Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN

CNE (Continuing Nursing Education) DI RUANG MELATI IV


RSUP Dr.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Perceptor Pendidikan: Ns. Harmilah, S.Pd., S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.MB

Disusun Oleh :

Eki Heryadi, SST (P07120522008)


Larasati, S.Tr.Kep (P07120522029)
Muhammad Amin Kutbi, S.Tr. Kep (P07120522031)
Muhammad Isro Boufakar, S.Tr.Kep (P07120522032)
Rasia Gita Rani Tarigan, S.Tr.Kep (P07120522047)
Vira Zahra Alkharis, S.Tr.Kep (P07120522092)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
NERS 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan menjadi satu bagian dari beberapa
pelayanan dasar yang terdapat di rumah sakit, dan perawat menjadi staf
medis dengan jumlah terbanyak di Negara Indonesia, data ini dapat di lihat
dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2019, dalam data tersebut
disebutkan dari total tenaga kesehatan, perawat memiliki proporsi paling
besa yaitu sebesar 29,23% (Kemenkes RI, 2019). Selain karena rasio
jumlah perawat yang cukup besar, Kannan, Avudaiappan, & Annamalai
(2020) juga menuturkan jika perawat merupakan penyedia layanan
kesehatan yang selalu memantau keadaan pasien dengan durasi paling
banyak, sehingga perawat menjadi salah satu kunci perawatan.
Kualitas dari sebuah pelayanan kesahatan atau rumah sakit menjadi
hal yang penting dalam era sekarang ini, karena mengingat jumlah rumah
sakit atau fasilitas kesehatan serta kebutuhan masyarakat yang cukup
tinggi terhadap layanan kesehatan ini, pernyataan ini disampaikan oleh
Pasien, Vigaretha, Woro, & Handayani (2018) yang menyatakan oleh
karena itu untuk menghadapi persaingan ini pelayanan dituntut untuk
memberikan layanan yang berkualitas, pelayanan yang berkualitas ini
dapat menyebabkan pasien puas dan meningkatkan loyalitas pasien.
Kepuasan pasien merupakan hasil penilaian yang klien atau pasien buat
pasca menganalisis hasil medis dari proses tersebut analisis ini berguna
untuk melihat apakah harapan mereka telah tercapai atau tidak, dan
kepuasan juga dimaknai sebagai perasaan konsumen yang berdasar dari
pengalaman yang pasien peroleh dari perawatan yang didapatkan (Andrea
2007 dalam Asnawi, Awang, Afthanorhan, Mohammad, & Karim, 2018).
Perawat mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat
kepuasan pasien, pernyataan ini ditunjukan dalam studi yang dilaksankan
oleh Mulugeta, Wagnew, Dessie, Biresaw, & Habtewold (2019) yang
meneliti terkait kepuasan dari pasien dengan asuhan keperawatan di
Negara Ethiopia, dalam studi tersebut dipaparkan bahwasanya 55,1%
pasien merasa puas terhadap asuhan keperawatan yang perawat laksanakan
atau berikan. Kepuasan yang dirasakan pasien pada pelayanan keperawatan
memiliki berbagai dampak positif ini disampaikan oleh Ananda, (2019)
yang menuturkan bahwa kepuasan dari pasien memiliki dampak yang baik
untuk lembaga pelayanan rumah sakit atau pelayanan kesehatan, hal ini
dikarenakan pasien akan menyebarkan semua hal baik melalui cerita
dimanapun dan kapanpun, sehingga pasien atau komunitas dapat berperan
sebagai petugas relasi dari setiap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Perawat merupakan profesi yang difokuskan pada asuhan
keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat untuk mencapai kesehatan
yang optimal. Pelaksanaan asuhan keperawatan membutuhkan komunikasi
efektif. Komunikasi efektif perawat sangat dibutuhkan dalam menangani
pasien, apabila hal tersebut tidak diterapkan dengan baik maka akan
mengganggu hubungan yang berdampak pada ketidakpuasan pasien
Komunikasi dalam praktik keperawatan profesional merupakan unsur
utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam
mencapai hasil yang optimal dalam kegiatan keperawatan. Komunikasi
tersebut adalah kepada dan dengan komunitas, pasien dan keluarganya,
serta dengan professional kesehatan lainnya. Kemampuan dalam
berkomunikasi yang baik oleh seorang perawat merupakan salah satu
faktor keberhasilan dalam melaksanakan suatu proses pelayanan
keperawatan yang meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pasien akan merasa puas ketika
kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi dengan
apa yang diharapkannya, dan sebaliknya ketidakpuasan atau perasaan
kecewa pasien akan muncul apabila kinerja dari pelayanan kesehatan yang
diperolehnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya (Iwan Ardian,
Nutrisia Nu’im Haiya, Intan Rismatul Azizah, 2021).
Berfleksi dari perawat yang memiliki peranan penting dalam
perawatan pasien, sehingga menjadi faktor yang menentukan kepuasan
pasien karena perawat sebagai tenaga medis yang hampir terlibat dengan
seluruh progam perawatan kesehatan yang dilakukan oleh pasien, hal
inilah yang menjadikan perawat sebagai salah satu tenaga medis yang
menentukan kepuasan pasien, kepuasan pasien ini dilihat sebagai penentu
kualitas pelayanan kesehatan, maka dari fenomena tersebut dapat
ditafsirkan bahwa perawat juga ikut menentukan kualitas yang pada
pelayanan kesehatan, selain itu kepuasan yang dirasakan oleh klien atau
pasien dapat menetukan loyalitas pasien. Loyalitas dari klien atau pasien
inilah yang menjadi sangat penting untuk penyedia layanan kesehatan atau
rumah sakit karena memilki berbagai dampak positif baik untuk penyedia
layan atau untuk pasien. Fenomena penting inilah yang menarik untuk
dilakukan pengupasan lebih dalam terkait bagaimana kualitas dari
pelayanan keperawatan dapat meningkatakan kepuasan dan loyalitas
pasien (Iwan Ardian, Nutrisia Nu’im Haiya, Intan Rismatul Azizah, 2021).
Berdasarkan 10 besar penyakit yang terdapat di Ruang Melati IV
pada 3 bulan terakhir (Oktober-Desember 2022) penyakit dengan angka
tertinggi adalah CHF (Congestive Heart Failure) dengan persentase sebesar
17,8%. Perawat perlu bekerja secara optimal dalam memberikan asuhan
keperawatan, sehingga perawat memerlukan referensi ilmu terbaru
mengenai diagnosa medis yang sering muncul di Ruang Melati IV, salah
satunya yaitu CHF (Congestive Heart Failure). Sehubungan dengan hal
tersebut, maka perlu dilaksanakan CNE tentang CHF dan manajemen
perawatan pasien dengan CHF agar asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien lebih optimal.
B. Waktu dan Tempat Acara

Kegiatan CNE dilaksanakan pada Jum’at, 20 Januari 2023 pukul


13.00 WIB di Ruang Kepala Ruang Melati IV Rumah Sakit dr.Soeradji
Tirtonegoro Klaten.

C. Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan CNE (Continuing Nursing Education)


diharapkan perawat Melati IV Rumah Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten mampu melaksanakan komunikasi efektif dan Asuhan Keperawatan
dengan diagnose medis CHF dengan lebih baik serta memberikan
pelayanan secara lebih optimal kepada pasien.

D. Manfaat

1. Menambah dan memperbarui wawasan mengenai Asuhan Keperawatan


dengan diagnosa medis CHF.
2. Sebagai ruang diskusi bagi teman sejawat baik perawat maupun dokter
untuk mengembangkan pelayanan yang lebih optimal.
3. Menambah wawasan mengenai komunikasi efektif yang baik dan benar
sebagai peningkatan pelayanan keperawatan yang optimal.
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN CNE

A. Susunan Acara Kegiatan CNE (Continuing Nursing Education)


Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Januari 2023
Jam : 13.00 WIB
Tempat : Ruang Melati IV Rumah
Sakit dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

No Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Sambutan-sambutan 15 menit
3. a) Penyampaian materi 60 menit
mengenai Asuhan
Keperawatan pada
pasien
CHF oleh Prajatiya
Harwoko, SST., Ners
b) Penyampaian materi
mengenai Komunikasi
Efektif oleh Dra.Karni
4. Diskusi/tanya jawab 20 menit
5. Doa dan penutup 5 menit

B. Anggaran Kegiatan CNE (Continuing Nursing Education)


Biaya Jumlah Harga Total Keterangan
Konsumsi 20 Rp.10.000 Rp.200.000 Dana
mahasiswa

C. Sarana Prasarana
Sarana Jumlah
LCD Proyektor 1

Laptop 2

Meja 5

Kursi 20

Prasarana

Ruang Kepala Ruang Melati IV


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
CNE (Continuing Nursing Education) merupakan suatu kegiatan
yang dapat menambah wawasan serta memperbarui informasi mengenai
asuhan keperawatan CHF dan komunikasi efektif dengan tujuan agar
perawat mampu melaksanakan komunikasi efektif dan Asuhan
Keperawatan dengan diagnose medis CHF dengan lebih baik serta
memberikan pelayanan secara lebih optimal kepada pasien. Narasumber
CNE dilakukan oleh dokter dan beberapa ahli keperawatan. Kegiatan CNE
cukup efektif dan dapat dilakukan rumah sakit secara berkala agar tetap
memberikan pelayanan optimal bagi pasien.

B. Saran
CNE (Continuing Nursing Education) merupakan kegiatan yang
cukup efektif dalam mempertahankan kualitas pelayanan yang optimal di
rumah sakit. Kegiatan CNE disarankan dapat dilaksanakan secara berkala
sebagai ruang untuk menambah wawasan dan memperbarui informasi
terutama mengenai 10 besar penyakit yang muncul di Ruang Melati IV
sehingga perawat dapat memberikan pelayanan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Y. (2019). The Relationship Between Nursing Service Quality And The Level
Of
Patient Satisfaction In The In Patient Care Of DR. Rasidin Padang. Malaysian
Journal of Medical Research, 03(02), 61–64.
https://doi.org/10.31674/mjmr.2019.v03i02.006

Asnawi, A. A., Awang, Z., Afthanorhan, A., Mohamad, M., & Karim, F. (2019). The
influence of hospital image and service quality on patients’ satisfaction and
loyalty.
Management Science Letters, 9(6), 911–920.
https://doi.org/10.5267/j.msl.2019.2.011

Asnawi, A. A., Awang, Z., Afthanorhan, A., Mohammad, M., & Karim, F. (2018). The
relationship between services quality and customer satisfaction among Jordanian
healthcare sector. Management Science Letters, 9, 911–920.
https://doi.org/10.5267/j.msl.2019.2.011

Iwan Ardian, Nutrisia Nu’im Haiya, Intan Rismatul Azizah. (2021). Kualitas pelayanan
keperawatan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien. Jurnal Penelitian dan
Pemikiran Ilmiah Keperawatan. Volume 7, Issue 2. DOI
http://dx.doi.org/10.30659/nurscope.7.2.86-96

Kannan, S., Avudaiappan, S., & Annamalai, M. (2020). Patients’ satisfaction with nursing
care quality in medical wards at selected hospital in Chennai, South India. Iranian
Journal of Nursing and Midwifery Research, 25(6), 471–475.
https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR_142_19

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019. In Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia

Mulugeta, H., Wagnew, F., Dessie, G., Biresaw, H., & Habtewold, T. D. (2019). Patient
satisfaction with nursing care in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis.
BMC Nursing, 18(27), 1–12. https://doi.org/10.1101/544783

Vigaretha, G., & Handayani, O. W. K. (2018). Peran Kepuasan Pasien sebagai Variabel
Mediasi Pengaruh Mutu Pelayanan. Higea Journal Of Public Health Research And
Development, 2(4), 543– 552.
https://doi.org/https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.23893

Anda mungkin juga menyukai