Anda di halaman 1dari 45

PIGMEN

Definisi : Pigmen
merupakan substansi warna,
baik secara normal atau
abnormal berada pada sel,
jaringan atau organ, dimana
warna tersebut adalah asli
dan bukan akibat
pengecatan.
Macam Pigmen

 Pigmen Eksogen
(pigmen yang berasal dari luar tubuh)

 Pigmen Endogen
(pigmen yang bersal dari dalam tubuh itu sendiri )
Pigmen Eksogen
 Pneumoconiosis : pigmen eksogen yang
disebabkan oleh inhalasi senyawa kimia
atau debu mineral/organik yang tampak
pada saluran respirasi atau nodus
limfatikus dan menyebabkan pnemonia
kronis
Daerah rawan : derah pertambangan dan
daerah dengan tingkat cemaran udara
tinggi.
Beberapa debu mineral/organik
tersebut antara lain dapat
menyebabkan : Silicosis, siderosis,
anthracosis, berylliosis, calcinosis
dan asbestosis.

Akibat yang ditimbulkan :


Keradangan kronis pada paru yang
menyebabkan kegagalan respirasi
dan timbulnya tumor.
 Anthracosis : disebabkan oleh inhalasi
debu karbon ke dalam pulmo

Makroskopik : pulmo berwarna abu-abu


atau belang-belang hitam terutama di
daerah medula dari nodus limfatikus

Mikroskopik : lesi terakumulasi di epitel


dan nodulus limfatikus disekitar bronchioli
berupa granula hitam di dalam makrofag
alveolar.
Patogenesis : Debu karbon di inhalasi
melewati saluran nasalis dan
terdeposit pada mukosilia, karena
debu terlalu banyak maka debu
masuk dalam paru-paru, hingga
sampai pada bronchioli atau alveoli

Difagosit makrofag dibawa ke nodulus limfatikus


atau ke RES

Apabila terlalu banyak maka dapat menyebabkan


fibrosis kronis
 Tattoo : Tinta cina/tinta kanibar yang
dinokulasikan pada kulit sehingga kulit
tampak berwarna.

Partikel tinta tersebut di dalam kulit akan


difagosit oleh makrofag dan bertahan
pada laipsan kulit serta tidak
menimbulkan proses radang.

Pada umumnya dilakukan manusia untuk


estetika tetapi pada hewan digunakan
untuk kepentingan recording
Pigmen Carotenoid

 Pigemen ini sering disebut juga


Lipochrome, merupakan pigmen
larut lemak yang berasal dari
tanaman sebagai prekursor vitamin
A yakni beta carotene
 Secara makroskopik pigmen ini
berwarna kuning sampai orange
kekuningan terdapat pada berbagai
macam jaringan seperti sel kelenjar
adrenal, sel lutein corpus luteum,
sel kupffer, sel testes dan
plasma/serum dan lemak sapi, kuda
dan anjing.
 Mikroskopik tidak terlihat karena
larut alkohol ketika prosesing
jaringan
Tetracycline
 Pigmen ini sering terjadi pada gigi
dan tulang karena akibat pemberian
antibiotik tetracyclin dan derivatnya
pada saat pertumbuhan gigi atau
pemberian ketika hewan sedang
bunting.
 Pigmen warna kuning atau coklat ini
terdiposit pada lapisan dentin, email,
dan cemen gigi.
Pigmen endogen
 Melanin: melanin biasanya sebagai
pigmen normal yang berada pada sel
terutama sel kulit, diproduksi di
dalam melanosit oleh ensim
tyrosinase seperti dibawah ini
Tyrosinase
Tyrosine dihydroxyphenylallanine
 Melanin merupakan derivat sel-sel
jaringan neural
 Makroskopik : tampak berwarna
belang hitam pada berbagai organ
 Mikroskopik : terdapat granula
berwarna hitam atau hitam
kecoklatan di dalam sel-sel jaringan
 Melanosis : adanya pigmen melanin
pada lokasi yang tidak normal, misal
di pleura, hati, jantung atau
meninges
 Karena di lokasi yang bukan pada
tempatnya maka pigmen melanin
tersebut berada di dalam makrofag
sebagai akibat fagositosis, makrofag
semacam ini disebut melanophore
 Selain itu seing terjadi pertumbuhan
abnormal dan tidak terkendali dari
melanosit atau melanoblast (
tumor)atau dengan kata lain sebagai
melanoma
Hal-hal yang terkait dengan pigmen
melanin antara lain :
Albino : merupakan defek kongenital
dimana tubuh tidak mampu hasilkan
pigemen melanin
Vitiligo : Merupakan defek kongenital
, dimana ada bagian kulit yang tidak
berpigmen dan menunjukkan
perbedaan jelas dengan jaringan
sekitar
 Nevus : Merupakan defek kongenital
dimana ada bagian kulit mengalami
hiperpigmentasi, berbatas jelas an
uniform.
Pigmen derivat lipid
Umumnya pigmen derivat lipid terjadi
sebagai akibat dari proses Oksidasi dan
Polimerisasi lipid tak jenuh

 Ceroid, merupakan pigmen lipid yang


ditemukan pada makrofag sebagai akibat
dari kerusakan jaringan dan hemoragi,
dimana lipid terbebas ke jaringan. Pigmen
ini berupa granula kecoklatan di dalam
makrofag.
 Lipofuscin, Pigmen terdiri dari polymer lipid/
phospolipid membentuk senyawa kompleks
dengan protein, sebagai akibat dari peroksidasi
lipid pada membran sel. Pigmen ini berupa
granula coklat kekuningan yang berada di dalam
sitoplasma atau perinuklear. Pigmen ini ada
kaitanya dengan proses ketuaan.
Pigmen ini sering terjadi di neuron anjing, sel-sel
myocardium sapi, glandula adrenal dan tyroid.
Organ yang terkena biasanya mengalami involusi
atau atropi. Disamping itu pigmen ini terjadi
senbagai akibat defisiensi Vitamin E.
Pigmen derivative Hemoglobin dan
Phorphyrin
 Hemoglobin.

Hemoglobin sendiri dapat terlihat jika


dilepaskan dari eritrosit dalam
jumlah besar. Hemoglobin akan
tampak sebagai warna orange
kemerahan di tubulus renalis, jika
lolos filtrasi glomerulus. Biasanya
ginjal berwarna hitam saat hal ini
terjadi dan ini menandakan ada
hemolisis intravaskuler seperti pada
kasus keracunan kronis Cu pada
domba dan sapi.
 Hemosiderin

Pigmen hemosiderin berwarna


coklat, karena mengandung besi
(Fe) dan biasanya ada di dalam
makrofag sistem retikuloendotelial.
Kejadian ini lebih dikenal dengan
istilah hemosiderosis. Zat besi yang
diabsorbsi dalam bentuk ferous
dirubah ke dalam bentuk feri di
dalam darah. Kemudian terikat oleh
transferin ( suatu protein pengikat Fe
di dalam plasma darah.
Fe disimpan di dalam sel
retikuloendotelial dalam bentuk
feritin ( suatu protein komplek
apoferitin-Fe) seperti di sumsum
tulang dan hati. Jika feritin ini
tersebar di dalam sel tidak tampak.
Tetapi jika tersimpan dan
terkonsentrasi di dalam lisosom akan
tampak sebagai hemosiderin(agregat
feritin tidak terlarut) yang berwarna
coklat dengan pengecatan
hematoksilin-eosin.
 Hemosiderosis sering terjadi pada :
 Hemolisis intravaskuler seperti
keracunan cu, transfusi darah tidak
kompatibel dan infeksi bakteri
hemolitik. Hal ini akan terjadi excess
Fe yang terabsorsi dan disimpan di
dalam makrofag dalam jumlah yang
besar.
 Ektravasasi eritrosit, sebagai akibat
gagal jantung sebelah kiri, selsel-
eritrosit akan mengalami
ekstravasasi di alveoli pulmo dan
difagosit oleh makrofag alveoler
 Hemochromatosis, adalah suatu
kondisi dimana organ seperti ginjal
dan hati berwarna hitam karena
kelebihan akumulasi pigmen non Fe.
Kejadiannya dapat bersifat primer
atau sekunder.
o Primer, pada kasus hemochromatosis
heriditer contoh storage disease
sebagai akibat defek heriditer pada
fermentasi intestinum tenue
o Sekunder, defisiensi ensim yang
dibutuhkan untuk metabolisme Fe
makanan.
 Hematin

Hematin dihasilkan dari reaksi antara


asam atau alkali dengan hemoglobin.
Biasanya terbentuk di jaringan
setelah mati terekspose oleh asam
atau alkali. Terbentuk kristal coklat
di luar sel ( tidak intraseluler).
 Bilirubin

Bilirubin terbentuk dari struktur cicin


tetrapyrole hemoglobin setelah
dilepaskan Fe dan protein. Secara
normal hasil dari pemecahan
hemoglobin didalam sel
retikuloendotelial setelah fagositosis
di transfer di dalam plasma darah ke
hati oleh protein pembawa
haptoglobin. Bilirubin secara normal
ada di dalam serum dalam
konsentrasi rendah.
Di dalam hepatosit bilirubin
dikonjugasikan dengan asam
glukoronat dan diepaskan melalui
canalikuli ke ductus biliverus dalam
bentuk bilirubin terkojugasi terus
masuk ke dalam intestinum
dirubah oleh mikroflora intestinum
menjadi urobilinogen dan seterusnya
dirubah menjadi stercobilin sebagai
warna feses dan urobilin sebagai
warna urine.
 Jaundice(Ikterus ).
Kelebihan bilirubin di dalam plasma
darah dan menyebabkan jaringan
berwarna coklat kekuningan. Ikterus
biasanya terlihat di sklera mata dan
mebran mukosa dari mulut dan
intestinum.
 Ikterus ada tiga tipe :
 Ikterus prehepatik : terjadi karena
ada hemolisis intravaskuler yang
mengirim bilirubin ke hati berlebihan
sehingga semua tidak terkonjugasi di
dalam sel hepar. Dampaknya terjadi
peningkatan bilirubin terkonjugasi
dan bilirubin tidak terkonjugasi di
dalam darah.
 Ikterus hepatotoksik: terjadi kerusakan
secara langsung sel-sel hepar sehingga
tidak semua bilirubin yang masuk sel
hepar terkonjugasi. Dampaknya terjadi
peningkatan bilirubin tidak terkonjugasi di
dalam darah.
 Ikterus Post Hepatik : terjadi sebagai
akibat tersumbatnya bilirubin terkonjugasi
masuk ke dalam intestinum sehingga
feses berubah menjadi pucat dan bilirubin
terkonjugasi naik di dalam darah dan
bahkan ada yang lolos filtrasi ginjal masuk
ke urine.
 Porphyrine.

Porphyrine terakumulasi di dalam


darah dapat menyebabkan
pigmentasi pada jaringan bersama-
sama dengan ikterus dan
photosensitisasi.
Kondisi semacam itu disebut
porphyria, penyebabnya mungkin
kongenital, hepatotoksik atau
sebab primer.
 Kasus kongenital, ada defek pada
proses degradasi porphyrine,
sehingga porphyrine terdiposit di
kulit menyebabkan photosensitisasi
yang berakibat edema dan
keradangan karena terekspose oleh
sinar matahari. Porphyrine juga
terdiposit di tulang dan gigi yang
dikenal dengan istilah pink tooth
pada sapi.
 Hepatotoksik. Disebabkan oleh
phylloerythrin, metabolit klorofil
yang memiliki sifat photosensitisasi.
Ini toksik terhadap sel hati sehingga
mengganggu degradasi normal.
 Primer. Disebabkan oleh ingesti
tanaman yang mengandung
photosensitive tanpa disebabkan
kerusakan hati.Contoh fagoprism,
keracunan buckwheat, hypericism.
Anthracosis pulmo
Pigmen Lipofuscin dan Ceroid
Lipofuscin
Lipofuscin
Ceroid
Coroid / lipofuscin
Ceroid / lipofuscin
Pigmen Hemosiderin
Porphyrin
Ikterus

Anda mungkin juga menyukai