TINJAUAN PUSTAKA
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal
skala atau tingkatannya. Menurut Melzack dan Wall (2003) Nyeri adalah
patologi somatik lainnya yang mengaktifkan reseptor rasa sakit dan serat yang
Tamsuri (2007), nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak
haadha al-waadi yang berarti lembah yang mengalir atau haidaanu ass-suyul
yang berarti air yang melimpah. Selain itu dapat juga diambil dari kalimat
15
16
haadhat as-samurah yang berarti mengalir seperti darah. Adapun haid secara
dengan darah yang keluar dari rahim wanita dalam keadaan sehat dan tidak
haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita yang sudah baligh dan keluar
Dalam al-Quran kata haid disebutkan empat kali dalam dua ayat, sekali
dalam bentuk fiil mudhari/present dan yahidh/future dan tiga kali dalam
يض ِ سا َء فِي ْال َم ِح َ ِِّيض قُ ْل ُه َو أَذًى َفا ْعت َ ِزلُوا الن ِ ع ِن ْال َم ِحَ َو َي ْسأَلُون ََك
َّ ْث أ َ َم َر ُك ُم
َُّللا ُ ط َّه ْرنَ فَأْتُو ُه َّن ِم ْن َحي ْ َوال ت َ ْق َربُو ُه َّن َحتَّى َي
َ َ ط ُه ْرنَ فَإ ِ َذا ت
َ َ َّللا يُ ِحبُّ الت َّ َّوا ِبينَ َويُ ِحبُّ ْال ُمت
َط ِ ِّه ِرين َ َّ ِإ َّن
Artinya :“Dan Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid
itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan
diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati
mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat
dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (Q.S. Al-
Baqarah 2:222).
Ayat tersebut diatas menyebut darah menstruasi atau haid dengan kata
“kotoran” dan diberi dalam kurung ‘najis’. Ini merupakan penyempitan kata
karena arti adza sebenarnya jauh lebih luas. Menurut Ath-Thaibi menyebutkan
kata “adzaan” yang menyifati haid adalah sama dengan kotoran karena
baunya yang busuk, kotor dan najis. Selain itu juga menurut Al-Khaththabi
17
kata “adzaan” yang menyifati haid adalah sama dengan sesuatu yang tidak
disukai Allah dan Rasul-Nya (makruh), sehingga makna dan sifat haid adalah
Asbabun nuzul ayat ini berdasarkan tafsir Ibnu Katsir berisi larangan
suami isteri melakukan hubungan seks pada saat istri sedang haid. Ayat
mereka dan meninggalkan rumah pada saat mereka haid (Ar-Rifai, 1999).
yang sangat berbeda. Perempuan yang sedang haid tidak dihindari atau
dikucilkan, hanya dalam beberapa kewajiban ibadah saja yang tidak dapat
kedokteran yang didukung oleh berbagai bukti dan alasan-alasan yang ada.
Salah satunya adalah karena darah haid terbentuk dari jaringan-jaringan rahim
kuman-kuman yang masih dapat hidup di luar rahim (Sinaga dkk, 2017).
Artinya : Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata, Aku
mendengar 'Abdurrahman bin Al Qasim berkata, Aku mendengar Al
Qasim bin Muhammad berkata, Aku mendengar 'Aisyah berkata,
Kami keluar dan tidak ada tujuan selain untuk ibadah haji. Ketika "
tiba di Sarif aku mengalami haid, kemudian Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. '
Beliau bertanya: "Apa yang terjadi denganmu? Apakah kamu datang
haid?" Aku jawab, "Ya." Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya ini
adalah perkara yang telah Allah tetapkan bagi kaum wanita dari anak
cucu Adam. Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang
haji, kecuali thawaf di Ka'bah." 'Aisyah berkata, "Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkurban dengan
menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua
isterinya."KITAB BUKHARI HADIST NO -285
Selain itu menurut Hendrik (2006) adalah terjadinya pengeluaran darah
kotor dari organ kemaluan terutama dari dalam uterus dan vagina, yang
antara lain esterogen dan progesteron, bekuan darah, cairan dan lendir selain
itu beberapa bakteri dan mikroorganisme yang hidup didaerah vagina yang
nafsu makan.
19
Nyeri pada saat haid disebut juga dengan dismenore, dalam bahasa
Inggris nyeri saat haid sering disebut sebagai painful period atau menstruasi
dalam Sinaga dkk, 2017). Nyeri saat haid adalah nyeri yang timbul akibat
mulai dari nyeri ringan sampai berat pada perut bagian bawah, bokong, dan
nyeri spasmodik pada sisi medial paha. Pada keadaan yang berat disertai
berbagai gejala dan tanda mulai dari mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala
Nyeri saat haid terjadi terutama di perut bagian bawah, tetapi dapat
hingga betis. Nyeri juga disertai kram perut yang berasal dari kontradiksi otot
rasa sakit atau nyeri. Ketegangan otot tidak hanya pada bagian perut, tetapi
juga pada otot penunjang punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha
atas hingga betis biasanya dirasakan ketika mulai pendarahan dan berlangsung
dkk, 2017).
fisik yang sangat menonjol pada wanita yang sedang haid berupa gangguan
nyeri atau kram perut. Nyeri saat haid mulai terjadi pada 24 jam sebelum
terjadinya pendarahan haid dan dapat terasa selama 24-36 jam. Nyeri tersebut
20
dalam paha. Kasus berat nyeri saat haid dapat disertai muntah dan diare.
Nyeri saat haid adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Di
samping perdarahan dan infeksi, nyeri saat haid juga dapat menjadi salah satu
reproduksi pada wanita yang berusia 15-24 tahun, dan menjadi sebab langsung
dari hilangnya waktu kerja, sekolah, maupun kegiatan lain pada wanita, yang
sukar dihitung nilainya. Nyeri saat haid atau disebut juga algomenorea, berarti
haid yang sukar. Dalam praktek diartikan sebagai nyeri ketika haid atau haid
yang berkaitan dengan nyeri, seperti kejang atau kolik (Jacoeb dkk, 1990).
Nyeri saat haid terdapat dua jenis yaitu nyeri haid primer yaitu bila rasa
sakit tidak disertai adanya riwayat infeksi pada panggul. Gejalanya ditandai
dengan ingin muntah, mual, sakit kepala, nyeri punggung dan pusing.
Sedangkan nyeri saat haid sekunder, rasa sakit disebabkan oleh peradangan
2010).
haid ditandai dengan adanya nyeri atau rasa sakit mulai dari nyeri ringan
sampai berat pada daerah perut bagian bawah yang bersifat kram dan dapat
21
hingga betis yang dapat disertai muntah dan diare dirasakan ketika mulai
terjadinya pendarahan haid dan dapat berlangsung hingga 32-48 jam yang
wanita.
Melzack (1983) yang mengacu pada kondisi saat haid dibagi menjadi empat
sebagai berikut :
d. Aspek temporal
kesempatan tertentu.
saat haid disusun berdasarkan aspek nyeri Melzack (1983) yang mengacu pada
a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi nyeri pada saat haid antara lain
sebagai berikut :
1) Fisik
adalah zat kimia alami yang diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding
rasa nyeri yang dirasakan juga akan semakin kuat. Rasa sakit dan
haid. Berat badan yang obesitas merupakan salah satu faktor resiko
2) Psikologis
Fratidhina, 2014).
dengan berdoa dan berharap rasa nyeri akan mereda setalah berdoa
b. Faktor Eksternal
lebih berpotensi mengalami nyeri saat haid dari pada remaja yang tidak
a. Nyeri Ringan
b. Nyeri Sedang
c. Nyeri Berat
Selain itu Andersch dan Milson (dalam Jacoeb dkk, 1990) membagi
tingkatan nyeri yang dirasakan pada saat haid dalam 4 derajat antara lain:
Tabel 2.1
Tingkatan Nyeri dan Perubahannya
Derajat Perubahan
0 Tanpa rasa nyeri, aktivitas sehari-hari tidak terpengaruh.
I Nyeri ringan, jarang memerlukan analgenetika, aktivitas sehari-
hari jarang terpengaruhi.
II Nyeri sedang, memerlukan analgenetika, aktivitas sehari-hari
terganggu tetapi jarang absen dari sekolah atau pekerjaan.
III Nyeri berat, nyeri tidak banyak berkurang dengan analgenetika,
tidak dapat melakukan kegiatan seharihari, timbul keluhan
vegetatif, misalnya nyeri kepala, kelelahan, mual, muntah, dan
diare.
26
Adapun penanganan nyeri yang dirasakan pada saat haid secara umum
a. Penanganan Farmakologi
menekan jumlah darah haid yang keluar (Anwar, Baziad dan Prabowo,
2014).
3) Terapi Hormonal
2017).
b. Penanganan Non-Farmakologi
1) Kompres hangat
2) Terapi relaksasi
nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam mudah dilakukan dan tidak
memerlukan alat dalam menangai nyeri yang dirasakan pada saat haid
(Azizah, 2014).
dilakukan. Hanya dengan jari telunjuk dan jari tengah yang diketuk-
penanganan nyeri pada remaja saat haid (Zakiyyah, 2013). Selain itu
ibadah, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk selalu dekat kepada
rahmat dan bentuk kasih sayang Allah SWT terhadap kaum perempuan.
Beberapa amalan yang bisa dikerjakan oleh para perempuan yang sedang haid
29
Para ulama tafsir sepakat bahwa makna Al-Yaqin pada ayat di atas
mereka untuk melakukan semua ibadah, sekalipun dalam kondisi haid, yang
Perempuan haid masih bisa melakukan amalan ibadah, selain amalan yang
Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena
haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca Al-Quran, sementara dia
b. Berdzikir dan berdoa. Baik yang terkait waktu tertentu, misalnya doa
setelah adzan, doa seusai makan, doa memakai baju atau doa hendak
30
masuk WC, dll. Ibnu Qudamah ( dalam Shalih, 2011) berkata “Tidak ada
meninggalkannya”.
lainnya. Ulama sepakat perempuan haid atau orang junub boleh membaca
Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat
dalam kondisi ini, dia sedang berdalil dan bukan membaca Al-Qur’an.
h. Dan masih banyak amal ibadah lainnya yang bisa menjadi sumber pahala
bagi perempuan haid. Karena itu, tidak ada alasan untuk bersedih atau
B. Religious Coping
kehidupan yang penuh tekanan yang berkaitan dengan aspek yang bersifat
31
sebagai proses dinamis yang berubah seiring waktu, konteks dan keadaan.
meringankan dampak psikologis negatif dari situasi yang penuh stres, dan hal
dari gangguan ketenangan jiwa melalui agama terdapat dalam surah Yunus
ayat 57.
32
ُور
ِ صدُّ ظةٌ ِم ْن َر ِبِّ ُك ْم َو ِشفَا ٌء ِل َما فِي ال
َ اس قَ ْد َجا َءتْ ُك ْم َم ْو ِع ُ ََّيا أَيُّ َها الن
ََو ُهدًى َو َر ْح َمةٌ ِل ْل ُمؤْ ِم ِنين
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman” (Q.S Yunus 10:57).
berbuat aneka fahisyah (maksiat yang melampaui batas). Selain itu terdapat
Sikap sabar yang ditunjukan individu merupakan upaya yang dilakukan dalam
dengan koping.
dan sabar untuk dijadikan sebagai penolong. Terdapat dua jenis sabar yaitu
sabar ketika mendapatkan musibah adalah baik, dan lebih baik lagi bersabar
dalam menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan. Jadi praktik
(Hawari, 2004). Menurut Tafsir Ibnu Katsir juga menerangkan bahwa shalat
adalah penolong yang paling besar untuk memperteguh diri dalam melakukan
suatu perkara. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah yang selalu
1999).
tersebut yang dalam Psikologi disebut sebagai koping negatif. Yaitu ekspresi
dan berzikir. Dalam agama islam mereka yang sakit dianjurkan untuk berobat
kepada ahli (memperoleh terapi medik) disertai dengan berdoa dan berdzikir.
Doa dan dzikir merupakan suatu amalan dalam bentuk kata-kata yang
diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan permohonan kepada
Allah SWT dengan selalu mengingat nama-Nya dan sifat-Nya (Hawari, 2004).
Al-Qur’an itu bagi orang yang beriman merupakan petunjuk untuk hatinya dan
bahwa religious coping merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan
a. Menemukan makna
sebagai hal yang secara potensial membawa kebaikan dan bermanfaat bagi
Menurut pandangan Islam Individu yang sedang sakit atau dalam keadaan
dideritanya sebagai sesuatu penghapusan dosa yang sadar atau tidak sadar
b. Mendapatkan kontrol
sama dengan Tuhan untuk menyelesaikan masalah yang ada, pasrah yaitu
bekerja sama dengan Tuhan dimana petunjuk berharga dari Tuhan diatas
meyakini bahwa Allah yang menyembuhkan hal ini tertuang didalam Al-
Tuhan disaat situasi yang penuh stress dan menerima pemisahan dari
perilaku keagamaan yang tidak dapat diterima dan yang tersisa dalam
yang sedang menderita sakit atau dalam kondisi yang menekan diliputi
oleh rasa cemas dan jiwa yang tidak tenang maka dengan berdoa dan
ayat 27-30.
37
disaat situasi yang penuh dengan stress. Salah satu untuk menjalin
merupakan salah satu yang diperintahkan Allah SWT yang bernilai ibadah.
سانًا َو ِبذِي ا ْلقُ ْر َبىَ ش ْيئًا َو ِب ْال َوا ِل َدي ِْن ِإ ْح
َ َّللاَ َوال ت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِهَّ َوا ْعبُدُوا
ب
ِ اح
ِ ص َّ ب َوال ِ ُار ْال ُجنِ ار ذِي ْالقُ ْر َبى َو ْال َج ِ ين َو ْال َج
ِ سا ِك َ َو ْال َيتَا َمى َو ْال َم
ََّللا ال يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ َّ ت أ َ ْي َمانُ ُك ْم ِإ َّن ْ س ِبي ِل َو َما َملَ َك
َّ ب َواب ِْن الِ ِب ْال َج ْن
وراً ُم ْختَاال فَ ُخ
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri” (Q.S An-Nisa 4:36)
38
e. Perubahan Kehidupan
hidup. Pandangan Islam hidup ini adalah ibadah, maka manusia tidak perlu
ََوال ت َ ِهنُوا َوال ت َ ْحزَ نُوا َوأ َ ْنت ُ ُم األ ْعلَ ْونَ ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
dewasa. Masa remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir
Menurut Papalia, Old dan Feldman (2008) masa remaja adalah transisi
perubahan besar fisik, koginitif, dan psikososial dimulai pada usia 11 atau 12
tahun sampai masa remaja akhir atau awal usia dua puluhan yang membawa
kumpulan peristiwa biologis yang mengarah pada badan ukuran dewasa dan
2. Dimensi-Dimensi Remaja
a. Dimensi Biologis
menstruasi pertama, biasanya terjadi pada rentan usia yang sangat beragam
sekresi GH. Estrogen yang dilepaskan oleh indung telur anak perempuan
periode menstruasi datang dan juga mengalami nyeri saat haid. Nyeri saat
haid pada remaja memberikan dampak yang menyeluruh mulai dari segi
b. Dimensi Kognitif
operasional yang ditandai dengan pemikiran yang abstrak, idealis dan logis.
Ketika remaja mulai berpikir abstrak dan idealis, juga berpikir logis
saat haid, mereka tidak menangani nyeri yang dialaminya (Lestari, 2013).
tinggi terhadap nyeri saat haid akan menangani nyeri saat haid baik
c. Dimensi Sosio-emosi
Banyak remaja yang beranjak dewasa mulai bergulat dengan lebih banyak
aspek kompleks dari agama. Berbagai aspek agama terkait dengan hasil
terhadap aktivitas rutin dan pikiran tidak tenang (Yulanda, Winarsi dan
Ernawati, 2015)
D. Kerangka Berpikir
dan dewasa. Awal masa remaja ditandai dengan pubertas (puberty), sebuah
kumpulan peristiwa biologis yang mengarah pada badan ukuran dewasa dan
kematangan seksual. Salah satu tanda pubertas pada remaja perempuan ditandai
pada rentang usia yang sangat beragam mulai dari 10,5 hingga 15,5 tahun (Berk,
2012). Menstruasi atau haid menurut Hawari (2004) adalah pendarahan rahim
yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan. Timbulnya
progresteron).
reproduksi seorang perempuan, yang tidak hanya meliputi aspek kesehatan fisik,
tetapi juga aspek kesehatan mental, spiritual maupun sosial. Seorang perempuan
perlu mengetahui pola dan jarak dari menstruasi masing-masing, sehingga dapat
menilai apabila terjadi hal di luar kebiasaan. Selain itu, ketelitian dalam menilai
Gangguan yang dapat terjadi saat mengalami haid salah satunya ialah
nyeri yang dirasakan pada saat haid. Nyeri pada saat haid adalah suatu gejala dan
bukan suatu penyakit. Di samping perdarahan dan infeksi, nyeri pada saat haid
dapat merupakan salah satu gejala dari hampir semua kelainan ginekologis pada
yang dirasakan pada saat haid yaitu nyeri primer dan sekunder. Bila rasa sakit
tidak disertai adanya riwayat infeksi pada panggul dinamakan nyeri primer.
Gejalanya ditandai dengan ingin muntah, mual, sakit kepala, nyeri punggung dan
pusing. Sedangkan nyeri sekunder, bila rasa sakit disebabkan oleh peradangan
Nyeri pada saat haid pada dasarnya dirasakan oleh semua wanita pada
beberapa saat dalam kehidupannya terutama pada remaja. Jika nyeri tidak segera
ditangani maka akan berdampak pada aktivitas belajar pada remaja. Nyeri pada
saat haid termasuk dalam suatu bentuk salah satu stressor, dimana remaja akan
dialaminya.
Nyeri yang dirasakan remaja pada saat haid dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi nyeri saat haid adalah
dengan pendekatan agama dan spiritual (religious coping) seperti berdoa, mencari
44
dukungan spritual untuk mengatasi nyeri (dalam Dedeli dan Kaptan, 2013).
mendatangi majelis ilmu yang diadakan di tempat selain masjid dan sujud tilawah
(Mu’ti, 2015). Selain itu religious coping juga menjadi salah satu penanganan non
farmakologi yang dilakukan secara spiritual dalam mengatasi nyeri pada saat haid.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa religious coping sebagai salah satu
faktor yang berhubungan dengan mereda atau tidaknya nyeri saat haid pada
memahami dan mengatasi kehidupan yang penuh tekanan yang berkaitan dengan
aspek yang bersifat ketuhanan. Religious coping berhubungan dengan nyeri yang
dialami seseorang. Semakin tinggi tingkat religious coping yang dimiliki dapat
berpengaruh dalam penurunan nyeri yang dirasakan. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Green (2017) menunjukkan religious coping yang
positif dapat mengurangi rasa nyeri. Penelitian lain yang dilakukan Wachholtz,
menurunkan kecemasan dan memperbaiki suasana hati. Suasana hati yang lebih
mengatasi permasalahan yang timbul akibat terjadinya nyeri saat haid baik itu
45
fisik, psikis, sosial dan dapat melakukan aktifitas dengan normal. Berdasarkan
uraian tersebut, penelitian ini akan mencoba menguji hipotesis bahwa ada
hubungan antara religious coping dengan nyeri saat haid pada remaja.
E. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara religious coping dengan