Anda di halaman 1dari 52

A.

JUDUL

“MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR


POKOK BAHASAN GERBANG LOGIKA
MELALUI MEDIA SIMULASI LOGICLY
SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 PANGANDARAN”

B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal jangka panjang yang memerlukan usaha

dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang demi

kelangsungan masa depannya. Rakyat Indonesia menaruh harapan besar

terhadap pendidikan, dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena

dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus perlu

dipersiapkan.

Keberhasilan suatu pembelajaran ditunjukkan oleh keberhasilan siswa

dalam mencapai suatu kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu, guru

dituntut untuk mengerahkan segenap kemampuannya agar pembelajaran yang

dikelolanya dapat mempermudah siswa dalam memahami pokok bahasan/

materi pembelajaran yang dipelajari. Apabila tuntutan ini dapat dipenuhi,

besar kemungkinan hasil belajar yang menjadi target pembelajaran akan

tercapai oleh individu siswa. Namun jika tidak, bukan saja akan berdampak

negatif pada proses belajar tetapi juga pada hasil belajar yang diperoleh

siswa, yakni hasil belajarnya akan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

1
Penggunaan media pembelajaran simulasi merupakan salah satu solusi

untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu pokok bahasan/materi

pembelajaran. Sebagai contoh, media pembelajaran simulasi logicly dapat

digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami dan meningkatkan

hasil belajar pokok bahasan Gerbang Logika pada mata pelajaran Sistem

Komputer.

Media pembelajaran simulasi logicly merupakan media pembelajaran

dalam bentuk software simulasi yang dilengkapi dengan simbol-simbol

gerbang logika dan beberapa tools lainnya, untuk menggambarkan simulasi

rangkaian digital yang dibentuk dari kombinasi gerbang logika serta

menganalisis simulasi rangkaian tersebut. Software ini khusus dirancang

untuk mempermudah dalam mengggambarkan dan menganalisis simulasi

kombinasi gerbang logika yang membentuk rangkaian digital, mulai dari

rangkaian sederhana sampai rangkaian kompleks.

Selama ini, di SMK Negeri 1 Pangandaran digunakan media

pembelajaran konvensional dalam penyampaian pokok bahasan Gerbang

Logika pada mata pelajaran Sistem Komputer. Dengan menggunakan spidol

white board, terlebih dahulu guru menggambar simbol-simbol gerbang logika

dan kombinasinya pada white board. Kemudian guru menyuruh siswa untuk

menyalin gambar tersebut, dan setelah itu guru menjelaskannya.

Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di SMK Negeri 1

Pangandaran, terbukti bahwa pada setiap tahun pelajaran terjadi kesenjangan

antara target pembelajaran yang diharapkan dengan kenyataan hasil belajar

2
yang dicapai siswa untuk pokok bahasan Gerbang Logika. Hal tersebut

ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1

Pangandaran yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). KKM untuk pokok bahasan Gerbang Logika pada mata pelajaran

Sistem Komputer adalah 66,75 (dalam puluhan) atau 2,67 (dalam satuan).

Pada kenyataannya, ilmu gerbang logika merupakan pengetahuan dan

keterampilan dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari beberapa mata

pelajaran lain di kelas XI TKJ, misalnya mata pelajaran Perakitan Komputer.

Menghadapi kenyataan-kenyataan tersebut di atas, penulis terinspirasi

untuk mencoba menggunakan media simulasi logicly dalam pembelajaran

gerbang logika di kelas X TKJ 1 Paket Keahlian Teknik Komputer Jaringan

(TKJ) SMK Negeri 1 Pangandaran, sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar yang dicapai siswa.

2. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian yang telah

dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimanakah penggunaan media simulasi logicly untuk meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar pokok bahasan Gerbang Logika siswa kelas

X TKJ 1 SMK Negeri 1 Pangandaran.

2) Apakah penggunaan media simulasi logicly dapat meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar pokok bahasan Gerbang Logika siswa kelas

X TKJ 1 SMK Negeri 1 Pangandaran.

3
3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka ditetapkan tujuan penelitian

yaitu untuk :

1. Mendeskripsikan penggunaan media simulasi logicly dalam

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar pokok bahasan Gerbang

Logika siswa kelas X TKJ 1 SMK Negeri 1 Pangandaran.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman dan hasil belajar pokok bahasan

Gerbang Logika siswa kelas X TKJ 1 SMK Nenegri 1 Pangandaran

melalui penggunaan media simulasi logicly.

4. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa,

guru maupun sekolah.

1) Manfaat Bagi Siswa

- Meningkatkan pemahaman belajar yang dicapai siswa, khususnya

pemahaman belajar pokok bahasan Gerbang Logika.

- Meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa, khususnya hasil

belajar pokok bahasan Gerbang Logika.

2) Manfaat Bagi Guru

- Memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam memecahkan

permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya pemahaman dan hasil

belajaryang dicapai siswa, khususnya pada pokok bahasan Gerbang

Logika.

4
- Menambah wawasan guru tentang media pembelajaran.

- Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3) Manfaat Bagi Sekolah

- Sekolah memiliki guru yang mau berinovasi untuk meningkatkan

kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran.

- Laporan hasil penelitian ini disimpan diperpustakaan sekolah untuk

menambah sumber keilmuan khususnya di lingkungan sekolah.

C. KAJIAN TEORI

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan

sikap (Winkel, 1998 : 4). Seseorang dinamakan telah belajar, bila ia telah

melakukan sesuatu yang baru, yang sebelum proses belajar itu ia tidak dapat

melakukannya (Soejanto, 1994 : 21).

Berdasarkan teori tersebut di atas, dapat diartikan bahwa belajar

adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap pada seseorang

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Pembelajaran merupakan proses untuk memperoleh atau mendapatkan

pengetahuan atau keterampilan tentang subjek yang dipelajari (Brown, 1987 :

5 dalam Bharokah, 2008 : 12). Menurut Hamalik (1983 : 57), pembelajaran

5
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi

untuk mencapai tujunan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem

pembelajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi

buku-buku, papan tulis, kapur, spidol, fotografi, slide dan film, audio tape.

Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas dan perlengkapan audio

dan video tape. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian

informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.

Mengacu pada pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat diartikan

bahwa pembelajaran adalah proses interaksi belajar mengajar yang meliputi

unsur manusiawi, material, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi

antara siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang

mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya.

2. Pemahaman Belajar

Pemahaman belajar adalah hasil belajar, misalnya siswa dapat

menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apayang dibacanya atau

didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan

menggunakan petunjuk penggunaan pada kasus lain (Sudjana, 1995 : 24).

Menurut Suharsimi (2009 : 118), pemahaman belajar adalah bagaimana

seorang siswa mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan,

memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh,

menuliskan kembali dan memperkirakan.

6
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan memahami

sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang

lebih rinci tentang hal yang dia pelajari dengan menggunakan bahasanya

sendiri. Lebih baik lagi apabila siswa dapat memberikan contoh atau

mensinergikan apa yang dia pelajari dengan permasalahan-permasalahan

yang ada di sekitarnya.

Menurut Daryanto (2008 : 106) dalam Darmiyati (1999 : 24),

kemampuan pemahaman berdasarkantingkat kepekaan dan derajat

penyerapan materi dapat dijabarkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:

a. Menerjemahkan (translation)

Pengertian menerjemahkan bisa diartikan sebagai pengalihan

artidari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari

konsepsiabstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang

mempelajarinya. Contohnya dalam menerjemahkan Bhineka Tunggal

Ikamenjadi berbeda-beda tapi tetap satu.

b. Menafsirkan (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini

adalahkemampuan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat

dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan

pengetahuan yang diperoleh berikutnya, menghubungkan antara grafik

dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta membedakan yang

pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

c. Mengekstrapolasi (extrapolation)

7
Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih

tinggikarena seseorang dituntut untuk bisa melihat sesuatu dibalik yang

tertulis. Membuat ramalan tentang konsekuensi atau memperluas persepsi

dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat penguasan yang dicapai

siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai tujuan pendidikan

yang telah ditetapkan (Soemanto, 1995 : 81). Menurut Bloom dalam Maknum

(1984 : 146), hasil belajar dapat digolongkan ke dalam tiga bagian yaitu

kognitif, afektif dan psikomotor yang dikenal dengan istilah Taksonomi

Bloom. Sedangkan menurut Suryabrata (1989 : 42), prestasi belajar

merupakan hasil belajar yang dicapai siswa selama mengikuti pelajaran dalam

priode tertentu pada suatu lembaga pendidikan, dengan hasil yang dinyatakan

melalui penilaian yang dapat diwujudkan dengan angka dan simbol.

Bertitik tolak dari teori-teori tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa

hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai siswa setelah mengalami

proses belajar, yang digolongkan ke dalam tiga bagian yaitu hasil belajar

aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar siswa yang telah

diwujudkan dengan nilai, baik dalam bentuk angka maupun simbol, disebut

prestasi belajar siswa.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

Surya (1979 : 36) dalam Bharokah (2008 : 16), mengemukakan bahwa hasil

8
belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interakasi antara

berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

Menurut Hamalik (1983 : 26) dan Maknum (1984 : 76), faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu

a. Faktor fisiologis (jasmaniah), yaitu :

- Kesehatan

- Kemampuan alat indera (misalnya penglihatan, pendengaran)

- Struktur tubuh.

b. Faktor psikologis, yaitu :

- Intelegensi

- Bakat khusus

- Motivasi

- Minat

- Kematangan

- Kesiapan

- Sikap

- Kebiasaan.

2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal Dri luar individu

a. Faktor instrumental, yaitu :

- Guru yg

- Metode pembelajaran

- Kurikulum

9
- Fasilitas

b. Faktor lingkungan terdiri dari :

- Lingkungan sekolah

- Lingkungan keluarga

- Lingkungan masyarakat

- Lingkungan alam (misalnya cuaca, udara dan lain-lain).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, maka dapat

dijelaskan bahwa keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor,

salah satu diantaranya adala metode pembelajaran.

5. Pokok Bahasan Gerbang Logika

Komputer tidak mengenal huruf atau bilangan, bahkan tidak mengenal

nilai 0 atau 1 sekalipun. Itulah mengapa komputer diistilahkan mesin bodoh.

Komputer hanya mengenal aliran listrik voltase tinggi atau rendah (biasanya

5 Volt dan 0 Volt). Rangkaian listrik dirancang untuk memanipulasi pulsa

tinggi dan rendah ini agar dapat memberikan arti. Voltase tinggi dapat

dianggap mewakili angka 1 dan voltase rendah mewakili angka 0.

Kemampuan komputer yang terbatas ini dikelola sehingga dapat digunakan

untuk merepresentasikan data maupun instruksi (Anonymous, 2013).

Kemampuan komputer untuk membedakan nilai 0 dan 1 berdasarkan

tegangan listrik dapat digunakan untuk mengkombinasikan berbagai sinyal

logika yang berbeda untuk menghasilkan suatu rangkaian yang memiliki

10
logika proses tersendiri. Rangkaian yang memproses sinyal masukan dan

menghasilkan sinyal keluaran dari logika tertentu disebut gerbang logika/

logic gate (Anonymous, 2013).

Gerbang logika merupakan diagram blok simbol rangkaian digital

yang memproses sinyal masukan menjadi sinyal keluaran dengan prilaku

tertentu. Terdapat tiga tipe dasar gerbang logika : AND, OR, NOT. Masing-

masing gerbang dasar ini dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya

membentuk gerbang turunan, yaitu : NAND (NOT AND), NOR (NOT OR),

XOR (EXCLUSIVE OR) dan XNOR (EXCLUSIVE NOT OR). Masing-

masing gerbang memiliki perilaku logika proses yang berbeda. Perbedaan ini

dapat ditunjukkan dengan kombinasi keluaran yang digambarkan dalam tabel

kebenaran (Anonymous, 2013).

Tabel kebenaran menunjukkan fungsi gerbang logika yang berisi

kombinasi masukan dan keluaran. Dalam tabel kebenaran ditunjukkan hasil

keluaran setiap kombinasi yang mungkin dari sinyal masukan pada gerbang

logika. Gerbang logika dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya

membentuk rangkaian yang lebih besar dengan fungsi baru. Beberapa

kombinasi gerbang logika yang mempunyai fungsi baru adalah rangkaian

penjumlahan bilangan biner (adder), komponen dasar memori (flip-flop),

multiplekser (MUX), decoder (decoder), penggeser (shipter), pencacah

(counter), dan lain-lain. Gerbang logika secara fisik dibangun menggunakan

diode dan transistor, dapat juga dibangun dengan menggunakan elemen

elektromagnetik, relay atau switch (Anonymous, 2013).

11
Simbol digunakan untuk menggambarkan suatu gerbang logika.

Terdapat dua jenis symbol standar yang sering digunakan untuk

menggambarkan gerbang, yang didefinisikan oleh ANSI/IEEE Std 91-1984

dan suplemennya ANSI/IEEE Std 91a-1991. Simbol pertama

menggambarkan masing-masing gerbang dengan bentuk yang khusus dan

simbol yang kedua berbentuk segi empat. Simbol dengan bentuk utama segi

empat untuk semua jenis gerbang, berdasarkan standar IEC (International

Electronical Commission) 60617-12.Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol

dan tabel kebenaran dari masing-masing gerbang logika pada uraian berikut

ini (Anonymous, 2013).

 Gerbang Logika Dasar

1. Gerabang Logika AND

Notasi Operasi : ( . ) Contoh : Y = A . B = A AND B

Simbol :

Konvensional IEC

Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran
A B Y = A AND B
0 0 0

12
1 0 0

0 1 0

1 1 1

2. Gerbang Logika OR

Notasi Operasi : ( + ) Contoh : Y = A + B = A OR B

Simbol :

Konvensional IEC

Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A B Y = A OR B

0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1

3. Gerbang Logika NOT

Notasi Operasi : NOT atau“ ‘ “ atau“ ˉˉˉ ”

Contoh : Y = A’ = A = NOT A

Simbol :
Konvensional IEC

13
Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A Y = NOT A

0 1

1 0

 Gerbang Logika Turunan

1. Gerbang Logika NAND (NOT AND)

Notasi Operasi : NAND Contoh : Y = A . B = A NAND B

Simbol :

Konvensional IEC

14
Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A B Y = A NAND B

0 0 1

1 0 1

0 1 1

1 1 0

2. Gerbang Logika NOR

Notasi Operasi : NOR Contoh : Y = A NOR B

Simbol :

Konvensional IEC

15
Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A B Y = A NOR B

0 0 1

1 0 0

0 1 0

1 1 0

3. Gerbang Logika XOR

Notasi Operasi : Contoh : Y = A B = A Exclusive OR B

Simbol :

Konvensional IEC

16
Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A B Y = A XOR B

0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 0

4. Gerbang Logika XNOR

Notasi Operasi : XNOR Contoh :Y = A XNOR B = A B

Simbol :

Konvensional IEC

17
Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A B Y = A XNOR B

0 0 1

1 0 0

0 1 0

1 1 1

 Kombinasi Gerbang Logika

1. Kombinasi 2 Gerbang Logika

Simbol :

Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

18
A B Y = A XNOR B

0 0 0
1 0 0
0 1 1
1 1 0

2. Kombinasi 3 Gerbang Logika

Simbol :

Tabel Kebenaran :

Masukan Keluaran

A B A D = A NOR B Y = B AND C Y = A XNOR B

0 0 0 1 0 0
0 0 1 1 0 0
0 1 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0
1 1 0 0 0 1
1 1 1 0 1 0

19
Jadi, dapat disimpulkan bahwa gerbang logika adalah diagram blok

simbol rangkaian digital yang memproses sinyal masukan menjadi sinyal

keluaran dari logika tertentu. Gerbang logika terbagi menjadi dua kelompok

yaitu gerbang logika dasar dan gerbang logika turunan. Gerbang logika dasar

terdiri dari AND, OR dan NOT. Sedangkan gerbang logika turunan terdiri

dari NAND (NOT AND), NOR (NOT OR), XOR (EXCLUSIVE OR) dan

XNOR (EXCLUSIVE NOT OR).

6. Media Pembelajaran Software Simulasi Logicly

Logicly, misalnya Logicly 1.4.0. adalah software simulasi gerbang

logika untuk melakukan analisis suatu rangkaian digital yang dibentuk dari

kombinasi gerbang logika. Hasil analisis tersebut dapat dilihat melalui layar

monitor. Saklar dan lampu pada software tersebut berupa gambar, sedangkan

IC gerbang logika digambarkan dengan simbol-simbol standar gerbang

logika. Software tersebut dapat berjalan di Operating System Windows atau

Linux dan dapat men-download-nya di http://logic.ly/download (Isparela,

2012).

Logicly adalah software untuk membuat simulasi gerbang logika yang

dapat di aplikasikan pada PCB nantinya. Logicly dibuat dan dilisensi oleh

Bowler Hat LLC. Software ini cukup menarik untuk para pemula maupun

expert karena dapat mempermudah dalam memahami gerbang logika

(Anonymousb, 2015).

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

logicly adalah software simulasi yang dilengkapi dengan simbol-simbol

20
gerbang logika dan beberapa tools lainnya, untuk menggambarkan simulasi

rangkaian digital yang dibentuk dari kombinasi gerbang logika serta

menganalisis rangkaian tersebut. Gambar 2.10. berikut ini adalah tampilan

dari software simulasi logiclydan disertai contoh kombinasi gerbang logika.

7. Kerangka Berfikir

Titnggi rendahnya pemahaman dan hasil belajar yang dicapai siswa

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor

eksternal.Salah satu contoh faktor eksternal adalah fasilitas pembelajaran,

yang didalamnya tercakup media pembelajaran.

Media pembelajaran simulasi logicly merupakan media pembelajaran

yang khusus dirancang untuk mempermudah siswa dalam mempelajari

gerbang logika dan kombinasinya. Dengan demikian, penggunaan media

simulasi logicly dalam pembelajaran akan meningkatkan pemahaman siswa

21
terhadap pokok bahasan Gerbang Logikadan pada akhirnya akan

meningkatkan hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat diagram kerangka berfikir pada gambar berikut ini.

- Pemahaman Belajar Media


- Hasil Belajar Pembelajaran

Media Pembelajaran Proses


Konvensional Pembelajaran

Masalah :
- Pemahaman belajar Gerbang Logika yang dicapai
siswa rendah
- Hasil belajar Gerbang Logika yang dicapai siswa
rendah (Masih banyak siswa yang mendapat nilai
di bawah KKM )
Solusi :
Media Pembelajaran
Simulasi Logicly
Target :
- Pemahaman belajar Gerbang Logika yang dicapai
siswa meningkat
- Hasil belajar Gerbang Logika yang dicapai siswa
meningkat (Siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM berkurang jumlahnya atau sama sekali tidak
ada)

8. Hipotesis Tindakan

Sesuai dengan kerangka berfikir, diajukan hipotesis tindakan sebagai

berikut : “Tindakan pembelajaran dengan menggunakan media simulasi

logicly diduga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar pokok

22
bahasan gerbang logika siswa kelasX TKJ 1 Paket Keahlian Teknik

Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Pangandaran.

D. METODE PENELITIAN

1. Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 Maret sampai

dengan 01 April 2015, pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015,

bertempat di SMK Negeri 1 Pangandaran.

Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus (I dan II) dan empat

kali pertemuan. Siklus I terdiri dari pertemuan ke-1 dan ke-2, sedangkan

siklus II terdiri dari pertemuan ke-3 dan ke-4. Setiap kali pertemuan terdiri

dari 2 jam pelajaran. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada tanggal 11 Maret,

pertemuan ke-2 pada tanggal 18 Maret, pertemuan ke-3 pada tanggal 25

Maret dan pertemuan ke-4 pada tanggal 01 April tahun 2015. Adapun jadwal

kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. berikut ini.

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Tahun 2015
Jenis Kegiatan Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Penelitian
Penyusunan Proposal Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan Data Hasil Penelitian
Penyusunan Laporan Penelitian
Seminar Laporan Penelitian

23
Pengesahan Laporan Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 1 Paket Keahlian

Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Pangandaran semester genap tahun

pelajaran 2014/2015 yang sebanyak 34 orang, 21 orang perempuan dan 13

orang laki-laki.

Alasan dipilihnya kelas X TKJ 1 sebagai subjek penelitian karena

dikelas tersebut banyak siswa yang mendapat kesulitan dalam memahami

materi pembelajaran pada mata pelajaran Sistem Komputer.

2. Prosedur/Siklus Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang

dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif. Kolaboratif artinya guru

berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru mitra (observer). Sedangkan

partisipatif artinya guru terlibat secara langsung dalam penelitian.

Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini

mengacu pada proses tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc

Target dalam Depdiknas (2005) dalam Wahyuni (2008). Proses tindakan

tersebut terdiri dari perencanaan(plan), pelaksanaan tindakan (act),

pengamatan (observe), refleksi (reflect) hasil pengamatan dan revisi

perencanaan untuk pengembangan selanjutnya. Apabila digambar dalam

diagram alur akan tampak sebagai berikut :

24
Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua

siklus dan empat pertemuan, dengan rincian sebagai berikut:

1) Siklus I

Pertemuan ke-1 (Rabu, 11 Maret 2015) :

1. Perencanaan

- Guru menentukan waktu pertemuan.

- Guru (peneliti) menentukan metode pembelajaran yang akan

diterapkan.

- Guru menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

- Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

25
- Guru mempersiapkan lembar observasiguru.

- Guru mempersiapkan lembar observasi siswa.

- Guru mempersiapkan lembar soal tes praktik.

- Guru menentuan seorang observer (guru mitra).

2. Pelaksanaan Tindakan

- Guru menggunakan media simulasi logicly dalam melaksanakan

pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran seperti

yang tercantum dalam RPP.

- Langkah-langkah pembelajaran tersebut adalah :

1) Guru mengucapkan salam.

2) Gurumengajak siswauntuk berdo’a bersama-sama memulai

pembelajaran.

3) Guru mengabsen siswa.

4) Guru mengisi agenda kelas.

5) Guru memotivasi siswa.

6) Guru melakukan apersepsi.

7) Guru menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.

8) Guru menginformasikan bahwa di akhir pembelajaran akan

diadakan evaluasi (tes praktik).

9) Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan

disampaikan, yaitu Gerbang Logika Dasar dan Rangkaian

Sederhana. Materi pembelajaran tersebut bersumber dari

modul dan dibuatkan gambar simulasinya dengan

26
menggunakan software simulasi logicly. Setiap siswa

diharuskan memiliki modul tersebut.

10) Guru menjelaskan manfaat materi pembelajaran untuk

berbagai keperluan dalam kehidupan, perkembangan

IPTEK dan relevansinya dengan pengetahuan lain.

11) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca modul dalam

selang waktu tertentu.

12) Secara sistematis, guru menjelaskan/mempresentasikan

materi pembelajaran dengan menggunakan sofrware

simulasi logicly.

13) Siswa mengamati (memperhatikan dan menyimak)

penjelasan materi yang disampaikan guru.

14) Setelah materi pembelajaran selesai dijelaskan, guru

mempersilahkan siswa untuk bertanya.

15) Guru menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.

16) Guru memberikan satu soal latihan praktikkepada

siswa.Soal latihan tersebut sudah tertulis di dalam modul.

17) Siswa mencoba mengerjakan soal latihan praktik dengan

menggunakan laptop yang sudah disediakan dan di

dalamnya telah terinstal software simulasi logicly.

18) Guru berkeliling memantau proses pengerjaan soal latihan

praktik.

27
19) Guru menyuruh salah seorang siswa untuk

mempresentasikan hasil latihan praktiknya di depan kelas.

20) Salah seorang siswa mempresentasikan hasil latihan

praktiknya di depan kelas.

21) Guru mengingatkan siswa bahwa latihan praktik dinyatakan

selesai, dan mempersilahkan siswa untuk membuat

rangkuman materi pembelajaran. Bahan untuk rangkuman

diperoleh dari modul atau sumber bacaan lain jika ada.

Pembuatan rangkuman dikerjakan pada sebuah buku dan

dikumpulkan setelah kegiatan evaluasi selesai.

22) Guru menyuruh salah seorang siswa untuk membacakan

rangkumannya di depan kelas, sebelum rangkuman tersebut

dikumpulkan.

23) Guru memeriksa rangkuman materi pembelajaran yang

dibuat siswa di luar jam pembelajaran.

24) Guru melakukan evaluasi, yaitu memberikan tes praktik

kepadasiswa.

25) Setelah selesai mengerjakan soal tes praktik, siswa tetap di

dalam kelas menunggu temannya yang belum selesai.

26) Setelah selesai evaluasi, guru memberikan pengarahan agar

siswa belajar lagi di rumah untuk memperdalam materi

pembelajaran yang barusan disampaikan.

28
27) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak siswa

untuk membacakan hamdalah bersam-sama.

28) Guru mengucapkan salam.

3. Pengamatan

- Dengan menggunakan lembar observasi guru,observer

mengamati aktivitas mengajar (langkah-langkah pembelajaran)

yang dilakukan guruselama pembelajaran.

- Dengan menggunakan lembar observasi siswa, observer

mengamati pemahaman belajar yang dicapai siswa.

4. Refleksi

- Guru melakukan diskusi dengan observer untuk membahas baik

buruknya aktivitas mengajar yang dilakukan guru dan

pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai siswa.

Selanjutnya, guru dan observer merumuskan tindakan perbaikan

jika ditemukan ada kekurangan/kesalahan, sehingga diharapkan

pada pertemuan berikutnya aktivitas mengajar yang dilakukan

guru dan pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai

siswa menjadi lebih baik atau meningkat.

Pertemuan ke-2 (Rabu, 18 Maret 2015) :

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I pertemuan ke-2

dimaksudkan sebagai revisi atau perbaikan terhadap pembelajaran yang

dilakukan pada siklus I pertemuan ke-1.

29
a. Perencanaan

- Guru menentukan waktu pertemuan.

- Guru (peneliti) menentukan metode pembelajaran yang akan

diterapkan.

- Guru menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

- Guru mempersiapkan RPP hasil revisi dari RPP pada siklus I

pertemuan ke-1 (sebut saja sebagai RPP-Rev.1). Dalam hal ini,

revisi RPP dilakukan oleh guru berdasarkan masukan-masukan/

saran-saran dari observer.

- Guru mempersiapkan lembar observasi guru.

- Guru mempersiapkan lembar observasi siswa.

- Guru mempersiapkan lembar soal tes praktik.

- Guru menentuan seorang observer (guru mitra).

b. Pelaksanaan Tindakan

- Guru menggunakan media simulasi logicly dalam melaksanakan

pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran seperti

yang tercantum dalam RPP-Rev.1.

c. Pengamatan

- Dengan menggunakan lembar observasi guru,observer

mengamati aktivitas mengajar (langkah-langkah pembelajaran)

yang dilakukan guru selama pembelajaran.

30
- Dengan menggunakan lembar observasi siswa, observer

mengamati pemahaman belajar yang dicapai siswa.

d. Refleksi

- Guru melakukan diskusi dengan observer untuk membahas baik

buruknya aktivitas mengajar yang dilakukan guru dan

pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai siswa.

Selanjutnya, guru dan observer merumuskan tindakan perbaikan

jika ditemukan ada kekurangan/kesalahan, sehingga diharapkan

pada pertemuan berikutnya aktivitas mengajar yang dilakukan

guru dan pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai

siswa menjadi lebih baik atau meningkat.

2) Siklus II

Pertemuan ke-3 (Rabu, 25 Maret 2015) :

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II pertemuan ke-3

dimaksudkan sebagai revisi atau perbaikan terhadap pembelajaran yang

dilakukan pada siklus I pertemuan ke-2.

a. Perencanaan

- Guru menentukan waktu pertemuan.

- Guru (peneliti) menentukan metode pembelajaran yang akan

diterapkan.

- Guru menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

31
- Guru mempersiapkan RPP hasil revisi dari RPP pada siklus I

pertemuan ke-2 (sebut saja sebagai RPP-Rev.2). Dalam hal ini,

revisi RPP dilakukan oleh guru berdasarkan masukan-masukan/

saran-saran dari observer.

- Guru mempersiapkan lembar observasiguru.

- Guru mempersiapkan lembar observasi siswa.

- Guru mempersiapkan lembar soal tes praktik.

- Guru menentuan seorang observer (guru mitra).

b. Pelaksanaan Tindakan

- Guru menggunakan media simulasi logicly dalam melaksanakan

pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran seperti

yang tercantum dalam RPP-Rev.2.

c. Pengamatan

- Dengan menggunakan lembar observasi guru,observer

mengamati aktivitas mengajar (langkah-langkah pembelajaran)

yang dilakukan guru selama pembelajaran.

- Dengan menggunakan lembar observasi siswa, observer

mengamati pemahaman belajar yang dicapai siswa.

d. Refleksi

- Guru melakukan diskusi dengan observer untuk membahas baik

buruknya aktivitas mengajar yang dilakukan guru dan

pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai siswa.

Selanjutnya, guru dan observer merumuskan tindakan perbaikan

32
jika ditemukan ada kekurangan/kesalahan, sehingga diharapkan

pada pertemuan berikutnya aktivitas mengajar yang dilakukan

guru dan pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai

siswa menjadi lebih baik atau meningkat.

Pertemuan ke-4 (01 April 2015) :

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II pertemuan ke-4

dimaksudkan sebagai revisi atau perbaikan terhadap pembelajaran yang

dilakukan pada siklus II pertemuan ke-3.

a. Perencanaan

- Guru menentukan waktu pertemuan.

- Guru (peneliti) menentukan metode pembelajaran yang akan

diterapkan.

- Guru menentukan materi pembelajaran yang akan disampaikan

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

- Guru mempersiapkan RPP hasil revisi dari RPP pada siklus II

pertemuan ke-3 (sebut saja sebagai RPP-Rev.3). Dalam hal ini,

revisi RPP dilakukan oleh guru berdasarkan masukan-masukan/

saran-saran dari observer.

- Guru mempersiapkan lembar observasi guru.

- Guru mempersiapkan lembar observasi siswa.

- Guru mempersiapkan lembar soal tes praktik.

- Guru menentuan seorang observer (guru mitra).

33
b. Pelaksanaan Tindakan

- Guru menggunakan media simulasi logicly dalam melaksanakan

pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran seperti

yang tercantum dalam RPP-Rev.3.

c. Pengamatan

- Dengan menggunakan lembar observasi guru,observer

mengamati aktivitas mengajar (langkah-langkah pembelajaran)

yang dilakukan guru selama pembelajaran.

- Dengan menggunakan lembar observasi siswa, observer

mengamati pemahaman belajar yang dicapai siswa.

d. Refleksi

- Guru melakukan diskusi dengan observer untuk membahas baik

buruknya aktivitas mengajar yang dilakukan guru dan

pemahaman belajar serta hasil tes praktik yang dicapai siswa.

Selanjutnya, guru dan observer merumuskan tindakan perbaikan

jika ditemukan masih ada kekurangan/kesalahan.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode dan instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

34
Tabel 1. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
No Metode Instrumen Fungsi Instrumen Jenis Data
1. Observasi Lembar Observasi - Untuk mengukur Kuantitatif
(Lihat Lampiran 3 aktivitas guru dalam
& 4) pembelajaran
- Untuk mengukur Kuantitatif
pemahaman siswa
dalam pembelajaran
2. Tes Praktik Lembar Soal Tes Untuk mengukur Kuantitatif
Praktik (Lihat kemampuan praktik
Lampiran 5, 6, 7 siswa
& 8)
3. Dokumentasi Kamera Digital Untuk mengambil Gambar
foto-foto pada saat
penelitian

4. Metode Analisis Data

Data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

dianalisis dengan metode analisis deskriptif kuantitatif, menggunakan rumus

persentase. Sedangkan data hasil tes praktik dianalisis dengan metode

analisis deskriptif kuantitatif, menggunakan rumus persentase ketuntasan

belajar individu dan persentase ketuntasan belajar klasikal.

Persentase ketuntasan belajar individu merupakan perbandingan

antara skor yang diperoleh siswa dengan skor maksimal, dinyatakan dalam

persen. Sedangkan persentase ketuntasan belajar klasikal merupakan

perbandingan antara jumlah siswa yang sudah tuntas belajar dengan jumlah

seluruh siswa di salam suatu kelas, dinyatakan dalam persen.

Rumus Ketuntasan Belajar Individu :

K n

∑ bi
i=1
1=¿ x 100% ¿
SM

35
Keterangan :

K 1 = Persentase ketuntasan belajar individu

b i = Skor yang diperoleh siswa

SM= Skor Maksimal

(Depdikbud, 1994 : 36 dalam Wahyuni, 2008 : 41).

Rumus Ketuntasan Belajar Klasikal :

K n

∑ Si
i=1
2=¿ x100 %¿
N

Keterangan :

K 2 = Persentase ketuntasan belajar klasikal

Si = Jumlah siswa yang telah tuntas belajar

N = Jumlah seluruh siswa dalam satu kelas

(Depdikbud, 1994 : 36 dalam Wahyuni, 2008 : 41).

Data hasil angket respon siswa dianalisis dengan metode analisis

deskriptif kuantitatif, menggunakan rumus persentase menurut

Kuntjaraningrat dalam Suherman (2002 : 6) dalam Damajanti (2008 : 28),

sebagai berikut :

f
P= x 100 %
n

Keterangan :

P = Persentase jawaban

f = Frekuensi jawaban

n = Jumlah responden

36
5. Indikator Keberhasilan

Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar, jika persentase

ketuntasan belajar individunya minimal mencapai 65 %. Sedangkan suatu

kelas dikatakan telah tuntas belajar, jika persentase ketuntasan belajar

klasikalnya minimal mencapai 85 % (Depdikbud, 1994 : 37 dalam Wahyuni,

2008 : 43).

Adapun pada penelitian ini, seorang siswa dinyatakan telah tuntas

belajar jika persentase ketuntasan belajar individunya minimal mencapai

66,75 % atau nilai individunya minimal mencapai 66,75.

E. JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 04 sampai dengan 25

September tahun 2014, pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015,

bertempat di SMK N 1 Pangandaran.

Adapun jadwal penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 2. berikut ini.

Tabel 2. Jadwal Penelitian


Tahun 2014
Jenis Kegiatan Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian
Analisis dan
Pembahasan Tiap
Siklus
Penyusunan Laporan

37
Penelitian
Penyerahan Laporan
Penelitian ke Disdik
Kabupaten

Lampiran 1

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.


Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Bumi


Aksara. Jakarta.

Anonymousa. 2013. http://metikzone.blogspot.com//2013/10/materi-sistem-


komputer.html.

Anonymousb. 2015. http://ikhtisarelmu.blogspot.co.id/2015/10/software-


silumasi-gerbang-logika.html.

Bharokah, I. 2008. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Ekspositori


Terhadap Hasil Belajar Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP N 1
Padaherang. Skripsi. Program Pendidikan Biologi, FKIP,
Universitas Galuh. Ciamis.

Darmiyati, Z. 1999. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca. PT Rineka


Cipta. Jakarta.

Depdiknas. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Dirjen Pendidikan Tinggi. Jakarta.

________. 2008. Metode-metode Pembelajaran yang Efektif. Alamat Web :


http://www.scribd.com/doc/89698/Metode-Metode-Pembelajaran-
Efektif.

Hamalik, O. 1983. Perencanaan Pembelajaran. Gramedia. Bandung.

_________. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

__________. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Raja Grafindo. Jakarta.

38
Hanafiah, N. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Hendraswara, T. 2010. Pengaruh Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa


dalam Praktikum Anatomi Ikan di SMK Negeri 1 Pangandaran.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh. Ciamis.

Islamudin, H. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isparela. 2012. http://www.linksukses.com/2012/12/software-simulasi-gerbang-


logika.html.

Kadir. 2000. Perencanaan Pembelajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan


Penilaian Kinerja Guru. Pembinaan dan Pengembangan Profesi
Guru. Buku 2.Jakarta.

Makmun, A.S. 1984. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Mahendra, A. 1998. Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. IKIP Press.


Bandung.

Suryabrata, S. 1989. Psikologi Pendidikan. Rajawali. Jakarta.

Sudarmono. 1994. Tuntunan Metodologi Belajar. Grasindo. Jakarta.

Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja


Rosdakarya.Bandung.

Usman, M.U. 1995. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya.


Bandung.

Wahyuni,S .2008. Optimalisasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan


Problem Solving Siswa Kelas VII Semester I MTs Amal Sholeh
Sukamaju Kabupaten Ciamis Tahun Ajaran 2008/2009.Skripsi.
Program Studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.

39
Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PADA SIKLUS I PERTEMUAN KE-1

Nama Sekolah : SMK Negeri Pangandaran


Bidang Studi Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Studi Keahian : Teknik Komputer dan Informatika
Paket Keahlian : Teknik Komputer Jaringan
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Materi Pokok/Pokok Bahasan : Gerbang Logika
Kelas/Semester : X TKJ 1/2
Alokasi Waktu : 2 jam x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar

1.1. Memahami notasi operasi, simbol dan tabel kebenaran gerbang logika.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1. Memahami notasi operasi, simbol dan tabel kebenaran gerbang
logika dasar.
1.2. Menyajikan gambar kombinasi gerbang logika dasar yang membentuk
rangkaian sederhana.
Indikator Pencapaian Kompetensi

40
1.2.1. Membuat dan menyajikan gambar kombinasi gerbang logika
dasar yang membentuk rangkaian sederhana.

C. Tujuan Pembelajaran
o Siswa mampu menuliskan/menggambarkan notasi operasi, simbol dan
tabel kebenaran gerbang logika dasar dengan benar.
o Siswa mampu melakukan pembuatan gambar kombinasi gerbang logika
dasar yang membentuk rangkaian sederhana.
D. Materi Pembelajaran
o Gerbang Logika Dasar dan Rangkaian Sederhana

Ringkasan Materi Pembelajaran:


Gerbang logika merupakan diagram blok simbol rangkaian digital yang
memproses sinyal masukan menjadi sinyal keluaran dengan prilaku tertentu.
Terdapat tiga tipe gerbang logika dasar : AND, OR, NOT. Masing-masing
gerbang logika dasar memiliki perilaku logika proses yang berbeda.
Perbedaan ini dapat ditunjukkan dengan kombinasi keluaran yang
digambarkan dalam tabel kebenaran. Kombinasi dari gerbang logika dasar
dapat membentuk rangkaian sederhana (Anonymous, 2013).

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


o Pendekatan : Scientific
o Metode : Demonstrasi, Tanya Jawab dan Latihan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


o Media : Software Simulasi Logicly
o Alat : Komputer, LCD
o Sumber Belajar : Modul

G. Pembelajaran dan Evaluasi

a. KegiatanPendahuluan
1. Guru mengucapkan salam.
2. Gurumengajak siswauntuk berdo’a bersama-sama memulai
pembelajaran.
3. Guru mengabsen siswa.
4. Guru mengisi agenda kelas.
5. Guru memotivasi siswa.
6. Guru melakukan apersepsi.
7. Gurumenginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
8. Guru menginformasikan bahwa di akhir pembelajaran akan diadakan
evaluasi (tes praktik).

41
b. KegiatanInti
9. Guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan disampaikan,
yaitu Gerbang Logika Dasar dan Rangkaian Sederhana. Materi
pembelajaran tersebut bersumber dari modul dan dibuatkan gambar
simulasinyadengan menggunakan software simulasi logicly. Setiap
siswa diharuskan memiliki modul tersebut.
10. Guru menjelaskan manfaat materi pembelajaran untuk berbagai
keperluan dalam kehidupan, perkembangan IPTEK dan relevansinya
dengan pengetahuan lain.
11. Guru mempersilahkan siswa untuk membaca modul dalam selang
waktu tertentu.
12. Secara sistematis gurumenjelaskan/mempresentasikan materi
pembelajaran dengan menggunakan sofrware simulasi logicly.
13. Siswa mengamati (memperhatikan dan menyimak) penjelasan materi
pembelajaran yang disampaikan guru.
14. Setelah materi pembelajaran selesai dijelaskan, guru mempersilahkan
siswa untuk bertanya.
15. Guru menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.
16. Guru memberikan satu soal latihan praktikkepada siswa.Soal latihan
tersebut sudah tertulis di dalam modul.
17. Siswa mencoba mengerjakan soal latihan praktik dengan
menggunakan laptop yang sudah disediakan dan di dalamnya telah
terinstal software simulasi logicly.
18. Guru berkeliling memantau proses pengerjaan soal latihan praktik.
19. Guru menyuruh salah seorang siswa untuk mempresentasikan hasil
latihan praktiknya di depan kelas.
20. Salah seorang siswa mempresentasikan hasil latihan praktiknya di
depan kelas.
c. KegiatanPenutup
21. Guru mengingatkan siswa bahwa latihan praktik dinyatakan selesai,
dan mempersilahkan siswa untuk membuat rangkuman materi
pembelajaran. Bahan untuk rangkuman diperoleh dari modul atau
sumber bacaan lain jika ada. Pembuatan rangkuman dikerjakan pada
sebuah buku dan dikumpulkan setelah kegiatan evaluasi selesai.
22. Guru menyuruh salah seorang siswa untuk membacakan
rangkumannya di depan kelas, sebelum rangkuman tersebut
dikumpulkan.
23. Guru memeriksa rangkuman materi pembelajaran yang dibuat siswa di
luar jam pembelajaran.
24. Guru melakukan evaluasi, yaitu memberikan tes praktik kepadasiswa.
25. Setelah selesai mengerjakan soal tes praktik, siswa tetap di dalam
kelas menunggu temannya yang belum selesai.
26. Setelah selesai evaluasi, guru memberikan pengarahan agar siswa
belajar lagi di rumah untuk memperdalam materi pembelajaran yang
barusan disampaikan.

42
27. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengajak siswa untuk
membacakan hamdalah bersam-sama.
28. Guru mengucapkan salam.

H. Penilaian
o Teknik Penilaian : Tes Praktik
o Bentuk Instrumen : Unjuk kerja
o Kisi-kisi Soal :

Pokok Bahasan/ Teknik Bentuk


Materi Pembelajaran Penilaian Instrumen Indikator Soal No. Soal
Gerbang Logika : Tes Unjuk Membuat gambar 1
o Gerbang Logika Praktik Kerja simulasi rangkaian
Dasar dan kombinasi gerbang
Rangkaian logika dasar yang
Sederhana menghasilkan output
berupa sebuah
lampu menyala.

o Butir Soal :

1. Buatlah 2 buah gambar simulasi rangkaian kombinasi gerbang logika


dasar yang masing-masing menghasilkan output berupa sebuah lampu
menyala !

o Kriteria/Penskoran :
Kriteria Skor
Mempraktikan sangat baik dan hasilnya benar 87,75 - 100
Mempraktikan dengan baik dan hasilnya benar 66,75 - 87,74
Mempraktikan cukup baik dan hasilnya benar 37,75 - 66,74
Mempraktikan dan hasilnya salah 25,00 - 37,74
Tidak mempraktikan atau menyontek 0,00 – 24,99

o Perhitungan Nilai :

Nilai Individu = Skor yang Diperoleh Siswa x 100


Skor Maksimum

Pangandaran, 02 Pebruari 2015


Mengetahui,
Penulis

43
Kepala SMK Negeri 1 Pangandaran

NANA SUPENA DIPAYANA, S.Pd, M.M Ir.CUCU SUHARNA, M. Si


NIP. 195807181978031001 NIP. 19650831 200501 1 003

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI GURU


(Observasi Aktivitas Mengajar)

Petunjuk :
- Beri tanda cheklist (√ ) pada kolom Ya atau Tidak yang diberikan sesuai
dengan aspek yang diamati
- Beri komentar pada kolom yang tersedia sesuai pengamatan
Hasil
Aspek yang Diamati Pengamatan Komentar
Ya Tidak
Guru memulai pembelajaran dengan efektif

1. Melakukan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dalam rencana kegiatan.
Guru menguasai materi pelajaran
3. Kemampuan menyesuiakan materi
dengan tujuan pembelajaran.
4. Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan IPTEK, dan kehidupan
nyata.
5. Tingkat ketepatan pembahasan dengan
pokok bahasan.
6. Kemampuan menyajikan materi secara
sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit
ke abstrak)

44
Hasil
Aspek yang Diamati Pengamatan Komentar
Ya Tidak
Guru menerapkan strategi pembelajaran yang efektif
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
8. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan pembelajaran yang


bersifat kontekstual
11. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif (nurturant effect)
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direncanakan.
Guru menerapkan pendekatan pembelajaran scientific
13. Mengkondisikan siswa untuk membaca
materi pembelajaran dari modul,
kemudian mengamati
(memperhatikan/menyimak) penjelasan
materi pembelajaran yang disampaikan
guru
14. Mempersilahkan siswa untuk menanya

15. Mempersilahkan siswa untuk


mengumpulkan informasi (membaca
materi pembelajaran dari sumber belajar
selain modul) atau mengerjakan soal
latihan teori/praktik atau mengerjakan
percobaan yang tercantum pada modul
16. Mempersilahkan siswa untuk
mengasosiasi (membuat rangkuman/
kesimpulan materi pembelajaran atau
membuat laporan singkat hasil
percobaan)
17. Mempersilahkan siswa untuk
mengkomunikasikan rangkuman/
kesimpulan materi pembelajaran atau
laporan singkat hasil percobaan atau
mempresentasikan hasil latihan praktik
di depan kelas
Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran

45
Hasil
Aspek yang Diamati Pengamatan Komentar
Ya Tidak
18. Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar/media
pembelajaran
19. Menghasilkan pesan yang menarik

20. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan


sumber belajar/media pembelajaran
Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
21. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
melalui interaksi guru, siswa, sumber
belajar
22. Merespon positif partisipasi siswa

23. Menunjukkan sikap terbuka terhadap


respons siswa
24. Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
25. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
26. Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancer
27. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
28. Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
Guru mengakhiripembelajaran dengan efektif
29. Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
30. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
Sumber : Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (2012), dimodifikasi.

Pangandaran, .................................................

Observer

46
........................................................................

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI SISWA


(Observasi Pemahaman Belajar)

Petunjuk :
- Tulis jumlah siswa yang melakukan/tidak melakukan aspek yang diamati pada
kolom yang tersedia !
- Beri komentar pada kolom yang tersedia sesuai pengamatan !
Hasil Pengamatan
Jumlah Siswa Jumlah Siswa
Aspek yang Diamati yang Dapat yang Tidak Dapat Komentar
Melakukan Melakukan
(Orang) (Orang)
1. Mengerjakan soal
latihan praktik
dengan benar
2. Membuat
rangkuman materi
pembelajaran
dengan benar

Pangandaran, ...........................................
Observer

..................................................................

47
Lampiran 5

LEMBAR SOAL TES PRAKTIK


PADA SIKLUS I PERTEMUAN KE-1

Petunjuk :
Kerjakan soal praktik berikut ini sesuai dengan perintahnya !

Butir Soal :
1. Buatlah 2 buah gambar simulasi rangkaian kombinasi gerbang logika dasar
yang masing-masing menghasilkan output berupa sebuah lampu menyala !

Kriteria/Penskoran :
Kriteria Skor
Mempraktikan sangat baik dan hasilnya benar 87,75 - 100
Mempraktikan dengan baik dan hasilnya benar 66,75 - 87,74
Mempraktikan cukup baik dan hasilnya benar 37,75 - 66,74
Mempraktikan dan hasilnya salah 25,00 - 37,74
Tidak mempraktikan atau menyontek 0,00 – 24,99

Perhitungan Nilai :

Nilai Individu = Skor yang Diperoleh Siswa x 100


Skor Maksimum

48
Lampiran 6

LEMBAR SOAL TES PRAKTIK


PADA SIKLUS I PERTEMUAN KE-2

Petunjuk :
Kerjakan soal praktik berikut ini sesuai dengan perintahnya !

Butir Soal :
1. Buatlah sebuah gambar simulasi rangkaian kombinasi gerbang logika dasar
yang menghasilkan output berupa 2 buah lampu yang menyala secara
bergantian !

Kriteria/Penskoran :
Kriteria Skor
Mempraktikan sangat baik dan hasilnya benar 87,75 - 100
Mempraktikan dengan baik dan hasilnya benar 66,75 - 87,74
Mempraktikan cukup baik dan hasilnya benar 37,75 - 66,74
Mempraktikan dan hasilnya salah 25,00 - 37,74
Tidak mempraktikan atau menyontek 0,00 – 24,99

Perhitungan Nilai :

Nilai Individu = Skor yang Diperoleh Siswa x 100


Skor Maksimum

49
Lampiran 7

LEMBAR SOAL TES PRAKTIK


PADA SIKLUS II PERTEMUAN KE-3

Petunjuk :
Kerjakan soal praktik berikut ini sesuai dengan perintahnya !

Butir Soal :
1. Buatlah 2 buah gambar simulasi rangkaian kombinasi gerbang logika turunan
yang masing-masing menghasilkan output berupa sebuah lampu menyala !

Kriteria/Penskoran :
Kriteria Skor
Mempraktikan sangat baik dan hasilnya benar 87,75 - 100
Mempraktikan dengan baik dan hasilnya benar 66,75 - 87,74
Mempraktikan cukup baik dan hasilnya benar 37,75 - 66,74
Mempraktikan dan hasilnya salah 25,00 - 37,74
Tidak mempraktikan atau menyontek 0,00 – 24,99

Perhitungan Nilai :

Nilai Individu = Skor yang Diperoleh Siswa x 100


Skor Maksimum

50
Lampiran 8

LEMBAR SOAL TES PRAKTIK


PADA SIKLUS II PERTEMUAN KE-4

Petunjuk :
Kerjakan soal praktik berikut ini sesuai dengan perintahnya !

Butir Soal :
1. Buatlah sebuah gambar simulasi kombinasi gerbang logika turunan yang
menghasilkan output berupa 2 buah lampu yang menyala secara bergantian !

Kriteria/Penskoran :
Kriteria Skor
Mempraktikan sangat baik dan hasilnya benar 87,75 - 100
Mempraktikan dengan baik dan hasilnya benar 66,75 - 87,74
Mempraktikan cukup baik dan hasilnya benar 37,75 - 66,74
Mempraktikan dan hasilnya salah 25,00 - 37,74
Tidak mempraktikan atau menyontek 0,00 – 24,99

Perhitungan Nilai :

Nilai Individu = Skor yang Diperoleh Siswa x 100


Skor Maksimum

51
52

Anda mungkin juga menyukai