Disusun Oleh
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Sejarah
Bencana Alam Stunami Aceh Tahun 2004”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai pendapat dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan makalah ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, kami
ucapkan terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia tidak mungkin terlepas dari adanya gempa bumi. Gempa dapat
terjadidisemua daerah. Beberapa lempeng bumi bertemu dan beradu atau berbenturan
sejak dahulu,di kepulauan Indonesia ini. Banyak tempat rawan akan gempa dan tsunami
di Indonesia. Halini dikarenakan wilayah Indonesia secara geografis maupun geologi
merupakan negarakepulauan yang terletak pada empat lempeng tektonik yang
bertemuan, yaitu: lempengEuroasia, Australia, Pasifik, dan Filipina.Bencana gempa
bumi dan gelombang tsunami yang melanda Nanggroe AcehDarussalam dan Sumatra
Utara tanggal 26 Desember 2004 lalu sangatlah luar biasa.Hempasan ombak yang
merasuk jauh ke pantai menghancurkan daratan. Kota-kota yangterletak di sepanjang
pantai Barat Aceh dan Sumatra Utara, terutama dari Banda Acehhingga Meulaboh,
dibuat porak poranda.Peristiwa ini menyebabkan kerusakan yang belum pernah
dirasakan sebelumnya.Hampir 230,000 orang tewas 160,000 di Provinsi Aceh
Definisi Stunami
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Stunami
Penyebab Stunami Aceh tahun 2004
Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tsunami Aceh
BAB II
PEMBAHASAN
Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air
bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya
meteor. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai
daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter. Tsunami sangat berpotensi
bahaya meskipun tsunami ini tidak terlalu merusak garis pantai. Gempa yang
disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng yang paling sering
menimbulkan tsunami. Pada tahun 2006 Indonesia mengalami tsunami dahsyat setelah
gempabumi berskala 8.9 SR terjadi di sekitar Aceh.
Area yang memiliki risiko tinggi jika gempa bumi besar atau tanah longsor terjadi dekat
pantai gelombang pertama dalam seri bisa mencapai pantai dalam beberapa menit,
bahkan sebelum peringatan dikeluarkan. Area berada pada risiko yang lebih besar jika
berlokasi kurang dari 25 meter di atas permukaan laut dan dalam beberapa meter dari
garis pantai.
a. Bentuk pantai;
b. Kelandaian Pantai;
Jarak jangkauan tsunami ke daratan juga sangat ditentukan oleh terjal
dan landainya morfologi pantai, di mana pada pantai terjal tsunami tak akan terlalu
jauh mencapai daratan karena tertahan dan dipantulkan kembali oleh tebing pantai,
sementara di pantai landai tsunami menerjang sampai beberapa kilometer masuk ke
daratan. Bila tsunami menjalar ke pantai maka ia akan mengalami perubahan
kecepatan, tinggi dan arah, suatu proses yang sangat kompleks meliputi shoaling ,
refraksi, difraksi, dan lain-lain. Shoaling adalah proses pembesaran tinggi
gelombang karena pendangkalan dasar laut. Gempa bumi biasanya terjadi di dekat
pertemuan lempeng benua dan samudera di laut dalam, lalu menjalar ke pantai yang
lebih dangkal. Aliran ini akan teramplifikasi ketika mendekati daratan akibat efek
shoaling. Difraksi adalah transformasi gelombang akibat ada tidaknya bangunan
atau struktur penghalang. Ini terjadi bila gelombang terintangi sehingga dipantulkan
kembali. Suatu bangunan tegak dan padat akan lebih mampu memecah daripada
yang miring dan tembus air. Pembangunan tembok laut (breakwater) seperti di
Jepang, memang efektif menghalangi terjangan tsunami.
Kekuatan hutan pantai meredam tsunami makin terbukti jika hutan semakin
tebal, misalnya hutan dengan lebar 400 meter dihantam tsunami dengan ketinggian
tiga meter maka jangkauan run up tinggal 57 persen, tinggi genangan setelah
melewati hutan pantai tersisa 18 persen, arus tinggal 24 persen.
Gelombang tsunami yang datang dengan arah tegak lurus dengan pantai tentu
akan menyebabkan tinggi gelombang tsunami lebih tinggi jika dibandingkan tinggi
gelombang tsunami yang datang dengan arah sejajar atau dengan sudut tertentu.
Seperti datang dari arah barat, timur, barat daya ataupun dari arah tenggara.
5. Efek pemantulan dari pulau lain; Gelombang tsunami yang terjadi tidak langsung
berasal dari sumbernya, akan tetapi terjadi karena akibat adanya pemantulan gelombang
dari sekitar pulau yang terkena dampak gelombang tsunami. Hal ini pernah terjadi di
pulau Babi, yang mana pulau tersebut diterjang gelombang tsunami akibat dari
pemantulan dari pulau disekitar pulau Babi.
http://bpbd.jogjaprov.go.id/tsunami