Anda di halaman 1dari 1

NITA OKTAVIANI

Sosiokultural BAHASA INDONESIA Pemahaman Peserta Didik dan


Pendidikan harus memperhatikan
Pembelajarannya
latar belakang peserta didik yang Guru harus mampu memahami
meliputi latar belakang sosial,
budaya, ekonomi, dan politik. Faktor
Filosofi Pendidikan karakteristik dan perkembangan
peserta didik untuk dapat menciptakan
sosiokultural berpengaruh terhadap suasana kelas yang menyenangkan
perkembangan psikologi dan biologi dengan media yang kreatif dan
Sesuai dengan peran guru abad 21 dan
peserta didik. Psikologis tersebut interaktif. Hal tersebut akan membantu
pemikiran Ki Hajar Dewantara, yakni
berkaitan dengan motivasi belajar. guru dalam menentuan media dan
pendidikan dan pengajaran harus berpegang
Kurangnya minat membaca metode pembelajaran yang sesuai
pada kodrat alam dan kodrat zaman peserta
dipengaruhi faktor lingkungan yang dengan gaya belajar peserta didik.
didik, guru harus mampu menjadi teladan bagi
minim budaya membaca. Jika Selain itu, guru dapat memberikan
siswa, menjadi fasilitator dan mediator
peserta didik berada di lingkungan motivasi belajar.
terhadap kendala yang dihadapi siswa,
yang senang membaca akan
mampu menyelenggarakan pembelajaran
membuat peserta didik tersebut
yang menarik dan bermakna, serta memiliki
menjadi senang membaca.
kecakapan dalam berkomunikasi dan

berliterasi digital.

projek
kepemimpinan Asesmen
●Pada pembelajaran paradigma baru,
Berkaitan dengan visi guru profesional
pendidik harus bisa menciptakan
“mewujudkan pembelajaran yang efektif
pembelajaran yang berpusat kepada peserta
untuk menumbuhkan motivasi belajar dan
didik dengan melakukan pembelajaran
kesadaran akan arti penting pendidikan” berdiferensiasi. Tujuannya agar bisa
Guru harus menjadi prakarsa perubahan menyesuaikan dengan kemampuan peserta
kegiatan pembelajaran di kelas. Yang tadinya
mata pelajaran Bahasa Indonesia terkesan
design thingking didik. Sehingga pendidik dapat memberikan
Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan lembar kerja sesuai tingkat kemampuan
membosankan, menjadi kegiatan yang peserta didik (mahir, sedang, kurang)
menyenangkan, menantang, bermakna. Selain pendekatan dengan menggunakan 5 fase
●Sebelum pembelajaran pendidik melakukan
itu, guru juga harus lebih adaptif terhadap Design Thinking, yaitu Empathize, Define, asesmen diagnostik terlebih dahulu, sehingga
teknologi agar dapat menciptakan media Ideate, Prototype, dan Test/Evaluate. teks pelajaran yang akan diberikan kepada
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta Dengan menerapkan fase-fase tersebut, peserta didik dapat disesuaikan dengan
menumbuhkan kesadaran dan minat literasi pendidik akan lebih mudah dalam menggali kemampuan peserta didik.
dalam diri peserta didik. ●Perangkat dan modul ajar pendidik harus
informasi mengenai peserta didik. Informasi

lebir bervariatif, agar hasil asesmen
tersebut akan digunakan dalam merancang menjadi lebih baik dan efektif
pembelajaran yang efektif, menyenangkan,
dan interaktif.

Anda mungkin juga menyukai