Anda di halaman 1dari 2

1.

Implementasi (Pemberian Diit, Edukasi dan konseling)


Konseling

Pemberian konseling ditujukan terutama kepada anak Ny.M (lansia).


Konseling ini bertujuan agar terjadi peningkatan kualitas hidup Ny. M yang dapat
dimonitoring baik dari segi kualitas maupun kuantitas asupan makan dan aktivitas
fisik yang akan berpengaruh pada penanganan Liver Chronic Disease yang
disertai asites yang dialami oleh Ny. M. Materi konseling yang dibelikan kepada
anak Ny. M dan Ny. M sendiri mengenai pentingnya pemenuhan asupan kalori
termasuk karbohidrat, lemak, protein, beberapa mineral terkait dengan anemia
yang dialami Ny. M, pemilihan jenis makanan yang tepat dan seimbang serta
jadwal makan yang terbagi menjadi 6 kali makan.

Peran ahli gizi dalam tahap konseling adalah mencari informasi dan
memberikan penjelasan mengenai kondisi pasien untuk menyepakati intervensi
terutama jenis makanan yang akan diimplementasikan. Berdasarkan gambaran
kasus dapat diketahui penyebab dari kondisi anemia yang dialami Ny. M terjadi
karena defisiensi vitamin B12 dan folat yang akan dibahas lebih lanjut di sub
pembahasan.

Risiko malnutrisi dapat terjadi jika asupan kalori secara terus-menerus


tidak adekuat maka dari itu pentingnya motivasi pasien untuk menghabiskan diet,
salah satunya dengan meningkatkan frekuensi makan bersama-sama agar kondisi
psikologis yang biasa dialami oleh lansia berupa merasa kesepian dapat berkurang
serta lebih bersemangat dalam mengkonsumsi makanan yang dianjurkan. Selain
itu memberikan pengetahuan kepada anak Ny. M dan Ny. M sendiri bahwa bentuk
makanan yang dikonsumsi berupa makanan-makanan lunak, hal ini terkait sesak
napas dan struktur gigi lemah yang biasa dialami lansia.

Berdasarkan pada penyebab anemia ini, intervensi gizi yang dilakukan


adalah meningkatkan asupan vitamin B12 (hati ayam, hati sapi, kerang, tiram,
makanan yang difermentasi, udang, daging, ganggang laut) dan asam folat
(asparagus, bayam, jeruk manis, kacang-kacangan yang telah diolah, dan daun
selada).

Memberikan pengetahuan mengenai asupan tinggi protein dengan


pemilihan sumber protein yang tepat yaitu berupa makanan dari sumber protein
nabati yang kaya akan BCAA atau asam amino rantai cabang seperti telur, susu,
produk susu, serta sayuran hijau.

Memberikan pengetahuan mengenai pemilihan lemak mudah dicerna.


Disarankan lemak yang dikonsumsi adalah lemak yang mengandung asam lemak
tak jenuh ganda yang paling mudah dicerna. Makanan yang mengandung asam
lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal umumnya berasal dari makanan
nabati seperti alpukat, kecuali minyak kelapa.

Anda mungkin juga menyukai