Anda di halaman 1dari 36

G1P0A0 HAMIL PRETERM 30

MINGGU DENGAN
PREEKLAMPSIA BERAT + HELLP
SYNDROME

Pendamping PIDI RSUD Cileungsi :


dr. Aprizal, MARS

DPJP :
dr. Edwin Perdana, Sp. OG

Disusun Oleh :
Prilia Pratiwi Munda

IDENTITAS
Nama : Ny. NA
TTL : 19 September 2001/ 20 tahun
Status : Menikah 1x
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat :Kp. Pabuaran, Bojong Gede. Bogor
TMRS : 22 Juli 2022
Pendidikan terakhir : SMA
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pusing

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke RSUD Cileungsi dengan keluhan pusing
sejak 3 hari SMRS. Pasien rujukan dari Rs.Citama dengan
G1P0A0 uk 30 minggu dan dirawat inap pada tanggal 19 Juli
2022 . Keluhan disertai rasa mual (+), muntah (+) 2x dan
pandangan kabur. Perut kencang-kencang dan keluar
cairan dari jalan lahir disangkal. Nafsu makan selama
kehamilan baik. BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-), DM (-), asma (-)

Riwayat Kontrasepsi : (-)

Riwayat Obat : -

Riwayat Kehamilan :
HPHT : 14 Desember 2021
Usia kehamilan : 30 minggu
Taksiran Tanggal Persalinan : 21 September
2022
ANC tidak rutin

Riwayat Perkawinan :
Perkawinan 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit jantung, darah tinggi, kencing
manis, asma dan alergi.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 187/128 mmHg
Nadi : 104 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 37.5 °C

Kepala
Rambut : Hitam, Sukar dicabut
Wajah : Simetris, edema
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak langsung
(+/+), pupil isokor
Mulut : Simetris
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Pembesaran KGB (-), distensi vena jugularis (-)

Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : retraksi (-/-),fremitus (N/N)
Perkusi : redup (-/-)
Auskultasi : suara vesikuler (+/+), wheezing (-/-) ronkhi (-/-)

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung relatif dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular
Abdomen
Inspeksi : Besar, linea nigra (+)
striae gravidarum (+)
Hepar : Sulit dinilai
Lien : Sulit dinilai

Ekstremitas
Superior: Akral hangat, udem (-)
Inferior: Akral hangat, udem (+), refleks patella (+)

STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan Luar
Leopold I - TFU: 18 cm, teraba kosong
Leopold II - kanan teraba bulat melenting, kiri teraba
bagian kecil
Leopold III - teraba kosong
Leopold IV - teraba kosong
Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 22 JULI 2022

Liver Function Test


AST : 105 (N: < 37)
ALT : 136 (N: < 42)

Renal Function Test


Ureum : 32 (N: < 50)
Kreatinin : 0.6 (N: 0.5 – 1.5)

Imunoserologi
Anti HIV ½ Rapid Non reaktif
Swab Antigen SARS CoV 2 Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN EKG

RESUME
Seorang perempuan datang ke RSUD Cileungsi dengan keluhan pusing sejak 3 hari
SMRS. Pasien rujukan dari RS Citama dengan G1P0A0 uk 30 minggu dan dirawat inap
pada tanggal 19 Juli 2022 . Keluhan disertai rasa mual (+), muntah (+) 2x dan pandangan
kabur. Perut kencang-kencang dan keluar cairan dari jalan lahir disangkal. Pasien
mengatakan tidak rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan. Pasien tidak memiliki
riwayat hipertensi, diabetes dan asma sebelumnya. Pada pemeriksaan luar :
Leopold I - TFU: 18 cm, teraba kosong
Leopold II - kanan teraba bulat melenting, kiri teraba bagian kecil
Leopold III - teraba kosong
Leopold IV - teraba kosong
Pemeriksaan penunjang laboratorium darah didapatkan peningkatan SGOT,
SGPT,eritrosit, leukosit dan trombosit.
DIAGNOSIS
G1P0A0 hamil preterm 30 minggu dengan Preeklampsia Berat + suspect HELLP
Syndrome

RENCANA PENGELOLAAN

Diagnostik : Pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, USG, dan CTG


Terapeutik : Pengelolaan cairan infus, Protap MgSO4, antihipertensi
Edukasi : Edukasi mengenai tanda bahaya preeklampsia berat. Edukasi terhadap
resiko penyakit terhadap ibu dan janin.
PENATALAKSANAAN

a.VT tunda + observasi tanda vital

b.Nifedipine 20 mg, selanjutnya 10 mg/30 menit (maks 120 mg)

c.Valisanbe 2 x 5 mg iv

d.Mefinal 3x500 mg

e.Pasang Kateter urin

f.Dexamethasone 10 mg/12 jam

g.Protap MgSO4 20 %

h.Rencana terminasi kehamilan

i.Jika observasi mulas-mulas, rencana cito


TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Preeklampsia
Pre-eklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria (300 mg protein dalam urin selama 24 jam atau sama
dengan ≥ 1+ dipstick) serta edema generalisata (anasarka) atau kenaikan berat
badan > 0,57 kg/minggu.

Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda khas tekanan darah tinggi


(hipertensi), pembengkakan jaringan (edema anasarka), dan ditemukannya
protein dalam urin (proteinuria) yang timbul karena kehamilan.

EPIDEMIOLOGI

RSU Tarakan Kalimantan


INDONESIA Primigravida Timur sebesar 74 kasus (5,1%)
sekitar 3-10% dari 1431 persalinan selama
preeklampsia lebih
periode 1 Januari 2000
tinggi bila
sampai 31 Desember 2000,
dibandingkan dengan
dengan preeklampsia sebesar
Amerika Serikat multigravida, terutama 61 kasus (4,2%) dan
5% primigravida muda eklampsia 13 kasus (0,9%)
Faktor Risiko Etiologi

Riwayat preeklamsia Peran Prostasiklin dan Tromboksan.


Primigravida Peran Faktor Imunologis
Peran Faktor Genetik
Kegemukan/obesitas
Iskemik dari uterus
Kehamilan ganda Defisiensi kalsium
Riwayat penyakit tertentu Disfungsi dan aktivasi dari endotelial

Manifestasi Klinik
NYERI DI
SKOTOMA DAERAH
01 03 EPIGASTRIUM 05

PENGLIHATAN
SAKIT KEPALA KABUR MUAL ATAU
DI DAERAH MUNTAH-
FRONTAL DIPLOPIA MUNTAH
02 04

peningkatan tekanan sistolik 30mmHg dan diastolik 15 mmHg atau tekanan darah meningkat lebih dari
140/90mmHg

pada preeklampsia berat meningkat lebih dari 160/110 mmHg dan disertai kerusakan beberapa organ.
Diagnosis
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg atau
lebih. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah
sakit dan sudah menjalani tirah baring.
Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+.
Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium
kuadran kanan atas abdomen (teregang kapsula Glisson).
Kenaikan kadar kreatinin plasma
Terdapat edema paru dan sianosis
Trombositopeni berat <100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat.
Gangguan fungsi hati : peningkatan kadar SGOT dan SGPT.
Pertumbuhan janin terhambat.
Sindrom HELLP
Sindrom HELLP

Louis Weinstein, sindroma HELLP partial


1982
satu atau lebih perubahan
Sindroma HELLP yang merupakan kumpulan gejala multisistem pada parameter sindroma HELLP
singkatan dari Hemolysis, penderita preeklamsia berat dan
Elevated Liver Enzymes dan Low eklamsia yang terutama ditandai sindroma HELLP murni
Platelet counts dengan adanya hemolisis,
ketiga parameter
peningkatan kadar enzim hepar
dan penurunan jumlah trombosit
(trombositopenia)
Diagnosis sindroma HELLP

ANALISIS KASUS

Seorang perempuan datang ke RSUD Cileungsi dengan keluhan pusing sejak 3 hari SMRS.
Pasien rujukan dari RS Citama dengan G1P0A0 uk 30 minggu dan dirawat inap pada
tanggal 19 Juli 2022 . Keluhan disertai rasa mual (+), muntah (+) 2x dan pandangan kabur.

Perut kencang-kencang dan keluar cairan dari jalan lahir disangkal. Pasien mengatakan
tidak rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan. Pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi, diabetes dan asma sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan :
Tekanan Darah : 187/128 mmHg
Nadi : 104 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 37.5 °C
ANALISIS KASUS

Adanya peningkatan tekanan darah pada usia kehamilan >20 minggu yang disertai
dengan keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur dan edema pada tungkai bawah

mengindikasikan bahwa pasien menderita preeklampsia berat. Dari gejala-gejala klinik


preeklampsia dapat dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat.

Pembagian preeklampsia menjadi berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua penyakit
yang jelas berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan preeklampsia ringan
dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma.
ANALISIS KASUS

Preeklamsia berat merupakan salah satu jenis hipertensi dalam kehamilan yang sering
terjadi. Yang dimaksud dengan preeklamsia adalah sindrom spesifik-kehamilan berupa

berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria. Preeklampsia terjadi pada umur
kehamilan diatas 20 minggu, paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu,
tetapi dapat juga timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan. Preeklampsia dapat
berkembang dari preeklampsia yang ringan sampai preeklampsia yang berat.
ANALISIS KASUS

Peningkatan SGOT, SGPT,eritrosit, leukosit dan trombosit pada hasil pemeriksaan


laboratorium pasien juga menandakan adanya HELLP syndrome. Sindroma ini

merupakan kumpulan gejala multisistem pada penderita preeklamsia berat dan eklamsia
yang terutama ditandai dengan adanya hemolisis, peningkatan kadar enzim hepar dan
penurunan jumlah trombosit (trombositopenia). Berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium, ada dua klasifikasi pada sindoma HELLP. Menurut Audibert dkk, dikatakan
sindroma HELLP partial apabila hanya dijumpai satu atau lebih perubahan parameter
sindroma HELLP seperti hemolysis (H), elevated liver enzymes (EL) dan low platelet (LP).
Dan sindroma HELLP murni apabila dijumpai perubahan pada ketiga parameter tersebut.
THANK YOU
for your attention

Anda mungkin juga menyukai