Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA DEFISIENSI BESI

No. : 445.1.4/ /
Dokumen 411.303.02/2022
No. Revisi : 01
PPK Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr.Masruchah
BAGOR NIP. 19591005 198802 2 002

1.Pengertian Secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah


massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah cukup ke jaringan
perifer.

Anemia adalah penurunan kadar Hb sampai di bawah normal.Pada


anak 6 bulan sampai umur 6 tahun Hb normal adalah 11 gr% atau
lebih, anak di atas 6 tahun 12 gr% atau lebih, anak laki-laki dan
perempuan sama sampai masa remaja.Pada wanita dewasa
dikatakan anemia bila Hb kurang dari 10 gr%, pria dewasa kurang
dari 12,5 gr%.

2.Anamnesis Keluhan
Pasien datang ke dokter dengan keluhan:
a. Lemah
b. Lesu
c. Letih
d. Lelah
e. Penglihatan berkunang-kunang
f. Pusing
g. Telinga berdenging
h. Penurunan konsentrasi
i. Sesak nafas

Faktor Risiko
a. Ibu hamil
b. Remaja putri
c. Status gizi kurang
d. Faktor ekonomi kurang
e. Infeksi kronik
f. Vegetarian
3.Pemeriksaan Fisik a. Gejala umum
Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva, mukosa mulut, telapak
tangan, dan jaringan di bawah kuku.
b. Gejala anemia defisiensi besi
1) Disfagia
2) Atrofi papil lidah
3) Stomatitis angularis
4) Koilonikia

4.Pemeriksaan Dilakukan pemeriksaan darah lengkap yakni : hemoglobin (Hb),


hematokrit (Ht), leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, MCV, MCH,
Penunjang
MCHC.
Feses rutin, dan urin rutin dilakukan jika ada indikasi.
5.Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik

1 | PUSKESMAS BAGOR
dan hasil pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari
kadar Hb normal.
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
a. Laki-laki: >13 g/dL
b. Perempuan: >12 g/dL
c. Perempuan hamil: >11 g/dL

6.Diagnosis Kerja Anemia


6.Kode ICD X D50.0 Anemia Def Besi Karena perdarahan Kronik
D50.8 Anemia Def Besi Lainnya
D50.9 Anemia Def Besi, Tidak spesifik.

7.Diagnosis Banding a. Anemia defisiensi vitamin B12


b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik
d. Anemia pada penyakit kronik
8.Tata Laksana 1. Sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg mengandung 66 mg besi
elemental)
2. Vit C 50 mg 2x1 jika diperlukan
9. Edukasi a. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa
mual, muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB
kehitaman.
c. Bila terdapat efek samping obat maka segera ke pelayanan
kesehatan.

10.Prognosis Dubia ad bonam


11. Indikator Kriteria Rujukan :
a. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
b. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera dirujuk.
c. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL).
d. Anemia dengan penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter di layanan tingkat pertama misalnya anemia aplastik, anemia
hemolitik dan anemia megaloblastik.
e. Jika terdapat kegawatan (misal perdarahan aktif atau distres
pernafasan).
12. Kepustakaan KepMenkes No.HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan
Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama Halaman 95.

2 | PUSKESMAS BAGOR
3 | PUSKESMAS BAGOR
Nomor
Revisi Ke
Berlaku tanggal

PANDUAN PRAKTEK KLINIS


ANEMIA

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BAGOR
Jalan Raya Madiun Nomor 100 Bagor Kode Pos 64461
Telp/Fax (0358) 326581 Email :Puskesmas.bagor@gmail.com

4 | PUSKESMAS BAGOR

Anda mungkin juga menyukai