Anda di halaman 1dari 16

PLEURITIS

MAKALAH

Disusun Oleh:
Anggita Rahma Xaviera

SMA NEGERI 3 BOGOR


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat membuat makalah ini dengan lancar dan
menyelesaikan tepat waktu. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Pleuritis”.

Makalah ini saya buat dengan tujuan sebagai media pembelajaran


mengenai apa itu pleuritis, penyebab pleuritis, dan cara mengatasinya
menggunakan teknologi yang ada.

Saya jauh dari sempurna, oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya
harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi saya dan lainnya yang
membutuhkan.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………i

Daftar Isi …………………………………………………………...ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang………………………………………………….1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pleuritis……………………………………………...2


2.2 Penyebab pleuritis……………………………………………….4
2.3 Gejala pleuritis…………………………………………………..6
2.4 Komplikasi pleuritis……………………………………………..7
2.5 Diagnosis pleuritis………………………………………………..8
2.6 Pengobatan pleuritis…………………………………………….10

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………........13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding

dada bagian dalam. Itis berasal dari bahasa Yunani biasa dipakai untuk

istilah-istilah kedokteran yang berhubungan dengan radang atau

peradangan. Pleuritis adalah istilah untuk menggambarkan kondisi

peradangan yang terjadi pada pleura. Organ tersebut terdiri dari dua

lapisan di dalam rongga dada yang berfungsi untuk membungkus paru-

paru. Ketika lapisan ini mengalami peradangan dan infeksi, maka

pengidap akan merasakan nyeri hebat di bagian dada.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pleuritis

Pleuritis merupakan peradangan dari lapisan sekeliling paru-paru

(pleura) disebabkan penumpukan cairan dalam rongga pleura,

selain cairan dapat pula terjadi karena penumpukan pus atau darah.

Pleuritis dapat juga disebut sebagai komplikasi dari efusi pleura

atau penyakit pada efusi pleura. Pleuritis terjadi jika suatu

penyebab (biasanya virus atau bakteri) mengiritasi pleura, sehingga

terjadi peradangan. Bila disertai dengan penimbunan cairan di

rongga pleura maka disebut efusi pleura tetapi bila tidak terjadi

penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleuritis kering.

Setelah terjadi peradangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi

perlengketan.

Pleuritis terbagi atas 2 macam yaitu:

1. Pleuritis kering (fibrosa): yaitu peradangan pada pleura tanpa

atau hanya sedikit pengeluaran cairan

2. Pleuritis basah(serofibrosa)

2
yaitu terjadinya penimbuhan cairan di ruang pleura disebut juga

dengan pleura efusi cairan yang berisi dapat berupa exudat dan

transudat. Pleura tersusun dari dua lapisan dan dari jaringan lapisan

yang tipis. Lapisan yang melindungi paru (visceral pleura) dan

parietal pleura yaitu pleura yang letaknya berbatasan dengan

dinding thorax, memiliki jaringan yang lebih tebal yang tersusun

dari sel-sel mesothelial dan juga tersusun dari jaringan ikat seperti

kolagen dan elastis dan dilumasi oleh cairan pleural. Normalnya,

disana ada kira-kira 10-20 ml cairan yang bening yang bekerja

sebagai pelumas antara lapisan-lapisan ini. Cairan ini secara terus

menerus diserap dan digantikan, terutama melalui lapisan bagian

luar dari pleura. Tekanan didalam pleura adalah negatif (seperti

dalam inspirasi) dan menjadi lebih negatif selama inspirasi

(bernapas masuk). Tekanan menjadi kurang negatif selama

ekspirasi (bernapas keluar). Serat-serat nyeri dari paru berlokasi

pada pleura. Ketika jaringan ini meradang itu berakibat pada nyeri

yang tajam pada dada yang memburuk dengan nafas atau pleurisy.

3
Paru-paru normal Paru-paru dengan pleuritis

2.2. Penyebab pleuritis

Pleurisy dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut :

 Infeksi: bakteri (termasuk yang menyebabkan tuberculosis),

jamur, parasit, atau virus.

 Kimia-kimia yang terhisap atau senyawa beracun: paparan

pada beberapa agen-agen pembersih seperti amonia.

 Penyakit-penyakit vaskular kolagen : lupus, rheumatoid

arthritis.

 Kanker: contohnya penyebaran dari kanker paru atau kanker

payudara ke pleura.

 Tumor-tumor dari Pleura : seperti mesothelioma atau

sarcoma.

4
 Gagal jantung.

 Pulmonary embolism : Bekuan darah di dalam pembuluh-

pembuluh darah ke paru-paru. Bekuan-bekuan ini

adakalanya dengan parah mengurangi darah dan oksigen ke

bagian-bagian dari paru dan dapat berakibat pada kematian

pada bagian itu dari jaringan paru (diistilahkan lung

infraction). Ini juga dapat menyebabkan pleurisy.

 Rintangan dari kanal-kanal limfa: akibat dari tumor-tumor

paru yang berlokasi secara sentral.

 Trauma: Patahan-patahan rusuk atau iritasi dari tabung dada

yang digunakan untuk mengalirkan udara atau cairan dalam

rongga pleural pada dada.

 Obat-obat tertentu: obat-obat yang dapat menyebabkan

sindrom seperti lupus contohnya : hydralazine, procan, dan

lain-lainnya.

 Lung infraction: kematian jaringan paru yang disebabkan

oleh kekurangan oksigen dari suplai darah yang memburuk.

5
2.3. Gejala pleuritis

Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri dada, yang

biasanya muncul secara tiba-tiba. nyeri bervariasi, mulai dari rasa

tidak enak sampai nyeri yang tajam dan menusuk. Nyeri bisa

dirasakan hanya pada saat bernafas dalam atau batuk, atau bisa

juga dirasakan terus menerus, tapi bertambah hebat bila bernafas

dalam dan batuk. Nyeri merupakan akibat dari peradangan pada

lapisan pleura sebelah luar dan biasanya dirasakan di dinding dada

tepat di daerah yang mengalami peradangan. Tetapi nyeri juga bisa

dirasakan atau hanya timbul di perut atau leher dan bahu sebagai

suatu penjalaran nyeri (referred pain). Pernafasan bisa cepat

dan dangkal karena menarik nafas dalam menimbulkan nyeri,

gerakan otot pada daerah yang terkena akan berkurang bila

dibandingkan dengan gerakan otot pada daerah yang sehat. Jika

cairan tertimbun dalam jumlah yang besar, maka akan terjadi

pemisahan lapisan pleura sehingga nyerinya hilang. Cairan dalam

jumlah yang besar menyebabkan penderita mengalami kesulitan

dalam mengembangkan paru-parunya pada saat bernafas sehingga

terjadi gawat pernafasan.

6
2.4. Komplikasi pleuritis

Pleuritis adalah penyakit yang dapat disembuhkan. Meskipun

demikian, terdapat kemungkinan komplikasi akan terjadi apabila

penyakit ini tidak segera ditangani.

 Efusi pleura

Penumpukan cairan di rongga pleura berpotensi

menyebabkan terjadi infeksi. Selain itu, cairan tersebut

kemungkinan dapat mendorong paru-paru, sehingga

pernapasan penderita dapat terganggu.

 Pneumotoraks

Apabila pleuritis berkaitan dengan cedera atau trauma di

rongga dada, kemungkinan hal ini dapat menyebabkan paru-

paru bergeser dan udara dapat masuk ke pleura. Kondisi ini

disebut dengan pneumotoraks.

 Hemotoraks

Trauma di rongga dada dapat menyebabkan rasa nyeri dan

penumpukan darah di rongga pleura. Apabila darah

menumpuk terlalu banyak di bagian tersebut,

7
kemungkinan penderita dapat mengalami syok akibat

kehilangan banyak darah. Hemotoraks juga berpotensi

mengakibatkan hipoksia atau kondisi kekurangan oksigen

pada sel-sel tubuh.

2.5. Diagnosis pleuritis

Diagnosis seringkali mudah ditegakkan karena nyerinya yang khas.

Pemeriksaan foto dada mungkin tidak akan menunjukkan adanya

suatu pleurisi, tetapi bisa menggambarkan adanya patah tulang iga,

penyakit paru-paru atau penimbunan sejumlah kecil cairan di

rongga pleura.

Nyerinya dapat dikacaukan dengan nyeri dari :

· Peradangan sekitar jantung (pericarditis)

· Serangan jantung (myocardial infraction)

· Kebocoran udara di dalam dada (pneumothorax)

Untuk membuat diagnosis dari pleurisy, dokter memeriksa dada

pada area nyeri dan seringkali dapat mendengar (dengan stetoskop)

friksi (gesekan) yang dihasilkan oleh gosokan dari dua lapisan

pleura yang meradang dengan setiap pernapasan. Bunyi yang

dihasilkan oleh suara ini diistilahkan sebagai “pleural friction rub”.

8
(Berlawanan dengannya, friksi dari gosokan yang terdengar dengan

pericarditis serempak dengan denyut jantung dan tidak berubah

dengan pernapasan). Dengan jumlah-jumlah yang besar dari

akumulasi cairan pleural, disana mungkin ada suara-suara

pernapasan yang berkurang (suara-suara pernapasan yang kurang

didengar melalui stetoskop) dan dada bunyinya tumpul ketika

dokter mengetuk diatasnya (ketumpulan atas ketukan). X-ray dada

pada posisi tegak lurus dan ketika berbaring pada sisi adalah alat

yang akurat dalam mendiagnosa jumlah-jumlah yang kecil dari

cairan dalam ruang pleural. Adalah mungkin untuk memperkirakan

jumlah dari cairan yang terkumpul dengan penemuan-penemuan

pada x-ray. (Adakalanya, sebanyak 4-5 liter cairan dapat

berakumulasi didalam ruang pleural). Ultrasound juga metode yang

sensitif untuk mendeteksi kehadiran cairan pleural. CT scan dapat

sangat bermanfaat dalam mendeteksi kantong-kantong yang

terjebak dari cairan pleural serta dalam menentukan sifat dari

jaringan-jaringan yang mengelilingi area. Pengangkatan cairan

pleural dengan suntikan (penyedotan) adalah penting dalam

mendiagnosa penyebab dari pleurisy. Warna, konsistensi, dan

kejernihan dari cairan dianalisa dalam laboratorium.

9
Analisa cairan didefinisikan sebagai "exudate" (tinggi dalam

protein, rendah dalam gula, tinggi dalam enzim LDH, dan tinggi

dalam jumlah sel putih; karakteristik dari proses peradangan) atau

"transudate" (mengandung tingkat-tingkat yang normal dari kimia-

kimia tubuh ini).

2.6. Pengobatan pleuritis

Pengobatan pleuritis tergantung kepada penyebabnya. Jika

penyebabnya adalah infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika

penyebabnya adalah virus, tidak diperlukan pengobatan. Jika

penyebabnya adalah penyakit autoimun, dilakukan pengobatan

terhadap penyakit yang mendasarinya. Apapun penyebab dari

pleuritis, biasanya nyeri dada bisa diredakan dengan memberikan

obat pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen. Kodein dan

golongan narkotik lainnya merupakan pereda nyeri yang lebih kuat

tetapi cenderung bersifat menekan batuk, sehingga bukan

merupakan langkah yang baik karena bernafas dalam dan batuk

membantu mencegah terjadinya pneumonia. Karena itu jika sudah

tidak terlalu nyeri, penderita pleuritis dianjurkan dan didorong

untuk bernafas dalam dan batuk.

10
Batuk mungkin tidak terlalu nyeri jika penderita atau penolong

menempatkan/memeluk sebuah bantal di daerah yang sakit.

Membungkus seluruh dada dengan perban elastis yang tidak

lengket, juga bisa membantu meredakan nyeri yang hebat. Tetapi

membungkus dada untuk mengurangi pengembangannya, akan

meningkatkan resiko terjadinya pneumonia.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pleuritis merupakan penyakit yang cukup berbahaya bila tidak segera

ditangani. Meskipun ada beberapa solusi untuk mengobati pleuritis

seperti: memberikan antibiotik, obat pereda nyeri, dan lain-lain, penderita

tetap harus memperhatikan penyebab pleuritisnya tersebut, karena

perbedaan penyebab juga mempengaruhi perbedaan pengobatannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Xaviera, Anggita Rahma https://dokumen.tips/documents/pleuritis-

makalah.html?page=1

https://id.wikipedia.org/wiki/Rongga_pleura

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_berakhiran_-itis

https://hellosehat.com/pernapasan/pernapasan-lainnya/pleuritis/

Diakses pada 12 Februari 2022

13

Anda mungkin juga menyukai