Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH HADITS

KEAGUNGAN DAN KEKUASAAN ALLAH

Disusun Oleh : Zahwa Yestia Nur Laeli

Kelas : 12 MIPA

PontrenMU Daarul Ulum


MA MUHAMMADIYAH MAJENANG
Jl. Sirkaya No.10, Jenang, Majenang 53275
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Keagungan Allah SWT bersifat mutlak yang tak perlu diragukan atau dipertanyakan
lagi. Makna mutlak mengindikasikan tidak akan berubah seiring waktu.Dikutip dari Berkenalan
dengan Allah: Kitab Tauhid Anak, keagungan manusia tidak dapat dibandingkan dengan Allah SWT
sebagai pemilik alam semesta dan penguasa hari pembalasan. Keagungan Allah SWT tidak bisa
dipengaruhi apa pun.”Keagungan Allah SWT bersifat mutlak sedangkan keagungan manusia tidak.
Keagungan Allah SWT tidak akan berkurang dan berubah walaupun semua manusia tidak taat
kepadanya," Dalam buku tersebut dijelaskan, keagungan Allah SWT adalah karena Maha
Kesempurnaan Allah SWT. Hal ini berbeda dengan manusia, yang bisa mulia hanya karena jika
dimuliakan Allah SWT.
Keagungan Allah SWT bersifat mutlak adalah makna dari sifat Al-Azim yang berarti Maha Mulia dan
Kuasa. Hal ini dijelaskan dalam kitab Khawwash Asma'ul-Husna Littadawi wa Qadhâ il-
Hajat.Kekuasaan dan keagungan Allah SWT terlalu besar dan tak terbatas hingga tak bisa dimengerti
manusia. Keagungan Allah SWT meliputi semua hal yang ada di dunia tanpa batasan waktu, lokasi,
dan pembatas lain yang biasa terjadi pada manusia.
keagungan Allah SWT bersifat mutlak tentunya dijelaskan juga dalam Al Quran. Salah satunya
ِ ‫ٱهَّلل ُ ٓاَل ِإ ٰلَ َه ِإاَّل ه َُو ْٱل َحىُّ ْٱل َقيُّو ُم ۚ اَل َتْأ ُخ ُذهُۥ سِ َن ٌة َواَل َن ْو ٌم ۚ لَّهُۥ َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱَأْلر‬
dalam surat Al Baqarah ayat 255: ‫ض‬

ِ ‫ون ِب َشىْ ٍء مِّنْ عِ ْل ِم ِه ٓۦ ِإاَّل ِب َما َشٓا َء ۚ َوسِ َع ُكرْ سِ ُّي ُه ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
‫ت‬ َ ‫ِيط‬ ُ
ِ ‫ۗ َمن َذا ٱلَّذِى َي ْش َف ُع عِ ندَ هُۥٓ ِإاَّل بِِإ ْذ ِنهِۦ ۚ َيعْ لَم َما َبي َْن َأ ْيد‬
ُ ‫ِيه ْم َو َما َخ ْل َف ُه ْم ۖ َواَل ُيح‬

‫ظ ُه َما ۚ َوه َُو ْٱل َعلِىُّ ْٱل َعظِ ي ُم‬ ُ ‫ض ۖ َواَل َيـُٔو ُدهُۥ ِح ْف‬ َ ْ‫َوٱَأْلر‬
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus
(makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang
di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun
tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."
Ayat tersebut disebut juga sebagai Ayat Kursi yang dihapal sebagain muslim.
Dengan penjelasan ini, sudah jelas ya detikers soal sifat keagungan Allah SWT. Semoga kita bisa
mengambil hikmah dan berkah dari sifat Allah SWT ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kekuasaan Allah ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk keangungan Allah ?
3.Apa hikmah dari kekuasaan dan keagungan Allah?
C. Tujuan penulisan
1. mengetahui tentang pengertian keagungan dan kekuasaan Allah
2.Mengetahui bentuk-bentuk keagungan dan kekuasaan Allah
3. Mengetahui hikmah dari keagungan dan kekuasaan Allah
BAB II
PEMBAHASAN

1.pengertian kekuasaan Allah

Kekuasaan berasal dari kata kuasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kuasa berarti kemampuan atau kesanggupan (untuk berbuat sesuatu), kekuatan.
Sedangkan kekuasaan berarti kuasa untuk mengurus dan memerintah. Dalam
Bahasa Inggris kekuasaan disebut power. Sedangkan menurut al-Raghib al-
Asfahani yaitu yang memiliki wewenang untuk memerintah dan melarang dan
begitu pula pada masalah politik.Adapun kekuasaan yang dimaksud dalam
kajian ini yaitu kemampuan Allah swt. Untuk bertindak atau melakukan
sesuatu. Seperti kemampuan Allah swt. menciptakan alam semesta yang
sempurna dan seimbang, serta kemampuan Allah swt. menciptakan planet-
planet termasuk di dalamnya bintang-bintang yang dijadikan sebagai alat untuk
melempar setan.
Surah Ali Imran ayat 190 merupakan salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang
menegaskan tentang tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan yang dimiliki Allah
SWT. Kebesaran dan kekuasaan apa yang dimaksud?
Menurut Tafsir Wajiz dalam Quran Kemenag, kekuasaan Allah SWT tersebut
merujuk pada penciptaan dan pengaturan alam semesta. Mulai dari penciptaan
benda-benda langit hingga pergantian siang dan malam.
"Penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet
lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran
bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam
dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran
Allah," tulis keterangan dari Quran Kemenag.

Namun, tanda-tanda tersebut hanya dapat disadari oleh mereka yang berakal.
Sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya hal ini tidak berlaku dengan
orang yang tidak berakal seperti disebutkan dalam firmanNya surah Yusuf ayat 105-106.

Orang yang berakal adalah mereka yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah,
merenungkan keindahan ciptaanNya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-
ayatNya, seraya berdzikir kepada Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh seraya
menjalankan aktivitas sehari-harinya.
Adapun bacaan lengkap surah Al Imran ayat 190 dapat disimak pada bacaan berikut.

ِ‫اَأْل ْل َباب‬ ‫ت ُأِلولِي‬ ‫ف اللَّي ِْل َوال َّن َه ِـ‬


ٍ ‫ار آَل َيا‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬
‫اخ ِتاَل ِـ‬ ِ ‫ِإنَّ فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا‬
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

Anda mungkin juga menyukai