Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGGUNAAN HP DI KALANGAN REMAJA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
Haifa Sehylawati Tuatoy
Azzma M. Nahumarury
M. Althorid Dwi Putra
M. Dahlan Umarella
Patima Tawainella
Syalumitha A. Tuanaya

MTsN 1 MALUKU TENGAH


KATA PENGANTAR

‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬


ْ ِ‫ب‬
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanawata’ala, karena atas ridho dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGGUNAAN HP
DI KALANGAN REMAJA”.
Makalah ini untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun tujuan
kami tidak hanya sekedar untuk memenuhi tugas kami, tetapi tujuan pembuatan
makalah ini juga agar bisa memotivasi para pembaca dengan apa yang sudah kami
sampaikan melalui makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan, demi memperbaiki di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Tulehu, 26 Januari 2023


KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada saat ini HP (handphone) sudah menjadi gaya hidup masyarakat termasuk
Indonesia. Mulai dari kalangan bawah maupun orang kaya hanpdhone sudah menjadi
barang yang dibutuhkan setiap saat (Cordobo,2009). Handphone bukan saja sebagai
alat komunikasi tapi juga dapat digunakan sebagai kamera, video, mengirim,
mengakses game dan internet. Permasalahan yang terjadi saatini adalah handphone
ternyata juga mempunyai dampak buruk terhadapperkembangan psikologis seseorang
terhadap kesehatan, dan juga membuat aksi kejahatan yang semakin banyak terjadi
(Damayanti, 2007). Handphone tidak hanya digunakan oleh dewasa dan remaja, anak
usia 7-12 tahun pun sudah banyak menggunkan handphone yang seharusnya belum
layak mereka gunakan (Widiawati dkk,2014). Secara tidak sadar anak-anak saat ini
sudah mengalami ketergantungan dalam menggunakan handphone (Eko,2013).
Ketergantungan ini lah yang membawa dampak negatif bagi perkembangan anak.
Penggunaan handphone pada anak membawa banyak perubahan dalam pola kehidupan,
tanpa disadari seseorang yang menggunakan handphone dapat menyebabkan
kesenjangan social dalam bermasyarakat (Maulida, 2013). Saat ini anak usia 5- 12
tahun menjadi pengguna terbanyak dalam kemajuan teknologi dan informasi, tidak
heran jika anak usia 5-12 tahun dikatakan sebagai generasi multi-tasking (Ameliola
dkk,2013). Dalam hal ini kehadiran orang tua sangat penting untuk menanamkan milai-
nilai yang positif dari dalam diri anak dan mengajakan anak agar tidak mengikuti nilai-
nilai buruk sebagai dampak globalisasi yang ada saat ini (Gershoff, 2002, dalam
Hetheringthon,2006).
Di Indonesia presentase pengguna handphone sekitar 266 juta pengguna (Pyramid
research, 2011 dalam Accenture, 2014). Hal ini disebabkan karena beberapa hal, seperti
harga handphone yang semakin murah, semakin beragam fasilitas yang ditawarkan dan
kepraktisan handphone yang mudah dibawa kemana-mana. Pada tahun 2014 terdapat
7,3 juta unit handphone dijual di Indonesia (Mistanto, 2014). Hal tersebut menjadikan
Indonesia menjadi dasar penjualan handphone terbesar di Asia Tenggara dengan
pertumbuhan pasar sebesar 68% di tahun 2014. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) tahun 2014 di Jawa Timur pengguna handphone jenis
kelamin perempuan lebih besar dari pada laki-laki, dengan presentase laki-laki 49%
sedangkan perempuan 51%.
Penggunaan teknologi pada anak usia di bawah 12 tahun dapat merugikan
perkembangan anak (Rowan, 2010). Membiarkan anak menggunakan handphone
dalam jangka waktu yang lama bisa menjadi salah satu factor penyebab dalam depresi
pada anak, kecemasan, gangguan jiwa, deficit perhatian, autism, gangguan bipolar,
psikosis dan perilaku anak bermasalah (Bristol University 2010, Metzoni 2011, Shin
2011, Liberatore 2011, Robinson, 2008). Anak menjadi lebih tertarik untuk duduk diam
di depan handphone dari pada bermain bersama teman-temannya. Sejak menggunakan
handphone anak menjadi susah diajak berkomunikasi, tidak peduli, sering badmood
dan tidak mendengarkan nasihat orang tua (Anggrahini, 2013). Hal ini menyebabkan
mereka menjadi malas untuk beraktivitas, serta dapat berpengaruh buruk bagi
kemampuan sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar (Anonim,2013). Selain
berdampak terhadap perkembangan anak, handphonei juga memiliki dampak terhadap
kesehatan. Sel-sel tubuh yang terkena paparan gelombang elektromagnetik dapat
mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga mutasi sel-sel yang ada di dalam tubuh
juga dapat menyebabkan timbulnya kanker (Fitria, 2014). Sehingga menggunakan
handphone setiap hari dapat
meningkatkan resiko sel kanker otak (WHO,2010). Sistem saraf manusia terbagi atas
sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat, dalam sistem saraf tepi terdapat semua serabut
saraf yang berada diluar otak atau sumsum tulang belakang. Sedangkan yang terdapat
dalam sistem saraf pusat, bagian yang mengatur kerja saraf tepi yang terdapat diotak,
batang otak (brain stem), dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Selaput otak
mempunyai serabut saraf yang dapat menerima rasa sakit. Jika seseorang sedang
menggunakan handphone terlalu lama maka kepala akan terasa panas akibat dari efek
radiasi handphone tersebut. Besarnya radiasi yang diserap dihitung dalam satuan SAR
yaitu daya energy yang terserap per satuan massa jaringan (otak). Radiasi
elektromagnetik dari handphone juga dapat merusak struktur DNA dan mengakibatkan
tumor otak (Sinta, 2013). Sehingga dalam waktu sepuluh tahun atau lebih handphone
juga dapat meningkatkan resiko seseorang terkena aucostic neuroma, semacam tumor
otak pada sisi kepala yang digunakan menelpon (IARC,2008 dalam Schoemaker,2005).
Dengan ini peran keluarga khususnya orang tua dalam perkembangan era globalisasi
sangat diharapkan kehadirannya. Pipher (1996) mengungkapkan bahwa anak-anak
membutuhkan waktu, perhatian, kasih sayang, bimbingan, dan diskusi. Hal ini tidak
dapat dibeli dengan uang. Anak-anak membutuhkan tempat perlindungan, dimana
mereka dapat merasa aman saat mereka mempelajari apa yang dibutuhkan dalam
kehidupan. Disiplin pada anak perlu dilakukan oleh orangtua,mereka harus konsisten
dan tidak terlalu menekankan pada anak (Crockenberg & Litman 1990, Holden 1997
dalam Hetherington, 2006). Publikasi tentang peran orang tua dalam pengembangan
kepribadian anak di era globalisasi ini masih kurang. Untuk mengurangi angka
peningkatan penggunaan handphone pada anak, pengenalan permainan tradisional bisa
menjadi salah satu contoh permainan edukatif. Permainan tradisional dapat
menstimulasi anak dalam mengembangkan kerjasama, membantu anak menyesuaikan
diri, saling berinteraksi secara positif, dapat mengkondisikan anak dalam mengontrol
diri, mengembangkan sikap empati terhadap teman. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa permainan tradisional jauh memberikan dampak positif bagi keterampilan emosi
dan sosial anak (Kurniati, 2011). Melihat dari data diatas penulis ingin mengetahui
bagaimana perilaku orang tua dalam pengaturan penggunaan handphone pada anak
sekolah dasar.
Beberapa tahun yang lalu handphone hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang
memang benar-benar membutuhkan itu untuk kelancaran pekerjaannya. Seiring
berjalannya waktu handphone bisa dimiliki oleh semua kalangan. Baik yang sangat
membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan. Karena sekarang handphone di
lengkapi dengan beberapa fitur yang membuat handphone memiliki beberapa fungsi
selain menelepon atausaling berkirim pesan singkat. Handphone kini bukan lagi
sekadar alat untuk berkomunikasi. Namun juga sebagai gaya hidup, penampilan, tren
dan prestise. Di kalangan remaja menggunakan handphone sebagai alat multi fungsi
karena multifungsi tersebut para remaja dapat menggunakan secara positif dan negatif
tergantung dari tiap individu

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan fenomena di latar belakang masalah, maka kami merumuskan masalah
“Bagaimana perilaku orang tua dalam pengaturan penggunaan handphone pada anak-
anak dan remaja?”
1.3 Manfaat Teoritis
Dengan diketahuinya perilaku orang tua yang melatarbelakangi penggunaan handphone
pada anak terhadap potensi masalah kesehatan yang dialami anak dapat diambil
langkah untuk mencegah masalah, karena penggunaan handphone pada anak sejak dini
dapat berdampak negatif bagi kesehatan salah satunya risiko kanker otak serta
gangguan pendengaran, hal ini juga berdampak buruk bagi kemampuan sosialisasi
anak. Mereka menjadi tidaktertarik bermain bersama teman sebayanya karena lebih
tertarik bermain dengan permainan digitalnya anak juga malas bergerak dan
beraktifitas, mereka cenderung sibuk dengan handphone dan menikmati dunia yang ada
di dalam handphone tersebut.
1.4 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
Dapat mengubah perilaku masyarakat terutama perilaku orang tua dalam izin
menggunakan handphone pada anak, sehingga orang tua dapat kooperatif dan
mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalamalat komunikasi terutama
handphone.
2. Bagi Tempat Penelitian
Untuk memberikan data masyarakat terutama pada orang tua yang mengizinkan
anaknya menggunakan handphone.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat mengetahui perilaku orang tua yang melatarbelakangi penggunaan handphone
pada anak dan diharapkan digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya yang sejenis.
4. Bagi Institusi Kesehatan
Bagi Institusi Kesehatan khususnya bagi Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi DIII
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo dapat digunakan sebagai masukan
terutama yang berkaitan dengan perilaku orang tua dalam pengaturan penggunaan
handphone pada anak, serta dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan
profesionalisme perawat dalam keperawatan komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Handphone


Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga
konvesional namun dapat dibawa keman-mana (portable) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel.

2.2 Peranan Handphone Terhadap Kehidupan Remaja


Begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Kemajuan teknologi seperti
televisi, telepon dan telepon genggam, bahkan internet bukan hanya melanda
masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok
desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat
dengan mudahdi akses oleh remaja. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai
mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya remaja di pedesaan
dengan segala
image yang menjadi ciri khas mereka. Dampak yang positif dan juga negatif terhadap
kehidupan masyarakat terutama kaum remaja yang nota bene selalu tertarik untuk
mencoba hal-hal baru, sedang dari segi psikologis, kondisi kejiwaan mereka merupakan
usia yang paling rawan terhadap pengaruh- pengaruh yang datang dari luar. Saat ini
dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidupdan pola
pikir remaja. Mereka banyak berinteraksi dengan teknologi seperti televisi, handphone,
ataupun internet. Dan juga secara pengaruh, merekalah yang paling rentan terkena
pengaruh dampak negatif dari teknologi tersebut. Kalau dulu kita lihat para siswa
bersekolah dengan hanya membawa buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat
kitasaksikan para siswa berangkat sekolah dengan handphone sebagai bawaan wajib
mereka. Entah sebetulnya mereka benar-benar membutuhkan handphone tersebut
sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas bagi remaja handphone merupakan
sarana gaul yang mutlak yang mereka miliki. Semakin bagus handphone yang mereka
punya, semakin merasa gaul dan merasa percaya diri dari mana para remaja itu
memperoleh handphone tersebut? Mereka memperolehnya dari orang tua mereka
masing-masing. Dan umumnya, para orang tua itu merasa bangga bisa memenuhi
segala kebutuhan dan permintaan anaknya tanpa mereka memperhatikan dampak yang
akan timbul dari apa yang mereka para orang tua berikan pada anak.

Itulah ungkapan kasih sayang orang tua yang mungkin cara penyampaiannya kurang
tepat.Memberikan alat komunikasi seperti handphone kepada anak, sesungguhnya
bukan hal yang salah, karena dengan handphone tersebut, mungkin orang tua berharap
komunikasi dengan sang anak lebih mudah dan lancar, akan tetapi, hal tersebut menjadi
boomerang ketika ternyata handphone tersebut disalahgunakan oleh anak untuk hal-hal
yang negatif sepertimenyimpan foto-foto ataupun video porno dan juga di gunakan
sebagai alat yang memperlancar komunikasi dengan lawan jenis untuk hal-hal yang
kurang bermanfaat seperti pacaran, sehingga dengan handphone tersebut berdampak
negatif pada anak khususnya remaja seperti terjadinya pergaulan bebas, seks di luar
nikah dan menurunnya prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang
ataupun barang berharga milik orang tuanya tanpa izin hanya untuk membeli pulsa.
Karena itu, orang tua hendaknya benar-benar mempertimbangkan matang-matang
segala dampak yang akan timbul sebelum memutuskan untuk memberikan handphone
ataupun benda-benda lain yang sekiranya berdampak negatif terhadap perkembangan
anak yang sudah memasuki tahap remaja. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri,
dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang
benar atau jalan yang salah.

2.3 Dampak Positif Penggunaan Handphone


Komunikasi menjadi lebih mudah.
Fungsi handphone yang paling banyak digunakan yaitu setiap pengguna handphone
dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Kini handphone dilengkapi dengan
fitur pesanan dan telepon yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang di
daerah lain ataupun dinegara lain. Bahkan sekarang handphone telah menganut sistem
berbasis 3G dimana seseorang dapat berkomunikasi via telepon sekaligus melihat
wajah lawan bicaranya. (Melalui 3G, pengguna telepon seluler dapat memiliki akses
cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut
berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini
merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam
pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara
dengan orang lain menggunakan video.)

Pencarian informasi menjadi lebih mudah.


Handphone yang kini semakin canggih, dapat digunakan untuk internet. Sehingga
pengguna handphone dapat mengakses informasi dengan menggunakan handphone
lewat media internet.

Proses pembelajaran menjadi lebih mudah.


Di zaman yang sudah modern, kini handphone dapat digunakan seperti halnya
komputer. Dalam handphone juga terdapat aplikasi untuk membuka internet. Layanan
online dalam pendidikan pada dasarnya adalah memberikan pelayanan pendidikan bagi
pengguna dengan menggunakan internet sebagai media. Layanan online ini dapat
terdiri dari berbagai tahapan dari proses program pendidikan seperti pendaftaran, test
masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan kasus, dan lain sebagainya. Pendidikan
jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan
efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat
jugadiimplementasikan ke dalam web, seperti materi guru dibuat dalam bentuk
presentasi di web dan dapat didownload oleh siswa.

Sarana untuk mencari hiburan


Beberapa perangkat hasil dari teknologi komunikasi menyediakan fasilitas game,
audio,dan video.

Pelajar tidak gagap teknologi.


Siswa dapat mengikuti perkembangan era teknologisasi dunia dan siswa dapat lebih
produktif, efektif dan efisien dalam waktu, energi dan biaya karena ada sarana
komunikasi yang memudahkannya.
2.4 Dampak Negatif Penggunaan Handphone
Mengganggu perkembangan Anak dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di
handphone seperti kamera, permainan(games) akan mengganggu siswa dalam
menerima pelajaran di sekolah. tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima
panggilan, sms,
misscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Ada yang
menggunakan handphone untuk bermain game saat guru menjelaskan pelajaran, dan
sebagainya. Jika hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi
budak teknologi.

Menurunkan prestasi belajar siwa


Dalam kehidupan pelajar yang tidak jauh dari handphone, menjadikan pelajar lebih
senang memanfaatkan handphone daripada buku pelajaran. Hal tersebut dapat
mengganggu belajar serta menghambat prestasi belajar.

Efek radiasi
Selain berbagai kontraversi di seputar dampak negative penggunaan handphone,
penggunaan handphone juga berakibat buruk terhadap kesehatan. Ada baiknya siswa
lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih handphone, khususnya
bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak
jangan dulu diberi kesempatan menggunakan handphone secara permanen.

Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa


Dengan kemampuan penyampaian informasi yang semakin mudah, pornografi
punmerajalela. Sehingga handphone menjadi salah satu sarana yang paling mudah
untuk membuka internet. Jika tidak ada kontrol dari guru ataupun orang tua, handphone
dapat digunakan untuk menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno,
ataupun tindak kekerasan yang sama sekali tidak layak untuk dilihat oleh pelajar.

Membuat kerja otak anak menjadi lambat


Salah satu penelitian terbaru tentang dampak negatif ponsel baru-baru ini dilakukan
oleh sejumlah peneliti dari Australia, Inggris, dan Belanda dan dipublikasikan di
Internasional Journal of Neuroscience. Dalam rilis yang dimuat di jurnal itu dikatakan
bahwa penggunaan handphone bisa mempengaruhi fungsi kerja otak manusia. Salah
satu dampak negatifnya adalah melemahnya daya kerja otak atau istilah anak muda
sekarang yakni lemot lemahotak. Penelitian ini melibatkan setidaknya 300 orang yang
diteliti dalam jangka waktu yangcukup panjang, yakni 2,4 tahun. Responden tersebut
dibagi dalam tiga kategori, yakni 100 orang yang menggunakan ponsel rutin, 100 orang
tidak menggunakan ponsel dan 100 orang lagi hanya kadang-kadang menggunakan
ponsel. Kemudian, dalam kurun waktu tersebut, beberapa kali ke-300 responden itu
diukur perbedaan aktivitas otaknya dengan metode quantitive electroencephalographic
(EEG). Hal lain yang diteliti adalah fungsi neuropsikologi seperti perhatian, memori,
fungsi pelaksana dan kepribadian. Hasilnya, pengguna handphone yang rutin
menunjukkan aktivitas otaknya melemah.

2.5 Fakta Sikap Para Remaja Yang Pengguna Handphone


Berikut merupakan tindakan remaja khususnya siswa yang sering ditemukan:
- Banyak remaja yang mempunyai handphone, waktu luangnya banyak tersits untuk
sms- an atau menelpon.
- Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas siswa memilih
sibuk dengan handphone mereka.

-Sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling


berkomunikasi ketika saat ulangan.

- Banyak siswa yang menyimpan hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi.
+.9emaja tidak gagap teknologi, remaja dapat mengikuti perkembangan era
teknologisasi dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu,
energi dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan urusannya.

-Remaja atau siswa dapat mencari materi dengan search lewat


Handphone meskipun berada dalam lingkungan kelas saat jam pelajaran tanpa perlu ke
laboratorium.

2.6 Tindakan Remaja Untuk Menghindari Penyalahgunaan Handphone


Tindakan yang seharusnya dilakukan setiap remaja untuk menghindari penyalahgunaan
handphone yaitu :
- Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang meyangkut
pornoaksi dan pornografi.

-Mematikan handphone saat pelajaran berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi


belajar.

- Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara belajar dan
menggunakan handphone. Belajar sebaik mungkin agar tidak sampai menggunakan
handphone saat ujian.

- Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten porno dari


handphone.

- Menggunakan handphone jika diperlukan dan untuk hal-hal yang penting saja.
Memperbanyak konten-konten religi pada handphone.

2.7 Penggunaan Handphone Bagi Pelajar


Pelajar saat ini sudah menggunakan handphone dalam kehidupannya. Mereka tidak
hanya menggunakan handphone untuk berkomunikasi. Mereka juga menggunakan
handphone untuk mengisi waktu luang, seperti menggunakan,handphone untuk
mendengarkan radio, musik, bermain gamee, internet, melihat gambar ataupun foto.
Tidak sedikit pelajar yang menyimpan video dan foto yang tidak senonoh dihandphone.
Bagi pelajar handphone juga digunakan untuk tukar-menukar jawaban ujian. Namun
penggunaan handphoneyang paling sering dilakukan pelajar adalah untuk
berkomunikasi dan membuka internet.Terdapat 40% pelajar yang menyatakan bahwa
mereka memiliki
Handphone karena ingin mengikuti kemajuan teknologi. 20% pelajar lainnya memiliki
Handphone karena diberi oleh orang tua mereka. Selain itu, pelajar memiliki
handphone karena ingin mendapatkan kemudahan dalam komunikasi.
2.8 Alasan Pelajar Selalu Menggunakan Handphone
Handphone selalu digunakan oleh kalangan pelajar. Ada banyak alasan pelajar yang
selalu menggunakan handphone diantaranya adalah:
- Handphone adalah alat komunikasi yang sangat mudah.
- Handphone adalah media yang paling mudah dalam mendapatkan informasi serta
hiburan.
- Handphone merupakan alat yang memiliki banyak kegunaan dalam keseharian
mereka.
- Handphone salah satu alat yang penting, simpel, praktis, dan cepat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Remaja zaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan handphone. Mereka
menggunakan handphone untuk komunikasi, internet, game, mendengarkan musik, dan
melihat gambar ataupun video. Alasan pelajar selalu menggunakan handphone dalam
aktifitasnya adalah,handphone merupakan alat komunikasi maupun alat pencari
informasiyang paling mudah, praktis, dan cepat. Manfaat handphone bagi pelajar
adalah untuk mempermudah komunikasi, mendapatkan informasi, mencari hiburan
serta mempermudah dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Handphone telah menjadi
bagian dari kehidupan pelajar, sehingga keberadaan handphone menyebabkan adanya
dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari handphone adalah mempermudah
dalam pencarian informasi dan komunikasi, selain itu, dapat menjadikan pelajar tidak
gagap teknologi. Adapun dampak negatifnya, yaitu mengganggu belajar siswa,
berakibat buruk pada perilaku, kesehatan, dan sikap siswa, serta mengakibatkan
pemborosan. Bentuk itu sangat diperlukan pembatasan serta arahan dari orang tua
dalam menggunakan handphone. Salah satu teknologi yang saat ini sedang trend dan
telah merakyat bagi masyarakat Indonesia adalah handphoneuntuk berbagai kalangan
masyarakat. Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat
Indonesia. Di samping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur
handphone juga diberikan sebagai penunjang majunyateknologi.

3.2 Saran
1. Diharapkan kepada pelajar untuk menggunakan nalar dan pikirannya dalam
memanfaatkan handphone.

2. Sebaiknya pelajar menggunakan handphone seperlunya dan penggunaannya sesuai


dengan kondisi agar dampak buruk dari handphone tidak terjadi.

3. Pihak orangtua sebaiknya selalu mengontrol anaknya dalam menggunakan


Handphone.

4. Pihak guru sebaiknya tidak mengijinkan muridnya untuk menggunakan


handphonesaat jam pelajaran, terkecuali jika diperlukan

5. Pihak sekolah hendaknya tidak mengijinkan siswanya menghidupkan


handphone saat jam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umpo.ac.id/2628/2/BAB%20l.pdf

Ahira,anne.” Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa”.http : // www.Annea
hira .com /pengaruh-handphone-terhadap-prestasi-belajar-siswa.htm.Diakses 20
februari 2012

Annita. 2009. Fampak "andphone agi elajarE .http7 33


artikelpgsd&b(<<D .blogspot.com 3(<<D3&(3dampak-handphone-bagi-pelajar.html.
$iakses (< februari

(<&(Dephy. 2009
“Dampak HP Bagi Pelajar”. http733dephy&DD).wordpress.com 3(<<D 3&&3&;3dam
pak-hp-bagi-pelajar3. $iakses (< februari

http733pertekkom.blogdetik.com3(<<>3<*3&&3dampak-positif-dan-negatif-
handphone3

http733pertekkom.blogdetik.com3(<<>3<+3<(3sisi-negatif-dari-handphone-yang-
dipakain-sehari-hari3Gmore(:;

http733simatupang.wordpress.com3(<<;3<D3(*3handphone-membuat-lemot-otak3

http733id.wikipedia.org3wiki3eleponHgenggamhttp733sharingkuliahku.wordpress.c
om3(<&&3&<3<D3pengertian
handphone3http733www.mmionline.net3artikel3fungsi-handphone.html
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......... .................................................................1


1.1 Latar belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Manfaat Teoritis.....................................................................................3
1.4 Manfaat Praktis......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................4
2.1 Defenisi Hndphone................................................................................4
2.2 Peranan Handphone Terhadap Kehidupan Remaja..............................4
2.3 Dampak Positif Penggunaan Handphone..............................................5
2.4 Dampak Negatif Penggunaan Handphone.............................................6
2.5 Fakta Sikap Para Remaja Yang Pengguna Handphone........................ 6
2.6 Tindakan Remaja Untuk Menghindari Penyalahgunaan Handphone...7
2.7 Penggunaan Handphone Bagi Pelajar...................................................7
2.8 Alasan Pelajar Selalu Menggunakan Handphone.................................8

BAB III PENUTUP..........................………………………….…..…… 9


3.1 Kesimpulan..........................................................................................9
3.2 Saran....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10

Anda mungkin juga menyukai