GANGREN DIABETIK
Modul Keperawatan
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Kecukupan SKP Perpanjangan STR Pada Ranah Praktik Profesional
Oleh :
ERIS SYAHRINA PUTRI, A.Md.Kep
NIRA. 64030736294
NIRA : 64030736294
Menyetujui
Verifikator SKP Zona 3,
Ratna W, A.Md.Kep
NIRA.64030019842
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan pemilik
semesta alam dan sumber segala pengetahuan atas bimbingan dan penyeraan-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Makalah Combustio”.
Penyusunan modul ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan kecukupan SKP Ranah
A Poin 1 Praktik Profesional Pemberi Asuhan Langsung ke Pasien untuk Perpanjangan STR
Perawat.
Penulis sangat menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu,kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis sangat harapkan untuk kesempurnaan dari
kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga modul ini bisa bermanfaat.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam penyusunan modul ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan balasan yang setimpal atas
bantuan dan pengorbanan mereka kepada penulis dan melimpah Kasih Sayang-Nya kepada kita
semua.
Penulis
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian
B. Etiologi Luka Bakar
1. Scald Burns
2. Flame Burns
3. Flash Burns
4. Contact Burns
5. Chemical Burns
6. Electrical Burns
C. Komplikasi Luka Bakar
1. Syok Hipovolemik
2. MOF (Multi Organ Failure)
D. Klasifikasi Luka Bakar
1. Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Luas Luka
2. Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Kedalaman Luka
E. Karakteristik Luka Bakar
F. Patofisiologi dan Pathway
G. Fase Luka Bakar
1. Fase Akut
2. Fase Sub Akut
3. Fase Lanjut
H. Pemeriksaan Penunjang
I. Pengkajian Luka Bakar
J. Penatalaksanaan Luka Bakar
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangren diabetikum adalah jenis kematian jaringan yang terjadi karena kehilangan
suplai darah. Diabetes melitus adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu
mengontrol gula darah. Biasanya tubuh memiliki sistem kekebalan yang baik yang
melawan mikroba dan organisme penyerang yang dapat menyebabkan infeksi. Sel darah
putih adalah pejuang utama dalam hal ini untuk menjaga tubuh tetap terlindungi. Pada
penderita diabetes, sistem kekebalan seseorang terpengaruh. Selain itu, pembuluh darah
rusak akibat kelebihan gula darah yang mengalir di pembuluh darah vena.
Gangren adalah kerusakan sebagian atau keseluruhan pada kulit yang meluas ke
jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada seseorang
yang menderita penyakit DM (Sebtianingsih, 2016). Penyebab gangren diabetes pada
penderita DM adalah bakteri anaerob, yang tersering Clostridium. Bakteri ini akan
menimbulkan gangren pada daerah kaki. Gangren diabetes disebabkan tiga faktor yang
sering disebut trias, yaitu : iskemi, neuropati, dan infeksi. Kadar glukosa darah tidak
terkendali akan menyebabkan komplikasi (Kartika, 2017). Pada penderita gangren
diabetes akan menimbulkan luka pada daerah tersebut dan akan menimbulkan masalah.
Seiring dengan banyaknya pasien yang menderita diabetes mellitus, muncul masalah
keperawatan yaitu kerusakan integritas jaringan, kerusakan integritas jaringan adalah
kerusakan pada membran mukosa, jaringan kornea, integumen ataupun subkutan
(Wilkinson, 2016).
Prinsip lama yang menyebutkan penanganan gangren harus dalam keadaan kering,
ternyata dapat menghambat penyembuhan luka, karena menghambat proliferasi sel dan
kolagen, tetapi luka yang terlalu basah juga akan menyebabkan maserasi kulit sekitar
gangren. Perawatan gangren menggunakan prinsip kelembapan seimbang
(moisturebalance) dikenal sebagai metode modern dressing dan memakai alat ganti balut
yang lebih modern. Saat ini, lebih dari 500 jenis modern wounddressing dilaporkan
tersedia untuk menangani pasien dengan gangren kronis antara lain berupa hidrogel, film
dresing, hydrocolloid, calciumalginate, foam/absorbantdressing, dressingantimikrobial,
hydrophobicantimikrobial. Keberhasilan proses penyembuhan luka tergantung pada
upaya mempertahankan lingkungan lembap yang seimbang, karena akan memfasilitasi
pertumbuhan sel dan proliferasi kolagen (Kartika, 2017). Intervensi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah keperawatan kerusakan integritas jaringan yaitu perlindungan
infeksi, perawatan kulit, perawatan luka dan ajarkan perawatan luka insisi pembedahan
(Wilkinson, 2016).
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Gangren
2. Untuk Mengetahui Etiologi Gangren
3. Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala Gangren
4. Untuk Mengetahui Patofisiologi Gangren
5. Untuk Mengetahui Klasifikasi Gangren
6. Untuk Mengetahui Jenis dan Tipe Gangren
7. Untuk Mengetahui Pencegahan Gangren
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Gangren diabetikum adalah jenis kematian jaringan yang terjadi karena kehilangan
suplai darah.
Luka gangren adalah kerusakan sebagian atau keseluruhan pada kulit yang meluas
ke jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada seseorang
yang menderita penyakit DM (Sebtianingsih, 2016).
Gangren adalah komplikasi kronik DM yang memiliki pengaruh besar pada kondisi
sosial dan ekonomi, berpotensi mengalami amputasi, disabilitas dan membutuhkan biaya
yang besar terkait dengan pengobatan dan komplikasinya. Diperkirakan 15% dari pasien
DM akan mengalami setidaknya satu kali kejadian luka gangren ( Arshita, Em, &
Pringgodigdo, 2015).
B. Etiologi Gangren
Proses penyebab terjadinya gangren diabetik diawali oleh angiopati, neuropati, dan
infeksi. Neuropati menyebabkan gangguan sensorik yang menghilangkan atau
menurunkan sensasi nyeri kaki, sehingga gangren dapat terjadi tanpa terasa. Gangguan
motorik menyebabkan atrofi otot tungkai sehingga mengubah titik tumpu yang
menyebabkan ulserasi kaki. Angiopati akan mengganggu aliran darah ke kaki; penderita
dapat merasa nyeri tungkai sesudah berjalan dalam jarak tertentu. Infeksi sering
merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati.
Gangren diabetik bisa menjadi gangren kaki diabetik. Penyebab gangren pada
penderita DM adalah bakteri anaerob, yang tersering Clostridium. Bakteri ini akan
menghasilkan gas, yang disebut gas gangren. Identifikasi faktor risiko penting, biasanya
diabetes lebih dari 10 tahun, kontrol gula darah buruk, ada komplikasi kardiovaskular,
retina, dan ginjal. Hal-hal yang meningkatkan risiko antara lain neuropati perifer dengan
hilangnya sensasi protektif, perubahan biomekanik, peningkatan tekanan pada kaki,
penyakit vaskular perifer (penurunan pulsasi arteri dorsalis pedis), riwayat ulkus atau
amputasi serta kelainan kuku berat. Luka gangren timbul spontan atau karena trauma,
misalnya kemasukan pasir, tertusuk duri, lecet akibat sepatu atau sandal sempit dan
bahan yang keras. Luka terbuka menimbulkan bau dari gas gangren, dapat
mengakibatkan infeksi tulang (osteomielitis). (Kartika, 2017).
1. Gambaran Neuropatik :
a) Gangguan sensorik
e) Sepsis (bakteri/jamur)
2. Gambaran Iskemik :
e) Sepsis (bakteri/jamur)
D. Patofisiologi Gangren
Terjadinya masalah kaki ( gangren diabetic) diawali adanya hiperglikemi pada
penyandang Diabetes mellitus yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada
pembuluh darah (Peripheral Artery Disease(PAD)) (Aru W, 2009).
Menurut Hariani & Kusuma (2012) penilaian dan klasifikasi gangren diabetes
sangat penting untuk membantu pencernaan terapi dari beberapa pendekatan dan
membantu memprediksi hasil. Beberapa system klasisfikasi gangren telah dibuat yang
didasarkan pada beberapa parameter yaitu luasnya infeksi, neuropati, iskemik.
Kedalaman atau luasnnya gangren, dan lokasi. System klasifikasi yang paling banyak di
gunakan pada gangren diabetes adalah system klasifikasi gangren vagner-meggit yang
didasartakan pada kedalam gangren dan terdiri dari 6 grade luka.
Grade Keterangan
Grade 4
Gangren yang berbatas pada kaki bagian
depan dan tumit.
Jaringan mati atau gangren kaki depan
(depan kaki)
Grade 5 Gangren yang meluas meliputi keseluruhan.
Gangren berarti kematian jaringan karena kurangnya suplai darah dan invasi
jaringan yang lebih dalam dengan infeksi.
Gangren secara luas dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis – gangren kering dan
basah. Ada beberapa jenis gangren lain tapi lebih jarang. Namun, semua jenis gangren
bermanifestasi sebagai bentuk kering atau basah.
1. Gangren kering
Pada gangren jenis ini terjadi penyumbatan atau perlambatan aliran darah ke
organ atau bagian tubuh yang terkena. Bagian periferal seperti jari kaki, jari tangan,
ujung hidung, daun telinga, dll. Gangren kering biasanya terlihat pada pasien diabetes
tipe 1 dan tipe 2.
Pada kedua jenis diabetes, gula darah tinggi jangka panjang merusak arteri kecil
dan pembuluh darah yang memasok ke bagian ujung tubuh seperti jari tangan dan
kaki. Hal ini menyebabkan obstruksi dan perlambatan aliran darah dan akhirnya
menjadi gangren.
Pasien dengan penyakit arteri perifer mengembangkan deposit asam lemak atau
mengembangkan penyempitan pembuluh darah tepi. Beberapa kondisi termasuk
penyakit Raynaud dan Scleroderma. Ini membatasi suplai darah ke otot tangan atau
kaki dan dapat menyebabkan gangren.
Gangren kering biasanya ditandai dengan bagian yang terkena dingin, tidak
nyeri dan kering serta mengerut. Ada kulit sehat di sekitarnya. Daerah yang terkena
dampak dikatakan tampak seperti mumi.
2. Gangren basah
Gangren basah terjadi ketika infeksi dan bakteri menyerang jaringan yang lebih
dalam setelah cedera, gigitan, borok kaki atau luka bakar. Ada pembengkakan
berlebihan pada bagian yang terkena akibat pelepasan racun dari bakteri yang
menyerang. Hal ini menyebabkan penyumbatan suplai darah dan memperburuk
infeksi karena sel-sel pejuang tubuh (sel darah putih) tidak dapat mencapai area yang
terkena melalui pembuluh darah.
Gangren basah dapat menyebar lebih cepat daripada gangren kering dan dapat
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti syok septik jika tidak segera
ditangani. Gangren basah tampak berubah warna atau hitam biasanya disertai nyeri
akut dan menyiksa. Ada lepuh hitam dan nanah berbau busuk di bawah kulit yang
menipis di area tersebut. Mengapa disebut gangren basah? Karena infeksi
berhubungan dengan keluarnya cairan dan nanah, ini dikenal sebagai “basah”.
3. Gangren Gas
Ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Clostridium. Ini ditemukan pada
spora yang ada di tanah. Gangren ini disebabkan oleh racun yang dikeluarkan oleh
bakteri. Ada tiga jenis:
4. Fasciitis Nekrosis
Necrotising fasciitis (NF) adalah infeksi jaringan dalam yang disebabkan oleh
bakteri seperti Staphylococcus atau Streptococcus. Bakteri menyebar ke kulit dan ke
jaringan. Bakteri ini menyerang jaringan lunak dan fasia yang merupakan selubung
jaringan yang menutupi otot. NF dapat terjadi pada ekstremitas setelah trauma kecil,
atau setelah beberapa jenis kesempatan lain bagi bakteri untuk memasuki tubuh
seperti pembedahan.
Infeksi Strep Grup A (bakteri pemakan daging) paling sering terjadi pada
trauma ringan. Infeksi bakteri campuran sering menjadi penyebab setelah operasi.
5. Gangren Internal
Gangren ini menyebabkan suplai darah ke organ dalam biasanya terhambat oleh
tekanan dari organ lain atau pertumbuhan. Misalnya, pada hernia ada lubang
abnormal di mana usus bisa tersumbat dan area yang tersumbat berubah menjadi
gangren.
7. Gangren Fournier
Gangren Fournier (GF) adalah penyakit langka namun mengancam nyawa yang
mempengaruhi penis dan alat kelamin. FG telah terbukti memiliki kecenderungan
untuk pasien diabetes serta penyalahgunaan alkohol jangka panjang.
Maka dari itu penderita diabetes perlu mencegah terjadinya gangren diabetikum.
Tindakan pencegahan utama meliputi:
Pemantauan gula darah secara terus menerus dan kontrol yang ketat terhadap gula
darah dalam kadar normal.
Perawatan kaki yang memadai. Penderita diabetes perlu memeriksa kaki mereka
setiap hari untuk menemukan cedera ringan dan infeksi yang mungkin tidak dapat
mereka rasakan.
Selain itu mereka perlu menjaga kebersihan kaki dengan tetap kering dan hangat.
Kaki harus sering diistirahatkan. Mereka perlu mengunjungi ahli penyakit kaki
setidaknya setahun sekali untuk pemeriksaan.
Sepatu harus dipilih dengan hati-hati. Sol dan bantalan kaki penderita diabetes khusus
digunakan untuk mencegah cedera. Sebaiknya hindari sepatu ketat, hak tinggi, dan
sandal jepit.
A. Kesimpulan
Gangren diabetikum adalah jenis kematian jaringan yang terjadi karena kehilangan
suplai darah. Luka gangren adalah kerusakan sebagian atau keseluruhan pada kulit yang
meluas ke jaringan bawah kulit, tendon, otot, tulang atau persendian yang terjadi pada
seseorang yang menderita penyakit DM (Sebtianingsih, 2016).
Gangren adalah komplikasi kronik DM yang memiliki pengaruh besar pada kondisi
sosial dan ekonomi, berpotensi mengalami amputasi, disabilitas dan membutuhkan biaya
yang besar terkait dengan pengobatan dan komplikasinya. Diperkirakan 15% dari pasien
DM akan mengalami setidaknya satu kali kejadian luka gangren ( Arshita, Em, &
Pringgodigdo, 2015).
Proses penyebab terjadinya gangren diabetik diawali oleh angiopati, neuropati, dan
infeksi. Neuropati menyebabkan gangguan sensorik yang menghilangkan atau
menurunkan sensasi nyeri kaki, sehingga gangren dapat terjadi tanpa terasa. Gangguan
motorik menyebabkan atrofi otot tungkai sehingga mengubah titik tumpu yang
menyebabkan ulserasi kaki. Angiopati akan mengganggu aliran darah ke kaki; penderita
dapat merasa nyeri tungkai sesudah berjalan dalam jarak tertentu. Infeksi sering
merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati. Gangren
diabetik bisa menjadi gangren kaki diabetik. Penyebab gangren pada penderita DM
adalah bakteri anaerob, yang tersering Clostridium. Bakteri ini akan menghasilkan gas,
yang disebut gas gangren. Identifikasi faktor risiko penting, biasanya diabetes lebih dari
10 tahun, kontrol gula darah buruk, ada komplikasi kardiovaskular, retina, dan ginjal.