Anda di halaman 1dari 7

Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Sitorus3 Jurnal Basataka

Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas


Balikpapan

EKSPLORASI LEGENDA “AIR TERJUN SIMBILULU”


KABUPATEN PAKPAK BHARAT SEBAGAI BAHAN
AJAR BAHASA INDONESIA

Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Sitorus3, Wahyu Ningsih4
Hijrah Purnama Sari Ariga5
Universitas Prima Indonesia , Universitas Prima Indonesia2, Universitas Prima Indonesia3,
1

Universitas Prima Indonesia4, Universitas Almuslim Aceh5


Pos-el: tumanggernomica@gmail.com1, fitactk02@gmail.com2, enjelsitorus01@gmail.com3,
wahyuningsih@unprimdn.ac.id4, ariga_hijrah@yahoo.com5

ABSTRAK

Legenda adalah cerita yang menjelaskan sejarah dan asal usul peristiwa yang terjadi di
suatu tempat atau kawasan yang memiliki nilai sejarah yang melekat. Oleh karena itu, kisah asal
usul Air Terjun Simbilulu menjadi penting untuk diteliti. Judul penelitian kami adalah
Eksplorasi Legenda Air Terjun Simbilulu Pakpak Bharat Sebagai Bahan Ajar Bahasa
Indonesia'. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa tentang asal
usul Air Terjun Simbilulu Pakpak Bharat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu
dekskriptif atau lukisan yang sistematis, realistik, teliti, akurat dan tepat. Metode pengumpulan
data ini dilakukan melalui wawancara, survei langsung, atau observasi terhadap proses
terdokumentasi di masyarakat sekitar. Responden yang diamati adalah masyarakat Parongil
Julu. Observasi dalam penelitian ini berupa hasil lisan dari bentuk legenda Air Terjun
Simbilulu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah asal mula Air Terjun Simbilulu yang tidak
hanya membuat wisata ini diperkenalkan dan dikenal banyak orang, tetapi juga dapat
menambah pengetahuan bagi semua.

Kata Kunci: Eksplorasi, Legenda, Bahan Ajar.

ABSTRACT

Legend is a story that explains the history and origin of events that occurred in a place
or area that has inherent historical value. Therefore, the story of the origin of the Simbilulu
Waterfall is important to study. The title of our research is Exploration of the Legend of the
Simbilulu Pakpak Bharat Waterfall as Indonesian Language Teaching Materials'. The purpose
of this research is to increase students' knowledge about the origin of Simbilulu Pakpak Bharat
Waterfall. The method used in this research is a qualitative research method. The use of this
method is intended to create a descriptive or painting that is systematic, realistic, thorough,
accurate and precise. This data collection method is carried out through interviews, direct
surveys, or observation of documented processes in the surrounding community. The
respondents observed were the Parongil Julu people. Observations in this study are in the form
of oral results from the form of the legend of the Simbilulu Waterfall. The conclusion of this
research is the origin of Simbilulu Waterfall which not only makes this tour introduced and
known to many people, but can also increase knowledge for all.

Keywords: Eksploration, Legend, Teaching Materials.

Vol. 5, No. 2, Desember 1


Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Sitorus3 Jurnal Basataka
Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas
1. PENDAHULUAN Balikpapan
Obyek penelitian utama
Legenda adalah genre cerita penelitian ini adalah “Legenda Air
rakyat yang terdiri dari cerita dan Terjun Simbilulu” suku Batak Pakpak di
dongeng yang dicirikan oleh tindakan desa Parongil Julu. Dulunya tempat ini
manusia yang diyakini atau dipercayai adalah tempat ibadah. Artinya, itu adalah
oleh pendengarnya sebagai kisah nyata tempat yang sering diantarkan makanan
yang pernah terjadi. Definisi Ahli karena diyakini ada penghuninya.
Legenda: 1. Menurut Hooykaas, legenda Menurut warga sekitar, penghuni ini
adalah cerita tentang mengandung berisi kepiting yang berukuran 1 tapi
sesuatu yang magis, artinya kekuatan persegi atau lebarnya sekitar 80 cm. Lalu
gaib berdasarkan sejarah. 2.William ada larva sebesar kucing dewasa. Lalu
Legenda R. Bascom dianggap sebagai ada burung tarak-tarak yang paruhnya
cerita dengan ciri-ciri mitos, yaitu menyerupai badak dan lebih besar dari
terjadi, tetapi tidak dianggap sakral. 3. burung jenis ini. Penduduk mengatakan
Emies air terjun sering mengeluarkan suara
Legenda adalah kisah kuno yang dapat didengar oleh penduduk
dimana kelas berdasarkan sejarah dan desa, namun ada yang mengatakan hal
kelas berdasarkan harapan. Legenda juga ini terjadi ketika air terjun menyentuh
disebut dengan Sastra Lisan. Sastra atau menimpa punggung kepiting.
Lisan adalah karya sastra dalam bentuk Hal ini sering terjadi pada musim
ujaran (lisan), tetapi sastra itu sendiri kemarau atau saat tidak ada hujan.
berkutat dibidang tulisan. Sastra lisan Kepiting mungkin panas. sehingga
membentuk komponen budaya yang menyiram diri di air terjun. Apabila
lebih mendasar, tetapi memiliki sifat- degungan suara terdengar, maka warga
sifat sastrapada umunya. Ada beberapa memastikan akan turun hujan. Sementara
pengertian legenda menurut para ahli kisah tentang Katimukmuk, pada satu
yaikni, Menurut Hutomo (dalam ketika kakek moyang atau salah satu
sudikan, Setya Yuwana, 2014:3) Sastra kakek Sinamo sedang mengambil daun
lisan yaitu kesusastraan yang ubi jalar di tempat itu dan secara tidak
mencangkup warga atau suatu sengaja ulat bulu sebesar kucing
kebudayaan yang disebarkan dan menempel di daun ubi jalarnya dan ikut
diturun-temurunkan secara lisan (dari terbawa ke kampung. “Waktu subuh di
mulut ke mulut). Menurut (Danandja dengar ayam berkokok. Kakek Sinamo
2002:66) Legenda bersifat sekuler mendengar hantu berteriak yang
‘’keduniawian’’ terjadinya pada masa memanggilmemanggilnya. “Kembalikan
yang begitu lampau, dan bertempat di kucingku…!” kembalikan kucingku…!
dunia seperti dunia yang kita kenal demikian bunyi panggilannya. Lalu
sekrang. Menurut (Djamris, 1990:98) Kakek Sinamo melihat daun ubi jalar
menegemukakan bahwa legenda adalah dan melihat seekor ulat bulu sebesar
cerita yang mempunyai ciri-ciri mirip seekor kucing. Panggilan itu lalu
mite, yaitu di anggap benar-benar terjadi mengusiknya dan dia pun segera
tetapi tidak di anggap suci. mengembalikan ulat bulu ke air terjun.
Adapun ciri-ciri legenda yang Sehingga menyiram diri di air
dikemukakan (Rusyana, dkk 2000:38) terjun. Apabila degungan suara
mengemukakan beberapa ciri legenda terdengar, maka warga memastikan akan
sebagai berikut 1) Para pelaku dalam segera turun hujan. Sementara kisah
legenda dibayangkan sebagai pelaku tentang Katimukmuk, pada satu ketika
yang betul-betul hidup pada masa lalu. kakek moyang atau salah satu kakek
2) Pelaku lainnya juga orang yang Sinamo sedang mengambil daun ubi
membangun kesejahtraan masyarakat. jalar di tempat itu dan secara tidak

Vol. 5, No. 2, Desember 2


Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Sitorus3 Jurnal Basataka
Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas
sengaja ulat bulu sebesar kucing Balikpapan
diceritakan, warga sering mengantarkan
menempel di daun ubi jalarnya dan ikut makanan ke lokasi yang dianggap
terbawa ke kampung. “Waktu subuh di sebagai “persembahan”. Ditengah air
dengar ayam berkokok. Kakek Sinamo terjun ini. Dulu juga terdapat sebatang
mendengar hantu berteriak yang kayu, dalam masyarakat pakpak dikenal
memanggil-memanggilnya. sebagai kayu “Ntonu” atau sejenis kayu
“Kembalikan kucingku…!” kembalikan serpo. Batang pohon itu terhanyut dan
kucingku…! demikian bunyi dibawa air waktu saat banjir melanda di
panggilannya. Lalu Kakek Sinamo Pakpak Bharat pada tahun 2000. Ada
melihat daun ubi jalar dan melihat sebuah gua yang sangat gelap sehingga
seekor ulat bulu sebesar seekor kucing. tidak ada satupun masyarakat yang tahu
Panggilan itu lalu mengusiknya dan dia isi di dalamnya. Oleh karena itu, para
pun segera mengembalikan ulat bulu ke peneliti mengeksplorasi legenda yang
air terjun. Sedangkan cerita tentang kurang dikenal untuk melindungi dan
seekor burung tarak-tarak tidak melestarikan legenda ini, atau
diceritakan apa yang kisah yang memperkenalkannya kepada masyarakat
membuktikan cerita mereka. Tetapi luas. Pencarian legenda berarti upaya
menurut penuturan keduanya suaranya menggali lebih dalam legenda yang
sangat khas yaitu ‘’ketukuk… masih turun temurun di masyarakat.
ketukuk…kak…kak…kak…’’ mencoba Oleh karena itu, peneliti
menirukan. Jenis burung itu tidak ada mengenalkan legenda ini kepada
lagi disana. Menurut warga masyarakat luas dengan menggalinya
kepergiannya pada masa masuknya sebagai bahan ajar bahasa Indonesia.
agama Kristen ke daerah itu. Dan warga Para peneliti mengkaji bagaimana
memastikan besarnya lebih dari burung bentuk air terjun Simbilulu sesuai
enggang. Warga meyakini bahwa burung dengan yang dideskripsikan di
ini pindah ke daerah karo, sebab warga masyarakat.
pernah Keliang Pangi Sungai Bahbah
melihat jenis burung yang sama ada 2. METODE PENELITIAN
disana. Warga setempat mengakui Penelitian dilakukan di Desa
bahwa jenis burung itu keberadaannya Parongil Julu, Kecamatan Tinada,
tergolong baru, artinya hampirbersamaan Kabupatean Pakpak Bharat. Dalam
dengan kepergiannya dari daerah penelitian ini, penulis menggunakan
parongil. “Kami bertanya kepada orang metode penelitian teknis kualitatif.
karo yang ada di desa itu bahwa burung Penggunaan metode ini dimaksudkan
ini tidak lama lagi ada, tegasnya untuk menghasilkan gambaran,
meyakinkan. deskripsi, atau lukisan secara sistematis,
Dulu menurut warga Air Terjun faktual dan akurat dengan menggunakan
Simbilulu ini, setiap ada pengunjung kata atau kalimat.
yang datang ke lokasi air terjun Semuanya digambarkan di lokasi
dipastikan akan turun hujan. Mereka selama penelitian. Penelitian ini
sendiri tidak dapat memastikan apakah dilaakukan secara langsung dilapangan,
hal itu sebagai pertanda larangan atau karena peneliti secara langsung
bukan. Tetapi menurut beberapa orang pengumpulan data berdasarkan sumber
tua, sebagaimana diakui warga sejak data yang diperlukan. Data terkait
dahulu kala meskipun diduga legenda Air Terjun Simbilulu diperlukan
berpenghuni, warga tidak pernah untuk penelitian. Lokasi penelitian ini
mendapat ganguan apa-apa. Artinya dia dilakukan di Desa Parongil julu di
tidak mengganggu dan merugikan. Kecamatan Tinada, kabupaten Pakpak
Meski demikian, sebagaimana yang Bharat, Sumatera Utara. Materi

Vol. 5, No. 2, Desember 3


Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Sitorus3 Jurnal Basataka
Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas
penelitian ini adalah materi lisan berupa Balikpapan
Penghuni tersebut menurut warga
legenda Air Terjun Simbilulu. Sumber diantaranya adalah Jin (penunggu),
informasi yang diperoleh dalam kepiting yang lebarnya satu tampi empat
penelitian ini adalah informan warga persegi atau kira-kira lebarnya kurang
desa Parongil Julu. lebih 80cm, ada ulat bulu yang sebesar
Menurut Sugiyono (2009) kucing dewasa sebagai penghuni di air
penelitian kualitatif adalah penelitian terjun simbilulu tersebut. Lalu ada juga
yang lebih menekankan pada makna seekor burung yang dinamakan tarak-
generalisasi. penelitian ini adalah lokasi tarak yang paruhnya mirip dengan
Air Terjun Simbilulu di desa Parongil burung enggang, dan lebih besar dari
Julu, masyarakat setempat, dan jenis burung lain dan sebuah pohon kayu
wawancara langsung dengan Meranti. Menurut warga Air terjun ini
masyarakat. dan dokumen dalam bentuk sering mengeluarkan bunyi degungan
foto. keras yang terdengar hingga ke kampung
warga dan menurut cerita hal ini terjadi
3. HASIL DAN jika air terjun menyentuh punggung
PEMBAHASAN Hasil kepiting atau punggung kepiting di timpa
Penelitian air terjun. Hal itu sering terjadi ketika
Hasil penelitian yang dipaparkan musim panas. Barang kali kepiting
peneliti adalah masih banyak masyarakat sedang kepanasan sehingga menyiram
yang tidak mengetahui keberadaan Air diri di air terjun.
Terjun Simbilulu di Kabupaten Pakpak Menurut masyarakat, setiap kali
Bharat. Oleh karena itu peneliti ingin pengunjung dari luar desa parongil
menginformasikan kepada pembaca datang ke air terjun pasti akan turun
mengenai adanya wisata air terjun di hujan. Masyarakat sendiri tidak dapat
kawasan Pakpak Barat agar pembaca memastikan apakah hal itu sebuah
dapat mengetahui kisah nyata dari pertanda larangan atau bukan. Setiap kali
legenda air terjun Simbilulu. Alasan ada pengunjung datang, dipastikan akan
peneliti memberi judul Eksplorasi turun hujan deras, begitulah menurut
Legenda “Air Terjun Simbilulu” sebagai cerita masyarakat yang tinggal di daerah
bahan ajar Bahasa Indonesia adalah agar air terjun Simbilulu.
pengetahuan pembaca tidak simpang siur Tetapi beberapa orang tua,
tentang legenda air terjun ini, maka dari sebagaimana dikatakan warga sejak
itu peneliti mengembangkan cerita yang zaman nenek moyang meskipun diduga
didapat dari masyarakat Pakpak Bharat berpenghuni, warga tidak pernah
Desa Perongil. mendapatkan ganguan apa-apa. Artinya
dia tidak “mengganggu” dan tidak
Pembahasan merugikan. Meski dengan demikian,
Bentuk Legenda Air Terjun Simbilulu sebagaimana diceritakan dia atas, warga
Masyarakat Suku Batak Pakpak. sering mengantarkan sesajen ke tempat
Legenda air terjun simbilulu air terjun yang dipercayai sebagai
berasal dari desa Parongil Julu, “persembahan”.
Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Didalam air terjun ini juga
Bharat. Air terjun Simbilulu terambil terdapat sebatang kayu, dalam
dari kisah mistis yaitu, dahulu air terjun masyarakat pakpak disebut sebagai kayu
simbilulu adalah tempat masyarakat “Ntonu” atau sejenis kayu serpo. kayu
menyembah, bagi masyarakat yang ini hanyut terbawa air pada saat banjir
belum mengenal agama. Pada masa itu besar pada tahun 2000. Selain itu di atas
masyarakat sering mengantar sesajen ke batu, di pertengahan air terjun terdapat
tempat itu karena dipercayai memiliki sebuah gua yang jaraknya berkisar 7
penghuni.

Vol. 5, No. 2, Desember 4


Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Sitorus3 Jurnal Basataka
Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas
meter dari permukaan jatuhnya air Balikpapan
ulat bulu yang sama besarnya seperti
terjun. Gua itu terlihat gelap sehingga seekor kucing dewasa, burung tarak-
tidak ada satupun warga yang bisa tarak yang paruhnya menyerupai
mengetahui isi di dalamnya. enggang, dan lebih besar dari jenis
Legenda air terjun ini menurut burung lain.
masyarakat tidak ada maksud untuk Menurut warga setempat burung
menakut-nakuti, tetapi hanya memberi tarak-tarak ini sekarang sudah pindah ke
gamabaran bahwa dilokasi itu dahulu wilayah Aceh Tenggara. Kemudian ada
ada misterinya. Sebagaimana dikatakan, pohon kayu Meranti yang berjejer di atas
tidak pernah ada peristiwa yang samping air terjun. Warga juga sering
menakutkan apalagi mencelakakan. mendengar bunyi degungan kuat yang
Warga sekitar mendukung upaya terdengar sampai ke permukiman desa
pemerintah untuk mengelola lokasi air Parongil Julu. Hal ini terjadi jika air
terjun ini, agar menjadi objek wisata terjun jatuh menyentuh punggung
sehingga banyak diketahui oleh kepiting sehingga mengeluarkan
masyarakat luas. degungan yang kuat terdengar sampai ke
tempat tinggal warga.
Eksplorasi Legenda Air Terjun Hal itu sering terjadi ketika
Simbilulu sebagai Bahan Ajar Bahasa musim kemarau atau tidak sedang hujan.
Indonesia Barang kali Kepiting sedang kepanasan
Tujuan dari penelitian air terjun sehingga menyiram diri di air terjun.
ini adalah untuk menggali legenda dalam Apabila degungan suara terdengar, maka
Mengeksplorasi legenda sebagai bahan warga memastikan akan segera turun
ajar yang dapat ditulis dan dikenalkan hujan. Sementara kisah tentang
dengan legenda Air Terjun Simbirulu Katimukmuk kata warga pernah pada
dan cocok untuk pembelajaran bahasa satu ketika kakek moyang atau salah satu
Indonesia di tingkat SMP dan SMA. warga sedang mengambil daun ubi jalar
Selain untuk menambah pengetahuan, di tempat itu dan secara tidak sengaja
legenda ini dapat menambah wawasan ulat bulu sebesar kucing menempel di
siswa untuk melestarikan atau daun ubi jalarnya dan ikut terbawa ke
memelihara sastra lisan yang kampung.
sebelumnya tidak banyak diketahui “Waktu subuh di dengar ayam
masyarakat luas. Legenda ini juga berkokok. Warga mendengar hantu
diterbitkan sebagai jurnal untuk bahan berteriak yang memanggil
pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. memanggilnya. “Pulangkan kucingku!”,
Berikut adalah hasil cerita legenda Air pulangkan Kucingku! demikian bunyi
Terjun Simbirulu yang dijadikan sebagai panggilannya. Kata Warga.
bahan ajar bahasa Indonesia. Lalu warga melihat daun ubi jalar
yang Ia bawa dan terlihatlah olehnya ulat
Legenda Air Terjun Simbilulu bulu sebesar seekor kucing. Panggilan
Asal mula adanya air terjun itu selalu mengusiknya dan warga pun
Simbilulu terambil dari cerita mistis langsung mengembalikan ulat bulu itu ke
yaitu pada zaman dahulu tempat itu ialah air terjun dengan “baka” dalam bahasa
salah satu tempat penyembahan, yang Pakpak. Di dalam baka diisi satu ekor
artinya orang sering mengantar sesajen ayam putih dan ayam merah sebagai
ke lokasi air terjun karena dipercayai syarat mengembalikan ulat bulu tersebut.
memiliki penghuni. Penghuni tersebut Sementara itu, kisah dari Burung tarak-
diantaranya, Kepiting yang besarnya satu tarak tidak diceritakan apa kisah yang
tampi empat persegi, atau kira-kira membuktikan cerita mereka.
lebarnya kurang lebih 80cm. Ada seekor

Vol. 5, No. 2, Desember 5


Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Jurnal Basataka
Sitorus3 Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas
Tetapi menurut warga suaranya sembuh. Akan tetapi membawa sesajen
sangat khas. Jenis burung itu kini tidak sebagai gantinya. Berdasarkan tujuan
lagi berada disana, dan menurut warga dari penelitian ini, peneliti dapat
kepergiannya pada masa masuknya mempelajari legenda “Air Terjun
agama kristen ke daerah desa parongil. Simbilulu” dan menjadikannya sebagai
Warga meyakini bahwa burung taeak- bahan ajar Bahasa Indonesia. Legenda
tarak ini pindah ke wilayah Aceh Air Terjun Simbilulu memang belum
Tenggara, sebab warga ini pernah ke banyak diketahui masyarakat. Hal inilah
Aceh Tenggara dan melihat jenis burung yang mendorong peneliti untuk
yang sama ada disana. Warga setempat membudidayakan legenda dalam bahan
mengakui bahwa jenis burung itu ajar bahasa Indonesia yang dapat dengan
keberadaannya tergolong baru, artinya mudah diperkenalkan kepada masyarakat
hampir bersamaan dengan kepergian luas melalui pembelajaran bahasa
kepiting raksasa dari daerah pronggil. Indonesia di sekolah. Legenda juga
Kemudian cerita dari kayu meranti memiliki nilai adat lisan dan sosial yang
tersebut adalah kayu meranti disebut dapat menambah wawasan siswa tentang
sebagai kekuatan dari penghuni air terjun keragaman budaya yang ada di
tersebut. Akan tetapi ketika kayu Indonesia.
tersebut di tebang, selama satu bulan
tidak bisa tumbang sampai masyarakat 4. SIMPULAN
berdoa dan mengatakan oang oang oang Hasil penelitian yang dipaparkan
sebanyak tiga kali maka jatuhlah pohon peneliti adalah masih banyak masyarakat
tersebut. yang tidak mengetahui keberadaan Air
Perginya Penghuni Air terjun Terjun Simbilulu di Kabupaten Pakpak
Simbilulu karena adanya pertengkaran Bharat. Oleh karena itu peneliti ingin
antara jin (penghuni) di air terjun menginformasikan kepada pembaca
simbilulu dengan jin Air terjun mengenai adanya wisata air terjun di
singgabit. Pada saat pertengkaran kawasan Pakpak Barat agar pembaca
berlangsung jin air terjun simbilulu kalah dapat mengetahui kisah nyata dari
dari pertengkaran tersebut. Karena legenda air terjun Simbilulu.
pohon meranti inilah kekuatan dari jin Alasan peneliti memberi judul
air terjun simbilulu. Sehingga jin terbut Eksplorasi Legenda “Air Terjun
menjadi lemah dan kalah dalam Simbilulu” sebagai bahan ajar Bahasa
pertarungan. Indonesia adalah agar pengetahuan
Lalu penghuni air terjun pembaca tidak simpang siur tentang
singgabit membawa semua penghuni legenda air terjun ini, maka dari itu
yang ada di air terjun sembilulu sebagai peneliti mengembangkan cerita yang di
hadiahnya seperti kepiting, ulat (kucing), di dapat dari masyarakat Pakpak Bharat
dan burung tarak-tarak. Juga seiring Desa Perongil.
berjalannya waktu masyarakat Pakpak Cerita yang peneliti dapatkan
Bharat mengenal agama, sehingga tidak adalah kepiting raksasa yang menjadi
ada lagi masyarakat yang datang berdoa penghuni utama Air Terjun Simbilulu,
atau melakukan ritual penyembahan ke dan terdapat ulat mirip kucing dewasa
lokasi air terjun Simbilulu. serta penghuni Air Terjun Simbilulu, ada
Jika kita masih percaya terhadap juga burung tarak-tarak yang bentuknya
hal mistis maka Air terjun simbilulu mirip burung enggang, dan ada juga
dapat menjadi obat bagi masyarakat. pohon meranti.
Karena dulu kata warga jika ada orang Orang-orang Pakpak Bharat,
yang sakit dibawa ke bawah air terjun yang pada zaman dulu tidak mengenal
tersebut dan orang tersebut akan agama, masih mempercayai tempat ini

Vol. 5, No. 2, Desember 6


Nomica Tumangger1, Fita Putriyani Harefa2, Enjel Yanti Jurnal Basataka
Sitorus3 Wahyu Ningsih4, Hijrah Purnama Sari Ariga5 (JBT) Universitas
sebagai tempat berdoa, beribadah, dan Pendidikan Dasar, 5(1), 13-24.
mengabulkan permohonan. Meski Simbolon, I., Siahaan, J., & Ginting, H.
pernah dianggap sebagai tempat (2021). Legenda Pulau Malau di
persembahan, tidak pernah ada kejadian Kecamatan Simanindo
yang tidak mengenakkan di kawan air Kabupaten Samosir: Kajian
terjun Artinya, tidak ada pengunjung Sosiologi Sastra. Jurnal Basataka
yang meninggal atau terluka di kawasan (JBT), 4(2), 67-74.
Air Terjun Simbilulu. Sitepu, L. K., Situmorang, M. N., Dewi,
W., & Ginting, S. D. B. (2019).
5. DAFTAR PUSTAKA Eksplorasi Legenda Selang
Danandjaja, James. 2002. Folfor Pangeran sebagai Bahan Ajar
Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, Bahasa Indonesia. Jurnal
dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti. Basataka (JBT), 2(1), 58-66.
Djamris, Edwar. 2002. Pengantar Sastra Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian
Rakyat Minangkabau. Jakarta: Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Yayasan Obor Indonesia. BIP: Jurna Bahasa Indonesia
Ningsih, W., Karo, N. A. B., Simarmata, Prima, vol 3, No. 1, 2021, Maret
E. F., & Sinambela, Y. I. (2021). 2021, pp.
Eksplorasi Legenda Tungkot Yuman Setya Sudika, 2014: Mitos Alas
Tunggal Panaluan Suku Batak Ketonggo Srigati (Petilasan
Toba Sebagai Bahan Ajar Bahasa Prabu Brawijaya V) Di Desa
dan Sastra Indonesia. Jurnal Bababdan, Kecematan Paron,
Basataka (JBT), 4(2), 139-146. Kabupaten Ngawi (Kajian
Nst, S. H., Parapat, D. K., Marbun, P. F., Struktur, Fungsi, Nilai Budaya,
Siregar, Y. E., & Syahfitri, D. Dan Pengaruh).
(2019). Revitalisasi Legenda https://ejournal.unesa.ac.id/index.
Danau Lau Kawar melalui php/bapala/article/view/22393,20
Komik. Jurnal Basataka (JBT), 529.
2(2), 23-32. Ziliwu, M. W. Y., & Batubara, R. R.
Nurcahyani, D., Maulida, N., & (2020). Legenda Lokal Sumatera
Prasetya, K. H. (2018). Analisis Utara dan Relevansinya Sebagai
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bahan Ajar. Jurnal Basataka
Tokoh Utama Guru Honorer (JBT), 3(2), 143-152.
Dalam Komik Pak Guru Inyong
Berbasis Webtoon Karya
Anggoro Ihank. Jurnal Basataka
(JBT), 1(2), 35-40.
Pradila, N. D., Matanari, E., & Sari, S.
(2021). Eksplorasi Legenda
Danau Sicike-Cike dan
Transformasinya Menjadi
Naskah Drama. Jurnal Basataka
(JBT), 4(2), 109-117.
Rusyana, dkk. 2000. Prosa Tradisional:
Pengertian, Klasifikasi dan Teks.
Jakarta: Pusat Bahasa.
Septika, H. D., & Prasetya, K. H. (2020).
Local Wisdom Folklore for
Literary Learning in Elementary
School. Pendas: Jurnal Ilmiah

Vol. 5, No. 2, Desember 7

Anda mungkin juga menyukai