G
DENGAN MASALAH BAYI ISPA DI RT 18 KELURAHAN SAMBUTAN
KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA
TANGGAL 29 AGUSTUS-16 SEPTEMBER 2022
Disusun dalam rangka memenuhi tugas PKL Kebidanan Komunitas (Keluarga Binaan)
OLEH:
Siti Jamiatun Khoiriah
NIM. P07224318026
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri dari 2 orang atau
lebih dengan adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah dan hidup dalam
satu rumah tangga serta di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga yang
100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan
dari 228 per 100.000 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
target AKB pada MDGs 23 per 1000 kelahiran hidup, pada tahun yang sama
bersalin, nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja),
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung
dijumpai pada balita dan anak-anak mulai dari ISPA ringan sampai berat.
ISPA yang berat jika masuk kedalam jaringan paru-paru akan menyebabkan
bentuk uap ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan
Inhalasi dapat diberikan dengan obat atau tanpa obat. Adapun bahan bahan
yang dapat digunakan dalam inhalasi sederhana antara lain minyak kayu
putih, daun mint, atau bahan lainnya. Minyak kayu putih diproduksi dari daun
rata eksaserbasi kasus paru obstruksi kronis dengan baik seperti pada kasus
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
sekumpulan orang yang tinggal satu rumah yang terikat oleh ikatan
tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat
keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan
keluarga.
terlalu muda.
ada.
2. Struktur Keluarga
2010) :
a. Patrilineal
b. Matrilineal
c. Matrilokal
sedarah istri.
d. Patrilokal
sedarah suami.
e. Keluarga Kawin
3. Bentuk Keluarga
macam, yaitu :
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
bibi.
b. Pengelompokan secara Modern
1) Tradisional Nuclear
Adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam
meniti karier.
3) Dyadic Nuclear
10
di luar rumah.
4) Single Parent
5) Dual Carrier
6) Three Generation
Adalah keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang
7) Comunal
9) Composite/Keluarga Berkomposisi
kelamin sama.
4. Peran Keluarga
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan
b. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
12
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
keluarga.
atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang
13
yaitu :
orangtua).
mungkin terdiri tiga hingga lima orang, dengan posisi suami - ayah,
2) Mensosialisasikan anak.
ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
keluarga yaitu :
lingkungan.
tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur
singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang
ada dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang
masa tua.
saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya
1) Mempertahankan kesehatan.
1. Pengkajian
2. Analisis
a. Analisis Data
b. Rumusan Masalah
tugas-tugas kesehatan.
c. Prioritas Masalah
segera.
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
ada, nilai/norma yang berlaku dalam keluarga, sarana dan prasarana, serta
penerimaan keluarga.
5. Evaluasi
1. Pengertian
berkisar dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan,
rendah dan menengah. Kematian akibat penyakit ISPA sepuluh sampai lima
puluh kali di Negara berkembang dari pada Negara maju. ISPA termasuk
oleh virus dan bakteri. Virus merupakan penyebab terbanyak infeksi saluran
nafas atas akut (ISPA) seperti rhinitis, sinusitis, faringitis, tonsilitis, dan
laringitis. Hampir 90% dari infeksi tersebut disebabkan oleh virus dan hanya
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung
Akut (ISPA) merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada balita dan
anak-anak mulai dari ISPA ringan sampai berat. ISPA yang berat jika
media).
permenit untuk usia 2-11 bulan dan kurang dari 40 kali permenit
untuk usia 12-59 bulan, serta tidak ada tarikan pada dinding dada.
sama atau lebih dari 50 kali permenit untuk usia 2- 11 bulan dan
9
usia 12-59 bulan), serta tidak ada tarikan pada dinding dada.
dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Penyakit ISPA pada balita
(Rosana, 2016):
1) Batuk.
gejala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut :
gejala - gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
Untuk anak usia dua bulan sampai lima tahun, demam dapat diatasi
diberikan sehari empat kali setiap enam jam untuk waktu dua hari.
dengan kecap atau madu setengah sendok teh dan diberikan tiga kali
sehari.
12
jika terjadi muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap
diteruskan.
yang diderita.
D. MPASI
i. Pengertian MPASI
tanda lapar dan nafsu makan yang ditunjukkan bayi serta frekuensi
tidak lagi terpenuhi oleh ASI semata khususnya energi, protein dan
seperti :
c. Sensitisasi alergi
(sakit, dll)
yang mulai timbul pada usia enam bulan. Usia 6-9 bulan
makan.
16
a. Kesiapan fisik:
iv. Duduk tanpa atau hanya dengan sedikit bantuan dan mampu
benda di dekatnya
b. Kesiapan psikologis :
atau menjauh
e. Responsive feeding
dengan paksaan
resiko rendah dimulai dengan kuesioner pra skrining yang diisi atau
perkembangan bayi atau anak. Deteksi dini ini sangat berguna bagi
mainan lucu.
penglihatan.
halus.
(4)Aspek bahasa dan bicara. Otak bayi telah disiapkan dengan baik
neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986. Kuesioner ini
perkembangan umurnya
(Soetjiningsih, 1995).
a. Faktor Genetik
tubuh kembang anak yang optimal, bahkan ke dua faktor ini dapat
b. Faktor Lingkungan
setelah lahir. ASI selain memberikan antibodi bagi tubuh bayi juga
hubungan batin antara ibu dan anak. Ikatan batin ini merupakan awal
yang baik dan sangat penting, karena turut menentukan perilaku anak
saat ibu menyusui bayi akan meningkatkan hubungan batin antara ibu
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT PENGUMPULAN DATA KELUARGA
IDENTITAS KELUARGA
1. Nama KK : Tn. G
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/tgl lahir : 31 tahun/ 26-11-1991
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Pendidikan : SMP
7. Status Pernikahan : Usia menikah suami : 20 thn. Istri 19 thn
Lama pernikahan : 15 thn
8. Alamat : Jl Keluarga RT 18 Kelurahan Sambutan
II.Anggota keluarga
A. Komposisi Keluarga
N0 Nama Umur L/P Hub.Kel. Pendidikan Pekerjaan Ket
1 Tn. G 31 thn L Suami SMP Swasta
2 Ny. R 27 thn P Istri SMP IRT
3 An W 8 thn L Anak I - Pelajar
4. An A 8 bln L Anak II - -
5 Ny G 47 thn L Orang Tua SD Swasta
B. Type Keluarga
(√ ) Extended Family ( ) Nuclear
23
C. Genogram
Ya ( ), Tidak (√)
Sebutkan…………………………………..
8. Apakah anak diberikan makanan tambahan ? :
Ya (√ ) Tidak ( )
1.5. Penerangan
1.5.1.Listrik (√)
27
1.5.2.Genset ( )
1.5.3.……………………….
1.6. Ventilasi Rumah : Cukup (√), Kurang
( )
1.6.1.Jendela ( √)
1.6.2.Pintu (√)
1.6.3.Ventilasi (√)
1.7. Lantai
1.7.1. Tegel ( )
1.7.2. Semen (√)
1.7.3. Papan ( )
1.7.4. Tanah ( )
1.8. Pengaturan alat rumah tangga
1.8.1. Bersih dan teratur (√)
1.8.2. Kotor dan tidak teratur ( )
1.8.3. ……………………….
1.9. Kebersihan Rumah
1.9.1. Cukup (√)
1.9.2. Kurang ( )
Dapur
Kamar
Kamar
Ruang tamu
2. Sumber Air
28
a. Tertutup (√)
b. Terbuka
E. Kepemilikan
1. Jaminan Sosial Kesehatan : ada / tidak
Jika ada :
1.1. BPJS ( √ )
1.2. Jamkesda ( )
1.3. Asuransi Kesehatan Pribadi ( )
1.4. Lain-lain, (sebutkan) ..........................
2. Kegiatan/Jaringan Sosial yang
diikuti .....................................................................................
31
2.2.2 Membaca ( )
2.2.3 Ketrampilan ( )
2.2.4 Menonton Televisi (√)
2.2.5 Mendengar Radio ( )
2.2.6 ………………….
2. Konsep diri :
2.1. Konsep diri
35
TINJAUAN KASUS
S:
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : By A
Umur /Tanggal lahir : 8 Bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya mengalami batuk pilek dan susah bernafas karena
hidung tersumbat
2. Pemeriksaan Fisik .
Kepala : Kulit kepala bersih, kontruksi rambut kuat,
distribusi rambut merata, tidak teraba masa.
Wajah : simetri, tidak pucat, dan tidak ada oedema.
Mata : simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva
berwarna merah muda, tidak ada oedema
pada palpebra
Telinga : simetris, tidak ada pengeluaran secret atau cairan
41
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak Dilakukan
A.
Diagnosis : Bayi usia 8 bulan dengan ISPA
Masalah :kurangnya pengetahuan keluarga tentang
pencegahan dan cara mengatasi gejala ISPA
Diagnosa Potensial : tidak ada
Masalah Potensial : tidak ada
Kebutuhan Segera : Inhalasi Tradisional
P.
42
A. ANALISA DATA
RUMUSAN MASALAH
NO DATA
DIAGNOSIS MASALAH
1. DS : Keluarga dengan anak Kurangnya
usia 8 Bulan dengan pengetahuan
Salah Satu anggota Keluarga Tn G ISPA keluarga tentang
mengalami Batuk Pilek
ISPA dan cara
Ibu R mengatakan belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang Cara mengatasi ISPA
Pencegahan ISPA
DO :
Kesadaran : Compos mentis
TTV : N : 130 x/menit
RR : 27 x/menit
T : 37,2 0C
Antropometri :
BB : 8 kg
TB : 67 cm
Pemeriksaan fisik
Wajah : tidak tampak pucat
Mata : konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih
Hidung : terdapat pengeluaran sekret
2. DS : Keluarga belum Kurangnya
Ibu R belum pernah mendapatkan pernah pengetahuan
penyuluhan mengenai MPASI mendapatkan keluarga tentang
penyuluhan MPASI
DO : mengenai MPASI
Kesadaran : Compos mentis
TTV : N : 130 x/menit
RR : 27 x/menit
T : 37,2 0C
Antropometri :
BB : 8 kg
TB : 67 cm
Pemeriksaan fisik
Wajah : tidak tampak pucat
Mata : konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih
Hidung : terdapat pengeluaran sekret
3. DS: Keluarga dengan Kurangnya
Kurangnya pemahaman ibu mengenaii By A belum pengetahuan
deteksi dini tumbuh kembang pada anak pernah melakukan keluarga tentang
DO : screening tumbuh Screening tumbuh
Kesadaran : Compos mentis kembang anak kembang anak
TTV : N : 130 x/menit
44
RR : 27 x/menit
T : 37,2 0C
Antropometri :
BB : 8 kg
TB : 67 cm
Pemeriksaan fisik
Wajah : tidak tampak pucat
Mata : konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih
Hidung : terdapat pengeluaran sekret
45
Jumlah :
1 + 1 + 1 + 1/2 = 3 1/2
Jumlah :
2/3 + 2 + 1 + 0 = 11/3 = 3 2/3
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
Jumlah :
2/3 + 1 + 1/3 + 1/2 = 15/6 = 2 1/2
C. PELAKSANAAN
RUMUSAN MASALAH
NO INTERVENSI IMPLEMENTASI DUKUNGAN HAMBATAN
DIAGNOSIS MASALAH
1. Keluarga dengan Kurangnya 1. Diberikan memberikan Pendidikan kesehatan tentang cara Keluarga Tidak ada
Keluarga dengan pengetahuan penyuluhan pencegahan ISPA kooperatif dan hambatan pada
Bayi 8 Bulan keluarga tentang kesehatan dan - pengertian ISPA terlihat aktif pelaksanaan
dengan ISPA Penanganan ISPA cara mengolah - faktor faktor penyebab ISPA pada tahap kegiatan
inhalasi - cara pencegahan ISPA kegiatan
tradiosional - cara mengatasi ISPA
untuk mengajarkan keluarga cara membuat Inhalasi tradisional
mengatasi ISPA dngan air hangat dan aromateraphy berupa Minyak
Eucalyptus
2. Keluarga dengan Kurangnya 2. Diberikan Keluarga Tidak ada
By A yang telah pengetahuan Pendidikan Memberikan Pendidikan kesehatan tentang MPASI kooperatif dan hambatan pada
sampai ke tahap keluarga tentang kesehatan - Kapan waktu yang tepat pemberian MPASI terlihat aktif pelaksanaan
membutuhkan macam-macam mengenai - Cara memberikan MPASI pada tahap kegiatan
MPASI MPASI MPASI - Macam- macam MPASI kegiatan
D. EVALUASI
EVALUASI
EVALUASI
kali kunjungan) pada keluarga Tn. G telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan oleh keluarga. Selama proses pengkajian data keluarga telah
merupakan tipe keluarga Extended, dimana dalam keluarga terdiri dari nenek,
ayah dan anak. Sesuai dengan teori Friedman (2010), yang menyatakan bahwa
Extended family adalah keluarga yang terdiri dari nenek, ayah, dan anak. Pada
proses pengkajian diketahui bahwa anak Tn. G yaitu By A merupakan anak yang
anak. Keluarga perlu tahu mengenai bagaimana cara menanganai ISPA pada anak
agar masalah tersebut dapat diatasi. Berdasarkan data yang diperoleh, antara
Tn.G sangat kooperatif dan kerjasama yang baik terjalin antara mahasiswa
memberikan vitamin serta menerapkan pola makan dengan gizi seimbang , pola
hidup bersih dan sehat serta memantau pertumbuhan atau perkembangan anak
lain sisi pendekatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan juga berpengaruh
dalam mengatasi masalah yang terjadi pada keluarga Tn. G. pendekatan yang
dilakukan oleh mahasiswa kebidanan sangat bermanfaat dalam menangani
B. Saran
1. Perlu adanya tindak lanjut dari petugas kesehatan dan bekerja sama antara
petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna.2010.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta:Nuha Medika
Bahiyatun.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal.Jakarta:EGC
Dewi, Vivian Nanny Lia dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan .Jakarta:
Salemba Medika
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nanny, Vivian dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Rukiyah, Ai Yeyeh.2010.Asuhan Kebidanan III Nifas.Jakarta:Trans Info Media
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP
Saleha, Siti.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Jakarta:Salemba Medika
Sastrawinata, Sulaiman. 2001. Obstetri Fisiologi. Bandung: Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran.
Sulistyawati, Ari. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas.Yogyakarta:CV. Andi Offset
Syaifuddin, B.Ac. 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta. Widya Medika
Tambunan, Eviana S.dkk.2011.Panduan Pemeriksaan Fisik bagi Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Uliyah dan Aziz. 2008. Keterampilan Dasar Praktik klinik. Jakarta: EGC
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Wheeler, Linda. 2004. Buku Saku Perawatan Pranatal dan Pacsapartum. Jakarta:
EGC.
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Yanti, Damai dkk.2011.Asuhan Kebidanan Masa Nifas.Bandung:Refika Aditama
Lampiran: Laporan Pendahulan
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN AWAL
A. Latar Belakang
seoptimal mungkin.
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
keluarga
kebidanan.
Target : By. A
Metode : Wawancara
Strategi :
a. Menemui Tn. G
a. Rumah Tn. G
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana Kegiatan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
yang dilakukan
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN KEDUA
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
keluarganya
kebidanan
C. Rencana Tindakan
Target :By. A
Media :
a. Format pengkajian
c. Alat tulis
Strategi :
a. Rumah Tn. G
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi
pemeriksaan
2. Evaluasi Proses
PERTEMUAN KETIGA
A. Latar Belakang
kedua, maka didapatkan informasi yang cukup memadai yang sesuai dengan
keluarga.
1. Tujuan Umum
yang telah dilakukan pada pertemuan awal yang bekerja sama dengan
2. Tujuan Khusus
keluarga
C. Rencana Tindakan
2. Target : By. A
5. Media :
6. Strategi :
disepakati bersama
a. Rumah Tn. G
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
binaan
3. Evaluasi Hasil
PERTEMUAN KEEMPAT
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Target : Ny. R
Strategi :
b. Acara ini berupa penyampaian materi tentang ISPA dan cara membuat
a. Rumah Tn. G
D. Kritreria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
keluarga binaan
disampaikan mahasiswa
2. Evaluasi Proses
kegiatan dan mampu memberikan feed back terhadap apa yang telah
disampaikan
3. Evaluasi Hasil
PERTEMUAN KELIMA
A. Latar Belakang
Kembang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Target : Ny. R
Strategi :
b. Acara ini berupa penyampaian materi tentang bahaya rokok bagi kesehatan
oleh mahasiswa dan Tanya jawab serta diskusi bersama keluarga selama
15 menit
c. Rumah Tn. G
D. Kritreria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
keluarga binaan
disampaikan mahasiswa
2. Evaluasi Proses
kegiatan dan mampu memberikan feed back terhadap apa yang telah
disampaikan
3. Evaluasi Hasil
Tumbuh Kembang
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN KEENAM
EVALUASI
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
C. Rencana Tindakan
Strategi :
a. Rumah Tn. G
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
keluarga
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi hasil
PRE PLANNING
perkenalan mahasiswa dapat menjalin hubungan baik serta bekerja sama dan
keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
keluarga
C. Peserta
D. Pelaksana
E. Setting Acara
F. Metode
Diskusi
1. Evaluasi Struktur : -
kebidanan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keluarga
Kecamatan Sambutan.
D. Pelaksana
E. Setting Acara
akan dicapai
salam penutup
F. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
G. Media
1. Format pengkajian
2. Alat tulis
1. Evaluasi Struktur
kegiatan
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
kebidanan.
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
seluruh anggota keluarga Tn. G telah menemukan beberapa masalah yang ada
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keluarga
C. Peserta
D. Pelaksana
E. Setting Acara
akan dicapai
salam penutup
F. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
G. Media
1. Alat tulis
1. Evaluasi Struktur
sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
PENYULUHAN ISPA
terhadap By. A, maka dipandang perlu bagi keluarga Tn. G untuk mendapat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ISPA
D. Pelaksana
E. Setting Acara
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. SAP
1. Evaluasi Struktur
Seluruh anggota keluarga atau sebagian anggota keluarga hadir dan terlibat
aktif saat diskusi serta mampu memberikan feed back setelah diberikan
pendidikan kesehatan
3. Evaluasi hasil
PENYULUHAN MPASI
Topik : MPASI
terhadap Ny. R, maka dipandang perlu bagi keluarga Tn. G untuk mendapat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penanganan MPASI
2. Tujuan Khusus
MPASI
C. Peserta
D. Pelaksana
E. Setting Acara
selama 10 menit dan Tanya jawab serta diskusi bersama keluarga selama 5
menit.
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. SAP
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi proses
Seluruh anggota keluarga atau sebagian anggota keluarga hadir dan terlibat
aktif saat diskusi serta mampu memberikan feed back setelah diberikan
pendidikan kesehatan
3. Evaluasi hasil
MPASI.
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
tangan yang baik dan benar terhadap Ny. N, maka dipandang perlu bagi
J. Tujuan
3. Tujuan Umum
4. Tujuan Khusus
Kembang
menggunakan KPSP
K. Peserta
L. Pelaksana
M. Setting Acara
Kembang oleh mahasiswa selama 10 menit dan Tanya jawab serta diskusi
N. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
O. Media
1. Leaflet
2. SAP
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi proses
Seluruh anggota keluarga atau sebagian anggota keluarga hadir dan terlibat
aktif saat diskusi serta mampu memberikan feed back setelah diberikan
pendidikan kesehatan
3. Evaluasi hasil
Kembang
menggunakan KPSP
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
EVALUASI
Topik : Evaluasi
hasil/evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan agar keluarga Tn. G dapat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Peserta
D. Pelaksana
E. Setting Acara
akan dicapai
2. Acara inti tanya jawab evaluasi pendidikan kesehatan yang telah diberikan
salam penutup.
F. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
G. Media
1. Alat tulis
2. Lembar postest
H. Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil