Modul 2 Pengenceran Semen
Modul 2 Pengenceran Semen
I. Kompetensi Dasar
3.14 Menerapkan penanganan semen unggas
III.
1. Pemeriksaan Semen
Pemeriksaan semen dilakukan secara makroskopis seperti volume, warna dan konsistensi.
Sedangkan secara mikroskopis meliputi :
(1) menaksir kualitas semen/air mani.
(2) menaksir prosentase sperma dalam semen.
(3) Menghitung sperma dengan hymocytometer.
(4) Menghitung sperma hidup dan yang mati dengan pewarnaan.
(5) Melihat morfologi sperma dan menghitung sperma normal dan yang abnormal.
2. Pengenceran Semen
Pengenceran semen bertujuan untuk menambah volume semen. Jenis pengencer semen harus
memenuhi persyaratan teknis yaitu pengencer tidak beracun bagi sperma, dapat menyediakan
zat-zat makanan bagi sperma, dan kondisi pH 7-7,9. Perbandingan pengencer dengan
semen yang umum dilakukan adalah 1 : 4 yaitu 1 bagian semen diencerkan dengan 4
bagian.
Adapun alternatif dari dosis IB adalah 20-120 juta spermatozoa motil progresif/0,1 ml
semen encer. Semen yang telah diencerkan, dapat diinseminasikan langsung atau disimpan.
Penyimpanan sebaiknya tidak terlalu lama sejak pengumpulan sampai diinseminasikan supaya
daya tahan hidupnya tetap tinggi.
IV. TUGAS
1. Sebutkan unsur-unsur yang diperiksa pada pemeriksaan semen secara makroskopis!
2. Sebutkan fungsi pengenceran semen?
3. Sebutkan bahan sebagai pengencer semen?
4. Jelaskan cara pengenceran semen !
V. PENILAIAN
Setiap no tugas dengan jawaban benar mendapatkan point 2,5, Apabila mendapat nilai
sempurna untuk tugas maka jumlah poin menjadi nilai 10.