Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
PADA LANSIA
Dari:
Moh. Reza Pradiaksa
2013. 49. 068
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.............................................................................................................
Kata pengantar...........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar belakang.................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN :
A. Pengertian komunikasi dan Pengertian lansia................................................
B. Komunikasi pada lansia...................................................................................
C. Kendala-kendala dan hambatan dalam berkomunikasi pada lansia................
D. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi
dan pada reaksi penolakan..............................................................................
E. Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia.......................................
F. Prinsip-Prinsip Etik Pelayanan Kesehatan Pada Lansia. ...............................
BAB III PENUTUP :
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
Daftar pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C.Lingkungan wawancara.
a) Posisi duduk berhadapan
b) Jaga privasi.
c) Penerangan yang cukup dan cegah latar belakang yang silam
d) Kurangi keramaian dan berisik
e) Komunikasi dengan lansia kita mencoba untuk mengerti dan menjaga kita
mengekspresikan diri kita sendiri efek dari kmunikasi adalah pengaruh timbal balik seperti
cermin.
7. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada reaksi
penolakan.
Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien lansia dengan
penolakan antara lain :
1. Penolakan segera reaksi penolakan klien.
Yaitu membiarkan lansia bertingkah laku dalam tenggang waktu tertentu. Langkah –
langkah yang dapat di lakukan sebagai berikut :
a. Identifikasi pikiran yang paling membahayakan dengan cara observasi klien bila sedang
mengalami puncak reaksinya.
b. Ungkapakan kenyataan yang di alami klien secara perlahan di mulai dari kenyataan yang
merisaukan.
c. Jangan menyongkong penolakan klien, akan tetapi berikan perawatan yang cocok bagi klien
dan bicarakan sesering mungkin jangan sampai menolak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertaankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain
karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa
komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks
yang melibatkan tingka laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi denan
orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus
berlangsung secara dinamis yan maknanya dipacu dan ditransmisikan.
Komunikasi pada lansia tidaklah begitu sulit dibutuhkan teknik-teknik tersendiri untuk
melakukan komunikasi pada lansia banyak hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya :
1. Teknik komunikasi dengan penggunaan bahasa yang baik.
2. Tehknik untuk wawancara.
3. Kendala dan hambatan dalam komunikasi.
4. Mood dan privasi
5. Aspek-aspek yang harus diperhatikan.
B. Saran
Komunikasi pada lansia baiknya dilakukan secara bertahap supaya mudah dalam
pemahamannya. Lansia merupakan kelompok yang sensitive dalam perasaannya oleh sebab
itu, saat komunikasi harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaannya.
DAFTAR PUSTAKA
· http//komunikasi pada lansia.com
· http//konsep komunikasi .co.id
ROLEPLAY
M kurnia dan Oktalia sebagai Narator
Nugroho Sebagai Cucu
Novi indah Sebagai Nenek
Reza pradiaksa Sebagai Perawat
Pada suatu hari, tinggalah seorang nenek yang bernama Novi, Beliau berumur 69
Tahun dan telah lama menjanda.Beliau kini tinggal bersama seorang cucu yang bernam
Nugroho.
Cucu nya yang bernama Nugroho itu adalah cucu yang nakal sekali, tidak pernah
mendengarkan apa kata nenek Novi. Cucu nya itu kuliah di salah satu kampus ternama.
Cucunya itu juga jarang pulang ke rumah, dan jikalau pulang pun hanya untuk istirahat tidur
dan makan saja.
Dalam keluarga tersebut sering terjadi keributan antara Nenek dan cucunya. Si
Nugroho sering kali memerintah sang nenek untuk menuruti semua kemauan cucunya itu.
Jikalau tidak di turuti, si nugroho tidak segan untuk memukuli neneknya bahkan pernah
sampai pingsan.
Sehingga pada suatu pagi hari, tepatnya pada hari jum’at. terjadilah dialog sebagai berikut :
Cucu : Nek......!!! di mana kaos kaki Agus??!! Udah telat ni....
Nenek : Iya cu....sabar sebentar...ini lagi nenek cari. Nenek lupa di mana
menyimpannya.....
Cucu : Uch.......dasar nenek nenek!!!! Cepat donk!!! Sekarang udah jam 06.50
Nenek : iya cucuku sayang.....ini saos cabe nya
Cucu : Ya ampun nenek tua!!!!!!bukan saos cabe yang saya cari!!! Tapi kaos kaki!!!
Dasar Tuli,Bau tanah, Kenapa nggak meninggal aja sich??!!
Nenek :Astaqfirullah.....tega kamu cu....( sambil meneteskan air mata kesedihan )”
Cucu :Akh.....!!!!peduli amat!!!!cepetan ambilkan kaos kaki agus!!!
Nenek : Dengan langkah gontai tak terarah,nenek pun mencari kaos kaki cucu nya
itu)
Cucu : Nek!!!udah ketemu...ternyata kaosnya ada di dalam sepatu
Nenek : Cucuku....ada uang jajan nggak??sini nenek kasi uang jajan... nenek Cuma
ada Rp.3000 ini....ambilah cu...
Cucu :Apa nek???!! Rp.3000 ???? Mending nggak usah aja nek.... simpan saja untuk
beli peti mati nenek!!!
Nenek novi pun hanya bisa sabar dan menarik nafas yang sungguh dalam. Bukan hanya
kali ini saja nenek anis di buat begitu, tapi sudah sering bahkan kata-kata yang terucap dari
mulut cucunya itu lebih menusuk.
Hingga pada siang hari jum’at itu, cucunya pulang kuliah pada pukul 11.20. Nugroho
tanpa mengucapkan salam langsung saja masuk dan dengan pandangan sinis lansung menuju
kamar dan berbaring sambil mendengarkan musik.
Nenek : nugroho cucuku sayang......baru pulang ya???
Cucu : (Hanya menutup telinga dan pura-pura tidak mendengar serta sambil
bernyanyi...)
Nenek : Astaqfirullah....nugroho,sekarang kan hari jum’at...siap siap sholat jum’at
donk...
Cucu : Nggak mau!!!nenek aja yang sholat!!kan nenek sebentar lagi
meninggal,udah bau tanah.....”
Kesabaran nenek pun semakin di uji oleh kata-kata perih yang selalu terucap dari bibir
sang cucu tersayang dan semata wayangnya itu. Hingga akhirnya sang nenek memutuskan
untuk keluar dari rumah itu dan tidak tau hendak menuju kemana.
Hingga tiba pada sore hari jum’at itu sang nenek memutuskan untuk pergi tanpa
memberi kabar kepada siapapun. Ternyata nenek itu pergi ke rumah peristirahatan terakhir
suaminya yang pergi mendahuluinya. Dengan langkah yang lemah gemulai di iringi tongkat
peninggalan suaminya, sang nenek pun menuju pemakaman suaminya. Disana ia menangis,
mengadu kepada suaminya tentang perilaku cucunya dan apa yang dialaminya saat ini. Ia tak
peduli berapa lama ia akan tinggal di samping pemakaman suaminya itu, hanya itulah yang
bisa membuatnya tenang.
Tak lama kemudian, terdengar lah suara adzan isya berkumandang.sang nenek pun
menghapus air matanya dan berwudhu serta sholat di samping makam suaminya. Merasa
aneh, sang perawat yang baru saja ingin berangkat dinas lansung mendekati sang nenek.
Setelah selesai sholat, sang perawat itu pun menghampiri nenek itu.
Perawat : Assalamualaikum nek.
Nenek : Waalaikumsalam...
Pearawat : Saya Reza nek, perawat di rumah sakit islam, Kenapa nenek malam-
malam ada disini?
Nenek : (nenek itu hanya terdiam)
Perawat : Nek....kelihatannya nenek sedang sedih...kenapa? mari ikut dengan saya
nek.... tidak baik malam-malam nenek di sini, cuaca juga sangat dingin tidak baik untuk
kesehatan.
Nenek : Tapi saya tidak mau pulang kerumah.
Perawat : Iya nek...saya mengerti apa yang nenek rasakan. nanti di ruangan kita
bicarakan lagi ya nek...dan sekarang sebaiknya nenek ikut dulu dengan saya ya.
Nenek : Baiklah nak...
Akhirnya Nenek Novi dan Perawat Reza pun langsung menuju tempat
dinasnya.Setibanya di Ruang jaga sang nenek pun di perlakukan sama oleh teman-teman
perawat, sangat ramah dan baik sekali. Perawat Reza paham betul bagaimana cara melakukan
pendekatan terhadap lansia dan juga mengerti bagaimana cara berkomunikasi kepada lansia.
Perawat : Nek, nenek istirahat saja dulu...nenek mau tidur atau berbaring? Tapi
sebaiknya nenek berbaring saja dulu ya.
Nenek : iya nak...terima kasih ya.( Nenek itu sesekali mengeluarkan air mata)
Perawat : kenapa nenek mengeluarkan air mata?? Maaf nek kalu misalkan saya
mengucapkan kata-kata yang menyinggung hati nenek?( Reza paham,kalau lansia adalah
orang yang mudah tersinggung)
Nenek : Bukan nak...nenek bukan menangis karna itu.tapi nenek merasa terharu. Baru
ini lah nenek di perlakukan sebaik ini.
Perawat : owh..begitu... Owh iya nek...kenapa tadi nenek sendirian dan menangis di
pemakaman ? apakah suami nenek meninggal?
Nenek : Bukan nak,suami nenek sudah lama meninggal. Nenek menangis tadi sore
karena nenek sudah tidak tahan lagi tinggal dirumah?
Perawat : Owh seperti itu...lalu emangnya kenapa dengan keadaan rumah nenek?Apa
yang membuat nenek tidak betah?”
Nenek :Itu lah nak....nenek mempunyai cucu yang kurang ajar, sering memaki nenek
dan tidak pernah menghargai nenek.
Perawat : Mungkin dia masih belum bisa memahami keadaan nenek..nenek yang sabar
aja ya.(empati)
Nenek itu pun bercerita tentang keadaan dan situasi yang dihadapinya selama ini. Reza
juga sudah paham bagaimana cara berkomunikasi dengan lansia dengan menunjukan sikap
peduli, sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika nenek sedang bicara dan reza
juga sudah menghibur hati nenek itu. Setelah nenek itu istirahat tidur, reza pun menelpon
cucu nenek itu.Sang cucu pun merasa menyesal dalam menghadapi keadaan ini, akhirnya
sang cucu pun berniat untuk merubah tingkah laku nya yang buruk itu.
Ke esokan harinya sang cucu pun menjemput nenek itu,dan meminta maaf serta berjanji
kepada si nenek untuk mengubah prilakunya selama ini.Akhirnya sang nenek pun kembali
lagi kerumah dan cucu nya itu menjaga neneknya dengan penuh kasih sayang dan
berkomunikasi dengan baik.