan dalam
kearah yang lebih baik lagi. Siswa yang memiliki motivasi belajar
43
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga siswa mampu bertanya
motivasi yang tinggi dalam belajar. Jika motivasi dalam siswa tinggi
belajar siswa
dan kreatif.
44
Motivasi belajar merupakan dorongan-dorongan yang timbul pada
arah yang lebih baik lagi guna mencapai tujuan yang diinginkan. Siswa
yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat terlihat dari kegiatan
45
pembelajaran. Sejalan dengan itu, keterampilan memberikan
dimana guru memberikan respon yang positif ketika ada siswa yang
pembelajaran.
46
X1
X2
Gambar 2.1
Keterangan :
X2 : Motivasi Belajar
Y : Prestasi Belajar
I. Hipotesis
47
2. Terdapat pengaruh yang positif antara motivasi belajar terhadap
J. Metodologi Penelitian
yang terjadi sekarang. Oleh karena itu, penelitian ini tergolong penelitian
48
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada masa sekarang
dianalisis.
fakta saat ini dari suatu populasi dengan karakteristik masalah berupa
49
intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat
adalah variabel yang timbul akibat dari variabel bebas. Oleh karena itu
bagi guru sebagai variabel bebas sedangkan prestasi belajar sisiwa sebagai
variabel terikat.
dan X2 adalah angket (skala sikap) dengan model Likert. Menurut Nur
Tabel 3.1
Nilai Item
Pilihan Pernyataan
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
50
Sedangkan untuk variabel Y, pengukuran prestasi belajar siswa
dasar mengajar guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
Tabel 3.2
(Wina Sanjaya,2006:32
dan Winataputra,7.60)
Motivasi belajar 9. Durasi kegiatan
merupakan belajar
MOTIVASI dorongan- 10. Frekuensi
BELAJAR SISWA dorongan yang belajar
(VARIABEL X2) timbul pada 11. Persistensi
seseorang untuk dalam belajar
melakukan suatu 12. Ketabahan
51
kegiatan dalam belajar
perubahan 13. Devosi dalam
tingkah laku belajar
kearah yang lebih 14. Aspirasi dalam
baik lagi guna belajar
mencapai tujuan 15. Tingkat
yang diinginkan. kualifikasi prestasi
16. Arah sikapnya
dalam belajar
(Abin Syamsudin,
2007:38)
Prestasi belajar
merupakan hasil Nilai Ulangan Akhir
dari pengukuran Semester kelas VI mata
PRESTASI terhadap peserta pelajaran Matematika
BELAJAR SISWA didik yang
(VARIABEL Y) meliputi aspek
kognitif, afektif
dan psikomotor
setelah mengikuti
proses
pembelajaran
yang diukur
dengan
menggunakan
instrumen yang
relevan.
1. Populasi
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
52
karakteristik / sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut.
(Sugiyono,2004:57).
Tabel 3.3
No Kelas Jumlah L P
1 VI A 24 10 14
2 VI B 31 19 12
Jumlah 55 29 26
2. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
53
(1993:107) Oleh karena hak setiap sebuyek sama, maka peneliti terlepas
dijadikan sampel.
Slovin yaitu:
N 55
n= n=
1+N (e)2 1+55( 0,05)2
55
n=
1+55( 0,0025)
55
n=
1+0,375
n=40
n=40( ditetapkan)
sebagai berikut :
¿= ¿ ×n
N
Keterangan :
54
Ni = ukuran populasi untuk strata ke-1
N = ukuran populasi keseluruhan
n = ukuran sampel keseluruhan
sebagai berikut
31
2 VI B 31 × 40=22,54 23
55
Jumlah 55 40
1. Angket
55
dengan 4 option yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah,
dengan skor tertinggi 4 (empat) dan skor terendah 1 (satu), berlaku untuk
belajar (X2).
2. Studi Dokumentasi
dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini
didapat dari studi dokumentasi yang berupa nilai dari hasil belajar siswa
pelajaran 2017/2018.
N. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
responden.
56
c. Menghitung perolehan skor total dari masing-masing responden
(∑Y).
kasar yaitu:
N ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
r xy=
√¿ ¿ ¿
jika rxy (hitung) lebih besar dari tabel harga kritik dari rt Product
validitas karena data yang diperoleh bukan dari angket, melainkan data
2. Uji Reliabilitas
57
Instrumen penelitian yang dianggap baik, selain valid (tepat) juga
bila diteskan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda
dua awal-akhir, yaitu dengan mengkorelasikan skor belah awal (X) dan
N ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
r xy=
√¿ ¿ ¿ ¿
2 ×r 1/2
R ½½=
(1+ r ½½)
3. Konversi data
mengajar (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai salah satu upaya
58
a. Menghitung frekuensi setiap alternatif respon untuk seluruh
responden
proporsi sebelumnya.
59
g. Melakukan pembulatan harga Z. Pembulatan dilakukan dengan
1. Analisis Deskriptif
yaitu :
60
e. Menentukan jumlah Skor Kriteria (SK) dengan mengguankan
rumus :
SK = ST × JB × JR
Keterangan:
SK = Skor Kriterium
ST = Skor Tertinggi
JB = Jumlah Bulir
JR = Jumlah Responden
menggunakan rumus :
n
∑ xi=x1 + x 2 +…+ x n
i=1
Skor Angket
×100 %
Skor Kriterium
sehingga menjdi :
61
- Daerah sedang = 33,33% +33,33% = 66,67%
a. Uji Normalitas
62
bantuan aplikasi program SPSS For Windows Versi............. .
Y^ =a+b X 1
Y^ =a+b X 2
Keterangan :
^
Y = Subjek dalam variabel dependen yang dprediksikan
b = Koefisien Regresi
nilai tertentu.
a=( ∑ Y ) ¿ ¿
b=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
dengan dua variabel bebas (misal X1 dan X2) dan variabel satu
yang terkait (Y). Dalam penelitian ini akan mencari seberapa besar
63
Persamaan regresi ganda variabel Y atas X1 dan X2. (Ating
Somantri, 2006:250)
Y^ =a+b1 X 1 +b 2 X 2
Keterangan :
a, b = Nilai konstanta
X 2 = Motivasi belajar
1. ∑ Y =Na+ b1 ∑ X 1 +b2 ∑ X 2
2. ∑ X 1 Y =a ∑ X 1 +b 1 ∑ X 12 +b 2 ∑ X 1 X 2
3. ∑ X 2 Y =a ∑ X 2 +b 1 ∑ X 1 X 2+b 2 ∑ X 22
3. Uji Korelasi
r xy =
∑ XY
Sugiyono (2011:255)
√( ∑ X 2 ) (∑ Y 2)
Jadi, untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung
64
√
r y. x +r y . x −2 r y x r y x r x
2 2
x2
Ry . x1 x 2= 1 2 1 2 1
2
1−(r x x )
1 2
Keterangan:
r yx 1
= korelasi product moment antara X1 dengan Y
rx x
1 2
= korelasi product moment antara X1 dengan X2
signifikan)
65
Setelah angka korelasi diperoleh untuk mengetahui sejauh mana
Tabel 1....
4. Signifikansi Korelasi
r √ n−2
t= (sugiyono, 2011:230)
√1−r 2
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
N : banyaknya populasi
66
2
R /k
F= 2 (Sugiono, 20011:235)
(1−R )/(n−k −1)
Keterangan:
berikut:
KD=( r xy 2 ) ×100 %
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
2
r = koefisien determinasi keterampilan dasar mengajar (X1) dan
67