Anda di halaman 1dari 9

SISTEM POLITIK

ISLAM

Oleh :
Abdul Kholik Munthe
I. Pendahuluan
Islam merupakan agama yang bukan hanya
mengajarkan pada tata cara bagaimana manusia
berhubungan dengan Tuhan (Hablum Minallah),
melainkan juga mengajarkan tata cara hubungan
antar sesama manusia (Hablum Minan Nas).
Dalam hal ini, permasalahan politik merupakan
bagian yang di atur dalam ajaran agama Islam.
Oleh karena itu, adalah sangat wajar manakala
dalam wacana kontemporer, kita disuguhkan
dengan gagasan-gagasan politik yang
berlandaskan pada ajaran agama Islam.
II. Pengertian
Politik dapat kita definisikan sebagai proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara.

Dari hal ini, dapat kita artikan bahwa politik Islam


merupakan upaya penggapaian kekuasaan dengan
mengindahkan ketentuan yang telah digariskan
dalam ajaran Islam.
SISTEM POLITIK ISLAM

Pengertian Sistem Politik Islam


Yaitu Ilmu atau persoalan yang berkaitan dengan
ketatanegaraan atau pemerintahan dalam
pandangan Islam
Wewenang penguasa dalam mengatur kepentingan
umum, sehingga terjamin kemaslahatan dan
terhindar dari kemudharatan, dalam batas-batas
yang ditentukan syara’ dan kaidah umum yang
berlaku.
Dalam istilah Arab sering dikenal dengan sebutan
Siyaasatusy Syar’iyyah
III. Paradigma Sistem Politik Islam
Dalam wacana kontemporer, paradigma sitem politik
Islam setidaknya berpusat pada 3 pokok pikiran,
yakni :
1. Kelompok pertama berpendapat bahwa Islam
adalah agama yang serba lengkap yang bukan hanya
mengatur urusan ibadah manusia dengan Tuhan,
melaikan juga mengajarkan pada urusan
keduniawian. Dalam hal ini, sistem politik dan
ketatanegaraan dalam Islam adalah bagian yang
tidak terpisahkan dalam ajaran Islam yang wajib
untuk diteladani sebagaimana Rasulullah
mencontohkan di Madinah. Beberapa tokoh yang
mendukung gagasan ini seperti, Abu A’la al Maududi.
2. Kelompok kedua, sebagai anti tesa terhadap
gagasan kelompok pertama berpendapat bahwa
Agama Islam dengan urusan politik dan
ketatanegaraan adalah tidak ada hubungannya
sama sekali. Oleh karena itu, permasalahan politik
dan ketatanegaraan adalah murni hasil pemikiran
manusia bukan dari ajaran agama Islam.
3. Kelompok ketiga, sebagai golongan yang
mencoba mengakomodir pertentangan antara
kelompok pertama dengan kelompok kedua,
berpandangan bahwa Islam adalah agama yang
serba lengkap yang didalamnya terdapat sistem
kehidupan termasuk politik dan ketatanegaraan,
namun hanya dalam bentuk seperangkat etika
dalam membangun kehidupan politik dan
bernegara.
IV. Prinsip-Prinsip Politik Islam
Beberapa prinsip pokok yang melatar belakangi
praktek politik Islam dapat dijabarkan sebagai
berikiut :
1. Kewajiban mewujudkan persatuan dan
kesatuan umat. Hal ini dijelaskan dalam al-Qur’an
S. al-Mukminun:23
2. Kewajiban bermusyawarah dalam mengambil
keputusan. Hal ini dijelaskan dalam al-Qur’an s.
as-Syuara:38
3. Amanah dan menjunjung keadilan
4. Kewajiban mentaati Allah, Rasul dan ulil
amri. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-
Qur’an s. an-Nisa’:59
V. Obyek Kajian Sistem Politik Islam

Secara Politik Islam


garis besar, (Siyasyah)
obyek
kajian
dalam
sistem Siasyah Siasyah Siasyah
politik Islam Dauliyah Dusturiyah Maaliya
dapat h
dipetakan
sebagai Aturan Hukum Hukum yang
berikut: Hubungan Tata Negara mengatur :
Internasional - Pemasukan
- Pengelolaan
- Pengeluaran negara
VI. Kontribusi Umat IslamDalam Perpolitikan
Nasional
Beberapa
kontribusi
penting
yang telah Kontribu
si
dilakukan umat
oleh umat Pra Islam
Awal Sekarang
Islam kemerdek Kemerdek
dalam aan aan
mewarnai Perumusan landasan Berdirinya partai berbasis Lahirnya
undang-undang PA,
Idiel dan landasan umat Islam
perpolitika konstituil (Pancasila dan (NU, Parmusi, Perti dan PSII
wakaf, zakat,
dan infrastruktur
n Nasional UUD 1945) ) lembaga keuangan Syari’ah

antara
lain:

Anda mungkin juga menyukai