Anda di halaman 1dari 3

TARI ZAPIN

Tari Zapin adalah salah satu tarian tradisional Melayu dari Provinsi Riau yang sangat
mengakar dan populer. Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti
pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan.

Tari Zapin dibawakan secara berkelompok dengan diiringi dua alat musik utama yakni
gambus dan marwas yang berbentuk gendang kecil. Biasanya melalui syair-syairnya yang
didendangkan tari Zapin ini juga digunakan sebagai media dakwah. Dikutip dari Balai
Pelestarian Kebudayaan Riau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan RI, tari Zapin
dikenal sebagai seni Melayu yang sangat dipengaruhi budaya Arab.

Sejarah tari Zapin berawal sebagai tarian hiburan di lingkungan istana di pesisir Selat
Malaka seperti Kerajaan Siak dan Indragiri. Tarian ini dibawa dari Hadramaut, Yaman oleh para
pedagang Arab sekaligus pendakwah agama Islam pada awal abad ke-16.

Karena masuk di lingkungan istana dengan cepat tari Zapin berakulturasi dengan budaya
lokal. Dalam setiap gerakannya disisipkan nilai-nilai dan norma Melayu. Akhirnya tari ini kerap
ditampilkan dalam acara seremonial kerajaan.

Sebelum tahun 1960, tari Zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki. Namun, dalam
perkembangannya kini sudah bisa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-
laki dengan perempuan.

Tari Zapin telah mengalami penyesuaian dari segi bentuk dan ragamnya. Dengan itu tarian
Zapin biasanya mempunyai pecahan tersendiri menurut tempat ia ditarikan.
Kedua jenis tari Zapin, yaitu Zapin Arab dan Zapin Melayu merupakan tarian Zapin yang
ada di Indonesia. Zapin Arab disebut juga zapin lama, tumbuh dan berkembang di dalam
kelompok-kelompok masyarakat turunan Arab yang berada di berbagai tempat di Indonesia,
terutama di Jawa dan Madura.

Zapin Arab terbagi dalam dua jenis, yaitu: zapin hajjir mawaris dan zapin gembus.
Sementara, Zapin melayu dibedakan menjadi zapin Melayu Keraton dan zapin Melayu Rakyat.
Zapin Melayu Keraton diperuntukkan bagi kalangan istana seperti yang terdapat di Deli, Siak,
Sambas, dan Pontianak. Berkat berada di kalangan istana, Zapin melayu keraton mendapat
aturan-aturan yang disesuaikan dengan aturan istana. Sementara Zapin Melayu Rakyat
berkembang dalam masyarakat melayu di seluruh Indonesia dan mempunyai kebebasan dalam
sopan santun dan adat istiadat setempat.

Pola Gerakan Tari Zapin :


Gerakan tari Zapin banyak terinspirasi dari keseharian manusia dan lingkungannya. Pola gerakan
tari Zapin sangat sederhana, perbedaan antara laki-laki dan perempuan pun hanya dalam bentuk
gerakan tangan saja. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang, meski demikian semua
gerakannya penuh makna dan filosofi.

Adapun gerakan tari Zapin adalah:


1. Tahto (1, 2, dan 3), yang merepresentasikan sikap merendah dan menghargai.
2. Bebas
3. Shut, mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan.
4. Siku keluang, melambangkan kehidupan yang dinamis.
5. Mata angin
6. Titik batang, merepresentasikan keteguhan hati dan ketrampilan dalam menghadapi cobaan.

Properti Busana Penari Zapin :

Penari Zapin laki-laki menggunakan atasan baju kurung Melayu cekak musang atau teluk
belanga, bawahan seluar, kain sampin/samping, kopiah, dan bros. Kain sampin terdiri dari kain
pelekat atau kain songket atau tenun Siak yang disesuaikan dengan lokasi tarian itu digelar.
Misalnya jika ditampilkan untuk kalangan istana atau tamu khusus maka digunakan kain tenun
Siak. Namun untuk pementasan hiburan biasa cukup menggunakan kain pelekat. Adapun
pakaian penari Zapin perempuan terdiri dari kebaya labuh, kain samping (sarung pelekat atau
songket Siak), selendang "tundung manto" penutup kepala.

Rambut disanggul Melayu (sanggul lipat pandan dan conget), dengan hiasan kepala berupa
bunga sanggul, atau kembang goyang. Asesoris lainnya adalah anting di kedua telinga, dan
kalung. Tari Zapin merupakan tarian tradisional yang perlu dilestarikan dan memperkaya budaya
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai