Anda di halaman 1dari 2

Kehidupan di Kota Besar

Hari itu adalah hari senin, keadaan dan suasana di kota seperti hari senin yang
biasa. Andi adalah salah satu dari khalayak masyarakat yang menjalankan
bekerjaan kantor di kota besar ini. Sudah lima tahun Andi pindah dari kotanya
untuk bekerja di kota ini dan tinggal dalam sebuah rumah yang jauh dari tempat
pekerjaan. Kota tersebut adalah Jakarta, dimana ibukota Indonesia berada. Semua
orang berpikiran Jakarta adalah tempat nyaman dan bagus untuk tinggal, namun
perkataan tersebut sangatlah jauh dari realita yang ada. Jakarta adalah kota yang
sempit dari banyaknya pembangunan Gedung pencakar langit dan bangunan-
bangunan yang lainnya. Saat hujan deras turun, selalu terjadi banjir yang membuat
transportasi sulit untuk berjalan serta membuat rumah warga kebanjiran.
Sejak perpindahan Andi ke kota ini, kehidupan yang Andi jalani ini adalah
kehidupan yang menderita dan membosankan. Di luar pekerjaannya, tidak ada
banyak aktivitas yang bisa dilakukan karena tempat tinggalnya berada jauh dari
tempat hiburan yang ada di kota. Di saat Andi bekerja, komputer selalu ada di
hadapan Andi untuk melakukan pekerjaannya ini.
Teman kerja Andi di kantor ini pun tidaklah banyak, Dani dan Doni adalah
teman kerja Andi yang selalu berbicara padanya setiap saat waktu istirahat tiba.
Doni pasti akan selalu menanyakan “Hei Andi kamu selalu bekerja keras setiap
saat dan tidak pernah mengambil cuti, apa tidak membuatmu stress bekerja setiap
hari tanpa mengambil cuti ?” . Andi sejujurnya menginginkan cuti tersebut dan
bisa mengambil mengambilnya kapan saja, namun tidak ada tempat menarik yang
dapat Andi pikirkan yang layak untuk mengambil cuti. Andi sempat berpikiran
untuk pulang kampung , akan tetapi tempatnya tersebut sangatlah jauh sekali.
Sehingga Andi menjawab doni dengan “ aku belum bisa memikirkan apa yang
dapat kulakukan saat cuti , sehingga aku belum mengambil cutiku”. Dengan
jawaban tersebut doni mengerti keadaanku dan kita akhirnya Kembali bekerja
Kembali karena waktu istirahat telah habis. Waktu berlalu dan malam hari telah
tiba, pekerjaan Andi selesai pada malam hari sehingga saat pulang dari kantor
tidaklah semacet pada pagi hari.
Setibanya di rumah Andi terasa lelah sekali, makanan dari sisa kemarin yang
terdapat di lemari es aku hangatkan di oven untuk aku makan Sekarang karena
lapar yang sudah aku rasakan sejak pulang dari kantor. Setelah makan , Andi
mandi dengan air hangat lalu sesudah mandi pergi ke supermarket terdekat untuk
membeli kebutuhanku serta mengisi lemari es ku yang kosong. Setelah membeli
kebutuhan sehari-hari di supermarkert. Andi lalu langsung menuju tempat tidurnya
akibat dari kelelahan yang telah dia rasakan setelah bekerja seharian.di saat tidur
andi tiba-tiba merasakan tubuhnya terbang menuju ke alam mimpi. Saat ia
membuka matanya , Andi melihat bagaimana kehidupannya mulai dari dia lahir
sampai dewasa. Melihat peristiwa itu Andi berkata di dalam hatinya, “apakah
keinginan hidupku ini sudah terpenuhi ya”. Beberapa saat setelah mengatakan itu
Andi langsung bangun dari mimpinya. Hari sudah pagi, setelah bangun Andi
menuju balkon rumahnya.
Rumah Andi memiliki balkon yang dipikirnya tidak ada gunanya sama
sekali, namun pemikiran tersebut berubah Ketika dia melihat pemandangannya.
Walaupun Andi setiap saat tidak bisa menjalani hidupnya dengan senang, dia
berpikir bahwa bisa melihat pemandangan seperti ini setiap malam sudah cukup
untuk membuat Andi puas. Saat tengah malam hampir tiba, Andi Kembali lagi ke
rumahnya untuk tidur dengan kepuasan setelah melihat pemandangan tersebut.
Andi berpikir di dalam benaknya bahwa kehidupannya saat ini sudahlah cukup,
walaupun kehidupan tersebut adalah kehidupan yang monotone. Dia bersyukur
masih bisa bekerja dan memiliki rumah yang dapat di gunakan dalam keseharian
hidupnya.

Nama : Dzakwan Adiyatma Aryasuta


Kelas : XII MIPA 4
Absen : 12

Anda mungkin juga menyukai