Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN DAN CARA PENGAMBILAN BAUKSIT

Dosen Pembimbing : Ecko Julianto.Spd

HALAMAN JUDUL

DISUSUN :
NAMA : Riski Ramadhan
NIM : 221210016
SEMESTER / KELAS : 1 (I) / Reg B

PROGAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Saya
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini saya buat agar pembaca dapat memahami apa yang di maksud
dengan Sistematika Pengembangan Dalam Karya Tulis Ilmiah yang baik dan benar untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya mengakui bahwa masih banyak kekurangan
atas penyusunan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang pembentukan kalimat sehingga proses komunikasi
dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih efektif. Demikian hal yang dapat kami
sampaikan. Saya memohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Kritik dan saran saya
butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.

Pontianak, 29 Oktober 2022


Penulis
1.1 Pengertian Bauksit
Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari
hydrous aluminium oksida dan aluminium hidroksida yakni dari
mineral gibbsite Al (OH) 3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH),
bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah
liat kaolinit dan sejumlah kecil anatase Tio 2 . Pertama kali ditemukan pada
tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre Berthier pemberian nama sama dengan
nama desa Les Baux di selatan Prancis. Tidak hanya alumina (AI203) yang
merupakan sumber utama produksi bijih aluminium, bauksit juga mengandung
campuran silika, berbagai oksida besi, dan titanium dioksida. Kota Kijang yang
berada pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi lokasi bauksit yang
pertama kali ditemukan tahun 1924.
Sejak 1935, bauksit yang berasal dari Bintan mulai ditambang dan diekspor.
Pada 1968, pengelolaan tambang bauksit diserahkan kepada Antam. Karena itu,
Antam merupakan perusahaan produsen bauksit tertua di Indonesia. Antam
mengekspor bauksit ke produsen alumina, antara lain di Jepang dan China.
Namun, tahun 2009 tambang Kijang ditutup sehingga Antam mengembangkan
dua proyek alumina untuk meningkatkan nilai cadangan bauksit yang dimiliki di
Kalimantan. Total cadangan bauksit konsolidasian Antam pada tahun 2021
tercatat sebesar 107,29 juta wmt. Sementara itu, jumlah sumber daya bauksit
konsolidasian Antam tercatat sebesar 587,45 juta wmt.Kini, komoditas bauksit
yang diproduksi Antam diperoleh dari tambang bauksit yang berlokasi di Tayan,
Kalimantan Barat. Tambang tersebut dioperasikan oleh Unit Bisnis
Pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantan Barat.UBP Bauksit Kalimantan Barat
telah dilengkapi Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu - ISO 9001, Sertifikasi
Sistem Manajemen Lingkungan - ISO 14001 dan Sertifikasi Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja - ISO 45001, yang telah diaudit oleh SAI
Global pada 1-3 September 2021.
1.2 Cara Pengambilan Bauksit dan Pengolahannya
Proses penambangan bauksit secara singkat dilakukan di tambang terbuka
dengan terlebih dahulu mengupas lapisan luar tanah atau bagian tanah pucuk.
Pengupasan bagian tanah lebih dalam hingga overburden (OB) sekitar 3 meter
sampai ditemukan bijih bauksit. Sebelum dilakukan penambangan bauksit, perlu
dilakukan pembersihan lahan terlebih dahulu. Sebagai contoh, bila di lahan
terdapat pepohonan, perlu dibersihkan. Penambangan bauksit menggunakan
sistem open cast dengan membuat pit dangkal yang disertai proses direct
backfill.
Proses penambangan bauksit secara singkat dilakukan di tambang terbuka
dengan terlebih dahulu mengupas lapisan luar tanah atau bagian tanah pucuk.
Pengupasan bagian tanah lebih dalam hingga overburden (OB) sekitar 3 meter
sampai ditemukan bijih bauksit.
Setelah proses penambangan selesai, dilakukan proses pengembalian OB secara
langsung ke lokasi semula menggunakan bulldozer. Proses inilah yang
disebut direct backfill. Setelah dilakukan pengupasan sekitar 3 meter dan
ditemukan bijih bauksit, hasil tambang dibawa ke washing plant untuk dicuci.
Tidak hanya penambangan, Antam juga memiliki tempat pengolahan bauksit
melalui fasilitas smelter yang dikelola anak perusahaan, yaitu PT Indonesia
Chemical Alumina (ICA). Production Planning & Inventory Control Manager
Muammar menyampaikan, sejak ada agenda hilirisasi, bauksit diolah menjadi
produk yang bernilai lebih.
Di fasilitas tersebut, bauksit dimurnikan untuk diolah lagi menjadi alumina.
Alumina sering digunakan di berbagai industri, antara lain sebagai penjernih air,
campuran keramik, dan bahan peralatan elektronik. Mayoritas hasil alumina ini
diekspor ke luar negeri.
Muammar juga menjelaskan, terdapat empat tahap pengolahan bijih bauksit.
Pertama, bijih bauksit dilarutkan menggunakan soda kaustik. Setelah itu,
hasilnya dipisahkan dan dipilih yang terbaik. Lalu, dilakukan pengendapan dan
tahap terakhir berupa kalsinasi.
Sebagai perusahaan yang menerapkan Good Mining Practice, Antam juga
melakukan upaya untuk tetap bertanggung jawab sebelum, selama, dan sesudah
proses penambangan. Hal ini disampaikan General Manager Antam UBP
Bauksit Kalimantan Barat, Anas Safriatna.
Anas memaparkan, setelah mengubah rona bumi lewat penambangan,
perusahaan wajib mengembalikan bekas tambang menjadi ladang yang sehat.
Salah satu cara yang ditempuh Antam adalah melalui reklamasi.

Anda mungkin juga menyukai