Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SISTEM HUKUM INDONESIA

NAMA : ANGGA SUTIAWAN


NIM : 042520344

1. Jelaskan pengertian Filsafat dalam arti khusus !


Jawaban :
Filsafat dalam arti khusus memiliki persamaan dengan sebuah mazhab atau aliran
pemikiran tertentu. Filsafat dalam arti khusus menafsirkan segala segi alam wujud
(being) berdasarkan prinsip yang diyakini dan dipercayainya.

2. Kemukakanlah pandangan para tokoh filsafat pada zaman Yunani mengenai Hukum !
Jawaban :
a. Anaximander (610-547 SM), Herakleitos (540-475 SM), dan Parmenides (540-
475 SM) tetap meyakini adanya keharusan alam ini. Untuk itu diperlukan
keteraturan dan keadilan yang hanya dapat diperoleh dengan nomos yang tidak
bersumber pada dewa tetapi logos (rasio). Anaximander berpendapat bahwa
keharusan alam dan hidup kurang dimengerti manusia. Tetapi jelas baginya,
bahwa keteraturan hidup bersama harus disesuaikan dengan keharusan alamiah.
Apabila hal ini terjadi, maka timbullah keadilan (dike).
b. Herakleitos berpandangan bahwa hidup manusia harus sesuai dengan keteraturan
alamiah, tetapi dalam hidup manusia telah digabungkan dengan pengertian-
pengertian yang berasal dari logos.
c. Parmenides berpendapat bahwa logos membimbing arus alam, sehingga alam dan
hidup mendapat suatu keteraturan yang terang dan tetap.
d. Socrates berpendapat bahwa hukum dari penguasa (hukum negara) harus ditaati,
terlepas dari hukum itu memiliki kebenaran objektif atau tidak. Ia tidak
menginginkan terjadinya anarkisme, yakni ketidakpercayaan terhadap hukum. Ini
terbukti dari kesediaannya untuk dihukum mati, sekalipun ia meyakini bahwa
hukum negara itu salah. Dalam mempertahankan pendapatnya, Socrates
menyatakan bahwa untuk dapat memahami kebenaran objektif orang harus
memiliki pengetahuan (theoria). Pendapat ini dikembangkan oleh Plato murid dari
Socrates.
e. Plato berpendapat bahwa penguasa tidak memiliki theoria sehingga tidak dapat
memahami hukum yang ideal bagi rakyatnya, sehingga hukum ditafsirkan
menurut selera dan kepentingan penguasa. Oleh karena itu, Plato menyarankan
agar dalam setiap undang-undang dicantumkan dasar (landasan) filosofisnya.
Tujuannya tidak lain agar penguasa tidak menafsirkan hukum sesuai
kepentingannya sendiri. Pemikiran Plato inilah yang menjadi cerminan bayangan
dari hukum dan negara yang ideal.
f. Aristoteles berpendapat bahwa hakikat dari sesuatu ada pada benda itu sendiri.
Pemikiran Aristoteles sudah membawa kepada hukum yang realistis. Menurut
Aristoteles, manusia tidak dapat hidup sendiri karena manusia adalah mahkluk
yang bermasyarakat (zoon politikon). Oleh karena itu, perlu ketaatan terhadap
hukum yang dibuat penguasa polis.

3. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) mahzab dalam aliran Feminist Yurisprudence !


Jawaban :
a. Marxist Feminist menyatakan bahwa terdapat pembagian kelas secara gender
yang terbagi atas laki-laki dan perempuan yang diimplementasikan secara tidak
adil dalam kehidupan, sehingga mereka (perempuan) menuntut adanya kesetaraan
gender antarkelas (gender).
b. Socialist Feminist menyatakan bahwa prinsip-prinsip sosialis harus digunakan
untuk meringankan penindasan secara gender.
c. Liberal Feminist menyatakan bahwa terdapat perbedaan perlakuan antara tenaga
kerja laki-laki dengan perempuan, sehingga diperlukan kesetaraan dalam
perlakuan antar gender.

Anda mungkin juga menyukai