Anda di halaman 1dari 9

Evaluasi Mengenai Penyediaan Prasarana dan Sarana Kesehatan

pada Kecamatan Ngasem Kediri

Winda dwi Septiningsih, Muhammad Ali Sodik

STIKes Surya Mitra Husada

windadwicristian13@gmail.com,alisodik2012@gmail.com

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat,
kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Evaluasi Mengenai Penyediaan Prasarana dan Sarana (Infrastruktur) kesehatan pada
Kecamatan Ngasem Kediri ” dapat terselesaikan.
Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Jurusan S1 KESEHATAN
MASYARAKAT di IIK STRADA INDONESIA . Makalah ini juga berisi tentang kelengkapan
prasarana yang telah tersedia, distribusi pelayanannya, kualitas dari prasarana dan sarana yang
tersedia, potensi dan permasalahan terkait dengan penyediaan prasarana dan sarana kota, dan
proyeksi kebutuhan prasarana dan sarana 5 tahun ke depan.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan ini
masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik dan
saran sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan semua pihak
yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana selama penulisan makalah
ini. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis ingin mengucapkan terima
kasih dan semoga atas bantuan yang telah diberikan selama penulisan dan penyusunan makalah
ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
ABSTRAK

Pada masa sekarang ini kondisi dari fasilitas kesehatan itu sendiri mengalami penurunan
di bidang pelayanan kesehatan, dan administrasi kesehatan, dan pelayan distribusi kesehatan.
Seharusnya, pelayanan kesehatan yang ditawarkan lebih cepat dalam penanganan pasien agar
pasien tidak dibuat menunggu terlalu lama, di bidang administrasi juga begitu lebih sigap dalam
menangani berkas-berkas yang ada di rumah sakit, dan pelayanan distribusi kesehatan
penyebarannya tidak merata karena pelayanan kesehatannya terpusat pada satu tempat saja.
Tanpa adanya fasilitas kesehatan menyebabkan wabah penyakit yang seharusnya bisa dicegah
sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan kesehatan penduduk memburuk
dari tahun ke tahun.
Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut perlu adanya evaluasi terkait fasilitas
kesehatan agar fasilitas ini diharapkan mengalami perbaikan yang lebih baik lagi dan mendapat
perhatian dari seluruh kalangan masyarakat, akademisi serta pemerintah untuk kebaikan
Kecamatan ngasem kabupatrn kediri. Evaluasi dilaksanakan dengan berdasarkan kondisi
eksisting yang ada sekarang dan beberapa literatur lain terkait pengembangan di fasilitas tersebut
di kawasan ini.
Cakupan evaluasi nantinya akan menggambarkan bagaimana kelengkapan, distribusi,
kualitas, potensi dan permasalahan serta tingkat kebutuhan fasilitas kesehatan di Kecamatan
ngasem. Dengan begitu, akan terlihat tingkat keberhasilan pemerintah dalam mengakomodasi
masyarakat dengan fasilitas kesehatan apakah sudah baik atau masih kurang. Tentunya
pemerintah harus gencar melakukan peningkatan keberhasilan dalam mengakomadasi kebutuhan
masyarakat akan fasilitas tersebut dengan memaksimalkan berbagai indikator-indikator
keberhasilan terkait penyediaan prasarana dan sarana kota.

kata kunci: distribusi, pelayanan kesehatan, kelengkapan


.1 Latar Belakang

Sarana dan prasarana wilayah adalah segala fasilitas yang dipersiapkan, dan
diperuntukkan untuk perkembangan dan pertumbuhan sebuah wilayah. Dan fasilitas yang akan
diambil pada pembahasan ini adalah fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan adalah fasilitas yang
ditujukan untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan yang dihadapi seluruh lapisan
masyarakat dan fungsinya untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam hal penyembuhan,
pencegahan, dan pengobatan dari berbagai macam penyakit.

Kota Kediri adalah kota terbesar ketiga di jawa timur setelah Surabaya Dan Malang dan
jumlah penduduknya yang banyak pula sehingga membutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas
kesehatan merupakan fasilitas yang vital di sebuah wilayah. Pada masa sekarang ini, fasilitas
kesehatan mengalami kemunduran di bidang pelayanan kesehatan, dan administrasi kesehatan,
dan pelayan distribusi kesehatan. Seharusnya, pelayanan kesehatan yang ditawarkan lebih cepat
dalam penanganan pasien agar pasien tidak dibuat menunggu terlalu lama, di bidang administrasi
juga begitu lebih sigap dalam menangani berkas-berkas yang ada di rumah sakit, dan yang
terakhir pelayanan distribusi kesehatan penyebarannya tidak merata karena pelayanan
kesehatannya terpusat pada satu tempat saja.

Tanpa adanya fasilitas kesehatan menyebabkan wabah penyakit yang seharusnya bisa
dicegah sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan kesehatan penduduk
memburuk dari tahun ke tahun.

Solusi yang ditawarkan adalah perbaikan fasilitas kesehatan di bidang pelayanan


diperbaiki secara berkala untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari fasilitas kesehatan itu
sendiri. Dan untuk distribusi pelayanan dari fasilitas kesehatan akan ditambah secara berkala di
tiap-tiap wilayah agar fasilitas kesehatan tidak terpusat di satu wilayah saja.

Untuk mengetahui berbagai jenis penyediaan prasarana dan sarana fasilitas kesehatan,
distribusi pelayanan, kualitas dari fasilitas kesehatan, potensi dan permasalahan terkait
penyediaan fasilitas kesehatan, dan proyeksi kebutuhan fasilitas kesehatan lima tahun ke depan
tersedia pada lokasi studi.
2.KASUS MASALAH

Sebagaimana kita ketahui kabupaten kediri memiliki luas wilayah 63,40km .berbagai upaya
untuk meningkatkan kualitas terbaik,perawatan neonatal esensial,kunjungan neonatal,imunisasi
maupun pertumbuhan disamping pelayanan Kesehatan seperti penanganan bayi dan balita sakit
salah satu solusi yang dilakukan oleh memperkuat pelayanan yang terintegrasi dalam
peningkatan kualitas pelayanan neonates,di kabupaten kediri letaknya di puskesmas ngasem
masih kurang nya fasilitas yang memadai ,baik dari segi peralatan dan pelayanan yg kurang
memuaskan bagi pasien yang datang untuk berobat,,maka dari itu Dinas kabupaten Kediri akan
menurunkan fasilitas yang belum ada di Prasaran Kesehatan kabupaten ngasem,dan
meningkatkan kualitas pelayanan terbaik,yg benar-benar harus di rencanakan,di implementasi
serta di evaluasi dengan sebaik-baiknya,tidak terkecuali memahami betul ketersediaan dan
kondisi yang menyangkut sarana,prasarana dan alat.

Di Kabupaten Kediri Dinas Kesehatan sudah Bahu membahu dalam upaya penurunan angka
kematian dan bekerjasama dengan IBI dalam meningkatkan SDM bidan,berharap terjalin
Kerjasama yang lebih erat dengan Dinas Kesehatan yang pada akhirnya kita bisa memenuhi
target zero pada kematian ibu dan bayi.

3.TINJAUAN PUSTAKA

1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah upaya untuk memenuhi salah
satu hak dasar rakyat terakses fasilitas pelayanan kesahatan karena kesahatan adalah hak asasi
manusia (Sulistyorini dkk, 2011). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 6 tahun 2013
fasilitas pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga yaitu,

a) Fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani
dan melaksanakan pelayanan kesehatan dasar.

b) Fasilitas kesehatan tingkat kedua adalah jenis fasillitas pelayanan kesehatan yang melayani
dan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan spesialistik

c) Fasilitas kesehatan tingkat ketiga adalah jenis pelayanan kesehatan yang melayani dan
melaksanakan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan spesialistik, dan pelayanan
kesehatan sub spesialistik.

2. Puskesmas adalah suatu bagian unit dari dinas kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan
kesehatan serta bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

(Kepmenkes RI No128/Menkes/SK/II/2004). Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh


puskesmas meliputi pelayanan kuratif (Pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif
(peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) (Depkes, 1992). Peran
Puskesmas sebagai institusi pelaksana teknis sangat vital, peran itu dapat diwujudkan dalam
bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalaui sistem perencanaan yang matang,
tatalaksana yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat (Hatmoko,
2006)

Menurut mukti (2013) ada lima alasan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer yaitu

a) Peran utama pelayanan kesehatan primer adalah promotif dan preventif yang mendorong
kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko Kesehatan

b) Keberhasilan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan primer akan mendukung jaminan


kesehatan nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang dirujuk

c) Mengurangi biaya kesehatan yang bersifat kuratif

d) Puskesmas sebagai tulang punggung pelaynana Kesehatan

e) Pelaksanaan puskesmas yang baik akan mendukung pembangunan kesehatan nasional


Bersumber dari Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2014 untuk mejalankan fungsinya
puskesmas memiliki wewenang.

4.PEMBAHASAN

A. Kelengkapan Prasarana yang Telah Tersedia

Kelengkapan prasarana dan sarana pada suatu daerah sangat menentukan tingkat
keberhasilan pemerintah daerah dalam mengakomodasi berbagai kegiatan dan kebutuhan
masyarakat. Untuk mencapainya pemerintah harus terus melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap fasilitas yang telah ada.
Suatu wilayah dapat dikatakan lengkap fasilitas kesehatannya apabila memenuhi jenis-
jenis fasilitas yang harus dipenuhi, antara lain :
Sarana medik utama :
- Rumah Sakit Umum
- Rumah Sakit Khusus
- Rumah Sakit Jiwa
- Rumah Sakit Bersalin
Saranna Medik Dasar:
- Poliklinik
Sarana Penunjang Medik Spesialis :
- Praktik Berkelompok
Sarana Penunjang Medik
- Laboratorium klinik
- Laboratorium Kesehatan Masyarakat
- Apotek
- Toko Obat
- Optikal
- Toko Pest Control
- Toko Alat Kesehatan
Pada Kecamatan Ngasem memiliki kelengkapan prasarana dan sarana khususnya
fasilitas kesehatan yang bisa dibilang cukup memadai. Hal ini di asumsikan dengan berdasarkan
hasil survei yang telah di lakukan sebelumnya baik dengan survei literatur di Kecamatan
Ngasem.
Fasilitas yang ada di Kecamatan Ngasem sudah terbilang cukup untuk memenuhi
kebutuhan penyediaan kesehatan untuk melayani masyarakat dalam satu kecamatan. Adapun
fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Ngasem berdasarkan data pada tiap kelurahan:

B. Distribusi Pelayanan

Pola distribusi pelayanan ditentukan oleh besarnya suatu populasi di suatu kawasan
dengan fasilitas yang akan melayani masyarakatnya. Evaluasi mengenai distribusi fasilitas
kesehatan di Kecamatan Ngasem di kaji berdasarkan kelurahan-kelurahan yang ada disana
sehingga nantinya dapat dikembangkan suatu konsep penyediaan prasarana dan sarana kota yang
terpadu. Distribusi tempat-tempat fasilitas kesehatan sangatlah penting, yang mana hal tersebut
sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan masyarakat dalam mendapatkan akses layanan
kesehatan. Lokasinya harus dapat dijangkau oleh semua masyarakat. Selain itu, penyebarannya
pun juga harus merata. Jangan sampai fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada hanya bisa dijangkau
oleh kelompok masyarakat tertentu.

Penempatan lokasi fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan
kesehatan di suatu wilayah. Indikator lain kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah, antara
lain:
Jumlah dan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini, banyaknya tenaga medis dan para
medis, seperti dokter, perawat, dan lainnya harus proporsional
1. atau sebanding dengan jumlah, kepadatan, dan persebaran penduduk, serta kebutuhan
masyarakat setempat. Jangan sampai sumber daya manusia yang ada tidak sesuai dengan
proporsi yang semestinya, yang berakibat pada terhambatnya pelayanan kesehatan
masyarakat. Selain itu, sumber-sumber daya manusia juga harus ditempatkan secara
merata agar dapat menjangkau seluruh masyarakat. Sumber daya manusia yang ada pun
harus berkompeten dan dapat bertanggung jawab dalam melayani kebutuhan kesehatan
masyarakat.
2. Kondisi infrastruktur yang digunakan untuk mengakses fasilitas-fasilitas kesehatan. Kita
bisa melihatnya pada kualitas dan kuantitas jalan dan sarana transportasi yang tersedia.
Kapasitas jalan dan sarana transportasi tentunya disesuaikan dengan berbagai keperluan
masyarakat, termasuk untuk mengakses lokasi fasilitas kesehatan.
3. Standar jumlah dan ukuran fasilitas kesehatan. Dalam hal ini, jumlah fasilitas kesehatan
sangat ditentukan oleh aspek demografis dan kebutuhan di masyarakat. Adapun kapasitas
dan ukuran tentunya disesuaikan dengan jenis fasilitas kesehatan. Balai pengobatan,
misalnya, idealnya luas lahan yang dibutuhkan sekitar 300 m2. Sedangkan puskesmas,
lahan yang diperlukan yaitu sekitar 1000 m2.
4. Kualitas peralatan medis. Yang mana peralatan-peralatan medis yang ada harus sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah atau instansi-instansi skala
internasional. Tujuannya agar peralatan-peralatan tersebut bisa membantu penyumbuhan
berbagai macam penyakit yang diderita dan tidak membahayakan pasien.

C. Kualitas dari Prasarana dan Sarana yang Tersedia


Kualitas merupakan salah satu indikator penting dalam pemenuhan kebutuhan akan prasarana
dan sarana dalam lingkup perkotaan sampai kebawahnya. Dengan kualitas yang baik, maka
tingkat kenyamanan pemakai atau yang diakomodasikan oleh pemerintah semakin meningkat
dan tingkat keberhasilan pemerintah pun semakin baik pula. Jika kualitas dari fasilitas kesehatan
tidak memadai maka akibatnya adalah menyebabkan wabah penyakit yang seharusnya bisa
dicegah sehingga menyebabkan pandemik, dan dapat mengakibatkan kesehatan penduduk
memburuk dari tahun ketahun.
D. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana 5 Tahun ke Depan

Proyeksi fasilitas kesehatan adalah perhitungan matematis jumlah fasilitas kesehatan di


masa yang akan datang berdasarkan jumlah penduduk sekarang, dalam memproyeksikan
kebutuhan fasilitas kesehatan pada suatu tahun tertetntu, dibutuhkan beberapa faktor,
diantaranya :

a. Jumlah Penduduk
b. Komposisi Penduduk
c. Ukuran Kota
d. Status Administrasi Kota

Dari beberapa faktor tersebut, dalam analisis yang digunakan disini mengguanakan
jumlah penduduk sebagati data yang diolah selanjutnya disesuaikan dengan setandart
penyediaan fasilitas pendidikan yang berlaku. Berikut ini disajikan terlebih dahulu jumlah
penduduk dari tahun 2006 – 2010 di Kecamatan Ngasem.

5.KESIMPULAN

Dari berbagai pemaparan diatas, didapat kesimpulan bahwa kesehatan merupakan kebutuhan
setiap manusia. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan / atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan / atau masyarakat.
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu sarana dan prasarana penting yang harus ada di setiap
kelurahan yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
membutuhkan bantuan medis. Demi tercapainya peran dan fungsi fasilitas kesehatan tersebut,
maka permasalahan-permasalahan yang mengganggu jalannya distribusi dan pelayanan
kesehatan harus diminimalisir sebisa mungkin.

Dari data-data fasilitas kesehatan di Kecamatan Ngasem yang telah dipaparkan di atas, dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Ngasem distribusinya cukup merata.
2. Data Kecamatan Ngasem jika dilihat dari fasilitas kesehatan yang tersedia, perlu
penambahan beberapa fasilitas dan peralatan penunjang demi tercapainya peran dan
fungsi dari fasilitas tersebut.
3. Lokasi fasilitas kesehatan di Kecamatan Ngasem kurang strategis. Beberapa fasilitas
kesehatan, seperti apotek, praktek dokter gigi terletak di dalam perumahan. Hal tersebut
mempersulit aksesibilitas masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

- Sarana dan prasarana kesehatan di Kecamatan Ngasem sudah cukup memadai


- Di Kecamatan Ngasem memiliki Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang memadai
Pelayanan kesehatan di terapkan secara berkelompok di setap RW agar memudahkan dalam
penanganan kesehatan. apabila masalah tersebut lebih berat, langansung dilarikan Rumah sakit
terdekat.

6.DAFTAR PUSTAKA

Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi
Media Publishing Siyoto, Sandu dan Ratna Wardani. (2016). Dasar Statistik Untuk Kesehatan.
Yogyakarta : Literasi Media Publishing. Sofwan, Dahlan. (2000). “Rekam Medis dan Aspek
Hukumnya”. (sap.ubhara.ac.id/wpcontent/uploads/2012/01/rekam-medis.pdf). Diakses tanggal
08April 2018 Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta Wiyono, djoko. (1999). Managemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Airlangga Press.

Anda mungkin juga menyukai